Tuberkulosis Pada Anak
Tuberkulosis Pada Anak
Pembimbing :
dr. Arief Sp. Anak
ETIOLOGI
ETIOLOGI
- Mycobacterium tuberculosis
Sifat :
Tahan asam
Tumbuh lambat
Sensitif pada sinar matahari,sinar
ultra violet,suhu ≥ 60º C
Epidemiologi
Limpangitis (2)
• 5. Tuberkulosis mata:
• Konjungtivitis fliktenularis (conjunctivitis
phlyctenularis).
• Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan
funduskopi).
Conyunctivitis tuberculosis
Gejala klinis spesifik terkait organ
• Saat ini beberapa teknologi baru telah didukung oleh WHO untuk meningkatkan
ketepatan diagnosis TB anak, diantaranya pemeriksaan biakan dengan metode
cepat yaitu penggunaan metode cair, molekular (LPA=Line Probe Assay) dan
NAAT=Nucleic Acid Amplification Test) (misalnya Xpert MTB/RIF). Metode ini masih
terbatas digunakan di semua negara karena membutuhkan biaya mahal dan
persyaratan laboratorium tertentu.
• WHO mendukung Xpert MTB/RIF pada tahun 2010 dan telah mengeluarkan
rekomendasi pada tahun 2011 untuk menggunakan Xpert MTB/RIF. Update
rekomendasi WHO tahun 2013 menyatakan pemeriksaan Xpert MTB/RIF dapat
digunakan untuk mendiagnosis TB MDR pada anak, dan dapat digunakan untuk
mendiagnosis TB pada anak ada beberapa kondisi tertentu yaitu tersedianya
teknologi ini. Saat ini data tentang penggunaan Xpert MTB/RIF masih terbatas
yaitu menunjukkan hasil yang lebih baik dari pemeriksaan mikrokopis, tetapi
sensitivitasnya masih lebih rendah dari pemeriksaan biakan dan diagnosis klinis,
selain itu hasil Xpert MTB/RIF yang negatif tidak selalu menunjukkan anak tidak
sakit TB.
Cara Mendapatkan sampel pada Anak
1. Berdahak
• Pada anak lebih dari 5 tahun dengan gejala TB
paru, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
dahak mikroskopis, terutama bagi anak yang.
2. Bilas lambung
• Bilas lambung dengan NGT (Naso Gastric Tube)
dapat dilakukan pada anak yang tidak dapat
mengeluarkan dahak. Dianjurkan spesimen
dikumpulkan selama 3 hari berturut-turut pada
pagi hari.
Cara Mendapatkan sampel pada Anak
3. Induksi Sputum
• Induksi sputum relatif aman dan efektif untuk
dikerjakan pada anak semua umur, dengan
hasil yang lebih baik dari aspirasi lambung,
terutama apabila menggunakan lebih dari 1
sampel. Metode ini bisa dikerjakan secara
rawat jalan, tetapi diperlukan pelatihan dan
peralatan yang memadai untuk melaksanakan
metode ini.
Uji tuberkulin/Mantoux test.
• Pemeriksaan penunjang utama untuk membantu
menegakkan diagnosis TB pada anak adalah
membuktikan adanya infeksi yaitu dengan
melakukan uji tuberkulin/mantoux test.
• Tuberkulin yang tersedia di Indonesia saat ini
adalah
– PPD (Purified Protein Derivative) RT-23 2 TU
– Alat suntik (semprit) yang digunakan untuk
uji tuberkulin semprit 1 cc dengan jarum 26 – 27
gauge yang panjangnya 1 cm dan 20 bevel
o
Uji tuberkulin/Mantoux test.
• Cara melakukan uji tuberkulin
1. Cara mengambil Tuberkulin PPD dari vial:
– Tusukkan jarum secara vertikal ke dalam vial
– Ambil tuberkulin PPD sebanyak 0,1 ml dengan
cara membalik vial kemudian cabut jarum dari
vial.
– Ganti jarum dengan yang baru (ukuran No 26/ 27
G). Jarum yang sudah digunakan untuk mengambil
PPD dari vial tidak boleh digunakan untuk
menyuntikkan PPD tersebut.
Uji tuberkulin/Mantoux test.
2. Pemilihan lokasi penyuntikan ,
asepsis dan antisepsis
– Lokasi pada volar lengan bawah 5-10
cm di bawah lipatan siku atau daerah
1/3 tengah dari lengan bawah
– Pilih area yang bersih dari luka, lesi kulit
atau jaringan parut
– Lakukan asepsis dan antisepsis dengan
kapas alkohol
Uji tuberkulin/Mantoux test.
3. Penyuntikan secara intra kutan / intra dermal
– Masukkan jarum secara perlahan, lubang ujung
jarum menghadap ke atas, membentuk sudut 5–
15° dengan permukaan lengan.
– Lubang ujung jarum harus masuk tepat di dalam
permukaan kulit (sampai sebatas lubang ujung
jarum).
Uji tuberkulin/Mantoux test.
Uji tuberkulin/Mantoux test.
4. Pengecekan suntikan
– Setelah dilakukan injeksi yang benar, akan terlihat
intradermal wheal (penonjolan di tempat penyuntikkan
berwarna pucat dengan gambaran pori-pori seperti kulit
jeruk) dengan diameter 5–6mm.
– Setelah jarum suntik dicabut, daerah penyuntikkan jangan
diusap atau ditekan dengan kapas atau alat lain.
– Jika tidak berhasil (tidak terlihat intradermal wheal),
lakukan ulangan pada lokasi paling sedikit berjarak 5 cm
dari tempat suntikan sebelumnya.
– Jangan dilingkari dengan pulpen/spidol, karena dapat
menghalangi pembacaan hasil. Data-data dicatat di dalam
catatan medis.
Uji tuberkulin/Mantoux test.
5. Pencatatan data
– Catat data yang diperlukan pada catatan medis,
yaitu berupa tanggal dan jam dilakukannya
penyuntikan, lokasi penyuntikan dan nomer lot
PPD.
Pembacaan Uji Tuberkulin
• Hasil uji tuberkulin harus dibaca 72 jam
setelah penyuntikan
Pembacaan Uji Tuberkulin
Pemeriksaan penunjang lain yang cukup penting adalah pemeriksaan
foto toraks
Secara umum, gambaran radiologis yang menunjang TB adalah sebagai
berikut:
• a. Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dengan/tanpa infiltrat
(visualisasinya selain dengan foto toraks AP, harus disertai foto
toraks lateral)
• b. Konsolidasi segmental/lobar
• c. Efusi pleura
• d. Milier
• e. Atelektasis
• f. Kavitas
• g. Kalsifikasi dengan infiltrat
• h. Tuberkuloma
Diagnosis TB pada anak dengan Sistem Skoring
Algoritma tatalaksana TB
anak
PENGOBATAN TB ANAK
PENGOBATAN TB ANAK
PENGOBATAN TB ANAK
PENGOBATAN TB ANAK
Kombinasi dosis tetap OAT KDT (FDC=Fixed
Dose Combination)
PENGOBATAN TB ANAK
PENGOBATAN TB ANAK
Keterangan:
• R: Rifampisin; H: Isoniasid; Z: Pirazinamid
• • Bayi di bawah 5 kg pemberian OAT secara terpisah, tidak dalam bentuk
kombinasi dosis tetap, dan sebaiknya dirujuk ke RS rujukan
• • Apabila ada kenaikan BB maka dosis/jumlah tablet yang diberikan,
menyesuaikan berat badan saat itu
• • Untuk anak obesitas, dosis KDT menggunakan Berat Badan ideal (sesuai
umur). Tabel Berat Badan berdasarkan umur dapat dilihat di lampiran
• • OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan tidak
boleh digerus)
• • Obat dapat diberikan dengan cara ditelan utuh, dikunyah/dikulum
(chewable), atau dimasukkan air dalam sendok (dispersable).
• • Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam setelah
makan
• • Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, maka semua obat tidak
boleh digerus bersama dan dicampur dalam satu puyer
PENGOBATAN TB ANAK
Pemantauan pengobatan pasien TB Anak :
• Pada fase intensif pasien TB anak kontrol tiap
minggu, untuk melihat kepatuhan, toleransi
dan kemungkinan adanya efek samping obat
• Pada fase lanjutan pasien kontrol tiap bulan.
PENGOBATAN TB ANAK
• Respon pengobatan dikatakan baik apabila :
– gejala klinis berkurang Setelah diberi OAT selama 2
bulan
– nafsu makan meningkat
– berat badan meningkat
– demam menghilang
Pengobatan di lanjutkan
– batuk berkurang
PENGOBATAN TB ANAK
• Pemberian vaksin BCG pada bayi > 2 bulan harus didahului dengan uji
tuberkulin .
• Secara umum perlindungan vaksin BCG efektif untuk mencegah terjadinya
TB berat seperti TB milier dan TB meningitis yang sering didapatkan pada
usia muda.
Perhatian khusus pada pemberian vaksinasi BCG:
1. Bayi terlahir dari ibu pasien TB BTA positif
– Bayi yang terlahir dari ibu yang terdiagnosis TB BTA positif
pada trimester 3 kehamilan berisiko tertular ibunya
melalui placenta, cairan amnion maupun hematogen.
Sedangkan bayi yang terlahir dari ibu pasien TB BTA positif
selama masa neonatal berisiko tertular ibunya melalui
percik renik. Pada kedua kondisi tersebut bayi sebaiknya
dilakukan rujukan
2. Bayi terlahir dari ibu pasien infeksi HIV/AIDS
– Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terbukti infeksi HIV/AIDS
tidak dianjurkan diberikan imunisasi BCG rujuk
SEKIAN
TERIMA KASIH