D I N A S K E S E H AT A N AKADEMI KEBIDANAN BOJONEGORO 2018 Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan. Anemia pada masa nifas memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu dan nifas selanjutnya. Pengaruh pada anemia pada masa nifas dapat terjadi sub involusio uteri yang menyebabkan perdarahan post partum Data Puskesmas Trucuk Bojonegoro pada tahun 2017 menunjukkan kejadian anemia pada ibu nifas lebih tinggi dibandingkan dengan Puskesmas Sugihwaras, yaitu sebesar 6,44%. Dimana pada di Puskesmas Sugihwaras kejadian anemia sebanyak 6 ibu infas (0,98%) dari 611 ibu nifas, sedangkan di Puskesmas Trucuk sebanyak 40 ibu nifas (7,42%) dari 539 ibu nifas. Dari data kedua Puskesmas menunjukkan adanya kesenjangan sebesar 6,44% Masa nifas tidak kalah penting dengan masa- masa ketika hamil, karena pada saat ini organ- organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan bersalin Anemia pada ibu nifas merupakan komplikasi yang paling sering dialami ibu di masa nifas, penyebab utamanya adalah infeksi dan perdarahan saat proses persalinan yang berlangsung lama karena atonia uteri Penatalaksanaan asuhan kebidanan yang menyeluruh teratur akan meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan yang bermutu pada ibu dimasa nifas. Serta pelayanan di tujukan juga untuk memantau tanda-tanda bahaya nifas serta kemungkinan-kemungkinan tanda bahaya yang akan terjadi Pengenalan periode kritis dalam rentang kehamilan, persalinan dan nifas akan membawa cakrawala baru bagi efisiensi sumberdaya dan efektifitas upaya yang akan dijalankan dalam memperbaiki kesehatan ibu, bayi dan anak Bagaimanakah asuhan kebidanan pada ibu nifas multiparitas dengan anemia di Puskesmas Trucuk Kabupaten Bojonegoro ?
Menganalisis asuhan kebidanan pada ibu nifas
multiparitas dengan anemia di Puskesmas Trucuk Kabupaten Bojonegoro a. Bagi Ibu Nifas Multiparitas dengan Anemia Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu nifas tentang penatalaksanaan perawatan massa nifas b. Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang asuhan kebidanan tentang ibu nifas tentang penatalaksanaan perawatan massa nifas. c. Bagi Instansi Pendidikan Menjadi salah satu sumber informasi sehingga dapat digunakan sebagai referensi oleh mahasiswa yang akan melakukan penelitian dengan masalah asuhan kebidanan pada ibu nifas tentang penatalaksanaan perawatan massa nifas Pada bab ini peneliti akan menguraikan konsep yang berhubungan dengan penelitiannya diantaranya : KONSEP IBU NIFAS MULTIPARITAS KONSEP NIFAS KONSEP ANEMIA PADA IBU NIFAS KONSEP ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS MULTIPARITAS Ibu nifas multiparitas adalah seorang wanita yang telah melahirkan anak bayi hidup dua kali atau lebih
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan
kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu Anemia dalam nifas adalah kondisi kadar Hb ibu berada di bawah batas normal terjadi pada masa nifas (Prawirohardjo, 2014). Kadar Hb ibu nifas normal adalah 11 gr% Pendekatan Peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus (case study) Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan Asuhan kebidanan pada ibu nifas multiparitas dengan anemia di Puskesmas Trucuk Kabupaten Bojonegoro Subyek Penelitian Subjek penelitian yang akan dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah ibu nifas multiparitas dengan anemia di Puskesmas Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Sampling tehnik sampling non probability sampling dengan cara accidental sampling Pengumpulan Data Data Primer 1. Wawancara 2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik Data Sekunder 1. Studi dokumentasi 2. Studi Kepustakaan 1. Data Reduction (Reduksi Data) 2. Data Display (Penyajian Data) 3. Conclusing Drawing/Verification