Permasalahan, dan
Prediksi Masa Depan
Dubai
kota termegah
di Timur Tengah
oleh :
Faisal Dwiyana Purnawarman
16608269
Overview Dubai
Dubai
Dubai (dalam bahasa Arab: Dubay ) adalah satu dari tujuh emirat dan kota terpadat di Uni Emirat
Arab (UEA). Terletak di sepanjang pantai selatan Teluk Persia di Jazirah Arab. Kotamadya Dubai
terkadang disebut Kota Dubai untuk membedakannya dari emirat.
Dokumen tertulis menyatakan keberadaan kota ini selama 150 tahun sebelum pembentukan UEA.
Dubai berbagi kekuasaan hukum, politik, militer dan ekonomi dengan emirat lain dalam lingkaran
federal, meskipun setiap emirat memiliki yurisdiksi terhadap beberapa kekuasaan seperti penegakan
hukum sipil dan pemantauan dan pembaharuan fasilitas lokal. Dubai memiliki populasi terbesar dan
[5]
merupakan emirat terbesar kedua menurut luasnya, setelah Abu Dhabi. Dubai dan Abu Dhabi
adalah satu-satunya dua emirat yang memiliki hak veto terhadap masalah kritis kepentingan
[6]
nasional dalam Dewan Nasional Federal negara itu. Dubai telah dipimpin oleh dinasti Al
Maktoum sejak 1833. Pemimpinnnya saat ini, Mohammed bin Rashid Al Maktoum, juga menjabat
sebagai Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA.
Syeikh Maktoum
Syeikh Mohammed
Ia segera membangun beberapa dermaga, gudang dan merencanakan jalan, sekolah serta perumahan.
Hasilnya, beberapa tahun kemudian Dubai menarik lebih banyak kapal laut dibanding
Singapura,lebih banyak modal asing dibandingkan dengan negara-negara Eropa. Dubai didesain
dengan sangat mewah, bergaya Manhattan, mempunyai pelabuhan kelas dunia,dan pusat-pusat
perbelanjaan yang kolosal dan yang paling penting yang paling menarik minat orang luar adalah,
bebas cukai. Putra Syeikh Rashid, Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum kini memimpin
Dubai.
Sekarang dan di masa yang akan datang, Dubai menjadi simbol kemajuan pesat dan kemegahan
Timur Tengah.
5. Kesan mewah, megah, luar biasa, dan radikal memang sengaja ditampilkan di
Dubai sejak pertama kali pembangunannya. Dan keseriusan Dubai
mewujudkannya memang patut diacungi jempol. Dengan didukung dana
yang luar biasa besar, tak satupun sisi kehidupan di Dubai yang lepas dari
kesan mewah dan megah. Dan disitulah senjata Dubai untuk mendatangkan
orang orang asing, termasuk uang yang mereka bawa.
3. Area bebas dagang ( free trade zone ) yang diberlakukan Dubai sekarang
sudah mulai memperlihatkan efek samping. Sebagai pusat perdagangan,
arus barang dan jasa semakin mudah di Dubai, tak terkecuali untuk barang
barang ilegal. Penyelundupan semakin marak di Dubai, yang menjadikan
Dubai sebagai surga para pedagang gelap.
4. Pembangunan besar besaran di Dubai bukannya bebas masalah.
Dilaporkan pembangunan di Dubai sudah tidak lagi memperhatikan
lingkungan. Pembangunan di beberapa pantai dan marina, disebut sudah
merusak ekosistem dan kealamian pantai Dubai. Yang lebih parah,
pembangunan real estat pulau pulau buatan di tengah laut ternyata
merusak terumbu karang di bawahnya. Pembangunan tersebut diklaim
hanya mementingkan kemegahan, estetika, dan nilai jualnya daripada
keseimbangan lingkungannya.
Stadion olahraga