Anda di halaman 1dari 12

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SAMBUTAN PEMBUKAAN
KEYNOTE SPEECH
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pada Acara:
Lokakarya dan Pelatihan POKJA PKP Provinsi/Kabupaten/Kota Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) Tahun 2017
Jakarta, 9-13 Oktober 2017

1
OUTLINE
OUTLINE

1. LATAR BELAKANG
2. HARMONISASI TPB DENGAN RPJMN BIDANG CIPTA KARYA
3. RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA, KEMENTERIAN
PUPR 2015-2019
4. PENDEKATAN DITJEN CIPTA KARYA DALAM PENGAMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN
5. PROGRAM NASIONAL PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH
(SLUM ALLEVIATION)
6. PRINSIP DASAR PENGENTASAN KUMUH
7. PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI NAKHODA
8. BAGAIMANA POKJA PKP BERPERAN?
LATAR BELAKANG
OUTLINE

Pemerintah telah menerbitkan Peraraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang


Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, sebagai bentuk
komitmen pemerintah dalam pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDG’s)
HARMONISASI TPB TUJUAN KE 6 DENGAN
OUTLINE
RPJMN BIDANG AIR BERSIH & SANITASI LAYAK
SASARAN NASIONAL RPJMN INSTANSI
TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL
2015-2019 PELAKSANA
VI. Menjamin 1. Pada tahun 2030, mencapai 1.1 Meningkatnya akses terhadap Kementerian
ketersediaan serta akses universal dan merata layanan air minum layak pada tahun Koordinator Bidang
terhadap air minum yang 2019 menjadi 100% (2014: 70%). Perekonomian;
pengelolaan air aman dan terjangkau bagi Kementerian
bersih dan sanitasi semua. 1.2 Meningkatnya kapasitas prasarana Perencanaan
yang berkelanjutan 2. Pada tahun 2030, mencapai air baku untuk melayani rumah tangga, Pembangunan
untuk semua. akses terhadap sanitasi dan perkotaan dan industri pada tahun 2019 Nasional/Bappenas
kebersihan yang memadai menjadi 118,6 m3/detik (2015: 51,44 ; Kementerian
dan merata bagi semua, dan m3/detik) dan penyediaan air baku Keuangan; Kemen
menghentikan praktik buang untuk 60 pulau. PUPR (Dit. PLP);
air besar di tempat terbuka, Kementerian
memberikan perhatian khusus 2.1 Meningkatnya akses terhadap Kesehatan;
3. Pada tahun 2030, sanitasi yang layak pada tahun 2019 Pemerintah Daerah
meningkatkan kualitas air menjadi 100% (2014: 60,9%). Provinsi;
dengan mengurangi polusi, 3.1 Terbangunnya infrastruktur air Pemerintah Daerah
menghilangkan pembuangan, limbah dengan sistem terpusat skala Kabupaten/Kota.
dan meminimalkan pelepasan
kota, kawasan, komunal pada tahun
material dan bahan kimia
berbahaya, mengurangi 2019 di 438 kabupaten/kota.
setengah proporsi air limbah 3.2 Peningkatan kualitas pengelolaan
yang tidak diolah, dan secara air limbah sistem setempat melalui
signifikan meningkatkan daur peningkatan kualitas pengelolaan
ulang, serta penggunaan lumpur tinja perkotaan dan
kembali barang daur ulang
pembangunan Instalasi Pengolahan
yang aman secara global.
Lumpur Tinja (IPLT) di 409
kabupaten/kota.
HARMONISASI TPB TUJUAN KE 11 DENGAN
OUTLINE
RPJMN BIDANG PERUMAHAN & PERMUKIMAN
SASARAN NASIONAL INSTANSI
TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL
RPJMN 2015-2019 PELAKSANA
XI. Menjadikan kota 1. Pada tahun 2030, 1.1. Tersedianya akses bagi Kementerian Koordinator
dan permukiman menjamin akses bagi 3,7 juta rumah tangga Bidang Perekonomian;
semua terhadap terhadap hunian yang layak Kementerian Perencanaan
inklusif, aman, perumahan yang layak, Pembangunan
dan terjangkau hingga
tangguh, dan aman, terjangkau, Nasional/Bappenas;
tahun 2019.
berkelanjutan. termasuk penataan
1.2. Terwujudnya
Kementerian Keuangan;
kawasan kumuh, serta Kemen PUPR (Ditjen PP &
akses terhadap pelayanan pemenuhan standar Dit.PKP ); Kementerian
dasar perkotaan. pelayanan perkotaan kota Dalam Negeri;
yang aman, nyaman dan Kementerian Agraria dan
layak huni pada aspek Tata Ruang; Pemerintah
permukiman paling sedikit Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
di 12 Kawasan Perkotaan
Kabupaten/Kota.
Metropolitan hingga tahun
2019.
1.2. Terwujudnya
pemenuhan standar
pelayanan perkotaan kota
yang aman, nyaman dan
layak huni pada aspek
permukiman paling sedikit
di 12 Kawasan Perkotaan
Metropolitan hingga tahun
2019.
RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA,
OUTLINE
KEMENTERIAN PUPR 2015-2019

Kumuh Perkotaan :
38.431 Ha
Kumuh Perdesaan :
0% Luas kawasan Kumuh
Perkotaan & Peningkatan
78.384 Ha Kualitas Permukiman Perdesaan
PENDEKATAN DITJEN CIPTA KARYA DALAM
PRINSIP-PRINSIP
OUTLINE PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

CIPTA KARYA

GERAKAN
PENDEKATAN Pembangunan dan
MEMBANGUN pengembangan
PENDEKATAN
SISTEM PEMBERDAYAAN permukiman dilakukan
dengan memberdayakan
MASYARAKAT komunitas dan para
membentuk pemangku kepentingan
sistem yang
terencana,
menyeluruh,
terpadu, dan
berkelanjutan Pemerintah pusat
sesuai dengan memberikan fasilitasi kepada
rencana tata ruang PENDEKATAN pemerintah kota/kabupaten
FASILITASI sebagai nakhoda
PEMDA pembangunan dan
pengembangan permukiman
di daerah
PROGRAM NASIONAL PENGENTASAN
PRINSIP-PRINSIP
OUTLINE PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
PERMUKIMAN KUMUH (SLUM ALLEVIATION)

 National Slum Upgrading Program


(NSUP)
NSUP  11.067 Kel; 269 Kab/Kota; 34 Prov
 Luas Kumuh = 23.656 ribu Ha

KOTAKU
 Infratsruktur Skala Lingkungan & Kota
URBAN
 Neighborhood Upgrading and Shelter
Project Phase-2 (NUSP-2)
NUSP-2  209 Kel; 20 Kab/Kota; 16 Prov
Program Nasional
 Infrastruktur Skala Lingkungan &
Pengentasan
Kawasan
Permukiman Kumuh

bertujuan untuk mencegah tumbuh


berkembangnya permukiman kumuh di
RURAL

kawasan perkotaan dengan meningkatkan


RSID kualitas kawasan permukiman perdesaan
di kawasan peri -urban melalui
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) permukiman perdesaan
PRINSIP-PRINSIP
OUTLINE
PRINSIP PEMBANGUNAN
DASAR PENGENTASAN KUMUH PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN

Menjamin Kepastian Bermukim

Fokus pada secure tenure bukan kepemilikan

Pemerintah Daerah sebagai Nakhoda

Pemda sebagai perencana dan sebagai koordinator


pelaksana di daerah Pemerintah Pusat berperan sebagai
pendamping dan enabler.

Partisipasi Masyarakat

Terlibat dalam semua tahapan

Terintegrasi dengan Sistem Kota

Keterpaduan rencana penanganan kumuh dengan


rencana pembangunan kota

Kolaborasi dan Komprehensif

Menyelesaikan berbagai persoalan kumuh dari berbagai


sektor, baik fisik maupun non-fisik melalui kolaborasi
antar stakeholders.
PRINSIP-PRINSIP
OUTLINE
PEMERINTAH DAERAH DAN
PEMBANGUNAN SEBAGAI NAKHODAPERMUKIMAN
PENGEMBANGAN

Mainstreaming aspek PKP ke dalam agenda RPJMD

Menerapkan demand responsive approach

Pemda
sebagai Adanya alokasi pendanaan terhadap pembangunan PKP

Nakhoda
Adanya kapasitas kelembagaan yang memadai.

Adanya rencana pembangunan PKP yang strategis dan


komprehensif

Dalam memenuhi perannya sebagai Nakhoda, minimal karakteristik tersebut harus


dimiliki oleh pemda.

Pemerintah pusat akan berperan dalam pendampingan, bimbingan teknis, dan


memberikan dukungan regulasi/kebijakan.
PRINSIP-PRINSIP
OUTLINE
BAGAIMANA POKJA DAPAT
PEMBANGUNAN BERPERAN? PERMUKIMAN
DAN PENGEMBANGAN

Catatan:
Pokja sebagai Think Thank Kebijakan di daerah, wadah koordinasi dan kolaborasi, bukan mengambil alih tugas
OPD/Dinas Terkait atau K/L atau hanya sebagai pelaksana kegiatan, oleh karena itu untuk bidang PKP diusulkan
hanya ada 1 Pokja untuk semua.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai