Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DINAR DAN DIRHAM


“Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Makro Syariah”
Dosen Pengampu: Bapak Rully Trihantana S.Si., M.Si.

Disusun Oleh:

 Agung maulana (2122.01.007)


 Embun Mulyati (2122.02.003)
 Desi Apriani (2122.02.028)
 Muhammad.khafid (
 M.fadsyah Rizqullah (2122.02.006)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)


PROGAM STUDI MANAJEMEN BANK SYARIAH DAN PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SAHID BOGOR
1444 H / 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah ini dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah “Dinar dan Dirham” ini disusun guna memenuhi tugas bapak Rully
Trihantana S.Si,.M.Si. Pada mata kuliah Ekonomi Makro Syariah.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para
pembaca. Walaupun makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan. Saya menyadari bahwa
makalah ini kurang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan. Terimakasih.

Bogor, 03 Desember 2022

Ekonomi Makro Syariah | i


DAFTAR ISI

KATA PENGATAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2
A. Sejarah Dinar dan Dirham 2
B. Implementasi Penggunaan Dinar dalam Perdagangan Internaisonal 6
C. Peraturan Tentang Penerapan Dinar dalam Perdagangan Internasional 7
D. Dampak Pengunaan Dinar dalam Perdagangan Internasional………………………...9

BAB III P ENUTUP 10


A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 14

Ekonomi Makro Syariah | ii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa sebelum datangnya Islam (Pra Islam), uang dinar dan dirham telah digunakan
sebagai transaksi muamalah yaitu dengan menetapkan alat pembayaran dinar dirham dan
juga dijadikan sebagai standar ukuran hukum syar’i. Rasulullah Muhammad SWA
menetapkan dinar sebagai mata uang resmi yang digunakan sehari-hari sesuai dengan
pedoman Al qur’an dan sunnah. Dinar dan dirham dan juga dijadikan sebagai standar
ukuran hukum syar’i. Beliau melakukannya atas bimbingan Allah SWT dan demi
kemaslahatan umat manusia. Kemaslahatan itu dicapai dengan adanya suatu nilai mata
uang yang kokoh, tidak terpengaruh oleh resesi, devaluasi, maupun inflasi. Setelah empat
belas Abad berlalu dari zaman Rasulullah, perekonomian dunia terlihat maju dan
berkembang dengan berbagai dinamika yang selalu disertai krisis ekonomi. Salah satu
factor yang mempengaruhi terjadinya runtutan alat pembayaran dalam transaksi
perdagangan. Uang dinar dan dirham dikenal sejak zaman Romawi dan Persia . Masa
Rasulullah SAW dan para sahabat, dibuat suatu kebijakan terhadap krisis ekonomi yang
kerap menimpa dunia adalah bodied money menggantikan fiat money menjadi sangat
relevan2 . Dalam hal ini, mata uang dinar telah membuktikan lebih unggul dibandingkan
dengan mata uang lainnya.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dinar dan dirham ?
2. Bagaimana Implementasi Penggunaan Dinar dalam Perdagangan Internaisonal ?
3. Bagaimana Peraturan Tentang Penerapan Dinar dalam Perdagangan
Internasional ?
4. Apa Dampak Pengunaan Dinar dalam Perdagangan Internasional ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah dinar daan dirham
2. Mengetahui Implementasi Penggunaan Dinar dalam perdagangan Internasional
3. Mengetahui Peraturan penggunaan Dinar dalam perdagangan Internasional
4. Mengetahui dampak penggunaan dinar dalam perdagangan Internaaional

1
http://digilib.uinsby.ac.id/3214/4/Bab%201.pdf
Ekonomi Makro Syariah | 1
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Sejarah dinar dan dirham


Dinar dan Dirham merupakan mata uang kuno yang masih digunakan di beberapa
negarasampai saat ini. Uang merupakan alat tukar yang sudah dikenal selama ribiuan
tahun. Sepertidalam sejarah mesir kuno, bentuk standar alat tukar adalah uang perak dan
emas yang diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi.Pada masa sebelum datangnya
islam, dinar merupakan dinar yang digunakan dalam transaksi perdagangan. Berbagai
jenis emas dan perak dirham beredar dalam perdagangan sebagai akibat dari banyaknya
bangsa arab yang berdagang dengan bangsa romawi,Byzantium dan para dagang melewati
negeri Arab. Pada saat itu, makkah menjadi
pusat perdagangan dan pertukaran mata uang, sehingga banyak pedagang dari berbagi
negeri datang ke kota Makkah untuk bertemu dan melakukan transaksi pedagangan
Pada masa sebelum datangnya Islam, uang Dinar dan Dirham sebuah alat
pembayaran dalam transaksi perdagangan. Uang Dinar Emas dan Dirham Perak dikenal
sejak zaman Romawi dan Persia, kedua negara tersebut merupakan dua negara adidaya
yang cukup besar pada masa itu. Dinar (emas) dalam sejarah dunia pertama kali
diperkenalkan melalui Romawi kuno pada tahun 211 SM. Menurut hukum Islam, uang
dinar dipergunakan setara 4,25 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter
sedangkan Dirham 2,975 gram perak murni. Karena dinar adalah mata uang yang
dipergunakan sebagai alat tukar pembayaran transaksi ekonomi pada masa itu dan juga
nilainya stabil yang disebabkan adanya kadar emas dalam mata uang tersebut.
Pada masa Rosulullah ‫لم‬DD‫ه وس‬DD‫لى هللا علي‬DD‫ ص‬dan sahabat mereka membuat suatu
kebijakan terhadap perekonomian. Dalam hal transaksi mereka menetapkan alat
pembayaran yang digunakan kaum muslimin pada saat itu berupa Dinar dan Dirham dan
juga dijadikan sebagai standar ukuran hukum syar‟i. Kemudian pada tahun 20 H, Khalifah
Umar r.a memerintahkan unntuk mencetak uang baru mengikuti gaya dirham Persia
dengan sedikit modifikasi. Dimana ditambah lafadz yang dltulis dengan huruf Arab gaya
Kufi, seperti lafadz Bismillah dan Bismillahi Rabbi. Pada masa Khalifah Ali r.a mata uang
Islam memiliki ciri khusus baru, namun peredarannya terbatas karena kondisi politik
ketika itu yang kacau dimana khalifah lebih terfokus pada masalah politik yaitu nperang
unta dan perang siffin
Pada zaman Muawiyah, mata uang gaya persia juga dicetak dengan
mencantumkan grafik dan pedang. Pada zaman ini pemerintah mengeluarkan dirham
Ekonomi Makro Syariah | 2
dengan mencantumkan nama khalifah. Mata uang yang beredar saat itu belum berbentuk
bulat seperti uang logam sekarang. Baru pada zaman Ibnu Zubair dicetak mata uang
berbentuk bulat, dengan peredaran terbatas di Hejas. Pada tahun 72-74 H, Bishri bin
Marwan mencetak mata uang yang disebut atawiyah. Sedangkan pada zaman Abdul Malik
(76 H), pemerintahan mendirikan percetakan uang antara lain di Dara‟bjarb, Suq Ahwaz,
Sus, Jay, Manadar, Maysan, Ray dan Abarqubadh. Mata uang khalifah dicetak secara
terorganisir dangan kontrol pemerintah.
Di belahan dunia lainnya di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal
dengan Dinar dan Dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah
maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhilafaan Usmaniah Turki
tahun 1924. Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rosulullah ‫صلى‬
‫ هللا عليه وسلم‬. ”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran
penduduk Madfnoh”. (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Kliathab sekitar
tahun 642 Masehi bersamaan denga pencetakan uang Dirliam pertama Kekhalifaan,
standar hubungan berat uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan
berat 10 Dirham. Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan
berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya.71 Di Indonesia di
masa ini, Dinar dan Dirham hanya diproduksi oleh Logam Mulia, PT. Aneka Tambang
Tbk. Saat ini Logam Muliahlah yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu
memproduksi Dinar dan Dirham dengan kadar dan berat sesuai dengan standar Dinar dan
Dirham di masa awal-awal Islam. Standar kadar dan berat inipun tidak hanya
disertifikasikan secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh
lembaga sertifikasi Logam Mulia Internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion
Mai ket Association JBMA). Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham
pada berat dan kadarnya, bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk kepingnya, maka
berat dan kadar emas untuk Dinar, serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi
Logam Mulia di Indonesia, saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan
Dirham Islam zaman sekarang. Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan dan
dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia, PT. Aneka
Tambang, Tbk.72
Inilah situasi dimana kita mulai memperkenalkan kembali Dinar dan Dirham bagi
umat muslimin di Indonesia. Perlu diperkenalkan kembali bahkan dikalangan umat Islam
sendiri banyak yang belum mengetahui tentang Dinar dan Dirham, padahal perhitungan
zakat ma1 mereka qiyaskan dengan Dinar dan Dirham. Lebih banyak lagi yang belum

Ekonomi Makro Syariah | 3


mengetahui bahwa Dinar dan Dirham adalah hal yang nyata yang sekarangpun bisa dibeli
bebas diberbagai tempat di Jakarta yang disebut Wakala Dinar.
Pada tahap ini kita juga belum berharap banyak terhadap pemerintah untuk
mengakui bahwa Dinar dan Dirham adalah mata uang resmi yang diakui sebagai mata
uang disamping Rupiah. Dinar dan Dirham saat ini memang belum diakui oleh pemerintah
sebagai mata uang, namun karena mata uang ini berharga bukan karena pengakuan
pemerintah (legal tender) sebagaimana mata uang kertas, melainkan karena bendanya
sendiri memang berharga, maka pemegang mata uang ini memegang nilai tukar yang
sesungguhnya, yang dia bisa tukarkan dengan barang berharga lain apapun atau apapun
yang dia mau
Karena nilai mata uang Dinar dan Dirham melekat pada barangnya sendiri, tidak
ada pihak luar yang bisa merusak atau menghancurkan nilainya. Oleh karenanya mata
uang Dinar dan Dirham dapat digunakan sebagai simpanan yang paling aman nilainya
dibanding dengan nilai mata uang Rupiah, Dollar Amerika dan uang flat lainnya diseluruh
dunia. Nilainya yang terus terappresiasi terhadap mata uang kertas.
Karena daya belinya yang tetap tinggi sepanjang masa, Dinar dan Dirham sangat
cocok untuk transaksi muamalah yang bersifat jangka menengah sampai panjang. Dikala
mata uang kertas tidak bisa digunakan sebagai alat transaksi yang adil karena nilainya
yang terus berubah. Pinjam-meminjam, investasi bagi hasil (Qirad dan Mudharabah)
ataupun kerja sama usaha {Musyarakah) dengan berbasis Dinar dan Dirham akan bisa
lebih adil baik bagi yang menyediakan modal maupun yang menjalankan usaha. Umat
Islam tidak dianjurkan menumpuk harta yang tidak produktif, oleh karenanya investasi
yang aman dan adil sesuai Syariah akan menjadi solusi yang efektif bagi surplus
pendapatan yang ada dikaum muslimin.
Dinar dan Dirham dapat digunakan untuk perencanaan keuangan yang aman,
misalnya untuk merencanakan biaya pendidikan anak, pengobatan kesehatan dihari tua,
dll. Penggunaan Dinar dan Dirham untuk keperluan ini dapat menggunakan jasa
perusahaan asuransi Syariah yang memiliki produk dinar dandirham. Contoh kalau kita
punya anak baru lahir dan kita ingin pendidikannya terjamin sampai perguruan tinggi,
makaa kita dapat menabung 1 dinar untuk anak tersebut setiap bulan. Pada saat anak yang
bersangkutan masuk perguruan tinggi umur 18 tahun, maka akan terkumpul dana 158
dinar (bukkan 216 yang berasal dari l dinar x 12 bulan x 18 tahun, karena setiap tahun
akan terkena zakat 2,5% setelahmencapai nisab 20 dinar). Perlunya dana ini
diinvestasikan adalah untuk menjaga minimal agar dinar tidak hanya dismpan sehingga
tidak produktif dan tergerus oleh zakat, itulah sebabnya dalam Islam bahkan ketika kita
Ekonomi Makro Syariah | 4
mendapat anianah untuk mengelola harta anak yatimpun sanagat dianjurkan untuk
mengelola dana tersebut untuk kepentingan yang produktif. Agar tidak habis terkena
zakat.
Hal kedua yang perlu diingat adalah harga dinar di Indonesia terdistori naik lebih
dari 10% dibandingkan dengan harga emas sedunia sebagai akbat tingginya ongkos cetak
dinar da pemberlakuan pajak pertambahan Nilai(PPN), untukmenghindari ketidakadilan
dandistori nilai ini,dan tidak melanggar hukum formal Indonesia, dalam kondisi ini
sementara umat dapat menggunakan emas batangan atau emas yang ditimbang ini juga
mengikuti contoh penggunaan uang emas dan perak diawal perkembangan Islam
Dasar hukum penggunaan Dinar Dirham sebagai mata uang di Indonesia yang
diklaim oleh sebagian kelompok tertentu penggiat Dinar Dirham adalah dalam waktu
dekat, ketika Dinar dan Dirham mulai dikenal secara luas InsyaAllah, kelompok-
kelompok pengguna dinar dapat meningkatkan lebih lanjut keggiatan tolong-menolongnya
dalam bentuk saling benransaksi menggunakan Dinar dan Dirham. Untuk tahap ini ada
dua contoh yang bisa digunakan. Pertama adalah apa yang sudah dilakukan oleh E-
Dinar74 , yaitu perusahaan bermarkas di Dubai. Dengan teknologi yang berbasis web,
perusahaan ini sudah bisa memfasilitasi transaksi di internet antar pemegang account e-
Dinar dengan pedagang atau penjual jasa yang juga sudah melayani pembayaran dengan
menggunakan e-Dinar. Hanya karena teknologi web di Indonesia belum terlalu praktis
untuk keperluaan sehari-hari maka penggunaan e-Dinar di Indonesia masih sangat
terbatas.
Contoh lain dari pengguna dinar dizaman mdern ini adalah menggunakannya
sebagai kartu tagih (Charge Card) yang berbasis dinar. Cara beroperasinya mirip dengan
kartu yang berbasis uang kertas, hanya setiap ada transaksi ditagihkanke account dinar
dari pemegang kartu yang bersangkutan. Minimal ada dua jenis transaksi yang bisa
difasilitasi oleh Dinar Card yaitu transaksi untuk belanja dan transaksi untuk pengambilan
tunai diakukan oleh pemegag account dengan menggunakan mata uang lain selain dinar,
maka nilai transaksi akan dikonversikan ke dinar sesuai rate yang berlaku saat transaksi.
Contoh berikutnya yang juga bisa diperkenalkan pada tahap ini adalah penggunan
Dinar dan Dirham sebagai basis Mobile Payment Sysfem (MPS) yang teknologinya
sedang diperebutkan secara ketat oleh MPS dunia. Dengan teknologi MPS ini, telepon
genggam yang saat ini sudah dimiliki ratusan juta penduduk dunia dapat berubah menjadi
alat pembayaran yang efektif dari pengguna yang satu kepada pengguna lainnya. Dengan
teknologi MPS, uang Dinar dan Dirham dapat digunakan spraktis uang manapun didunia,
namun tetap dengan keunggulannya yang hakiki yaitu nilai yang tidak bisa rusak atau
Ekonomi Makro Syariah | 5
dirusak oleh spekulan mata uang, dinar juga akan selalu bisa diklaim kembali uang
fisiknya sehingga tetap paling aman dari sisi resiko kejahatan penjahat-penjahat era cyber
yang semakin canggih.2

B. Implementasi dinar dan dirham pada perdagangan internasional


Untuk menjadikan dinar sebagai mata uang global diperlukan berbagai langkah
dan strategi. Kehadiran dinar dalam sistem perdagangan dan moneter dunia dimaksudkan
untuk menggantikan uang fiat dan menjadi alternatif bagi negara-negara berkembang un-
tuk menghindari dominasi perekonomian negara- negara maju. Untuk menggantikan peran
uang fiat dalam perekonomian diperlukan penerapan dinar secara bertahap, langkah demi
langkah bukan dengan perubahan secara drastis. Salah satu langkah yang dilakukan dalam
penerapan dinar tersebut adalah dengan menjadikan dinar sebagai alat transaksi perdagan-
gan barang dan jasa internasional, baik perdagangan multilateral maupun bilateral. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan dinar dalam perdagangan interna-
sional, antara lain :
1. Peran Dinar dalam Perdagangan
Penggunaan dinar tidak ditujukan untuk menggantikan peran mata uang domestik,
tetapi hanya digunakan untuk pembayaran atas transaksi perdagangan barang dan jasa
luar negeri. Uang domestik tetap diperlukan sebagai alat transaksi 25 Ibid., h. 176-177.
26 Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008, Cet. 1, h. 108. domestik. Dinar tidak diwujudkan dalam bentuk
fisik, tetapi diukur dalam ukuran harga emas. Jika satu dinar sama dengan satu ounce
emas dan satu ounce emas setara dengan 290, maka satu dinar sama dengan 290. Emas
tersebut bisa dihargakan dengan nilai mata uang negara lain yang ditetapkan oleh ke-
dua negara. Pembayaran tidak dilakukan dengan mentransfer dinar dari satu negara ke
negara lain, tetapi hanya dengan mentransfer ekuivalen emasnya ke bank kustodian
yang telah disepakati. Hal ini ditujukan untuk menghindari kesulitan untuk mentrans-
fer emas dalam bentuk fisik serta memberikan kemudahan bagi negara yang tidak
memiliki sumber daya emas yang cukup.3
2. Penggunaan Dinar Emas
Dinar tersebut akan digunakan dalam transaksi perdagangan multilateral
maupun bilateral. Perdagangan multilateral melibatkan beberapa negara dalam
transaksi perdagangan seperti ekspor dan impor yang terjadi antara Malaysia dengan
2
http://repository.radenintan.ac.id/15813/2/SKRIPSI%201-2.pdf
3
https://text-id.123dok.com/document/6qmj10l4q-peran-dinar-dalam-perdagangan-penggunaan-dinar-
emas.html
Ekonomi Makro Syariah | 6
Arab Saudi dan Indonesia. Sedangkan transaksi bilateral melibatkan dua negara dalam
perdagangan barang dan jasa, seperti perdagangan antara Indonesia dengan Malaysia.
Perdagangan bilateral tidak hanya terbatas pada negara yang ada dalam satu regional,
tetapi juga bisa dengan negara yang berada di luar regionalnya, seperti perdagangan
antara Indonesia dengan Australia atau Indonesia dengan Amerika Serikat.

C. Penerapan Dinar dalam Perdagangan Internasional


Mengimplementasikan dinar sebagai alat transaksi perdagangan internasional harus
merujuk kepada peraturan dan undang-undang yang membolehkan dinar yang terbuat dari
emas bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Setidaknya, ada tiga aturan (legtal issues)
yang berkenan dalam perdagangan internasional, yaitu :
1. International Legal Impediments
Ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan penerapan dinar dalam perdagangan
internasional dalam Articles of Agreemen of the International Monetary Fund. Pada 1945
salah satu aturan yang ditetapkan IMF adalah sistem par value yang mengharuskan ne-
gara-negara anggota mengkonversikan mata uang mereka seperti dolar yang dipegang
kepada emas sebesar 1/35 per ons emas. Setelah sistem par value berakhir pada 1971, ne-
gara anggota mengadopsi aturan yang dibuat IMF pada tahun 1976 the Second Amende-
ment of the Articles of agreement yang baru efektif digunakan pada tahun 1978 hingga
saat ini. Dalam aturan tersebut negara anggota dibolehkan untuk mengkonversikan mata
uangnya terhadap mata uang lain selain emas. Beberapa negara ada yang mengkonver-
sikan mata uangnya dengan special Drawing Right (SDR) yang dibuat IMF. Sebagian
lainnya adalah membiarkan mata uangnya mengambang berdasarkan permintaan dan pe-
nawaran internasioanl.
Walaupun setiap negara bebas menentukan mata uang yang menjadi standar nilai
tukarnya, setiap negara dilarang untuk melakukan manipulasi nilai tukar atau sistem mon-
eter internasional yang ditunjukkan dengan mengambil keuntungan dari persaingan yang
tidak fair dengan negara lain. Setiap negara diharuskan untuk berkolaborasi dengan pen-
danaan dan pembiayaan dari IMF untuk mempromosikan stabilitas nilai tukar dan
menghindari perubahan persaingan nilai tukar. Negara yang membiarkan mata uangnya
mengambang bebas diharuskan untuk melakukan intervensi nilai tukarnya untuk men-
gatasi perubahan nilai tukar yang tajam dan fluktuasi nilai tukar. Berdasarkan Articles IV
the Obligations Regarding Exchange Arrangements berisikan tentang nilai tukar hanya
dikonversikan kepada SDR atau kepada mata uang negara lain selain emas. Sekilas, aturan
tersebut terlihat melarang dan membatasi penggunaan emas sebagai sebuah perjanjian ni-
Ekonomi Makro Syariah | 7
lai tukar (Exchange arrangements). Tetapi dinar yang akan digunakan dalam perdagangan
internasional bukan uang sebuah negara yang ditopang dengan emas (backed by gold).
Kehadiran dinar dalam perdagangan internasional tidak ditujukan untuk menjadikan dinar
sebagai mata uang sehari-hari semua negara, tetapi hanya digunakan untuk menjadi alat
transaksi perdagangan bilateral. Pembayaran dengan dinar dilakukan dengan mentransfer
ekuivalen dinar ke account negara peserta yang ada di bank kustodian dalam aturan yang
sama dalam articles IV dinyatakan bahwa kondisi ekonomi internasional tertentu, men-
gizinkan sebuah negara untuk memperkenalkan sistem perjanjian nilai tukar yang
berdasarkan atas stabilitas.
2. Financial Infrastructure
Lembaga keuangan adalah salah satu faktor yang akan menyukseskan implemen-
tasi dinar sebagai alat transaksi perdagangan internasional. Lembaga keuangan seperti per-
bankan harus siap dengan berbagai aturan yang mendukung penggunaan dinar dan menye-
suaikan sistem operasionalnya. Untuk mewujudkan itu, diperlukan peran dan aturan yang
mendukung industri perbankan untuk berperan dalam perdagangan bilateral. Dalam hal
ini, bank sentral selaku otoritas moneter akan menjadi lembaga-lembaga yang mengawasi
dan mengatur mekanisme sistem perbankan nasional
3. Dispute Settlement
Untuk menghindari perselisihan perdagangan, maka diperlukan sebuah mekanisme
penyelesaaian ( dispute settlement) yang bisa mengatasi perselisihan dagang antar negara
ataupun sektor swasta. Saat ini, aturan tentang perselisiahan telah ditetapkan oleh WTO
yang dinamakan dengan Dispute Settlement Mecghanism. WTO telah mengeluarkan be-
berapa persetujuan, seperti General Agreement on Tarifss and trade, General agreement
on Trade in Service dan Agreement on trade-Related aspects of property Rights. Setiap
dari aturan tersebut memiliki tiga tujuan utama, yaitu
a. Untuk membantu perdagangan berjalan secara bebas;
b. Untuk mencapai liberalisasi dengan cara negosiasi;
c. Untuk mengatur perselisihan perdagangan (setting payment).
Proses penyelesaian perselisihan tersebut telah diatur dalam the Understanding on
Rules and Procedures Governings the Settlement on Dispute (DSU). Di samping peraturan
yang ditetapkan oleh WTO perdagangan secara bilateral juga membutuhkan lembaga-lem-
baga yang membantu dalam penyelesaian masalah perdagangan seperti lembaga mediasi,
arbitrasi dan konsiliasi. Kehadiran lembaga tersebut diharapkan bisa membantu kelan-
caran dan menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul dari perdagangan tersebut.4

4
http://fadilanews.blogspot.com/2012/06/peraturan-tentang-penerapan-dinar-dalam.html?m=1
Ekonomi Makro Syariah | 8
D. Dampak penggunaan dinar dalam perdagangan internasional
Penggunaan uang dinar merupakan suatu solusi atas perekonomian dunia yang
menggunakan uang fiat. Penggunaan uang fiat menimbulkan ketidakstabilan perekono-
mian dunia, untuk mengatasi hal itu dibutuhkan mata uang yang lebih stabil , yaitu dinar
emas. Pada tahun 1250 masehi di negara mesir uang dinar dijadikan sebgai dasar moneter
pernah dipengaruhi oleh penggunaan uang fulus yaitu uang campuran dari kuningan dan
tembaga. Penggunaan uang fulus dan ditambah oleh kondisi perekonomian yang buruk
menyebabkan harga yang tidak stabil. Utuk mengatasi hal tersebut al-Maqrizi dalam
bukunya menjelaskan kondisi tersebut secara terperinci serta memberikan jalan keluar
bagi kondisi perekonomian mesir pada wkatu itu. Pemikirannya yaitu:
1. Menghentikan penurunan nilai uang
2. Membatasi penggunaan uang fulus
3. Hanya dinar dirham yang bisa digunakan sebagai uang.
Menurut al-maqrizi untuk mengatasi kondisi tersebut, uang dinar dan dirham harus kem-
bali digunakan dalam perdagangan barang dan jasa seperti pembayaran upah para pekerja.
Untuk mendukung penggunaan uang dinar dirham mka pemerintah harus mengehntikan
penurunan uang serta membatasi penggunaan uang fulus hanya untuk transaksi dalam
skala kecil dan dan hanya untuk transaksi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Sedan-
gkan dinar dirham digunakan untuk tranaksi dalam skala besar seperti perdagangan luar
negeri dan transaksi domestic lainnya.
Pada saat ini peran uang fulus sudah digantikan oleh uang fiat yang digunakan untuk se-
mua transaksi perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penggunaan dinar
dirham merupakan solusi untuk mengatasi berbagai dampak perekonomian yan ditim-
bulkan oleh penggunaan uang fiat dalam perekonomian dunia. 5 Hasan dalam bukunya
menjelaskan bahwa setelah berakhirnya perang dunia satu setiap negara memberlakukan
peraturan dan pengawasan ketat terhadap perdagangan dunia untuk menurunkan jumlah
impor barang dan komoditas seperti pemberlakuan pajak dan cukai. Setiap negara
berusaha untuk mendorong peningkatan ekspor yang kemudian menyebabkan perbedaan
harga-harga di setiap negara.
Ketika perdagangan menggunakan emas , maka indeks harga akan mempertahankan ke-
sesuaian , karena menggunakan sistem emas sangat berperan penting untuk menjaga sta-

5
http://dinajournals.blogspot.com/2016/11/dampak-penggunaan-uang-dinar-dalam.html?m=1
Ekonomi Makro Syariah | 9
bilitas harga di berbagai negara. Sebagai contoh terjadinya kerjasama dagang antara suriah
dengan perancis dengan menggunakan sistem emas. Suriah mengimpor komoditi dalam
jumlah besar dari perancis , hal ini menyebabkan keluarnya emas dari suriah menuju per-
ancis dan persediaan emas akan menipis di suriah. Saat itu harga-harga akan mengalami
penurunan di suriah. Ketika harga-harga komoditi di suriah menurun negara lain akan
melakukan impor dari suriah dan saat itu pula emas-emas kembali masuk dan menguat di
suriah. Tetapi, ketika perdagangan dunia tidak lagi berjalan dengan bebas, keberadaan
uang emas digantikan oleh uang kertas yang berakibat pada perbedaan indeks-indeks
harga.
Menurut Majdi, Siswantoro , dan Brozovsky penggunaan uang dinar yang dilakukan oleh
kedua negara dalam perdagangan bilateral akan menyebabkan penyesuaian otomatis ter-
hadap neraca pembayaran kedua negara. Contohnya adalah ketika salah satu negara
mengekspor barang ke negara lainnya, maka negara tersebut akan memliki lebih banyak
dinar emas dan jumlah barang yang lebih sedikit. Hal ini akan menyebabkan terangkatya
harga barang karena adanya ekspor dan tingkat harga yang lebih tinggi serta melakukan
penyesuaian otomatis terhadap perbedaan pada neraca pembayaran.
Penggunaan uang dinar dan uang domestic secara bersamaan akan menimbulkan ter-
jadinya spekulasi nilai tukar antara uang kertas dan uang dinar yang pada akhirnya akan
menyebabkan runtuhnya sistem uang dnar. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka diper-
lukan adanya pengaturan terhadap uang dinar itu sendiri , berupa:
1. Uang dinar hanya boleh digunakan untuk pertukaran barang dan jasa
2. Nilai moneter uang dinar harus lebih tinggi dari nilai intrinsiknya , hal ini untuk
menghindari terjadinya pengumpulan uang dinar untuk dijadikan sebagai alat perhiasan.
3. Penggunaan uang dinar diperlukan adanya peran dari bank sentral untuk mengontrol
dan menentukan jumlah dinar yang eksis dan yang beredar. Dengan cara tersebut arus
peredaran uang dinar akan terkontrol dengan baik.
Ada beberapa alasan dari penggunaan uang dinar dalam islam menuju stabilitas moneter:
1. Uang yang stabil
Perbedaan uang dinar dan uang fiat adalah kestabilan nilai uang tersebut. Setiap mata
uang dinar mengandung 4,25 gram emas 22 karat dan tidak ada perbedaan ukuran emas
yang dikandung dinar pada setiap negara, tidak ada perbedaan nilai dinar yang digunakan
di irak dengan niar yang digunakan di arab. Uang dinar tidak mengalami inflasi sejak za-
man rasulullah hingga sekarang.

2. Alat tukar yang tepat


Ekonomi Makro Syariah | 10
Dengan adanya nilai yang stabil dan standar yang sama di setiap negara , maka dinar
memberikan kemudahan dan kelebihan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi do-
mestic maupun internasional , tidak ada perbedaan harga satu ekor kambing yang berharga
satu dinar di arab dengan harga satau ekor kambing di Indonesia, yaitu sama sama satu di-
nar.
3. Mengurangi spekulasi , manipulasi , dan abritase.
Nilai dinar yang sama akan mengurangi tingkat spekulasi dan abritase di pasar valuta as-
ing , karena kemungkinan perbedaan nilai tukar akan sulit terjadi.6

6
http://dinajournals.blogspot.com/2016/11/dampak-penggunaan-uang-dinar-dalam.html?m=1

Ekonomi Makro Syariah | 11


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mata uang yang ada dalam sejarah Islam adalah emas dan perak yang telah adasejak ja-
man Nabi, sedangkan uang kertas yang ada sekarang bukanlah produk peradaban Islam,
karena itu wajar bila terjadi krisis dimana-mana. Uang kertas yang ada sekarang adalah legal
tender, yaitu janji pemerintah yangmenganggap bahwa itu adalah uang. Jika suatu saat hukum
menyatakan ia bukanuang, maka yang tertinggal hanyalah tumpukan kertas berwarna yang
tidak bernilai apa-apa. Uang adalah alat tukar yang bisa menggantikan posisi barang bila su-
atu transaksi berhenti di tengah (uang belum sempat ditukarkan lagi dengan barang lain).
Jikaorang sedang memegangnya lalu datang pengumuman bahwa uang kertas berhentisebagai
alat tukar dan digantikan oleh emas, maka uang tersebut tidak ada artinya. Penggunaan uang
fiat ini menimbulkan ketidakstabilan perekonomian dunia, untukmengatasi hal itu penggu-
naan uang dinar merupakan suatu solusi atas perekonomian dunia yang menggunakan uang
fiat. Dengan keterbatasan-keterbatasan yang disebutkan di atas, sistem mata uang yang berba-
sis emas dan perak jauh lebih baik ketimbang sistem mata uang yangmengambang (floating)
seperti sekarang. Jika dikaitkan dengan upaya intervensi suatu negara kepada negara lain
melaluisistem keuangan. Tidak bisadipungkiri bahwa sistem keuangan internasional tidak bisa
terpisah dengan sistem politiknya. Dengan demikian negara yang kuat akanterus mendominasi
negara yang lemah melalui sistem mata uangnya. Tidak salah bila orang melihatnya sebagai
penjajahan dalam bentuk baru. Dengan sistem matauang emas setiap negara memiliki
kekuasaan (sovereignity) atas mata uangnyasendiri, karena secara asasi siapapun boleh memi-
liki emas. Kembalinya sistem mata uang berdasarkan emas sangat mungkin terjadi bila adake-
mauan untuk ke arah itu. Dan itu hanya mungkin bila Islam dipakai sebagaiacuan karena sis-
tem mata uang emas dan perak telah diabadikan oleh pemerintahan Islam di masa jayanya dan
tidak pernah terjadi krisis keuanganseperti yang ada sekarang.

Ekonomi Makro Syariah | 12


DAFTAR PUSTAKA

Abdi, H. (2021, september rabu). 1. Retrieved from https://hot.liputan6.com/:


https://hot.liputan6.com/read/4665286/sosial-adalah-hal-yang-berkaitan-dengan-masyarakat-
kenali-jenis-dan-bentuk-interaksinya

Abdullah zawawa, s. M. (2015, maret). POLITIK DALAM PANDANGAN ISLAM. Jurnal Ummul Qura , 5.

agustina, I. (2021, januari senin). 1. Retrieved from https://www.kompasiana.com:


https://www.kompasiana.com/ivanaa/600d9b468ede48752f236ab2/islam-dan-stratifikasi-sosial-
dalam-masyarakat

Azizah, K. (2021, Agustus 12). 2. Retrieved November 25, 2021, from https://www.merdeka.com:
https://www.merdeka.com/trending/pengertian-iptek-menurut-para-ahli-beserta-pahami-peran-
amp-manfaat-perkembangannya-kln.html

Decequeen, K. (2021, desember). 1. Retrieved from https://doc.lalacomputer.com/:


https://doc.lalacomputer.com/makalah-pengembangan-iptek-dalam-islam/

Dr. HM. Zainuddin, M. (2013, November Selasa). 1. Retrieved from https://www.uin-malang.ac.id/:


https://www.uin-malang.ac.id/r/131101/sejarah-sosial-umat-islam.html

herdianatara, H. (2012, Desember sabtu). 1. Retrieved from https://www.slideshare.net/:


https://www.slideshare.net/herdiantara/kedudukan-sistem-politik-dalam-islam

Indonesia, J. m. (2020, september jumat). 1. Retrieved from https://multiversefest.com:


https://multiversefest.com/stratifikasi-sosial/

indonesia, k. t. (2020, agustus kamis). 1. Retrieved from https://www.uii.ac.id/:


https://www.uii.ac.id/politik-dinasti-dalam-perspektif-islam-dan-negara/

Jurnalistik. (2020, November rabu). 1. Retrieved from https://smktelkom-bdg.sch.id/: https://smktelkom-


bdg.sch.id/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-dalam-pandangan-islam/

Luthfi, M. (2007). Gold Dinar System Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan. Hamidi, 16.

shihab, M. Q. (2018, mei selasa). 1. Retrieved from https://tirto.id: https://tirto.id/ajaran-islam-tentang-


manusia-sebagai-makhluk-sosial-cpKp

Suheli, A. (1997). agama islam. REALISASI AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.

Ekonomi Makro Syariah | 13


Ekonomi Makro Syariah | 14

Anda mungkin juga menyukai