Anda di halaman 1dari 21

BAB II

SISTEM PERTAHANAN NEGARA

1. Sejarah Singkat Dubai

Distrik Al Ras di Deira, Dubai tahun 1960-an.

Sangat sedikit diketahui mengenai budaya pra-Islam di tenggara jazirah Arab,


kecuali banyak kota kuno di wilayah itu yang menjadi pusat perdagangan antara dunia
Timur dan Barat. Sisa dari rawa mangrove kuno, berusia 7.000 tahun, ditemukan ketika
pembangunan jalur selokan bawah tanah dekat Dubai Internet City. Wilayah ini ditutupi
pasir sekitar 5.000 tahun yang lalu setelah garis pantai mundur dari daratan, menjadi
bagian dari garis pantai kota saat ini. Sebelum Islam, orang-orang di wilayah ini
menyembah Bajir (atau Bajar). Kekaisaran Bizantium dan Sassaniyah memiliki
kekuasaan besar pada masa itu, dengan Sassaniyah yang menguasai sebagian besar
wilayah. Setelah penyebaran Islam di sana, Khalifah Umayyah, dari dunia Islam timur,
memperluas wilayahnya ke tenggara Arabia dan mengalahkan Sassaniyah. Penggalian
yang dilakukan oleh Dubai Museum di wilayah Al-Jumayra (Jumeirah) membenarkan
keberadaan beberapa artefak dari periode Umayyah. Sebutan Dubai yang pertama kali
dicatat adalah pada tahun 1095, di "Book of Geography" oleh ahli geografi Andalusia-
Arab Abu Abdullah al-Bakri. Pedagang permata Venesia Gaspero Balbi mengunjungi
wilayah ini pada 1580 dan menyebutkan Dubai (Dibei) karena industri permatanya.
Catatan yang mendokumentasikan kota Dubai muncul setelah tahun 1799.

6
Di awal abad ke-19, klan Al Abu Falasa (Dinasti Al-Falasi) dari klan Bani Yas
mendirikan Dubai, yang menjadi bagian dari Abu Dhabi hingga tahun 1833. Tanggal 8
Januari 1820, sheikh Dubai dan sheikh lainnya di daerah itu menandatangani
"Perjanjian Damai Maritim Umum" dengan pemerintah Britania. Tetapi, tahun 1833,
dinasti Al Maktoum (juga keturunan Dinasti Al-Falasi) dari suku Bani Yas meninggalkan
permukiman Abu Dhabi dan mengambil ailh Dubai dari klan Abu Falasa tanpa
perlawanan. Dubai berada dibawah perlindungan Britania Raya oleh "Perjanjian
Eksklusif" tahun 1892, dengan menyetujui perlindungan Dubai terhadap serangan
apapun dari Kekaisaran Ottoman. Dua bencana menyerang kota ini pada pertengahan
1800-an. Pertama, tahun 1841, sebuah epidemi cacar muncul di permukiman Bur
Dubai, memaksa penduduk pindah ke timur di Deira. Kemudian, tahun 1894,
kebakaran terjadi di Deira, menghanguskan banyak rumah. Tetapi, lokasi geografis
kota terus menarik pedagang dan penjual dari seluruh wilayah itu. Emir Dubai gencar-
gencarnya menarik pedagang asing dan menurunkan pajak perdagangan, yang
menarik pedagang dari Sharjah dan Bandar Lengeh, yang merupakan hub dagang
utama pada masa itu. Al Fahidi Fort, dibangun tahun 1799, adalah bangunan tertua di
Dubai.

Al Fahidi Fort, dibangun tahun 1799


adalah bangunan tertua di Dubai

Dekatnya geografi Dubai dengan India menjadikannya sebagai lokasi penting.


Kota Dubai adalah pelabuhan pedagang asing penting, khususnya dari India, banyak
di antaranya menetap di kota itu. Dubai dikenal karena ekspor permatanya hingga
1930-an. Tetapi, industri permata Dubai mengalami dampak dari Perang Dunia I, dan
kemudian Depresi Besar tahun 1920-an. Akibatnya, kota ini mengalami migrasi massal
penduduk ke bagian lain Teluk Persia. Sejak pendiriannya, Dubai berselisih dengan
Abu Dhabi. Tahun 1947, sengketa perbatasan antara Dubai dan Abu Dhabi di sektor
utara perbatasan resminya, berubah menjadi perang antar kedua emirat. Arbitrasi oleh
Britania dan pembangunan pagar yang membentang ke tenggara dari pantai di Ras

6
Hassian menghasilkan penghentian tembak-menembak. Tetapi, sengketa perbatasan
antara kedua emirat berlanjut bahkan setelah pembentukan UEA; pada 1979 perjanjian
formal tercapai yang mengakhiri tembak-menembak dan sengketa perbatasan antara
dua emirat. Listrik, telepon dan bandar udara didirikan di Dubai tahun 1950-an, ketika
Britania memindahkan kantor administratif lokalnya dari Sharjah ke Dubai. Tahun 1966
kota ini bergabung dengan negara Qatar yang baru merdeka untuk menetapkan
satuan mata uang baru, Riyal Qatar/Dubai, setelah deflasi rupee Teluk. Minyak
ditemukan di Dubai pada tahun yang sama, setelah itu kota ini memberikan konsesi
pada perusahaan minyak internasional. Penemuan minyak ini membawa Dubai pada
masuknya pekerja asing dalam jumlah besar, terutama dari India dan Pakistan.
Akibatnya, populasi kota sejak 1968 hingga 1975 naik menjadi 300%, oleh beberapa
perkiraan.
Tanggal 2 Desember 1971 Dubai, bersama Abu Dhabi dan lima emirat lainnya,
membentuk Uni Emirat Arab setelah bekas pelindung Britania meninggalan Teluk
Persia tahun 1971. Tahun 1973, Dubai bergabung dengan emirat lain untuk
menggunakan mata uang tunggal Dirham UEA. Tahun 1970-an, Dubai terus tumbuh
dari pendapatan yang diperoleh dari minyak dan perdagangan, bahkan setelah kota ini
mendapat masukan imigran Lebanon yang mengungsi dari perang sipil di Lebanon.
Zona Bebas Jebel Ali, terdiri dari pelabuhan Jebel Ali (dikatakan sebagai pelabuhan
buatan terbesar di dunia) didirikan tahun 1979, yang menyediakan impor buruh dan
kapital ekspor tak terbatas kepada perusahaan asing.]
Perang Teluk Persia 1990 memiliki dampak besar terhadap kota ini. Secara
ekonomi, bank di Dubai mengalami penarikan dana yang cukup besar karena kondisi
politik tak menentu di wilayah itu. Selama 1990-an, bagaimanapun, banyak komunitas
dagang asing — pertama dari Kuwait, selama Perang Teluk, dan kemudian dari
Bahrain, selama kerusuhan Syiah — memindahkan bisnis mereka ke Dubai. Dubai
menyediakan pangkalan pengisian bahan bakar kepada pasukan sekutu di zona bebas
Jebel Ali selama Perang Teluk Persia, dan lagi, selama Invasi Irak 2003. Peningkatan
besar harga minyak setelah Perang Teluk Persia memaksa Dubai terus fokus pada
perdagangan bebas dan pariwisata.
Kesuksesan zona bebas Jebel Ali membolehkan kota ini menggunakan
modelnya untuk membangun kumpulan zona bebas baru, seperti Dubai Internet City,
Dubai Media City dan Dubai Maritime City. Pembangunan Burj Al Arab, hotel berdiri
bebas tertinggi di dunia, juga pembangunan permukiman baru, juga digunakan untuk
memasarkan Dubai dalam bidang pariwisata. Sejak 2002, kota ini mengalami
6
peningkatan investasi real estat pribadi dalam membentuk kembali langit-langit Dubai
dengan proyek seperti The Palm Islands, The World Islands dan Burj Dubai. Tetapi,
pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh nilai
inflasi yang naik (11.2% pada tahun 2007 ketika dihitung terhadap Indeks Harga
Konsumen) yang digabungkan karena harga penyewaan perkantoran dan permukiman
yang berlipat ganda, mengakibatkan peningkatan substansial biaya hidup bagi para
penghuninya.

2. Geografi Negara Dubai.

Peta Kota Dubai Bendera dan Letak Dubai di UEA

Dubai terletak di pantai Teluk Persia di Uni Emirat Arab dan terletak 16 m di atas
permukaan laut. Emirat Dubai berbagi perbatasan dengan Abu Dhabi di selatan,
Sharjah di timurlaut, dan Kesultanan Oman di tenggara. Hatta, eksklave kecil emirat,
dikelilingi di tiga sisi oleh Oman dan oleh emirat Ajman di (barat) dan Ras Al Khaimah
(di utara). Teluk Persia berbatasan dengan pantai barat emirat. Dubai terletak di
25,2697°LU 55,3095°BT dan mencakup wilayah seluas 4.114 km² (1.588 mi²).
Dubai terletak langsung di Gurun Arabia. Tetapi, topografi Dubai sedikit berbeda
dari bagian selatan UEA di mana sebagian lanskap Dubai dipenuhi pola gurun
berpasir, sementara gurun berminyak mendominasi sebagian besar wilayah selatan
negara ini. Pasirnya terdiri dari kerang hancur dan koral dan halus, bersih dan putih. Di
timur kota, daratan pantai bergaram, dikenal sebagai sabkha, memberikan jalan
menuju bentangan gundukan pasir utara-selatan. Lebih jauh ke timur, gundukan pasir
semakin besar dan berwarna merah akibat besi oksida. Gurun berpasir datar ini
memberikan jalan menuju Pegunungan Hajar Barat, yang membentang di sepanjang
perbatasan Dubai dengan Oman di Hatta.

6
Kontur Hajar Barat memiliki lanskap gersang, tidak rata dan berantakan, di
mana pegunungannya mencapai 1.300 meter di beberapa tempat. Dubai tidak memiliki
badan air alami atau oase; tetapi, Dubai memiliki inlet alami, Dubai Creek, yang digali
untuk membuatnya cukup dalam bagi kapal besar untuk melewatinya. Dubai juga
memiliki banyak ngarai dan lubang air yang memenuhi dasar pegunungan Al Hajar
Barat. Lautan luas gundukan pasir mencakup sebagian besar selatan Dubai, yang
membawanya pada gurun pasir yang dikenal sebagai The Empty Quarter. Secara
seismik, Dubai berada di zona yang sangat stabil — jalur patahan seismik terdekat,
Patahan Zargos, terletak 120 km dari UEA dan tidak mungkin memberi dampak
apapun terhadap Dubai. Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa kemungkinan
tsunami di wilayah itu kecil karena perairan Teluk Persia tidak cukup dalam untuk
membuat tsunami.
Gurun berpasir yang mengelilingi kota mendukung rumput liar dan pohon palem
kurma. Hyacinth gurun tumbuh di dataran sabkha di timur kota, sementara pohon
akasia dan ghad tumbuh di dataran datar di dekat pegunungan Al Hajar Barat.
Beberapa pohon asli seperti palem kurma dan neem juga pohon impor seperti
eukaliptus tumbuh di taman nasional Dubai. Bustard houbara, hyena bergaris, caracal,
serigala gurun, elang dan oryx Arab sangat umum di gurun Dubai. Dubai berada di
jalur migrasi antara Eropa, Asia dan Afrika, dan lebih dari 320 burung migrasi melewati
emirat ini pada musim semi dan musim gugur. Perairan di Dubai adalah rumah bagi
lebih dari 300 spesies ikan, termasuk hammour.
Dubai Creek membentang timur laut-barat daya melalui kota. Bagian timur kota
membentuk permukiman Deira dan berbatasan dengan emirat Sharjah di timur dan
kota Al Aweer di selatan. Bandar Udara Internasional Dubai terletak diselatan Deira,
sementara Palm Deira terletak di utara Deira di Teluk Persia. Banyak musim real estat
Dubai dipusatkan di barat Dubai Creek, di garis pantai Jumeirah. Pelabuhan Rashid,
Jebel Ali, Burj Al Arab, Palm Jumeirah dan kumpulan zona bebas bertema seperti
Business Bay semuanya terletak di wilayah ini. Lima rute utama — E 11 (Sheikh Zayed
Road), E 311 (Emirates Road), E 44 (Dubai-Hatta Highway), E 77 (Dubai-Al Habab
Road) dan E 66 (Oud Metha Road) — membentang melalui Dubai, menghubungkan
kota ini dengan kota dan emirat lainnya. Tambahannya, beberapa rute antarkota
penting, seperti D 89 (Al Maktoum Road/Airport Road), D 85 (Baniyas Road), D 75
(Sheikh Rashid Road), D 73 (Al Dhiyafa Road), D 94 (Jumeirah Road) dan D 92 (Al
Khaleej/Al Wasl Road) menghubungkan berbagai permukiman di kota. Bagian timur

6
dan barat kota dihubungkan oleh Jembatan Al Maktoum, Jembatan Al Garhoud,
Terowongan Al Shindagha, Penyeberangan Business Bay dan Jembatan Terapung.

3. Demografi.
Tahun Populasi
1822 1,200
1900 10,000
1930 20,000
1940 38,000
1954 20,000
1960 40,000
1968 58,971
1975 183,000
1985 370,000
1995 674,000
2005 1,204,000
Kota Dubai pertama melakukan sensus tahun 1968. Seluruh jumlah populasi di tabel ini
sebelum 1968 adalah perkiraan yang diperoleh dari berbagai sumber.

Menurut sensus yang dilakukan oleh Statistics Center of Dubai, populasi emirat
mencapai 1.422.000 tahun 2006, yang terdiri dari 1.073.000 pria dan 349.000 wanita.
Tahun 1998, 17% populasi emirat merupakan kebangsaan UEA. Sekitar 85% populasi
ekspatriat (dan 71% populasi total emirat) adalah Asia, terdiri dari India (51%), Pakistan
(15%), Bangladesh (10%) dan lainnya (10%). Sekitar 3% populasi Dubai dikategorikan
sebagai "Bangsa Barat". Seperempat populasi berasal mula dari Iran. Tambahannya,
16% populasi (atau 288.000 jiwa) menetap dalam akomodasi buruh kolektif yang tidak
diidentifikasi menurut kesukuan atau kebangsaan, tetapi dianggap sebagai Asia. Usia
rata-rata di emirat ini adalah 27 tahun. Jumlah kelahiran kasar pada 2005, adalah
13.6%, sementara jumlah kematian rata-rata sekitar 1%.
Meskipun bahasa Arab adalah bahasa resmi Dubai, bahasa Hindi, Malayalam,
Urdu, Persia, Tagalog, Bengali dan bahasa lainnya dituturkan di Dubai. Bahasa Inggris
adalah lingua franca kota dan dituturkan secara luas. Artikel 7 Konstitusi Provisional
UEA menetapkan Islam sebagai agama negara resmi UEA. Pemerintah memberi
subsidi 95 persen kepada masjid dan mempekerjakan semua Imam; sekitar 5 persen

6
masjid berupa milik pribadi, dan beberapa masjid besar sebagian besar berasal dari
sumbangan pribadi.
Dubai memiliki komunitas besar Hindu, Kristen, Buddha, Sikh dan agama
lainnya. Kelompok Non-Muslim dapat memiliki tempat ibadahnya sendiri, di mana
mereka dapat beribadah secara bebas, dengan meminta izin tanah dan izin
membangun bangunan. Kelompok yang tidak memiliki bangunan sendiri harus
menggunakan fasilitas organisasi religius atau ibadah lainnya di rumah pribadi.
Kelompok religius Non-Muslim dibolehkan untuk memberitahukan tujuan kelompok
secara terbuka; tetapi proselitisasi atau menyebarkan literatur keagamaan sangat
dilarang dibawah hukuman penindasan kriminal, penahanan, dan deportasi karena
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Islam.

a. Perekonomian Dubai

Dari ketujuh emirat UEA, Dubai merupakan penyumbang terbesar bagi


pendapatan negara dari sektor non migas. Setelah ditemukannya ladang
minyak di Dubai pada tahun 1966, Dubai mulai merubah wajah
perekonomiannya menjadi salah satu pusat perdagangan dunia dengan fasilitas
yang serba modern. Dari jumlah cadangan minyak UEA sebesar 97,8 milyar
barel (sebagian besar terdapat di Emirat Abu Dhabi), cadangan minyak Dubai
hanya sebesar 4 milyar barel. Sadar akan keterbatasan sumber daya alam yang
lambat laun akan habis, Dubai sejak awal berupaya untuk tidak
menggantungkan sumber pendapatannya dari sektor migas. Penggunaan
pendapatan dari sektor minyak hanya digunakan untuk pembangunan sarana
infrastruktur guna menjadikan Dubai sebagai kota lalu lintas perdagangan
internasional. Industri manufaktur, pariwisata dan sektor jasa meningkat dengan
cepat sehingga pertumbuhan ekonomi juga melaju dengan pesat.
Dalam menjalankan roda perekonomiannya, pemerintah Dubai bertekad
untuk berlaku secara liberal, menerapkan pasar bebas dan menciptakan iklim
usaha yang kondusif untuk aktifitas per-dagangan. Dubai adalah emirat terbesar
setelah Abu Dhabi dengan stabilitas politik yang terus terjaga. Dubai dan
6
seluruh emirat UEA terbuka untuk semua kegiatan perdagangan dari seluruh
negara di dunia kecuali Israel. Campur tangan pemerintah pada sektor swasta
sangat sedikit. Tidak ada pengenaan pajak secara langsung pada pendapatan
perusahaan maupun perorangan, kecuali untuk perusahaan minyak yang
dikenai pajak dari laba bersih yang diperoleh di Dubai. Biaya masuk sangat
rendah yaitu sebesar 5% dan itupun dengan banyak pengecualian, terdapat
kebebasan memindahkan modal, tidak ada kontrol atas penukaran valuta asing,
kuota perdagangan dan adanya nilai tukar tetap untuk UAE Dirham terhadap
US$ yaitu 1 US$ ekuivalen dengan 3,678 Dirham.
GDP percapita Dubai adalah sebesar US$ 19.009 (tahun 2002)
sedangkan GDP percapita PEA sebesar US$ 24.860 (tahun 2002). Walaupun
terjadi peningkatan nilai GDP Dubai sebesar 6,2% pada tahun 2003 (lebih kecil
dari tahun sebelumnya karena dampak peperangan di Irak) namun karena
pertambahan jumlah penduduk yang tinggi maka angka GDP percapita terlihat
menurun. GDP Dubai pada tahun 2004 mencapai US$ 76 milyar. Biaya hidup di
Dubai lebih rendah dibandingkan kota pusat perdagangan lainnya seperti
Singapura dan Hongkong, tingkat inflasi sebesar 1 %. Figur pertumbuhan
ekonomi tersebut cenderung bersifat riil ketimbang nominal. Prestasi ekonomi ini
menjadi kurang impresif karena penambahan jumlah penduduk yang cepat yaitu
sebesar 6% setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi Dubai sebagian besar adalah
produk ekspatriat, namun karena tingkat produksi para pendatang baru lebih
rendah maka kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi kurang dari
6%. Nilai perdagangan non migas Dubai tahun 2003 adalah sebesar US$ 36,37
milyar dan pada tahun 2004 diproyeksikan akan mencapai US$ 38,2 milyar.
Emirat Dubai termasuk cepat dalam upaya melepaskan diri dari
ketergantungan akan migas. Pada tahun 2003 kontribusi sektor migas dalam
pendapatan emirat ini hanya sebesar 7% dari GDP, bandingkan dengan tahun
1985 dimana 50% GDP berasal dari migas. Pemerintah Dubai bertekat untuk
terus mengurangi pemasukan dari sektor minyak sehingga mencapai kurang
dari 1% pada tahun 2010. Dengan demikian fluktuasi harga minyak dunia tidak
mempunyai dampak yang berarti atas kelangsungan program pembangunan
dan roda ekonomi Dubai. Sektor non migas yang selama ini berperan dalam
perkembangan perekonomian Dubai adalah perdagangan, industri, perbankan,
pariwisata, real esate dan sektor jasa lainnya.
Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam
pendapatan emirat Dubai. Pada tahun 2003 jumlah wisatawan yang datang ke
6
Dubai mencapai 5 juta orang dan untuk tahun 2004 diperkirakan akan menjadi
5,5 juta wisatawan. Peristiwa 11 September 2001 di AS sempat
menggoncangkan bisnis wisata Dubai, namun pertumbuhan sektor wisata
sebesar 25% tahun 2002 bukan hanya merupakan recovery, namun prestasi
yang luar biasa setelah masa resesi. Menurut kalkulasi pemerintah, dalam tiga
tahun terakhir sejumlah US$ 1,9 milyar dari kegiatan ekonomi bergerak di sektor
pariwisata yaitu hotel, transportasi, restoran dan perbelanjaan. Hal ini
menyebabkan sektor pariwisata menjadi lebih penting daripada migas dalam
perhitungan GDP. Sumbangan sektor pariwisata dalam per hitungan GDP 2003
jauh lebih besar dari pada Migas.
Keamanan yang terus terjaga dan iklim usaha yang menguntungkan
menyebabkan Dubai tidak terpengaruh oleh gejolak politik yang terjadi di
kawasan. Para pebisnis mempunyai pengetahuan khusus mengenai situasi
politik di kawasan terutama posisi Dubai dan PEA dalam kasus politik di
Palestina dan Irak. Sikap para pebisnis ini lebih memantapkan perekonomian
Dubai dan PEA pada umumnya. Bahkan sewaktu pecah peperangan di Irak
bulan Maret 2003, roda bisnis Dubai tetap berputar tanpa hambatan yang
berarti, bahkan dunia usaha Dubai mendapat peluang baru dalam mengail
keuntungan dari pro- ses rekonstruksi Irak paska perang. Dubai adalah salah
satu penyuplai yang ditunjuk dalam proyek rekonstruksi Irak dengan nilai
milyaran dolar Amerika.
Pada tahun 2003, kontribusi sektor migas dalam GDP Dubai hanya
sebesar 7 % (namun sekitar 40% pendapatan emirat ini berasal dari sektor
migas).Dubai ingin mengikuti jejak Singapura sebagai pusat lalu lintas
perdagangan yang sukses di Asia, dimana GDP Singapura adalah dua pertiga
dari GDP negara penghasil migas terbesar di dunia yaitu Saudi Arabia.
Pemerintah Dubai ingin mewujudkan skill and knowledge based economy dalam
memacu pertumbuhan ekonomi. PEA adalah penghasil migas ke-tiga terbesar di
dunia setelah Saudi Arabia dan Irak, namun dalam laporan tahunan IMF 2002,
PEA adalah negara penghasil minyak di kawasan Timur Tengah yang paling
rendah ketergantungannya akan migas dan memiliki pertumbuhan GDP paling
stabil.
Selain sektor migas, pemerintah Dubai tengah meningkatkan penerimaan
dari sektor-sektor lainnya seperti custom, untuk produk umum dikenakan bea
masuk 5% namun komoditi ter-tentu seperti minuman beralkhohol dan rokok
dikenakan bea sekitar 30% sampai 100%. Perusahaan pemerintah yang juga
6
memberikan sumbangan bagi pedapatan pemerintah adalah Emirates Group
(diantaranya adalah maskapai penerbangan Emirates), Dubai Aluminium, Dubay
Dry Docks, perusahaan minyak ENOC, Dubai Palm Developer, perusahaan
konstruksi Emaar, beberapa hotel, bank dan properti lainnya.

b. Transportasi Dubai

Abra adalah mode angkutan tradisional antara Deira dan Bur Dubai.

Bandar Udara Internasional Dubai (IATA: DXB), hub bagi Emirates Airline,
melayani kota Dubai dan emirat lain di negara ini. Bandar udara ini melayani 34
juta penumpang dan 260.000 penerbangan pada 2007. Bandar Udara
Internasional Dubai menempati peringkat ke-17 di antara bandar udara
internasional lainnya menurut lalu lintas kargo pada 2006. Terminal ketiga dan
concourse baru dibuka bulan Oktober 2008, melayani penerbangan Emirates.
Terminal baru ini akan ditujukan pada Emirates Airline dan mendukung penuh
Airbus A380. Pembangunan Bandar Udara Internasional Dubai World Central,
sedang dibangun di Jebel Ali, diumumkan tahun 2004. Fase pertama
dijadwalkan selesai tahun 2008, dan setelah beroperasi bandar udara baru ini
akan melayani maskapai asing. Emirates (penerbangan penumpang dan kargo)
akan tetapi di Bandar Udara Internasional Dubai.
Dubai memiliki sistem bus besar yang melayani 69 rute dan mengangkut
sekitar 90 juta orang pada 2006. Road and Transport Authority (RTA)
mengumumkan tahun 2006 bahwa 620 bus baru akan ditambahkan ke
armadanya yang terdiri dari 170 bus bertingkat dua. Meskipun mode
transportasi utama di Dubai adalah melalui kendaraan pribadi, Dubai juga
memiliki sistem taksi yang besar.
Sebuah proyek Dubai Metro senilai $3.89 miliar sedang dibangun di
emirat ini. Sistem metro ini dijadwalkan beroperasi setengahnya tahun 2009 dan
beroperasi penuh tahun 2012. Dubai Metro akan terdiri dari empat jalur: Jalur
Hijau dari Al Rashidiya ke pusat kota utama dan Jalur Merah dari bandar udara
ke Jebel Ali. Juga memiliki jalur biru dan ungu, Dubai Metro (Jalur Hijau dan
Biru) akan memiliki rel sepanjang 70 kilometer dan 43 stasiun, 33 di atas tanah
6
dan sepuluh di bawah tanah. Satu metode yang lebih tradisional untuk
menyeberangi Bur Dubai ke Deira adalah melalui abra, perahu kecil yang
mengangkut penumpang melintasi Dubai Creek, antara stasiun abra di
Bastakiya dan Baniyas Road. Bulan Juli 2007, jaringan tol jalan Salik dipasang
di Sheikh Zayed Road dan di Jembatan Al Garhoud; stasiun tol akan
sepenuhnya otomatis dan mengumpulkan tol sebanyak AED4 )US$1.08) per
kendaraan.

c. Budaya Dubai

Sebuah souk tradisional di Deira

Dubai memiliki masyarakat yang berbeda-beda dan multietnis. Budaya


asli kota sebagai sebuah komunitas pemburu permata asli yang kecil digantikan
dengan datangnya kelompok etnis dan bangsa lain — pertama dari Iran di awal
1900-an, dan kemudian dari India dan Pakistan di 1960-an. Karena berbeda-
bedanya populasi, hanya sedikit ketegangan etnis, terutama antara ekspatriat,
yang dilaporkan terjadi di kota itu. Tahun 1994, buruh Hindu dan Muslim
bertengkar karena penghancuran Masjid Babri di Ayodhya, India, yang
mengakibatkan penahanan dan deportasi ratusan pekerja India dan Pakistan.
Hari libur besar di Dubai meliputi Idul Fitri, yang menandakan akhir Ramadhan,
dan Hari Nasional (2 Desember), yang menandakan pembentukan Uni Emirat
Arab. Perayaan hiburan tahunan seperti Dubai Shopping Festival (DSF) dan
Dubai Summer Surprises (DSS) menarik lebih dari 4 juta pengunjung dari
wilayah itu dan memperoleh keuntungan melewati US$1 miliar. Mal
perbelanjaan besar di kota ini, seperti Deira City Centre, BurJuman, Mall of the
Emirates dan Ibn Battuta Mall juga souk tradisional menarik pembeli dari wilayah
itu.
Keberagaman masakan di Dubai adalah refleksi dari masyarakat yang
kosmopolitan. Makanan Arab sangat populer dan tersedia di manapun di kota
ini, mulai dari tempat makan shawarma kecil di Deira dan Al Karama hingga
restoran kelas atas di hotel-hotel Dubai. Makanan cepat saji, masakan Asia
Selatan, masakan Cina juga sangat terkenal dan tersedia secara luas.
6
Penjualan dan konsumsi daging babi, meskipun tidak ilegal, hanya dipasarkan
dan dijual pada non-Muslim, di wilayah tertentu. Sejenis itu, penjualan minuman
beralkohol diawasi. Izin liquor dibutuhkan untuk membeli alkohol; tetapi, alkohol
tersedia di bar dan restoran di hotel bintang empat atau lima. Kafe shisha dan
qahwa juga populer di Dubai.
Film Hollywood dan Bollywood terkenal di Dubai. Kota ini mengadakan
Dubai International Film Festival tahunan, yang menarik selebriti dari sinema
Arab dan internasional. Dubai memiliki pertunjukan musik yang aktif, dengan
musisi Amr Diab, Diana Haddad, Tarkan, Aerosmith, Santana, Elton John, Pink,
Shakira, Celine Dion dan Phil Collins yang telah mengadakan konser di kota it.
Kylie Minogue dibayar 4.4 juta dolar untuk menggelar pertunjukan pada
pembukaan resor Atlantis tanggal 20 November 2008. Dubai Desert Rock
Festival juga merupakan festival besar lainnya yang melibatkan artis heavy
metal dan rock.
Sepak bola dan kriket adalah olahraga paling populer di Dubai. Lima tim
— Al Wasl, Al-Shabab, Al-Ahli, Al Nasr and Hatta — mewakili Dubai di UAE
League Football . Tim pemenang Al-Wasl memiliki jumlah kemenangan
terbanyak kedua di UAE League, setelah Al Ain. Kriket diikuti oleh komunitas
Asia Selatan di Dubai dan pada 2005, International Cricket Council (ICC)
memindahkan kantor pusatnya dari London ke Dubai. Kota ini telah
mengadakan beberapa pertandingan India-Pakistan dan dua lapangan rumput
baru sedang dibangun di Dubai Sports City. Dubai juga mengadakan turnamen
tenis tahunan Dubai Tennis Championships dan The Legends Rock Dubai, juga
turnamen golf Dubai Desert Classic, kesemuanya menarik bintang olahraga dari
seluruh dunia. Dubai World Cup, sebuah balap kuda ras, diadakan setiap tahun
di Nad Al Sheba Racecourse.
Dubai dikenal karena kehidupan malamnya. Klub dan bar banyak
ditemukan di hotel karena hukum liquor. New York Times mendaftarkan Dubai
sebagai pilihan perjalanan untuk berpesta pada tahun 2008.

6
d. Pendidikan Dubai

Kampus American University di Dubai

Sistem sekolah di Dubai tidak berbeda dari Uni Emirat Arab. Tahun 2006,
terdapat 88 sekolah umum yang dijalankan oleh Menteri Pendidikan yang
melayani Emirati dan ekspatriat Arab juga 132 sekolah pribadi. Bahasa utama di
sekolah umum adalah bahasa Arab dengan Inggris sebagai bahasa kedua,
sementara kebanyakan sekolah pribadi menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa utama. Banyak sekolah pribadi melayani satu komunitas ekspatriat atau
lebih. Delhi Private School, Our Own English High School, Dubai Modern High
School, dan The Indian High School, Dubai menawarkan CBSE dan silabus
India ICSE. Sejenis itu, juga terdapat beberapa sekolah Pakistan terkenal yang
menawarkan kurikulum FBISE bagi anak ekspatriat. Dubai English Speaking
School, Jumeirah Primary School, Jebel Ali Primary School, the Cambridge High
School (atau Cambridge International School), Jumeirah English Speaking
School, King's School dan Horizon School semuanya memberikan pendidikan
dasar Britania hingga usia sebelas tahun. Dubai British School, Dubai College,
English College Dubai, Jumeirah English Speaking School, Jumeirah College
dan St. Mary's Catholic High School kesemuanya sekolah menengah Britania
sebelas hingga delapan belas tahun yang memberikan GCSE dan A-Level.
Emirates International School bersama Cambridge High School menyediakan
pendidikan siswa penuh hingga usia 18 tahun, ini merupakan sekolah
internasional dan memberikan IGCSE dan A-Level. Wellington International
School, yang melayani anak mulai usia 4 hingga 18 tahun, memberikan IGCSE
dan A-Level. Deira International School juga menawarkan program IB, termasuk
program IGCSE.
Menteri Pendidikan Uni Emirat Arab bertanggungjawab atas akreditasi
sekolah. Dubai Education Council dibentuk Juli 2005 untuk mengembangkan
sektor pendidikan di Dubai.[84] Knowledge and Human Development Authority
6
(KHDA) didirikan tahun 2006 untuk mengembangkan sektor pendidikan dan
sumber daya manusia di Dubai, dan memberi lisensi pada institusi pendidikan.
Sekitar 10% populasi memiliki gelar universitas dan pasca sarjana.
Banyak ekspatriat mengirimkan anaknya kembali ke negara asal atau negara
Barat untuk pendidikan universitas dan ke India untuk pembelajaran teknologi.
Tetapi, sejumlah besar universitas terakreditasi asing telah didirikan di kota ini
selama 10 tahun terakhir. Beberapa dari universitas tersebut meliputi Michigan
State University Dubai (MSU Dubai), the Birla Institute of Technology & Science,
Pilani - Dubai(BITS Pilani), Heriot-Watt University Dubai, American University in
Dubai (AUD), American College of Dubai, Mahatma Gandhi University (Pusat
Lepas Kampus), SP Jain Center Of Management, University of Wollongong in
Dubai, Institute of Management Technology dan MAHE Manipal. Tahun 2004,
Dubai School of Government bersama John F. Kennedy School of Government
dan Harvard Medical School Dubai Center (HMSDC) dari Universitas Harvard
didirikan di Dubai. RIT Dubai adalah kampus satelit dari Rochester Institute of
Technology di Dubai, Uni Emirat Arab. Rencana untuk perguruan tinggi, yang
akana dibangun di Dubai Silicon Oasis, diumumkan tanggal 5 Desember 2007.
Kampus ini dijadwalkan dibuka Musim Gugur 2008. Tahun 2009, direncanakan
bahwa akan terdapat program lulusan penuh waktu, dan pada 2010, program
mahasiswa penuh waktu. Tahun 2019, RIT berencana untuk memperluas
kampus menjadi 1.000.000 kaki persegi (93.000 m²), menerima sekitar 4.000
mahasiswa.Penduduk Italia sebagian besar beragama, dan berbahasa sama
namun dengan budaya, ekonomi, dan politik yang beragam.

4. Kondisi Politik.
a. Pemerintahan Dubai
Dubai memiliki sekitar 250.000 buruh, kebanyakan Asia Selatan, bekerja
pada proyek pembangunan real estat seperti Dubai Marina. Pemerintah Dubai
beroperasi di dalam lingkup monarki konstitusional, dan telah dipimpin oleh
keluarga Al Maktoum sejak 1833. Pemimpin saat ini, Mohammed bin Rashid Al
Maktoum, juga menjabat sebagai Perdana Menteri Uni Emirat Arab dan anggota
Dewan Tertinggi UEA (SCU). Dubai menunjuk 8 anggota dalam periode dua
masa jabatan kepada Dewan Nasional Federal (FNC) UEA, badan legislatif
federal tertinggi. Dubai Municipality (DM) didirikan oleh pemimpin Dubai, Rashid

6
bin Saeed Al Maktoum tahun 1954 untuk perencanaan kota, pelayanan warga
kota dan pembaharuan fasilitas lokal.
DM diketuai oleh Hamdan bin Rashid Al Maktoum, deputi pemimpin
Dubai dan terdiri dari beberapa departemen seperti Departemen Jalan,
Departemen Perencanaan dan Survei, Departemen Lingkungan dan Kesehatan
Umum dan Departemen Keuangan. Tahun 2001, Dubai Municipality memasuki
proyek e-Government dengan tujuan menyediakan 40 layanan kota melalui
portal web-nya (Dubai.ae). Tiga belas layanan diluncurkan Oktober 2001,
sementara beberapa layanan lainnya dijadwalkan beroperasi pada masa depan.
Dubai dan Ras al Khaimah adalah satu-satunya dua emirat yang tidak
mengikuti sistem yudisial federal Uni Emirat Arab. Mahkamah yudisial emirat
terdiri dari Mahkamah Pertama, Mahkamah Banding, dan Mahkamah Kasasi.
Mahkamah Pertama terdiri dari pengadilan sipil, yang mendengar seluruh klaim
sipil, Pengadilan Kriminal, yang mendengar klaim dari keluhan polisi, dan
Pengadilan Syariah, yang bertanggungjawab atas masalah antara Muslim. Non-
Muslim tidak masuk ke Pengadilan Syariah. Mahkamah Kasasi adalah
mahkamah tertinggi emirat dan hanya mendengar sengketa dalam hukum.
Dubai Police Force, didirikan tahun 1956 di permukiman Naif, memiliki yurisdiksi
penegakan hukum di emirat ini; kekuasaan berada dibawah komando langsung
Mohammed bin Rashid al Maktoum, pemimpin Dubai. Dubai Municipality juga
bertugas dalam sanitasi dan infrastruktur selokan bawah tanah kota.
Pertumbuhan cepat kota menyebabkan perawatan infrastruktur selokan bawah
tanah diperluas hingga batasnya.
Artikel 25 Konstitusi UEA menyebutkan perlakuan sederajat terhadap
warga negara tanpa memandang ras, kebangsaan, kepercayaan atau status
sosial. Tetapi, sebagian besar dari 250.000 buruh asing di Dubai tinggal dalam
kondisi yang dijelaskan oleh Human Rights Watch sebagai "lebih buruk dari
manusia." NPR melaporkan bahwa pekerja "tinggal berdelapan di satu kamar,
mengirim sebagian gaji mereka kepada keluarga, yang tidak mereka kunjungi
selama beberapa tahun pada satu waktu." Tanggal 21 Maret 2006, pekerja di
situs konstruksi Burj Dubai, kecewa karena jadwal bus dan kondisi kerja,
memberontak: merusak mobil, kantor, komputer, dan alat konstruksi. Peraturan
yudisial di Dubai yang meliputi kebangsaan asing mencuat ke berita ketika
usaha tertuduh untuk menutupi informasi pemerkosaan terhadap Alexandre
Robert, seorang Perancis-Swiss berusia 15 tahun, oleh tiga warga lokal, salah
satunya positif HIV dan penahanan massal buruh migran, kebanyakan dari
6
India, karena protes mereka terhadap gaji dan kondisi hidup yang kurang.
Prostitusi, meskipun ilegal menurut hukum, muncul di emirat ini karena ekonomi
yang didasarkan pada pariwisata dan perdagangan. Penelitian yang dilakukan
oleh American Center for International Policy Studies (AMCIPS) menemukan
bahwa wanita Rusia dan Ethiopia adalah pelaku prostitusi paling umum, juga
wanita dari sejumlah negara Afrika, sementara yang berasal dari India adalah
bagian dari jaringan prostitusi lintas lautan yang terorganisir. Sebuah
dokumenter PBS tahun 2007 yang berjudul Dubai Night Secrets melaporkan
bahwa prostitusi di klub dibolehkan oleh pihak berwenang dan banyak wanita
asing bekerja di sana tanpa dipaksa, tertarik oleh uang.

b. Jenis kekuasaan
Monarki Konstitusional (Transisi ke arah Konstitusional sejak 2002) Dubai
adalah Al Quran dan Sunnah. Hukum dasar negara adalah Syariah Islam.
Dalam aplikasi pemerintahan, Raja menjadi sumber otoritas bagi setiap otoritas
politik yang ada di Dubai, Raja juga berhak menafsirkan hukum setelah
menjalani sejumlah konsultasi dan menjalin konsensus. Konsultasi dan
konsensus ini juga menjadi dasar hukum di bawah Syariah. Menurut hukum
dasar tahun 1992, terdapat sekurangnya 4 otoritas (subordinat raja) di dalam
negara: Dewan Menteri, Dewan Konsultatif, Pengadilan, dan Ulama.

c. Konstitusi Negara
Pada tahun 1996, Dewan Nasional UEA (DPR) dan Majelis Agung UEA
(MPR) melakukan amandemen terhadap Konstitusi Sementara UEA yang dibuat
bersamaan dengan pembentukan Negara Uni Emirat Arab pada tahun 1971,
lalu menjadikannya sebagai konstitusi tetap (Embassy of United Arab Emirates
in Indonesia, 2011).
Dalam Konstitusi UEA, pemerintah mengakui adanya persamaan,
keadilan sosial, kesamaan kesempatan bagi semua warga negara. Pondasi
masyarakat adalah keluarga, sementara agama, akhlak dan cinta negara
merupakan tiang penyangganya. Konstitusi memberi perhatian bagi seluruh
lapisan masyarakat, berupa perlindungan terhadap anak-anak di bawah umur,
orang-orang yang tidak mampu mengurusi diri mereka, pemberian bantuan dan
pembinaan, serta menelurkan UU yang mengatur pemberian bantuan kepada
kaum-kaum tersebut. UEA sadar akan pentingnya pendidikan. Hal ini dibuktikan
dengan isi konstitusi negara yang menitikberatkan pendidikan dan wajib belajar

6
untuk tingkat dasar serta pendidikan gratis untuk semua jenjang pendidikan
(Embassy of United Arab Emirates in Indonesia, 2011).
Konstitusi UEA mengakui equality of human, dimana konstitusi
menegaskan bahwa semua orang memiliki kedudukan sama di hadapan hukum,
tidak memandang asal, kewarganegaraan, keyakinan agama maupun status
sosial. Kebebasan pribadi bagi setiap individu juga dijamin oleh konstitusi.
Haram bagi seseorang untuk ditangkap, diperiksa, ditahan maupun dikurung
kecuali menurut ketentuan hukum. Seseorang juga tidak boleh mengalami
penyiksaan atau perlakuan buruk yang dapat menjatuhkan martabatnya sebagai
manusia (Embassy of United Arab Emirates in Indonesia, 2011).
Kemandirian pengadilan merupakan hal mutlak yang dipegang konstitusi.
Para hakim wajib bersifat independen dan tidak boleh ada kekuasaan yang
mempengaruhinya dalam melaksanakan kewajibannya selain aturan hukum dan
suara hatinya (Embassy of United Arab Emirates in Indonesia, 2011).

d. UU Negara
Rancangan UU dan Peraturan Negara UEA diformulasikan dan disusun
oleh Dewan Menteri, selanjutnya diajukan kepada Dewan Nasional UEA. Pasca
dilimpahkan ke Dewan Nasional, RUU diajukan kepada Komisi Khusus. Apabila
komisi khusus ini melakukan perubahan terhadap usulan RUU ini, maka RUU
yang sudah dirubah ini dilimpahkan kepada Komisi UU untuk dimusyawarahkan
dan dibuatkan bab-babnya sebelum dibahas dalam sidang Dewan. Pada tahap
terakhir, RUU ini diajukan kepada kepala negara (Embassy of United Arab
Emirates in Indonesia, 2011).
Dalam pasal 190 dan 121 dari Konstitusi UEA, tanggung jawab terkait
masalah luar negeri, keamanan, pertahanan, masalah-masalah
kewarganegaraan dan keimigrasian, pendidikan, pelayanan kesehatan, mata
uang nasional, pelayanan pos, telepon dan komunikasi lainnya, kontrol aktivitas
penerbangan, perizinan bagi pesawat udara dan masalah-masalah lain yang
dijelaskan secara terperinci dan yang menyangkut hubungan antara buruh dan
pengusaha, kegiatan perbankan, penentuan wilayah perairan regional dan
ekstradisi para pelaku tindak kriminal kepada pemerintah mereka, diserahkan
kepada pemerintah pusat (Embassy of United Arab Emirates in Indonesia,
2011).
Pada pasal 116 dikemukakan bahwa setiap emirat berhak melakukan
semua otoritas yang tidak diserahkan oleh konsitusi kepada pemerintah pusat.

6
Hal ini diperkuat oleh pasal 122 yang menyatakan bahwa masing-masing emirat
memiliki wewenang khusus di luar wewenang yang dimiliki oleh pemerintah
pusat, sesuai dengan apa yang tercantum dalam dua pasal terdahulu (Embassy
of United Arab Emirates in Indonesia, 2011).

e. Majelis Agung UEA (MPR)


Majelis Agung UEA merupakan lembaga tertinggi negara. Majelis ini
terdiri dari para penguasa ketujuh emirat yang ada di negeri minyak tersebut.
Almarhum Sheikh Zayed bin Sulthan Al Nahayan merupakan ketua majelis ini
sampai beliau wafat pada tanggal 2 November 2004. Majelis ini pula yang
memilih Yang Mulia Sheikh Khalifah bin Zayed Al Nahayan, penguasa Dubai,
sebagai presiden UEA dengan suara bulat (Embassy of United Arab Emirates in
Indonesia, 2011).
Majelis Agung UEA memiliki otoritas untuk menggariskan kebijakan
umum negara dan mengkaji semua urusan yang terkait dengan pencapaian
target dan kepentingan bersama negara UEA, memilih presiden dan wakilnya,
mengesahkan UU sebelum diterbitkan, meratifikasi perjanjian dan kesepakatan
internasional, serta menyetujui pengangkatan Ketua Dewan Menteri UEA.
Majelis Agung UEA juga berwenang mengangkat ketua hakim Mahkamah
Agung UEA dan menerima pengunduran diri mereka (Embassy of United Arab
Emirates in Indonesia, 2011
Majelis Agung UEA saat ini terdiri dari para penguasa semua emirat yang
ada di UEA, seperti berikut ini :
1.) Yang Mulia Sheikh Khalifah bin Zayed Al Nahyan, kepala negara
dan penguasa emirat Abu Dhabi.
2.) Yang Mulia Sheikh Mohammad bin Rasheed Al Maktoum, wakil
presiden, ketua Dewan Menteri dan penguasa emirat Dubai.
3.) Yang Mulia Sheikh Dr. Sultan bin Mohammad Al Qasimi, anggota
Majelis Agung dan penguasa emirat Sarjah (al Syariqah).
4.) Yang Mulia Sheikh Saud bin Saqr Al Qasimi, anggota Majelis
Agung dan penguasa emirat Ras al Khaimah.
5.) Yang Mulia Sheikh Hamad bin Mohammad Al Syarqy, anggota
Majelis Agung dan penguasa emirat Fujairah.
6.) Yang Mulia Sheikh Saud bin Rasheed al Mu’alla, anggota Majelis
Agung dan penguasa emirat Umm Al Qaiwain.
7.) Yang Mulia Sheikh Homaid bin Rasheed Al No’aimy, anggota
Majelis Agung dan penguasa emirat Ajman.

6
Dan yang menjadi wakil mereka adalah para putera mahkota atau para
penguasa emirat yang tujuh tersebut (Embassy of United Arab Emirates in
Indonesia, 2011).

f. Sistem Politik
Sistem politik di negara UEA terdiri dari sejumlah lembaga pemerintahan
pusat dan yang paling terdepan adalah Majelis Agung UEA. Majelis Agung ini
merupakan lembaga tertinggi di UEA yang beranggotakan para penguasa
emirat yang tujuh (Embassy of United Arab Emirates in Indonesia, 2011).
Executive Branch. Lembaga eksekutif di UEA dipegang oleh Dewan
Menteri. Otoritas yang dimiliki Dewan Menteri ini antara lain mengatur semua
masalah dalam dan luar negeri dan mengontrol pelaksanaan kebijakan umum
negara di dalam dan luar negeri. Pada pertemuan yang dipimpin oleh Yang
Mulia Sheikh Khalifah bin Zayed Al Nahyan, presiden UEA, pada tanggal 5
November 2006, Majelis Agung UEA memilih Yang Mulia Sheikh Mohammad bin
Rasheed Al Maktoum, penguasa emirat Dubai, sebagai wakil presiden dan
ketua Dewan Menteri UEA (Embassy of United Arab Emirates in Indonesia,
2011).
Legislative Branch. Dewan Nasional Federal (FNC) UEA berperan
sebagai lembaga legislatif. Lembaga ini terdiri dari 40 orang anggota.
Pembagiannya, Abu Dhabi dan Dubai, masing-masing mendapat jatah 8 kursi,
Sarjah dan Ras al Khaimah masing-masing mendapat 6 kursi. Sedangkan
Ajman, Umm al Qaiwain, dan Fujairah masing-masing mendapat 4 kursi.
Anggota dewan ini pada mulanya ditunjuk lansung oleh para penguasa emirat
pada periode 1972- 2005. Pada tahun 2006 diadakan pemilu untuk kali pertama
untuk memilih separuh dari anggota dewan dan separuhnya lagi dipilih melalui
penunjukan langsung sebagai pelaksanaan terhadap keputusan Majelis Agung
dan Presiden UEA (Embassy of United Arab Emirates in Indonesia, 2011).
Pemilu terbaru diadakan pada bulan September 2011. Dalam pemilihan
terbaru, terdapat 129.274 orang yang memiliki hak pilih. Pemilu tidak didasarkan
pada sistem partai, tetapi pada kandidat perseorangan. Perlu digarisbawahi
bahwa tidak ada partai politik di UEA, karena partai politik dilarang. Dalam
pemilu 2011, terdapat 469 kandidat (termasuk 85 perempuan) untuk 20 kursi di
FNC (Helen Ziegler and Associates, 2013).
Judicial Branch. Sistem hukum UEA didasarkan pada sistem dual
pengadilan Syariah dan sipil. Independensi peradilan dijamin oleh Konstitusi

6
UEA, dan itu termasuk Mahkamah Agung dan Pengadilan Tingkat Pertama.
Hakim diangkat oleh Presiden (Helen Ziegler and Associates, 2013).

5. Sistem Pertahanan Negara Dubai


Negara Dubai merupakan salah satu negara emirat dari Uni Emirate Arab yang
memiliki kekuatan militer yang seluruhnya bagian dari Angkatan Bersenjata Uni
Emirate Arab (UEA). Angkatan bersenjata UAE, yang terdiri dari 48.800 tentara, yang
berkantor pusat di Abu Dhabi dan terutama bertanggung jawab untuk pertahanan dari
tujuh emirat. Meskipun dalam jumlah yang kecil, angkatan bersenjata UEA dilengkapi
dengan beberapa sistem senjata paling modern, yang dibeli dari berbagai negara di
luar. Pihak militer telah mengurangi jumlah warga negara asing dalam jajarannya, dan
korps perwira yang terdiri hampir seluruhnya warga negara UEA.
Angkatan udara UEA memiliki sekitar 4.000 personel. Angkatan Udara telah
maju US F-16 BLOK 60 pesawat tempur multi-peran. Peralatan lainnya termasuk
Perancis Mirage 2000-9 pejuang, Inggris pesawat latih Hawk, 36 pesawat transportasi
dan US Apache dan helikopter Puma Perancis. Pertahanan Angkatan Udara ini
terhubung ke sistem pertahanan udara bersama dengan enam Kerjasama Teluk
lainnya Council (GCC) negara yang ditujukan untuk melindungi ruang udara dari
negara-negara sekutu.
Angkatan Laut UEA sangat kecil sekitar 2.500 personel dan mempunyai 12 kapal
patroli pantai yang lengkap dan 8 kapal rudal. Meskipun terutama terkait dengan
pertahanan pesisir, Angkatan Laut membangun kelas enam unit korvet air biru dalam
hubungannya dengan CMN galangan Perancis. Angkatan Darat UEA dilengkapi
dengan beberapa ratus tank LeClerc Prancis dan sejumlah kendaraan Rusia serupa
pertempuran lapis baja BMP-3. Khusus Komando Operasi (SOC) UEA adalah sebuah
pasukan kecil tapi efektif yang berpusat pada misi kontra-terorisme di dalam negeri.
Baik SOC dibiayai, dilatih, dan dilengkapi dan mampu melaksanakan misinya dengan
tingkat keahlian sama dengan, atau di atas, sisa dari GCC.
Kontribusi terhadap keamanan dan stabilitas lanjutan Teluk dan Selat Hormuz.
Ini adalah mitra terkemuka dalam kampanye melawan terorisme global, menyediakan
bantuan militer, diplomatik, dan arena keuangan sejak 11 September 2001. Uni Emirat
Arab ternyata menjadi negara pengimpor senjata ketiga terbesar di dunia. Impor
senjata yang dilakukan Uni Emirat Arab terhitung sangat cepat dalam kurun waktu
tahun 2004 - 2008, karena pada tahun 1999-2003, Uni Emirat masih berada di posisi

6
ke-16 negara pengimpor senjata terbesar di dunia. Melesatnya Uni Emirat Arab ke
posisi ke-3, menurut SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute),
menunjukkan adanya perubahan yang paling signifikan dalam survei terbaru SIPRI di
sektor perdagangan persenjataan dan peralatan militer di seluruh dunia.Riset SIPRI
juga menunjukkan adanya peningkatan transfer senjata antara tahun 2004-2008 yang
jumlahnya 21 persen lebih besar dibandingkan periode tahun 1999-2003. Khusus
transfer senjata ke kawasan Timur Tengah, jumlahnya meningkat hingga 38 persen
dibandingkan lima tahun sebelumnya.
a. Kekuatan Militer Darat
Data kekuatan militer darat :
Tank : 464 Unit
Kendaraan Tempur Lapis Baja : 2.204 Unit
Senjata Artilery Otomatis : 177 Unit
Senjata Artilery Manual : 105 Unit
Peluncur Roket : 54 Unit

b. Kekuatan Militer Laut


Data kekuatan militer laut :
Kapal perang tempur : 2 Unit
Kapal Perang Patroli : 12 Unit
Korvet : 2 Unit

c. Kekuatan Militer Udara


Data kekuatan militer udara :
Total pesawat Tempur : 104 Unit
Pesawat Latih : 167 Unit
Total Helicopter : 203 Unit
Pesawat Angkutan : 209 Unit
Pesawat Serangan : 96 Unit

Anda mungkin juga menyukai