Anda di halaman 1dari 23

Karangan Ilmiah

Oleh :
Lilimiwirdi, S.S., M.Hum.
Karangan
Secara umum ada tiga jenis karangan, yaitu :

1.Karangan Non Ilmiah


2.Karangan Semi Ilmiah (Populer)
3.Karangan Ilmiah
Pengertian Karangan Non Ilmiah
• adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak
didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan
gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan
(tidak terlalu formal). Contoh :
dongeng,cerpen,novel,drama,roman
Pengertian Karangan Semi Ilmiah
Penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang
ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan
fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal
tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-
analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. Karya tulis
semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat,
Pengertian Karangan Ilmiah
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan
isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.” (Eko Susilo, M. 1995:11)
Perbedaan Karya Ilmiah dengan
Karangan Non ilmiah
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang
diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.

2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan


kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak
didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan
umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya
nonilmiah bersifat, antara lain :

• Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih
mencari keuntungan dan sedikit informasi

• Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan


pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative

• Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan

• Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.


Perbedaan Karya Ilmiah dengan Semi
Ilmiah
“Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir” adalah slogan
yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan
atau ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan
ketika Anda menulis. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia
resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang
Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan
kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah
ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan
pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan
(preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan
nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan
figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua
kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
Tujuan Penulisan Karangan Ilmiah
1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,
terutama setelah penyelesaian studinya.
3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang
berminat membacanya.
4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah
yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah bagi
Penulis
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yaitu :

1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya
ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.

2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.

3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog
pengarang atau katalog judul buku.

4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis.

5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.

6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.


Fungsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Hakikat karya ilmiah adalah mengemukakan kebenaran melalui metodenya
yang sistematis, metodologis, dan konsisten. Menurut Dwiloka dan Riana (2005: 2-3), jika
dihubungkan dengan hakekat ilmu, karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penjelasan (Explanation)
Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, dan tidak pasti,
menjadi sebaliknya.

2. Ramalan (Prediction)
Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
pada masa mendatang.

3.Kontrol (Control)
Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau mengoreksi benar
tidaknya suatu pernyataan.
Ciri – Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa
bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis
tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam
jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata
/ istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri di atas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
• Kejelasan = Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan
maksudnya tepat dan jernih
• Kelogisan = Keterangan yang dikemukakan masuk akal
• Kelugasan = Pembicaraan langsung pada hal yang pokok
• Keobjektifan = Semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
• Keseksamaan = Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau
kehilafan betapapun kecilnya
• Kesistematisan = Semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang
memperlihatkan kesinambungan
• Ketuntasan = Segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap lengkapnya.
Sifat Karya Ilmiah
Formal harus memenuhi syarat :
1. Lugas dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan,
sehingga pembaca tidak mebuaat tafsiran (interprestasi) sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada
batasan (definisi) oprasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variabe.
2. Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan
yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang,
sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3. Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan
pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4. Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami.
5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Jenis- jenis Karya Ilmiah
1. Laporan penelitian (makalah) adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian.
Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan
ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
2. Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu
(Si).
3. Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2),
yaitu Master.
4. Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3),
yaitu Doktor.
5. Surat pembaca adalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu
tulisan ilmiah.
6. Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi
dengan teori.
7. Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun
waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas: 1900-2000.
8. Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang
memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
9. Monografa adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini
dapat berupa tesis ataupun disertasi.
10. Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
11. Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana
Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
(HALAMAN AWAL)
COVER
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL/GAMBAR/GRAFIK, DLL
(HALAMAN ISI)
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I yang berisi Pendahuluan, memuat beberapa sub bab yaitu:

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan Masalah
1.6 Definisi Istilah (Boleh disertakan dan boleh tidak disertakan)
1.7 Hipotesis
BAB II KAJIAN PUSTAKA atau LANDASAN TEORI
Pada BAB II ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian, biasanya
memuat beberapa sub bab antara lain:

2.1 Kajian Teoretis


2.2 Kerangkan Pemikiran
2.3 Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.2 Metode dan Rancangan Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.2 Pembahasan Penelitian

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

(BAGIAN AKHIR)

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
Sistematika penulisan karya ilmiah di atas, juga ditunjang dengan beberapa sistematika
lain, antara lain:
• Pada judul BAB ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman berukuran 14
dan dicetak tebal (Bold).
• Pada SUB BAB menggunakan Times New Roman berukuran 12 dan dicetak tebal
(Bold).
• Pada penulisan keseluruhan (diluar bab dan sub bab) menggunakan huruf Times
New Roman ukuran 12.
• Menggunakan kertas berukuran A4 (21.5 cm x 29.7 cm) dengan margin Top = 4 cm,
Left = 4 cm, Bottom = 3 cm, Right = 4 cm.
• Pada HALAMAN AWAL menggunakan halaman dengan huruf romawi kecil (i,ii,iii,
dan seterusnya).
• Mulai dari HALAMAN ISI sampai BAGIAN AKHIR menggunakan halaman
menggunakan angka (1,2,3, dan seterusnya).
• Spasi yang digunakan adalah 2 spasi, tetapi khusus pada halaman abstraksi
menggunakan 1 spasi untuk menuliskan abstraksinya.
Daftar Pustaka
Anggoro, T. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka

Anton, M,M.,dkk. D 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka.

Haryanto. 2012. Macam-Macam Karya Ilmiah. (Tersedia dalam : http://belajarpsikologi.com/macam-macam-


karya-ilmiah/). (Diakses : Selasa, 3 Mei 2016)

Koentjaraningrat. 1993. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Kurniawan., G. 2012. Karangan Ilmiah, Non Ilmiah, dan Semi Ilmiah (Populer). (Tersedia dalam :
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-
populer.html). (Diakses : Selasa, 3 Mei 2016)

Nandra. 2006. Penuntun Penulisan Karya Ilmiah Andalas University. Padang: Andalas University Press.

Setiadi., B., I. 2014. Pengertian Karya Ilmiah, Fungsi, Syarat, Jenis, dan Ciri. (Tersedia dalam :
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml). (Diakses : Selasa, 3 Mei 2016)
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai