Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS PENERAPAN MATA UANG DINAR DIRHAM

SEBAGAI ALAT TRANSAKSI DAN INVESTASI DI PASAR


TRADISIONAL BERBASIS ISLAM DITINJAU DARI
PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH

( Studi Kasus : Pasar Muamalah Kota Surabaya)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukamn Oleh:

RAFUAD

NIM : 170721100096

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS KEISLAMAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021
A. Latar Belakang

Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang melanda negara

Indonesia dan sebagian besar negara-negara di Asia lainya, diawali dari

ketidaksiapan nilai domestik dalam menghadapi kedigdayaan mata uang

asing khususnya mata uang Dolar Amerika Serikat. Adanya krisis moner

tidak hanya dipicu oleh persoalan nilai tukar, akan tetapi disebabkan pula

oleh adanya suatu pergeseran fungsi uang dari track-nya. Uang tidak hanya

menjadi alat tukar tetapi sudah memiliki predikat dan fungsi lain, yakni

untuk mengambil keuntungan. Seperti yang dikemukakan oleh darwis,

bahwa krisis moneter pada dasarnya terjadi disebabkan karena uang sudah

tidak lagi menjadi alat tukar dan alat berjaga-jaga (precautionary motive),

akan tetapi uang sudah menjadi kegiatan yang spekulatif, yang tujuannya

mendapatkan keuntungan ketika nilai mata uang rupiah melemah terhadap

mata uang Dolar AS.1

Melemahnya nilai tukar uang rupiah terhadap dollar ($) Amerika

Serikat berdampak cukup luas karena otoriter moneter juga melakukan

kebijakan uang ketat, maka berdampak pada masyarakat, baik pengusaha

maupun sektor rumah tangga juga terkena masalah kedua kalinya baik

uang rupiah melemah dan langkanya uang rupiah di pasaran.2

Di era uang kertas saat ini sering kali terjadi adanya Inflasi, maka

model baru dalam pemberdayaan ekonomi Islam dalam bentuk Dinar dan
1
Diana ambarwati, “Dinar Dirham Problematika Mata Uang Solusi Di Tengah Krisis”. Jurnal
HikmahVol. 15 No. 1, 2019. 131.
2
Alvien Septian “Model Transaksi Dinar Dan Dirham Dalam Konteks Kekinian”. Holistik Vol 12.
No 02, Desember 2011.117.

1
Dirham baik sebagai alat transaksi, tukar menukar, simpanan atau produk

investasi tentu sangatlah dibutuhkan, karna mata uang dinar dan dirham

dapat menjadi solusi dalam mengatasi krisis dan Inflasi.3

Dalam berbagai perkembangan emas dan perak adalah pilihan

istimewa yang digunakan manusia sebagai alat tukar alias uang sekaligus

mata uang. Emas dan perak adalah alat tukar terbaik sepanjang sejarah .

keduanya, terutama emas, telah digunakan sejak 5.000 tahun yang lalu

oleh masyarakat mesir kuno. Imperium Romawi mengenal koin emas

salah satunya dengan sebutan solidos. Untuk Persia lebih terkenal perak-

nya dengan koin drachma.4

Sistem mata uang dinar dan dirham adalah penggunaan logam

emas dan perak sebagai standar satuan mata uang. Kedua logam tersebut

bisa digunakan tanpa adanya batasan bentuk. Sistem tersebut sudah

diterapkan dari zaman dulu dan di gunakan didalam negara Islam. Bahkan

di beberapa negara sistem tersebut sudah menjadi satu-satunya sistem

utama transaksi.5

Dinar dan dirham mampu bertahan hingga belasan abad menjadi

alat tukar yang mampu melawan inflasi, karena emas dan perak memiliki

tingkat kecocokan yang paling unggul sebagai alat transaksi ketimbang

barang. Dan juga dianggap bisa memenuhi kriteria karena iya terbuat dari

emas dan perak. Dengan bertransaksi menggunakan mata uang dinar dan
3
Muhammad zaki yamani “Penerapan Transaksi Jual Beli Dinar Dan Dirham”, Skripsi Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, 2015. 2.
4
Rengky Yasepta “the golden secrets emas atau uang” (Bengkulu:Almakarazi, 2019)5
5
Surahman,“Analisis Kekuatan Dinar Dan Dirham Sebagai Mata Uang Anti Krisis” Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol 1. No 2, Desember 2016.134.

2
dirham, nilai nominal dan intrisiknya akan menjadi satu. Dengan kata lain

nilai tukarnya tidak ditentukan, melainkan oleh kadar dan berat emas atau

perak itu sendiri.6

Berteransaksi dengan menggunakan dinar dan dirham semestinya

dikembalikan keposisi terhormat sebagai mata uang dunia. Dinar dan

dirham semestinya menjadi alat pembayaran universal (Universal Money)

karna iya bisa digunakan dimana saja dan dapat diterima sebagai alat

pembayaran. Pemakaian dinar dan dirham sebagai mata uang adalah hal

yang realistis karena emas dan perak tersedia untuk seluruh umat manusia.

Emas dan perak tidak akan kurang atau tidak cukup jika tidak ada yang

menimbunnya.7

Investasi adalah segala bentuk yang bertujuan untk mendapatkan

keuntungan dan bisa mengembangkan harta yang dimiliki. Emas

merupakan primadonanya investasi nilainya tidak pernah turun dianggap

sebagai lambang kekasaan dan kekayaan yang efektif sebagai sarana

melindungi nilai aset dari inflasi dan fluktuasi nilai tukar, serta sifat emas

yang likuid dan mudah diuangkan. Dan investasi sangat perlu dilakukan

karena : 1. Kesehatan fisik akan berkurang tidak selamannya bisa bekerja,

2. Adanya kenaikan harga terus menerus, 3. Antisipasi dalam keadaan

darurat, 4. Keturunan memiliki hak waris.8

6
Alvien Septian “Model Transaksi Dinar Dan Dirham…, 122.
7
Sri Maharani “Keunggulan Dinar Dirham Sebagai Alat Tukar”. Makalah Sekolah Tinggi
Ekonomi Bisnis Islam Al Ulum Medan, November 2019. 10
8
Dr. Iswardono “Uang Dan Bank”(Yogyakarta, Bpfe-Yogyakarta,1999) 12

3
Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

Umumnya pasar dibagi menjadi dua jenis, yakni pasar modern dan pasar

tradisional. pasar yang masih banyak dilakukan oleh orang-orang adalah

pasar tradisional, yakni dipasar ini orang-orang mampu bertransaksi secara

langsung dan bisa saling tawar menawar. Sedangkan pasar tradisional

yang berbasis Islam adalah pasar yang sistem keseluruhan dari kegiatan

Muamalah atau transaksi yang ada didalamnya menggunakan sistem

ekonomi Islam atau Fiqh Muamalah, Transaksi yang menggunakan alat

tukar mata uang dinar dan dirham, bebas dari riba, gharar dan maysir.

Pasar tradisional berbasis islam yang sering didengar dengan Pasar

Muamalah merupakan pasar yang operasional pasarnya berdasarkan

sunnah atau yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pasar

Muamalah Surabaya adalah pasar yang mencoba untuk mencontoh pasar-

pasar pada zaman rasulullah dan sahabatnya. Dimana pasar yang tidak ada

sistem sewa, pajak, maupun pungutan terhadap orang yang bertransaksi.

Transaksi yang mencontoh praktek pada zaman dulu menggunakan akad-

akad jual beli syariah sesuai dengan hukum yang ada di Fiqh Muamalah.

Pasar ini juga menerapkan alat transaksi berupa Dinar, Dirham dan Fulus.

Dinar adalah koin emas, Dirham adalah koin perak sedangkan Fulus

adalah koin yang terbuat dari tembaga, dari tiga koin ini transaksi jual beli

dipasar Muamalah Surabaya beroperasi. Uniknya pasar ini berani

menggunakan koin tersebut dalam transaksinya yang mana diindonesia

masih diterapkan mata uang yang sah adalah rupiah, akan tetapi pasar ini

4
benar-benar mencoba untuk menerapkan pasar yang sunnah, pasar yang

menggunakan dinar dan dirham sebagai alat transaksinya.9

Uang rupiah yang sah sebagai alat pembayaran juga digunakan,

sebagai media tukar dalam mendapatkan koin dinar dan dirham, sehingga

ketika pembeli ingin bertransaksi di sana harus terlebih dahulu untuk

menukar uang rupiah dengan 3 koin tersebut Dinar, Dirham dan Fulus.

Terlepas dari penggunaan koin dinar dirham sebagai alat transaksi koin ini

juga bisa di buat sebagai media investasi sehingga masyarakat tetap

percaya koin ini bisa menjaga keseimbangan harga yang beredar.

Pasar muamalah Surabaya digelar di beberapa area, yang pertama

ada di are Masjid Tanwir Surabaya, tepatnya di Jl. Masjid No.37

Kecamatan Asemrowo Kota Surabaya, yang kedua Jl. Brigjen Ktamso

Wedoro no.04 Waru, SDA. Digelar pada hari Minggu pukul 07.00 WIB,

para Pedagang dan Warga Bisa Berbelanja bahan Pokok Seperti Beras,

Gula, Minyak, Makanan, minuman termasuk juga pakian-pakian Muslim.

Inisiasi adanya kegiatan ini dari komunitas Dinar Dirham Surabaya yang

menjadi dasar alasan adanya kegiatan ini adalah upaya untuk mencontoh

Nabi Muhammad SAW, yang pernah mendirikan pasar Islam di Madinah

dengan ciri tanpa adanya pajak dan Riba.10

Kemudian, ada hal yang menarik dengan adanya pasar Muamalah

ini penjual yang menerima Dinar dan Dirham, Transaksi yang

9
https://pijarnews.id/3616/news/2020/pasar-di-surabaya-ini-juga-menggunakan-dinar-dan-dirham-
sebagai-alat-transaksi/ Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2021 Jam 16:00
10
https://pijarnews.id/3616/news/2020/pasar-di-surabaya-ini-juga-menggunakan-dinar-dan-
dirham-sebagai-alat-transaksi/ diakses pada Tanggal 15 Juni 2021 Jam 16:13

5
menggunakan koin ini terlebih dahulu menukarkan uang rupiah dengan

koin Dinar dan Dirham Kepada Wakalah. Dengan adanya Wakalah ini

Masyarakat lebih mudah memiliki dan bertransaksi di pasar Muamalah.11

Dengan demikian, berdasarkan latar belakang di atas, dengan ini

peneliti tertarik untuk mengkaji serta meneliti mengenai penerapan mata

uang dinar dan dirham sebagai alat transaksi dan investasi yang di adakan

pasar Muamalah kota Surabaya. Hal ini dilakukan, agar nantinya peneliti

dapat mengetahui dan memahami bagaimana penerapan mata uang dinar

dan dirham yang sebagai alat transaksi maupun investasi dilihat dari

perspektif fiqh Muamalah yang ada di pasar Muamalah kota

Surabaya.Yang nantinya juga akan menjadi salah satu upaya dalam

mengimplementasikan pasar yang berbasis Islam atau sesuai dengan

syariat Islam. Sehingga peneliti mengkaji tentang “Analisis Penerapan

Mata Uang Dinar Dirham sebagai alat transaksi dan investasi Di

Pasar Tradisional Berbasis Islam Ditinjau Dari Perspektif Fiqh

Muamalah (Studi Kasus Pasar Muamalah Kota Surabaya)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

pemersalahan yang akan dikaji. Adapun rumusan masalahnya ialah:

Bagaimanakah penerapan mata uang Dinar dan Dirham sebaga alat

Transaksi dan Investasi. Serta, apakah sudah sesuai dengan hukum Fiqh

Muamalah dalam penerapannya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


11
https://gaekon.com/pasar-muamalah-surabaya/ diakses pada Tanggal 18 Juni 2021 Jam 10:10

6
1. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui Bagaimana penerapan Transaksi menggunakan

Dinar dan Dirham serta mengetahui penggunaan Dinar Dirham

apakah sudah sesuai dengan Fiqh Muamalah.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pengetahuan

tentang suatu masalah yang akan diteliti, dikhususkan masalah

tentang penerapan mata uang Dinar dan Dirham di pasar Muamalah

Surabaya, sehingga dapat memberi suatu pemahaman kepada

masyarakat. Serta, bisa ikut berpartisipasi dalam penerapan Dinar dan

Dirham di pasar yang berbasis Islam terlebih bisa disemua akses

pasar.

b. Manfaat praktis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan,

dan pengetahuan tentang penerapan mata uang Dinar-Dirham dan

Transaksi-transaksi jual beli yang ada di pasar Muamalah Surabaya.

D. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti mengangkat tentang Analisis Penerapan

Mata Uang Dinar Dirham sebagai alat transaksi dan investasi Di Pasar

Tradisional Berbasis Islam Ditinjau Dari Perspektif Fiqh Muamalah. Dalam

peneliti ini peneliti sudah pernah menemukan kajian penelitian yang hampir

sama dengan pembahasan dan kajian penelitian tersebut.

7
Berikut beberapa hasil penelitian yang diambil dan dijadikan

perbandingan serta menjadi refrensi dalam penelitian ini. diantaranya yaitu:

1. Muhammad Zaki Yamani “Penerapan Transaksi Jual Beli Dinar Dan

Dirham”, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah,

2015. Skripsi ini membahas tentang penerapan Transaksi dinar dan

dirham di BMT Daarul Muttaqin dengan menyediakan wadah jual beli,

tabungan dan investasi melalui produk dinar dan dirham. BMT Daarul

Muttaqin Depok menghadirkan kembali dinar dan dirham sebagai solusi

dan timbangan yang adil di tengah-tengah masyarakat.12

2. Muhamad Afif Sholahudin “Pasar Muamalah Pada Pasar Tradisional Di

Depok Jawa Barat perspektif Hukum Ekonomi Syariah” Skripsi Fakultas

Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung. 2018. Skripsi ini membahas tentang pasar muamalah yang

berada di kota Depok kecamatan Beji, tepatnya kelurahan Tanah Baru,

Jawa Barat. Yang mana pasar muamalah sama halnya dengan pasar-pasar

tradisional pada umumnya, namun pelaksanaan pasar ini dilandasi dengan

aturan yang sudah ditentukan dalam Fiqh Muamalah, tujuannya adalah

untuk menegakkan syariat agama Islam dengan salah satu melalui

kegiatan yang mereka maksud dengan sunnah Pasar. Pasar ini berjalan

didasarkan pada 3 aspek umum yang diteiti, yaitu: konsep pengawasan

akad dalam proses perdagangan yang dijalankan oleh Muhtasib; model

pasar muamalah tidak boleh ada sewa, tidak ada Pajak, tidak ada klaim
12
Muhammad Zaki Yamani “Penerapan Transaksi Jual Beli Dinar Dan Dirham”, Skripsi Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, 2015

8
tempat (booking), tanah milik ummat berasal dari sedekah; serta

penggunaan alat tukarnya berupa dirham perak.13

3. Anna Madania “Analisis Investasi Dinar” Skripsi Konsentrasi Asuransi

Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah Dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009. Dalam skripsi ini membahas

pengaplikasian dinar di Gerai Dinar dibeberapa produk, seperti Investasi,

zakat, maskawin, wakaf tunai, qard/pinjaman, dan lain-lain. Dalam

pengelolaan dinar di gerai tersebut adalah qirad atau mudharabah, yaitu

salah satu bentuk kerjasama antara pemilik dinar (shohiul mal) dengan

pemilik Gerai dinar (Mudharib). Terdapat keuntungan bagi hasil dari

selisih penjualan dinar tersebut, biasanya sebesar 50%:50%.14

4. Noviatus Sholehah “Analisis Faktor-faktor Penggunaan Dinar Dirham

Sebagai Alat Transaksi Alternatif” Skripsi Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura. 2017. Skripsi

ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan

dinar dirham sebagai alat transaksi pembayaran pendidikan pada Kuttab

Al-Fatih Surabaya. Yang mana dalam penelitian tersebut ditemukan satu

Faktor yang melatar belakangi penggunaan dinar yaitu pengelolanya ingin

mengembalikan lagi penggunaan dinar seperti pada zaman Rasulullah,

13
Muhamad Afif Sholahudin Pasar Muamalah Pada Pasar Tradisional Di Depok Jawa Barat
perspektif Hukum Ekonomi Syariah Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. 2018
14
Anna Madania “Analisis Investasi Dinar” Skripsi Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi
Muamalat Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009

9
dengan artian beliau ingin mengembalikan sunnah Rasul dan menjalankan

pedoman Al-Quran dengan cara ini.15

E. Kerangka Teoritik

1. Transaksi

a. Pengertian transaksi

Transaksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dan

dapat menimbulkan perubahan terhadap harta atau uang yang

dimiliki, baik bertambah atau berkurang. Contoh bertransaksi ialah

jual beli barang, meminjam barang, hutang, gadai dan sebagainya.

Pengertian transaksi adalah suatu kejadian ekonomi atau keuangan

yang melibatkan setidaknya 2 belah pihak yang saling melakukan

pertukaran, jual beli, pinjam meminjam, gadai dan atas dasar suka

sama suka atau dasar hukum.16

2. Investasi

a. Pengertian Investasi

Ada beberapa istialah yang berkaitan dengan Investasi. Menurut

kamus Ekonomi, ada dua devinisi mengenai investasi, yaitu:

1) Pembelian surat berharga, seperti saham, sukuk, desposito, dan

lain-lain, yang mengharapkan hasil dari Investasi tersebut

meliputi bonus dari perusahaan (Deviden) atau kenaikan nilai

surat-surat berharga tersebut (Capital gaint).

15
Noviatus Sholehah “Analisis Faktor-faktor Penggunaan Dinar Dirham Sebagai Alat Transaksi
Alternatif” Skripsi Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo
Madura. 2017.
16
Sri Maharani “Keunggulan Dinar Dirham..., 7

10
2) Pembelian aset fisik, seperti tanah, rumah, pabrik, mesin, emas

dan lain-lain, yang nantinya bisa menciptakan aset baru dan

menambah hasil produksi.17

3. Mata Uang

a. Pengertian mata uang

Definisi uang adalah sebagai alat tukar barang dan jasa dalam

pasar ekonomi.18 Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima

didalam pembayaran untuk membeli suatu barang dan jasa serta untuk

pembayaran utang. Dan juga sering dipandang sebagai kekayaan yang

dimilikinya yang dapat digunakan untuk alat pembayaran. Namun

devinisi ini merupakan fungsional, yang mana uang didefinisikan sebagai

segala sesuatu yang menunjukkan fungsi-sungsi tertentu. Devinisi ini

bukan merupakan definisi yang berkaitan dengan sifat-sifat kebendaan,

akan tetapi sesuatu yang menjadikan uang adalah tergantung pada

pemilihan masyarakat, hukum dan sejarahnya.19

b. Sejarah Uang

Uang ini tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai

untuk pembayaran baik barang, jasa maupun utang. Sejarah uang

mengatakan ada beberapa jenis barang yang sudah pernah dipakai

sebagai uang (misalnya, kayu, kulit kerang, emas, perak, gigi binatang,

kulit dan sebagainya) dengan itu, uang didefinisikan sebagai sesuatu

17
Anna Madania “Analisis Investasi Dinar”
18
Adimarwan A. Karim Ekonomi Makro Islami (Jakarta, PT Raja Wali Pers,2015)1
19
Dr. Iswardono Uang Dan Bank (Yogyakarta, Bpfe-Yogyakarta,1999)4

11
yang secara umumnya memiliki fungsi sebagai satuan pengukur nilai,

Alat tukar menukar, sebagai alat penyimpan kekayaan. 20 Menurut Al

Gazali dan Ibnu Khaldun, devinisi uang adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai berharga,

menjadi media transaksi pertukaran dan media simpanan.21

c. Jenis-jenis Uang

Sudah banyak macam-macam barang yang telah dipakai

sebagai uang misalnya kerang, ternak, batu intan, garam, senjata dan

perkakas lainnya. Dan masing-masing itu ada keuntungan dan

kelemahannya.22

1) Berdasarkan Bahan Uang Dapat Dibedakan Menjadi:

a) Uang Logam

Dalam pembuatan uang ini bisanya tergantung dari logam

yang digunakan, ada beberapa jenis logam yang digunakan,

antara lain: emas, perak, perunggu, tembaga.

b) Uang Kertas

Sedangkan dalam pembuatan uang kertas adalah berbahan

dasar kertas, yang dalam perkembangan ekonomi akan

mempunyai diversifikasi yaitu sebagai uang kartal

(currencies) dan sebagai uang giral (deposit money). Yang

dimaksud uang kartal disini adalah uang yang dikeluarkan

20
Nopirin, Ekonomi Moneter (Yogyakarta, Bpfe-Yogyakarta,1999)2
21
Adimarwan A. Karim Ekonomi Makro Islami (Jakarta, PT Raja Wali Pers,2015)80
22
Dr. Iswardono Uang Dan Bank...10

12
oleh pemerintah atau bank sentral, dalam bntuk uang kertas

atau logam. Sedangkan uang giral, oleh bank umum.

2) Berdasarkan Nilainya Uang Dibedakan Menjadi:

a) Uang bernilai penuh ( full bodied money) Adalah uang yang

nilai Intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya. Uang ini

biasanya ada pada pembuatan uang yang bahannya logam

lebih tepatnya emas dan perak.

b) Uang yang tidak bernilai penuh (repsentative full bodied

money) adalah uang yang bertanda atau biasa dibilang token

money yang artinya nilai intrinsiknya lebih kecil dari pada

nilai nominalnya.

3) Berdasarkan Lembaga/Badan Pembuatnya, Uang Dapat

Dibedakan Menjadi:

a) Uang Kartal yaitu uang yang dicetak dan diedarkan oleh

Bank Sentral. Yang mana di negara indonesia yang

dimaksud uang kartal adalah uang (Rupiah) dari berbaga

nominalnya: Rp 1000,00, Rp 2000,00, Rp 5000,00, dan

seterusnya.

b) Uang Giral yaitu uang yang dibuat dan diedarkan oleh

Komersial dalam bentuk Demand Deposit atau yang sering

dikenal dengan check.

4) Berdasarkan Daerah Berlakunya Uang Dapat Dibedakan

Menjadi:

13
a) Uang Domestik adalah uang yang hanya berlaku di suatu

negara tertentu, diluar negara tersebut bisa jadi uangnya

tidak berlaku, misalkan di Indonesia berlaku secara sah oleh

negara ialah uang rupiah, belum tentu di negara lain berlaku

mata uang rupiah.

b) Uang Internasional adalah uang yang berlaku tidak hanya

dalam suatu negara tetapi mungkin berlaku atau diakui dan

berlaku diperbagai negara atau diseluruh dunia. Misalkan

US$, Pound Sterling dan lainnya yang sudah diakui oleh

berbagai negara sebaga alat pembayaran internasional.

d. Klasifikasi Uang

Berdasarkan sejarah perjalan Uang yang ada, mata uang dapat

di klasifikasikan sebagai berikut:23

1) Uang Barang (commodity Money)

Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas

yang bisa diperjual belikan apabila barang tersebut digunakan

sebagai Uang. Namun tidak semua barang itu bisa dijadikan

uang, ada beberapa kondisi yang menentukan barang itu bisa

menjadi uang, antara lain:

a) Kelangkaan (scarcity) kesediaan barang itu harus

terbatas

23
Ahmad ifadilah hasan, Penggnaan Mata Uang Sinar Dan Dirham Sebagai Solsi Antisipatif
Terjadinya Atas Krisis Moneter Di Indonesia Skripsi Fakltas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sultan hasanuddin Banten, 2019,23

14
b) Daya tahan (drability) barang tersebut bisa tahan lama

c) Nilai tinggi, maksudanya barang yang dijadikan Uang

memiliki nilai tinggi, sehingga tidak memerlukan

jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi.

2) Uang Logam (metalic money)

Dengan perkembangan zaman yang pesat uang barang dianggap

memiliki banyak kelemahan. Diantaranya, uang barang tidak

memiliki pecahan, sulit untk disimpan, serta sulit untuk dibawa

atau diangkut. Selanjtnya manusia mulai memikirkan jalan

alternatif lain untuk membuat alat tukar lain yang dapat digunakan

sebagai uang, yang jatuh pada logam-logam mulia, seperti emas

dan perak. Ada beberapa alasan mengapa emas dan perak dipilih

untuk dijadikan alat tukar atau uang, kedua logam itu memiliki

nilai yang tinggi, terbatas, dan dapat diterima secara umum

sebagai alat tukar. Termasuk kelebihannya emas dan perak ialah

dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan nilai yang

tetap utuh dan juga tidak mudah susut dan rusak.

3) Uang kertas

Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar

dan simbol tertentu yang menjadi alat pembayaran yang sah.

Beberapa kelebihan dari penggunaan uang kertas, antaranya biaya

pembuatannya rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan

pengurangannya lebih cepat, serta dapat dipecah menjadi nila

15
berapapun. Namun kekurangnya uang kertas juga cukup

signifikan, antara lain mudah rusak. Uang kertas terbagi menjadi

tiga macam, yaitu: uang pengganti, uang dokumen bukti dan uang

Jaminan.

4) Uang Giral

Uang giral adalah uang yang beredar pada bank yang dapat

diambil oleh pemiliknya sewaktu-waktu dibutuhkan, uang giral

muncul dari gagasan masyarakat seiring dari perkembangan

perbankan. Uang kertas yang dirasa memiliki kelemahan dalam

meneyelesaikan transaksi, terutama dalam menyelesaikan transaksi

dalam jumlah yang besar dimana sejumlah uang kertas harus

dibawa bawa sehingga akan menimbulkan resiko-resiko tertentu.

Maka uang giral muncul untuk menyelesakain transaksi-transaksi

perdagangan. Keuntungan uang giral sebagai alat pembayaran

adalah:

a) Apabila hilang masih bisa dilacak, sehingga tidak bisa

diuangkan oleh yang tidak berhak.

b) Praktis dipindah tangankan serta ongkos murah

c) Tidak diperlukan uang kembali berupa cek, namun dapat

ditulis sesuai degan transaksi yang ada. Namun dibalik

kelebihan sistem ini, sesungguhnya menyimpan bahaya

besar, perbangkan akan sangat mudah untuk menciptakan

uang giral ditambah dengan sistem bunga bank akan

16
menambah pelang uang beredar akan semakin besar dari

pada transaksi rill nya. Inilah yang kemdian menjadi

pertmbhan ekonomi yang semu (Bubble Economy).

e. Fungsi-fungsi uang

Uang banyak digunakan untuk menyelesakan berbagai

persoalan yang diasosiasikan dengan barter primitif, keinginan yang

beragam diwaktu yang sama, barang dan jasa tidak semuanya bisa

dibagi. Fungsi-fungsi uang yang paling terpenting berfungsi sebagai

satuan hitung dan sarana pertukaran. Namun juga tergantung pada

apa yang sedang digunakan sebagai uang, uang juga berfungsi

sebagai alat tukar, sebagai simpanan nilai dan menjadi ukuran standar

pebayaran.24

1) Satuan hitung

Satuan hitung dalam hal ini dimaksud sebagai alat yang digunakan

untuk mengukur nilai dari barang-barang dan jasa yang

ditawarkan (jual beli). Banyaknya kekayaan serta menghitung

besar kecilnya kredit, ukuran utang atau juga bisa dikatakan

sebagai alat transaksi yang digunakan dalam menentukan harga

barang dan jasa.25

Dalam penggunaan uang, misal kita menggunakan rupiah atau

dolar, sebagai satuan hitung dalam bertransaksi berbeda dengan

24
Asyraf Wajdi Dusuki, Sistem keuangan Islam (Jakarta:Raja Wali Pers, 2015), 95
25
Iswardono Uang Dan Bank...6

17
penggunaan uang tersebut dalam aliran atau transfer uang rupiah.

Setiap keping dan lembaran uang rupiah atau dolar memiliki nila

fisik. Uang yang berfungsi sebagai satuan hitung disebut sebagai

Numeraire yang dalam bahasa prancis , berarti sesuatu yang

dipilih sebagai standar ukuran.

2) Alat penukaran

Fungsi uang sebagai alat penukar membuat suatu menjadi

mudah, dengan adanya uang tersebut seseorang tidak perlu

susah payah bila menginginkan barang yang berbeda. dalam

pendistribusian dan produksi dengan adanya uang sebagai alat

tukar ini mempermudah pemasarannya karena para penjual bisa

langsung menjualnya kepasar. Fungsi ini sangat berguna dalam

perekonomian yang sudah maju.

3) Penimbun kekayaan

Fungsi uang yang ini sebagai penimbun kekayaan baru muncul

pada abad ke-20, yaitu pada waktu keynes dalam bukunya yang

berjudul “The General Theory of Employment, Interest and

Money” terbit tahun1936, mengatakan bahwa : selan fungsi uang

sebagai satuan hitung dan alat penukaran, maka uang juga

berfungsi sebagai penimbun kekayaan. Yang paling umum kita

ketahui bahwa uang bernilai dan berfungsi sebagai alat tukar

dan pembayaran sesuatu barang dan jasa yang diinginkan.

Dengan menyimpan uang berarti menyimpan barang bentuk uang

18
kas, uang yang disimpan dicelengan, dibawah bantal.

Penyimpanan uang ini dimaksud untuk mempermudah

pertukaran dan transaksi dimasa ini dan dimasa yang akan

datang.

4) Standar Angsuran utang

Dalam hal ini uang juga berfungsi sebagai standar dalam

pembayaran dan Angsuran utang. Ketika uang suudah diterima

umum dan disahkan oleh negara maka secara langsung uang itu

akan bertindak sebagai unit atau satuan untuk pembayaran

angsuran hutang serta menjadi pengukur besarnya jumlah utang.

Uang tersebut dapat menjadi alat pembayaran utang piutang yang

secara tepat dan cepat, baik dalam kontan atau angsuran. Fisik

uang tidak menjadi masalah dalam hal ini selama uang tersebut

sebagai alat penukaran, satuan hitung, penimbun kekayaan atau

menjadi standar pembayaran angsuran hutang. Kemampuan uang

dalam memenuhi fungsi-fungsi tersebut tergantung kepada yang

bertransaksi yang mana apakah mereka mau menerima uang itu

dalam memenuhi perekonomiannya. Nilai uang, baik uang

kertas, logam maupun kredit, didapat dari kelangkaan (scarcity)

akan uang tersebut. Untuk itu perlu adanya pembatasan terhadap

jumlah uang aar nilai uang itu tetap terjaga.26

f. Uang dalam pandangan Islam

26
Iswardono Uang Dan Bank...9

19
Uang dalam pandangan islam bukan merupakan suatu komoditas

melainkan hanya sebagai alat tukar untuk pertambahan ekonomis

(Economic Added Value) tanpa adanya pertambahan itu, uang tidak bisa

menyebabkan kesejahteraan. Dalam sejarah Islam, uang merupakan

sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan Persia. Ini

dimungkinkan karena tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam.

Uang kertas telah berevolusi secara alami melalui perjalanan

sejarah. Apa yang kita ketahui mengena uang kertas bukanlah yang

sebenarnya kita ketahui. Pada dasarnya telah berevolusi melewati beberapa

tahap :

1) Sebuah janji Utang yang didiukung oleh emas dan perak

2) Sebuah peroses devaluasi uniteral yang mengarah pada penarikan

kembali sepenuhnya kesepakatan kontraktual; dan

3) Lembaran kertas yang tidak didukung oleh spesie apapun, yang

nilanya dipaksa oleh hukum negara.

Uang kertas pertama dikeluarkan oleh Bank-bank dan mewakili

sejumlah emas dan perak, yang dikenal dengan nama spesie. Namun

sejatinya tidak didukung 100% oleh spesie, bank mengeluarkannya wajib

membayar sejumlah yang diinginkan. Dalam pengertian ini mewakili

sejenis utang.27

27
Zaim Saidi “tidak Syariahnya Bank Syariah”, (Yogyakarta:delokomotif, 2019),222

20
Uang kertas yang dipakai sekarang dinamakan dengan fiat Money.

Dinamakan demikian karena fungsi dari uang hanya sebagai alat tukar dan

memiliki daya beli bukan disebabkan karena uang tersebut

dilatarbelakangi oleh emas. Pada awalnya ketika dunia masih mengikuti

standar emas (gold standar) uang kertas memang dilatarbelakangi oleh

emas. Namun rezim ini sudah lama ditinggalkan oleh perekonomian dunia

pada pertengahan dasawarsa tahun 1930 an (Inggris meninggalkannya

pada tahun 1931 dan seluruh dunia meninggalkannya pada tahun 1976)28

Yang beredar didalam kehidupan sekarang adalah uang kertas

karena pemerintah menetapkan secara sah uang kertas sebagai alat tukar.

Jika sekiranya pemerintah mencabut keputusannya dan menggunakan uang

jenis lain, tentunya uang kertas itu tidak akan memiliki nilai sama sekali.

Dalam Ekonomi Islam mengelompokkan uang dalam beberapa

jenis. Untuk memudahkan memahami bentuk-bentuk uang dalam sistem

ekonomi islam marilah kita lihat ilustrasi berikut ini.29

4. Pengertian Dinar dan Dirham

Dinar adalah sebuah alat transaksi berbentuk koin yang digunakan

oleh Rasulullah SAW. Sampai berakhirnya kekhalifahan Turki Utsmani

tahun 1924. Berbahan baku dari emas 22 karat dengan berat 4,25 gram dan

berdiameter 23 mm.30

28
Nurul Huda dan Mustafa edwin “Curren Issue Lembaga Keuangan Syariah”, (Jakara:
Kencana,2009)239
29
Adimarwan A. Karim Ekonomi Makro Islami (Jakarta, PT Raja Wali Pers,2015)84
30
Sri Maharani “Keunggulan Dinar Dirham..., 7

21
Berat 1 dinar sama dengan berat 1 mitsqal atau yang setara dengan

berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya. Dari

dinar-dinar yang tersimpan di Museum setelah ditimbang dengan

timbangan yang akurat diketahui berat timbangan uang 1 Dinar islam yang

diterbitkan pada masa kholifah Abdul Malik Bin Marwan adalah 4,25

gram.31

Berat Dirham setara dengan 2,975 gram perak murni. Demikian

pendapat yang di utarakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al

Utsaimin dan menjadi pegangan Al Mawshu‟ah Al Fiqhiyyah Al

Kuwaitiyyah.32

Di Zaman Umar bin Khotthab, sekitar tahun 642 M, bersamaan

percetakan uang Dirham pertama dimasa Ke-Khalifahan, standar berat

antara emas dan perak dibakukan yaitu 7 Dinar sama dengan berat 10

Dirham. Standarisasi berat uang dinar dan dirham mengikuti hadist

rasulullah SAW., “Timbangan adalah timbangan penduduk mekah, dan

takaran adalah takaran penduduk madinah” (HR. Abu Dawud).33

Dinar dan dirham digunakan oleh Rasulullah SAW dalam

bertransaksi tidak hanya untuk jual beli saja tetapi juga untuk penerapan

ekonomi Islam. Kedua mata uang itu sudah ada sejak sebelum Islam lahir

dan dipakai di bangsa Romawi.34


31
Muhamin Iqbal, Dinar The Real Money (Jakarta: Gema Insan, 2009), 30.
32
Sri Maharani “Keunggulan Dinar Dirham..., 7
33
Muhamin Iqbal, Dinar The Real Money…, 29
34
Siti Nurfaujiah “Pemahaman Masyara Tentangdinar Dan Minat Berinvestasi Di Nur Dinar
Cerbon” Skripsi Fakultas Syariah IAIN Syekh Nurjati Cerbon, 2012. 8

22
Menurut ilmu numismatik, mata uang dinar dan dirham adalah

uang logam yang diberi bentuk dan berat tertentu, yang diberi tanda cap di

koinnya oleh pejabat pemerintah sehingga bisa menjadi jaminan yang sah

terhadap nilai dan beratnya. Mata uang logam terbuat dari emas, perak,

tembaga, kuningan dan lain-lain.35

Dengan adanya praktek transaksi penerapan mata uang dinar dan

dirham akan mewujudkan stabilitas ekonomi makro dan mikro, sehingga

ekonomi negara tidak akan mengalami volatilitas. Maka dengan adanya

Penerapan mata uang dinar dan dirham sangat berkontribusi nyata

terhadap sistem ekonomi moneter syariah yang dapat memperkuat sistem

ekonomi Islam. Kemaslahatan dengan adanya penerapan uang dinar dan

dirham akan mengurangi secara signifikan terhadap tindakan spekulatif.36

Mata uang dinar dan dirham yang diterapkan secara fantastik

praktis akan sedikit menghilangkan ketergantungan terhadap mata uang

dolar Amerika Serikat. Karena adanya keseimbangan antara nilai

intrinsik dengan nilai nominal yang ada pada mata uang dinar dan dirham

sehingga hal itu bisa terjadi. Dan dampak positif bagi penciptaan

stabilitas moneter ialah dapat tercipta penyusutan kemungkinan negara-

negara pengguna mata uang dinar dan dirham yang setiap saat di

imingi oleh produsen mata uang dolar Amerika Serikat. Dan juga dengan

adanya penerapan uang dinar dan dirham sebagai mata uang akan

menyulitkan oknum dalam melakukan tindakan pemalsuan mata uang.


35
Alvien Septian “Model Transaksi Dinar Dan Dirham Dalam …,124
36
Rizk Syahputra “Dinar Uang Masa Depan”Jurnal Ecobisma.Vol.2 No.1, Januari 2015. 63.

23
Berbeda hal dengan mata uang kertas yang lebih mudah untuk

dipalsukan.37

Dengan demikian adanya transaksi yang menerapkan uang dinar

dan dirham di negara, khususnya di Indonesia, akan bisa menyelamatkan

destruksi mata uang rupiah yang senantiasa terjadi. Maka adanya hal

tersebut penerapan uang dinar dan dirham adalah wujud nyata kecintaan

kepada kemaslahatan bangsa terskhusus terhadap ekonomi islam.38

Segala perbuatan dan ketetapan yang dilakukan Nabi Muhammad

SAW. Menerapkan mata uang dinar dan dirham, merupakan bentuk

ketauladanan dan membawa nilai kesejahteraan, maka dari itu sangat

baik, jika menerapkannya. Contoh: pada zaman sekarang untuk mencapai

kemaslahatan, khusu9snya bagi semua umat muslim.39

5. Pasar Tradisional Berbasis Islam

a. Pengertian pasar Tradisonal Berbasis Islam

Pasar adalah tempat untuk bertransaksi, tempat bertemunya

penjual dan pembeli. Penjual adalah pihak yang menawarkan suatu

barang atau jasa kepada pembeli dengan harapan barang itu dapat

ditukarkan dengan barang milik pembeli yang sudah disepakati yang

berupa alat tukar, sedangkan pembeli adalah pihak yang berhak

mendapatkan suatu barang dari penjual atas kompensasi barang yang

saling menyetujui atas alat tukar yang diberikan.

37
Ibid. 63
38
Ibid. 64
39
Alvien Septian “Model Transaksi Dinar Dan Dirham…,122

24
Pasar memiliki fungsi sebagai sarana pertemuan antara penjual

dan pembeli untuk melakukan transaksi terhadap barang yang

dikehendaki. Kedudukan pasar merupakan salah satu bentuk fasilitas

umum (public) yang dikuasai oleh pemerintah daerah untuk digunakan

sebagai peningkatkan perekonomian daerah.40

Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan

pembeli yang biasanya diketahui dengan adanya transaksi yang secara

langsung (face to face) dan disertai dengan proses tawar-menawar,

tempat masih sangat sederhana dengan bangunan terdiri dari kios atau

gerai, dasarannya terbuka dan dimiliki penjual atau pengelola pasar.

Yang dijual merupakan kebutuhan pokok sehari-hari seperti bahan-

bahan makanan berupa ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, telur, daging,

pakaian, jasa dan lain-lain. Pasar tradisional banyak ditemukan di

Indonesia, dekat dengan pedesaan dan perumahan agar pembeli mudah

dalam mengakses pasar.41

b. Pasar Muamalah

Pada masa perkembangannya Indonesia terdapat sebuah pasar

tradisonal yang berbeda dengan pasar tradisional lainnya. Yakni, pasar

Muamalah yang didalamnya menerapkan sistem transaksi syariah. Pasar

tersebut mulai beranjak sejak tahun 2009, diadakan tiap satu bulan sekali

setiap hari minggu. Pasar ini sudah terlaksana awalnya di 3 tempat,

40
Siti Fatimah Nurhayati “pengelolaan Pasar Tradisional berbasis Musyawarah Untuk Mufakat”.
Benefit Jurnal Manajemen Dan Bisnisvol. 18, No 1, Juni 2014. 56
41
Toti Indrawati Dan Indri Yovita. “Analisis Sumber Modal Pedagang Pasar
Tradisional Di Kota Pekanbaru”Jurnal EkonomiVol. 22, No. 1, Maret 2014.5

25
yakni: Depok, Tanjung Pinang dan Kalimantan Barat, namun baru-baru

ini Surabaya juga sudah terlaksana pasar muamalah yang pertama.

Transaksi di dalam pasar muamalah tidak menggunakan uang rupiah baik

kertas maupun koin, tetapi menggunakan mata uang dinar dan dirham

dengan menukarnya terlebih dahulu. Pasar ini tidak memungut biaya

sewa ataupun pajak, dan melarang keras adanya praktik riba, penipuan,

gharar, maisir dalam setiap transaksi jual beli.42

6. Fiqh Muamalah

a. Pengertian Fiqh Muamalah

Muamalah dapat diartikan dengan dua sudut pandang, yang pertam

dari segi bahasa dan yang kedua dari segi istilah. Menutu Bahasa

Muamalah berasal dari kata ‘Aamala yu’Aamilu, Mu’Aamalatan. Artinya

saling berbuat, saling bertindak dan saling mengamalkan. Sedangkan

dalam Istilah adalah aturan-aturan syariat Islam yang harus diikuti dan

ditaati dalam kehidupan Manusia, baik hubungan sesama makhluk hidup

maupun hubungan manusia dengan Allah SWT.43

Islam memberikan aturan secara komprehensif terhadap umatnya

dengan aturan yang detail dan khas. Kehidupan seorang muslim harus

sesuai dengan aturan yang dijelaskan dan terdapat dalam sumber hukum

Islam yakni Al-Quran dan Hadits. Selain hukum tentang fiqh Ibadah,

Islam juga mengatur tentang cara berinteraksi antar manusia atau disebut

42
Ibid. 4
43
Hendi Suhendi “Fiqh Muamalah” (Jakarta, Raja Grafindo Persada2016).01

26
dengan Fiqh Muamalah. Islam mengatur kehidupan manusia dari berbagai

aspek, mulai dari perbuatan hingga hukum tentang status benda.44

Praktek Muamalah yang sering dilakukan oleh manusia adalah

praktek jual beli, yakni tukar menukar antara barang dengan barang

lainnya yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih atas dasar suka. Tempat

berkumpulnya penjual dan pembeli yang disebut pasar. praktik muamalah

ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, selama disepakati oleh para

pihak yang melaksanakan.45

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. yakni dengan

mengamati dan mengumpulkan setiap informasi dan mengidentifikasi

praktik atau kejadian sosial di lokasi penelitian. Dengan demikian

penelitian ini berusaha menjelaskan realita kejadian dan menganalisis

berdasarkan tinjauan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Peneliti dalam

teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara, yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

2. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan sumber

data primer dan sekunder. Primer yaitu dengan memperoleh data

44
Muhamad Afif Sholahudin “Pasar Muamalah Pada Pasar Tradisional Di Depok Jawa Barat
perspektif Hukum Ekonomi Syariah” skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. 2018. 1
45
Ibid. 2

27
langsung dari lapangan atau sumber penelitian meliputi wawancara dan

observasi, memperoleh data dengan mewawancarai para pedagang yang

ada di Pasar muamalah tersebut. Sedangkan sekunder iyalah

mendapatkan data dari dokumen-dokumen, buku-buku, referensi yang

berkaitan dengan penerapan transaksi mata uang dinar dan dirham dalam

pasar muamalah.

3. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian.46 Metode pengumpulan data yang digunakan

oleh peneliti diantaranya dengan menggunakan cara observasi lokasi,

wawancara, dan dokumentasi, agar mampu mendapatkan informasi yang

konkrit antara teori dan praktek yang ada di lapangan.

a. Observasi atau pengamatan digunakan untuk peneliti mengamati

secara langsung ke lokasi yang dijadikan objek penelitian, Pasar

Muamalah kota Surabaya. Dimana peneliti melakukan observasi

yang bersifat terbuka, peneliti langsung datang kelokasi untuk

mengamati transaksi Muamalah yang ada di pasar tersebut.

b. Wawancara, dimana peneliti melakukan wawancara yang bersifat

semi struktur, yaitu peneliti wawancara dengan pelaksana lebih

bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Bertujuan

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka.

46
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RnD. (Bandung: CV
Alfabeta, 2017).224

28
c. Dokumentasi adalah metode untuk mencari dokumen atau data-

data yang sesuai dengan pokok permasalahan melalui buku, jurnal,

pustaka, foto, video dan buku dokumentasi serta media elektronik,

seperti internet.

4. Teknik Analisis Data

Data kualitatif yang diperoleh akan digunakan untuk menjelaskan

dan menggambarkan keadaan objek penelitian. Analisis data kualitatif

ada beberapa tahapan yaitu : Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi

data.47

a. Reduksi data adalah teknik analisis dengan menyeleksi dan

mengambil data yang dianggap penting dari data yang telah

diperoleh oleh peneliti selama penelitian dari hasil studi

dokumentasi menjadi satu bentuk tulisan yang sama yang akan

dianalisis.

b. Penyajian data merupakan cara peneliti dalam mengolah data

yang sudah kemas dalam bentuk tulisan ke dalam sub-sub tema

yang dikelompokkan, serta memecah kategori-kategori tersebut

dalam bentuk yang lebih konkret.

c. Verifikasi data adalah Pembentukan dan peninjauan kebenaran

teori, fakta dan sebagainya atas data yang sudah dikumpulkan

untuk selanjutnya diolah dan dianalisis supaya bisa diuji secara

47
Abdulloh, S. B., dan Ahmad, B. “Metode Penelitian Ekonomi Islam Muamalah”. (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2014), hal 221.

29
hipotesis.

G. Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah pemahaman arah pembahasan ini, penulisan

penelitian ini menggunakan sistematika pembahasan dengan menggunakan

lima bab, sebagai berikut :

1. BAB I (Pendahuluan) : Bab ini berisi beberapa hal dasar dalam

melakukan penelitian, antara lain, latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka dan sistematika

penelitian.

2. BAB II (Landasan Teori) : Pada bab menjelaskan tentang teori dan

landasan yang akan digunakan dalam proses penelitian, sebagai landasan

dalam pembahasan transaksi Dinar Dirham dipasar Muamalah Surabaya.

3. BAB III (Metode Penelitian) : Pada bab ini berisi tentang metode yang

digunakan peneliti dalam proses penelitian untuk pemecahan

permasalahan dalam menganalisis transaksi yang terjadi di pasar

Muamalah Surabaya.

4. BAB IV (Analisis Hasil Penelitian) : Pada bab ini berisi tentang hasil

penelitian yang penulis temukan dilapangan mengenai permasalahan yang

ditelliti mengenai Analisis Penerapan Transaksi Mata Uang Dinar Dirham

Di Pasar Tradisional Berbasis Islam di kota Surabaya.

5. BAB V (Penutup) : Bab ini akan menjelaskan beberapa kesimpulan dari

hasil penelitian yang sudah diteliti sebelumnya. Serta ada beberapa saran

yang diberikan agar bermanfaat dan menyempurnakan hasil penelitian ini.

30
H. Daftar Pustaka

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN MOTTO

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ABSTRAK

BAB I PENDHULUAN

A Latar Belakang

B RumusanMasalah

C Tujuan dan Manfaat Peniitian

D Kajian pustaka

E Metode Penelitian

F Sistematika Penelitian

BAB II LANDSAN TEORI

BAB III DATA DAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA

31
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Daftar Pustaka

Buku

A.Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam , Depok: Rajawali Press, 2015

A.Karim, Adiwarman, Ekonomi Makro Islam , Jakarta: Rajawali Press,

2015

Abdullah, Boedi, and Beni Ahmad Saebani. Metode Penelitian Ekonomi

Islam (Muamalah).Bandung: Pustaka Setia,2014.

Dusuki, Asyraf Wajdi, Sistem keuangan Islam Jakarta:Raja Wali Pers,

2015.

Iqbal, Muhamin, Dinar The Real Money Jakarta: Gema Insan, 2009

Nopirin, Ekonomi Moneter Yogyakarta, Bpfe-Yogyakarta,1999.

Nurul Huda dan Mustafa edwin Curren Issue Lembaga Keuangan Syariah,

Jakara: Kencana,2009

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RnD. Bandung: CV

Alfabeta, 2015.

Suhendi, Hendi “Fiqh Muamalah” (Jakarta, Raja Grafindo Persada2016).01

Saidi, Zaim,tidak Syariahnya Bank Syariah, Yogyakarta:delokomotif, 2019

Jurnal

Hasan, Ahmad ifadilah Penggnaan Mata Uang Sinar Dan Dirham Sebagai

Solsi Antisipatif Terjadinya Atas Krisis Moneter Di Indonesia Skripsi

32
Fakltas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan hasanuddin

Banten,2019

Hasan, Ahmad ifadilah Penggnaan Mata Uang Sinar Dan Dirham Sebagai

Solsi Antisipatif Terjadinya Atas Krisis Moneter Di Indonesia Skripsi

Fakltas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan hasanuddin

Banten,2019

Haerisma, Alvien Septian. "Model Transaksi Dinar dan Dirham Dalam

Konteks Kekinian (Studi Kasus Gerai Dinar” Nur Dinar” Cirebon)."

Holistik Vol. 12 No.02, Desember 2016.

Indrawati, Toti, and Indri Yovita. "Analisis Sumber Modal Pedagang Pasar

Tradisional di Kota Pekanbaru." Jurnal Ekonomi Vol. 22, No. 01,

2014.

Maharani, Sri. "Keunggulan Dinar Dirham Sebagai Alat Tukar."At-

Tanmiyah: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam.Vol.1 No.02. 2020.

Nurhayati, Siti Fatimah. "Pengelolaan pasar tradisional berbasis

musyawarah untuk mufakat”. Benefit Jurnal Manajemen Dan Bisnis.

Vol. 18. No, 1, Juni 2014.

Rizk Syahputra “Dinar Uang Masa Depan”Jurnal Ecobisma.Vol.2 No.1,

Januari 2015.

Surahman, “Analisis Kekuatan Dinar Dan Dirham Sebagai Mata Uang Anti

Krisis” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol 1. No 2, Desember

2016.

33
Nurfaujiah, Siti. Pemahaman Masyarakat Tentang Dinar Dan Minat

Berinvestasi Di Nur Dinar Cirebon. Diss. Iain Syekh Nurjati Cirebon,

2012.

Skripsi

Sholahudin, Muhamad Afif. Pasar muamalah pada pasar tradisional di

Depok Jawa Barat perspektif hukum Ekonomi Syariah. Diss. UIN

Sunan Gunung Djati Bandung, 2018.

Yamani, Muhammad Zaki. "Penetapan Trans Saksi Jual Beli Dinar dan

Dirham (Studi Kasus di BMT Daarul Muttaqiin Depok)." Skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum,2015.

Noviatus Sholehah “Analisis Faktor-faktor Penggunaan Dinar Dirham

Sebagai Alat Transaksi Alternatif” Skripsi Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura. 2017

Anna Madania “Analisis Investasi Dinar” Skripsi Konsentrasi Asuransi

Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah Dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009

Kamus

Web

https://pijarnews.id/3616/news/2020/pasar-di-surabaya-ini-juga-menggunakan-

dinar-dan-dirham-sebagai-alat-transaksi/ diakses pada Tanggal 15 Juni 2021 Jam

16:13

https://gaekon.com/pasar-muamalah-surabaya/ diakses pada Tanggal 18 Juni

2021 Jam 10:10

34

Anda mungkin juga menyukai