Demam Typoid
Demam Typoid
GEJALA KLINIS
GEJALA GANGGUAN
GIT KESADARAN
•Demam (meningkat perlahan2 terutama di sore hari)
•Nyeri kepala
•Anoreksia
•Obstipasi
•Atau diare
•Mual muntah
•Rasa tidak enak diperut
•Epistaksis
Minggu II
• Batuk
• Gejala-gejala lebih jelas
• Demam
• Bradikardi relatif
• Lidah berselaput
• Hepatosplenomegali
• Meteorismus
• Gangguan mental: somnolen,
stupor, koma, delirium atau psikosis
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Fisik :
Anamnesa:
- Demam
- Demam
intermitten - Lidah kotor berselaput
- Mual, muntah, putih di tengah dengan
nyeri ulu hati pinggir kemerahan
- Lemas - Nyeri ulu hati
- Konstipasi - Hepatomegali
- Nyeri kepala
• Pemeriksaan penunjang :
- Riwayat
kebiasaan makan • Widal test = S.typhi H
sembarangan (1/320)
• S.Typhi O (1/320)
DIAGNOSIS BANDING
• 1. Demam Berdarah Dengue
- Demam bifasik, menggigil, nyeri kepala, pegal otot, mual muntah,
perdarahan gusi dan saluran cerna, petekie.
• 2. Malaria
- Demam intermitten, malaise, mengigil, nyeri sendi dan tulang,
hepatomegali, riwayat ke daerah endemik malaria.
• 3. Dispepsia
- mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, perasaan tidak nyaman pada perut
bagian atas.
• 4. ISPA
- Demam, mialgia, nyeri kepala, batuk
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Rutin :
Anemia ringan
Trombositopenia/N
Leukopenia/Normal
LED meningkat
SGOT dan SGPT meningkat
UJI WIDAL
• Untuk deteksi antibodi (aglutinin) terhadap S. typhi pada tersangka
demam tifoid:
Aglutinin O (dari tubuh kuman)
Aglutinin H (flagella kuman)
Aglutinin Vi (simpai kuman)
• Makin tinggi titer aglutinin, semakin besar kemungkinan terinfeksi
• Sensitivitas rendah
KULTUR DARAH
• Hasil + demam tifoid
• Hasil - belum pasti tidak tifoid, karena:
Terapi antibiotik
Volume darah kurang (5cc)
Riwayat vaksinasi
Waktu pengambilan darah
•Uji semikuantitatif kolorimetrik yang cepat (menit)
•Mendeteksi antibodi anti-S.typhi 09
•Dapat mendeteksi penyakit secara dini (hari ke 4-5 )
•Sensitifitas dan spesifisitas kuat
Skor Interpretasi Keterangan
<2 Negatif Tidak menunjukkan infeksi aktif
3 Borderline Tidak dapat disimpulkan ulang
4-5 Positif Infeksi tifoid aktif
>6 Positif Indikasi kuat infeksi tifoid
TRILOGI TATA LAKSANA DEMAM TIFOID
• Istirahat (Bed Rest Total) mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan
• Diet dan terapi penunjang (simptomatik dan suportif) mengembalikan rasa nyaman dan
kesehatan pasien secara optimal, diet lunak yang mudah dicerna, kalori dan protein cukup dan
rendah serat, hindari makanan yang merangsang saluran cerna. Pemberian cairan yang cukup
dengan elektrolit dan kalori optimal.
• Demam di beri antipiretik, mual dan muntah di beri antiemetik, serta obat obatan yang mengurangi
gejala gastrointestinal lainnya. Pemberian vitamin B1, B6, B12 untuk mengurangi rasa tidak
nyaman di GI dan dukung keadaan umum pasien, jaga homeostasis dan bentuk sistem imun.
• Pemberian anti-mikroba sampai 5 hari bebas demam untuk menghentikan dan mencegah
penyebaran kuman
• Kloramfenikol halangi sintesis protein bakteri
• Kotrimoksazol (bactrim) hambat sintesis asam dihidrofolat
• Ampisilin dan amoksisilin hambat pembentukan dinding sel
bakteri
• Sefalosforin generasi ketiga ceftriaxone, cefoperazone,
cefotaxime, cefixime -> memiliki efek bakterisid dengan hambat
sintesis dinding bakteri, spektrum luas. Dosis max 4 gr/hari.
• Fluorokuinolon halangi sintesis DNA bakteri
• Kortikosteroid hanya untuk toksik tifoid atau syok septik (3x5
mg)
Kloramfenikol diberikan dengan dosis 50-100 mg/kg BB/hari, terbagi
dalam 3-4 kali pemberian, oral atau intravena, selama 10-14 hari
ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali.
Selama 21 hari
Cefixim merupakan pilihan alternatif, terutama pada kasus leukosit <
2000/uL dengan pemberian oral 10-15 mg/kgBB/hari selama 10 hari.
Ceftriaxone pilihan alternatif lain, terutama pada kasus leukosit <
2000/uL dengan pemberian 75 mg/kgBB/hari selama min 5hari.
KOMPLIKASI
1. Intestinal
• Pendarahan intestinal
• Perforasi usus
2. Ekstra-Intestinal
• Komplikasi paru
• Komplikasi hepatobilier
• Komplikasi Kardiovaskular
• Komplikasi Neuropsikiatrik
PENCEGAHAN
• Perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan
• Cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau
mempersiapkan makanan
• Hindari minum susu mentah (yang belum dipasteurisasi)
• Hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih
• Imunisasi
PROGNOSIS
Dubia at Bonam Tatalaksana secara cepat, baik, dan
pengobatan yang optimal.