PADA ANAK
ETHYCA SARI
RESUSITASI BAYI & ANAK
Resusitasi Bayi
Upaya Mempertahankan Jalan
Napas dan Memberi Bantuan
Pernapasan
SAFE approach
Are you alright
5 breaths
Check pulse
Start CPR
DEWASA ANAK
Lidah Relat if ke cil Relat if besar
Pilih ukuran
yang sesuai
Pasang dengan
penekan lidah
atau teknik
memutar
Evaluasi
Penyangga Nasofaringeal Ukuran 12-
36 F
Kejang demam :
Kejang terkait dengan demam
Terjadi antara umur 3 bulan – 5 th
Tidak didapatkan kelainan
intrakranial
Kejang Demam :
– Sederhana
– Kompleks
Patogenesis - Demam
- Umur
- Genetik
Indikasi Pengobatan rumat =kejang
demam menunjukkan ciri SBB:
Kejang lama lebih dari 15 menit.
Anak mengalami kelainan neurologis yang
nyata sebelum atau sesudah kejang,
misalnya:
hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy,
retardasi mental, hidrosefalus, mikrosefali.
Kejang fokal atau parsial.
Konsensus 1980
Kesepakatan Saraf Anak
Prognosis :
– Sembuh sempurna
– Kejang demam berulang
– Sembuh dengan cacat
– Epilepsi
– Gangguan mental
KEJANG PD NEONATUS
KEJANG PD NEONATUS
=kegawatan
Keadaan emergensi dan tanda bahaya
dapat hipoksia otaksekuele/kematian
Etiologi: asfiksia, hipoglikemia, gangguan
metabolik atau sebagai tanda meningitis/
gangg SSP
DD
Kejang metabolik: hipoglikemi,
hiponatremi, hipokalsemia, hipernatremia
Kejang ec infeksi: meningitis
Spame: tetanus neonatorum
Kejang pasca asfiksia: ensefalopati
hipoksik iskemia
Anamnesis
Kapan, berapa lama,KU
Riwayat persalinan: prematur, tindakan,
penolong,asfiksia?
imunisasi ibu, ibu narkoba,ikterik, malas
minum?
Penurunan kesadaran pasti
PF
KEJANG
Gerakan abnormal mata, wajah, mulut,
lidah dan ektremitas
Gerakan spt mengayuh sepeda, mata
berkedip, berputar, juling
Tangis melengking dg nada tinggi, sukar
berhenti
Penurunan kesadaran,UUB membonjol,
suhu tak normal
Spasme
Tetap sadar, nangis kesakitan, trismus,
kaku otot mulut, mulut tak dapat dibuka,
bibir mencucu, opistotonus, kekakuan pd
ektremitas, perut, kontraksi otot tak
terkendali .
Dipicu oleh kebisingan, cahaya, prosudur
dx.
Inf talipusat
PP
To cari ec
elektrolit, bilirubin
USG, CT, EEG
Terapi
Medikamentosa to potong kejang
Bebaskan jalan nafas dan Oksigenasi
Infus
Tx. Sesuai ec.
penobarbital 20mg/kgBB im ato iv dlm 5
mnt.
Dpt diulang 10mg/kgBB 2x selang 30
mnt. penitoin 20mg/kgBB iv dlm nacl dg
kecepatan 1mb/kgBB/mnt
Tx Rumatan
Fenobarbital 3-5mg/hari. Dosis tunggal ato
terbagi tp 12 jam iv ato oral sampe bebas
kejang 7 hr.
Fenitoin 4-8mg/kgBB iv ato peroral.dosis
terbagi 2-3
Tx hipoglikemia
Perbaiki ventilasi, curah jtg, tekanan darah
KEJANG PADA ANAK
Etiologi : Delapan puluh persen ispa 80% - virus
kontinu intermiten
Depolarisasi
Potensial aksi
Pelepasan neurotransmiter
di ujung akson
Depolarisasi
post sinap KEJANG
KEJANG
Sel mati
Infeksi intrakranial
Meningitis Purulenta / bakteri
Serosa virus
LP
Warna
klinis tuberkulosis
Sel
aseptik lain Protein
Ensefalitis virus glukose
bakteri
jamur
parasite
Meningoensefalitis
Abses otak
Manifestasi klinik infeksi intrakranial
• Tanda infeksi : panas,lemah,rewel,gelisah ,nafsu makan berkurang dll
Meningitis Tuberkulosa
Stadium I : tanda infeksi ,panas subfebril,gelisah,lemah
Gambaran LCS
Meningitis bakteri Meningitis serosa Ensefalitis
TBC virus
Neonatus : Escherichia
Streptococcus pneumonia
Staphylococus
Salmonella sp
1. Mencari penyebab
2. Menjaga tanda vital optimal
3. Pasang I V line, periksa glukosa darah,elektrolit,
analisa gas darah
4.Pemberian antikonvulsan :
- Pemberian IV
- Terdiri dua paduan obat
- Perhatikan depresi pernafasan
Membebaskan jalan nafas :
Posisi kepala
Lateral dicubitus
Isap lendir
Mencegah hipoksi :
oksigen 100% dengan masker
Mencegah hipoglikemi dan koreksi elektrolit
glukose 25% 2 – 4 cc / kkBB
Kejang (+)
Kejang ( - )
Gangguan elektrolit
Gangguan metabolik
Dehidrasi
Hipoksi
Udem otak
Hipotensi
Mioglobinuria
PROGNOSIS
Kematian 3 – 11%
Cacat 9,1% : Intractabel epilepsi
defisit neurologi
TATALAKSANA
DEMAM BERDARAH DENGUE
Penyebab :
Virus dengue
Den 1, den 2, den 3, den 4
Den 3
– Dominan
– Kasus berat
Penularan :
Aedes Aegypti
– Inkubasi ekstrinsik
(8-10 hari)
– Infektif selamanya
Manusia
– Inkubasi intrinsik
(4-6 hari)
Penderita DBD
Viremia Vektor (aedes aegypti) Orang sehat
di sekitarnya
Perdarahan hebat terjadi akibat kelainan
hemostatis
– Vaskulopati
– Trombositopenia
– Koagulopati
Bagan Patogenesis
Masih kontroversi
Yang umum dipakai
1. Hipotesis infeksi sekunder
2. Virulensi Virus
Perdarahan hebat
Spektrum Klinis Infeksi Virus Dengue
Infeksi virus dengue
Asimtomatik Simtomatik
DD DBD
Strategi Pengobatan
Suportif
– Terhadap perembesan plasma
Berlangsung 24-48 jam
Saat febris ke A-Febris (hari ke 3-5)
Cairan !
Obat-obatan
– Atas indikasi
Hindarkan tindakan manipulatif
DIAGNOSIS
Derajat penyakit
I. Kriteria WHO (RL (+))
II. Kriteria WHO (perdarahan spontan)
III. Kegagalan sirkulasi
IV. Syok berat
DBD
Perubahan patofisiologi membedakan :
DBD dengan DD (Homeostasis dan
perembesan plasma)
Demam
– 2-7 hari
– Tinggi
– Mendadak
– Akhir demam fase kritis !
Perdarahan
– RL (+) s/d spontan (melena, hematemesis)
– Vaskulopati, trombositopeni,
gangguan fungsi trombosit, PIM
Hepatomegali
Syok
– Saat suhu
– Berkeringat
– Perubahan nadi dan tekanan darah
– Akral dingin
– Kongesti kulit
Leukosit
– Leukosit normal, dengan dominasi neutrofil
akhir demam leukosit menurun bersama dgn
neutrofil limfositosis relatif
– Limfosit plasma biru meningkat > 15 %
Trombositopeni
Hematokrit (≥ 20%)
Ro :
– Efusi Pleura : lateral dekubitus
USG
– Ascites
Diagnosis Banding
Sistem Komplemen
Anafilatoksin
Permeabilitas kapiler
Ht naik
Efusi pleura Perembesan Plasma
Ascites
Asidosis
Renjatan Hipovolemik PaO2 turun
TATALAKSANA DBD
Strategi Pengobatan
– Pada dasarnya suportif
– Mengganti cairan yang hilang akibat perembesan
Jenis cairan yang tepat
Kecermatan penghitungan volume
cairan pengganti
– Penting deteksi dini terjadinya perembesan cairan
Harus waspada :
- Pada fase peralihan demam ke penurunan suhu
- Pada umumnya hari sakit ke 3 sampai ke 5
Tatalaksana DBD
Demam Dengue Rawat Jalan
Demam Berdarah Dengue Rawat Inap
DBD komplikasi Rawat Intensif
Perawatan DBD baik :
Sangat diperlukan :
- Dokter & perawat terampil
- Laboratorium yang memadai
- Cairan kristaloid & koloid yang tersedia
- Bank darah yang siap bila diperlukan
TATALAKSANA DBD
PERHATIAN
Perjalanan penyakit DBD sulit diramalkan
Pasien masuk baik singkat buruk
KUNCI KEBERHASILAN :
Ketrampilan dokter dalam mendeteksi dini
terjadinya perembesan cairan yaitu masa
peralihan dari demam ke fase penurunan suhu
(fase kritis, fase syok)
TATALAKSANA DEMAM DENGUE
Demam Dengue
Saat suhu turun (p.u) penyembuhan
Hati-hati harus observasi 2 hari setelah
suhu turun
Pada fase demam sulit dibedakan :
Demam Dengue ~ Demam Berdarah Dengue
TATALAKSANA DEMAM DENGUE
Tanda kegawatan harus diberitahukan kepada
orang tua
Nyeri perut
berat Perdarahan
Kulit & mukosa Rumah
Berkeringat (mimisan, Sakit
Kulit dingin perdarahan
Berak Gusi)
Warna hitam
Keberhasilan
tatalaksana suhu turun
Deteksi dini
fase awal
Fase kritis
terjadinya syok
Perlu :
observasi klinis, tanda vital dan
pemantauan perembesan plasma
gangguan hemostasis
TATALAKSANA DBD
PROGNOSIS DBD
Pengenalan awal terjadinya
perembesan plasma Peningkatan Ht
Penurunan Trombosit
Penurunan trombosit terjadi sebelum
peningkatan hematokrit
Peningkatan Ht terjadi sebelum penurunan suhu
TATALAKSANA DBD
Pemberian cairan
Oral/intravena
4 – 6 jam I 50 cc/kgBB
Rumatan 80-100 cc/kgBB/hr
DBD
Pengawasan : Supportif :
Klinis, tanda vital, Antipiretika
laboratorium antikonvulsan
TATALAKSANA DBD
Pasien Pengawasan Syok
Pemeriksaan Ht berkala
keberhasilan pengobatan
TATALAKSANA DBD
Pemeriksaan hematokrit minimal 1 x/hari
sejak sakit hari ke 3 sampai suhu normal
Hemokonsentrasi p.u sebelum :
– Perubahan tekanan darah
– Perubahan tekanan nadi
TATALAKSANA DBD
Penggantian volume plasma
Harus hati-hati & bijaksana
Cairan adekuat, seminimal mungkin mencukupi
kebocoran plasma
Perembesan plasma terjadi saat fase penurunan suhu
Kebutuhan cairan awal dihitung 2 – 3 jam pertama
pada syok lebih sering lagi 6 – 30 menit
Harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, hematokrit,
dan jumlah urine
Sec. umum vol. yang dibutuhkan : rumatan + 5 – 8 %
TATALAKSANA DBD
Cairan intravena diperlukan bila :
1. Anak terus menerus muntah
2. Nilai hematokrit cenderung meningkat pada
pemeriksaan berkala
HATI-HATI !!!
Penggantian cairan setelah perembesan
berhenti udema paru
Juga pada masa konvalesen
TATALAKSANA DBD
Jenis cairan (rekomendasi WHO)
Cairan Koloid
– Dekstran 40
– HES (Hidroxy Ethyl Starch) 6%
– Plasma
Cairan Kristaloid
– Larutan Ringer Laktat (RL)
– Larutan Ringer Asetat (RA)
– Larutan Garam Faali (GF)
– D 5% dalam RL (D5/RL)
– D 5% dalam RA (D5/RA)
– D 5% dalam ½ larutan GF (D5/ ½ LGF)
(catatan : untuk resusitasi syok dipakai RL atau RA)
Tatalaksana DBD dengan Syok
Evaluasi 30 menit
Syok teratasi Pantau tanda vital /10 menit Syok tdk teratasi
Balans cairan
Evaluasi ketat
Syok belum teratasi
Stabil dlm 24 jam
Diturunkan bertahap
7 ml/kgBB/jam Ht turun Ht tetap ↑
5 ml/kgBB/jam
3 ml/kgBB/jam
Transf. darah segar Koloid
10 ml/kgBB 20 ml/kgBB
Infus stop tidak melebihi 48 jam diulang sesuai kebth.
setelah syok teratasi
TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK
(DSS)
KOREKSI ASIDOSIS
– Analisa Gas Darah
– Segera, o.k dapat menyebabkan kematian
– Koreksi dengan larutan bikarbonas natrikus
GEJALA KLINIS :
– Kesadaran menurun
– Disertai/tidak kejang
– DBD tanpa / dengan syok
ENSEFALOPATI DENGUE
PENTING :
– Ketepatan diagnosis
– Pengobatan
Jumlah cairan harus dikurangi
RL segera diganti dengan NaCl 0,9% dan D5% 3:1
Tidak mengandung HCO3
Kortikosteroid
Antibiotika
Kriteria Pemulangan Pasien
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaik
Secara klinis tampak perbaikan
Hematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit > 50.000 / ul
Tidak dijumpai distres pernafasan
(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Fogging terfokus
Abatisasi (1 sdm/10 gram 100 ltr air)
Gerakan 3 M