Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN BENCANA

“Manajemen Gizi Pada Bencana”

Oleh
Ferina Khairunnisa
1511216010

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2018
OUTLINE
1. Pengertian bencana
2. Pengertian manajemen gizi bencana
3. Tujuan manajemen gizi
4. Strategi manajemen gizi bencana
5. Langkah-langkah dalam penanganan gizi pada
kondisi darurat
6. Tindak lanjut terhadap situasi status gizi darurat
PENGERTIAN BENCANA
 Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan manusia disebabkan baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis
PENGERTIAN MANAJEMEN GIZI BENCANA
 seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
gizi dan pangan yang meliputi aspek
perencanaan dan penanggulangan bencana,
pada sebelum, saat dan sesudah terjadinya
bencana
Ibu, anak dan lansia merupakan kelompok yang paling
rentang mengalami dampak paling besar dari sebuah
bencana. Oleh karena itu, meningkatkan kemampuan dan
keterampilan ahli gizi dalam penanggulangan bencana,
sesuai dengan fungsi dan perannya sangat dibutuhkan.
Tugas ahli gizi dalam proses penanggulangan bencana
dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu : tahapan penyelamatan
dan tanggap darurat.
1. tahap penyelamatan bertujuan agar para pengungsi
tidak lapar dan dapat mempertahankan status gizi,
2. tahap tanggap darurat bertujuan untuk
menanggulangi masalah gizi melalui intervensi sesuai
tingkat kedaruratan gizi.
Masalah gizi yang bisa timbul pada saat bencana, yaitu:
• Kurang gizi pada bayi dan balita,
• Bayi tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) karena
terpisah dari ibunya
• Bantuan makanan yang sering terlambat, tidak
berkesinambungan dan terbatasnya ketersediaan
pangan lokal
• Adanya bantuan pangan yang mendekati atau
melewati masa kadaluarsa, tidak disertai label yang
jelas, tidak ada keterangan
• Kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan
buatan lokal khususnya untuk bayi dan balita.
TUJUAN MANAJEMEN GIZI
Tujuan Umum :
Meningkatkan dan mencegah memburuknya
status gizi pengungsi
B. Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan gizi
2. Terpantaunya perkembangan status gizi
pengungsi
3. Terciptanya koordinasi lintas program dan
lintas sektor
STRATEGI MANAJEMEN GIZI BENCANA
1. Melaksanakan profesionalisme tenaga lapangan
2. Memperhatikan prevalensi, keadaan penyakit, ketersediaan
sumber daya, kebijakan yang ada, kondisi penampungan,
latar belakang sosek, faktor kejiwaan pengungsi
3. Melakukan surveilens gizi
4. Koordinasi lintas program & sektoral
5. Pemberdayaan pengungsi di bidang pemenuhan kebutuhan
pangan
6. Bila pengungsi berada di pemukiman penduduk koordinasi
dg pelayanan kesehatan setempat
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENANGANAN GIZI PADA KONDISI DARURAT

Pengungsi tiba di lokasi  (surveilans : registrasi pengungsi


Dapur umum diberikan bila perlu

Dapur umum dihentikan, diganti dengan ransum


(surveilans : pengumpulan data dasar gisi)

Data dasar status gizi dan penyakit pengungsi selesai dianalisis

Prevalensi gizi kurang >15% Prevalensi gizi kurang 10- Prevalensi gizi kurang <10%
atau gizi kurang 10-14,9% 14,9% atau gizi kurang 5-9,9% atau gizi kurang <5% disertai
disertai faktor pemburuk disertai faktor pemburuk faktor pemburuk

Surveilans ; penapis gizi Surveilans : penapis gizi


buruk kurang dan gizi buruk

Perlu diperhatikan : Normal


Darurat : ransum, PMT terapi,
-PMT darurat terbatas Tidak perlu intervensi khusus
PMT darurat
-PMT terapi (melalui pelayanan rutin)

SURVEILANS : PEMANTAUAN DAN EVALUASI


TAHAP KEGIATAN DARURAT

1. Tahap penyelamatan
Terdiri dari :
• Fase I (1-5 hari) Belum ada perencanaan menu, semua
menerima makanan yg sama
• Fase II (5 hr –14 hr) Telah ersedia rincian menu harian)
bantuan bahan makanan cukup tersedia
2. Tahap tanggap darurat
• Tahap ini dimulai selambat-lambatnya pd hari ke 20
• Penyelenggaraan Makan sesuai jenis intervensi pd
tahap 1 fase 2
• Kelompok rentan diberikan PMT darurat terbatas, PMT
terapi
Syarat Makanan Darurat :

1. Harus sederhana
2. Dapat dengan cepat dikerjakan
3. Praktis & mudah dibagikan
4. Perencanaan menu dibuat berdasarkan bahan yang tersedia
/ diterima
5. Bentuk makanan yang disediakan :
- Makanan biasa
- Makanan Lunak
6. Bahan makanan yang tidak banyak membuat sampah
7. Harus mengenyangkan ( cukup Kalori)
TINDAK LANJUT TERHADAP SITUASI STATUS GIZI DARURAT

Kegiatan penanganan gizi pasca bencana pada dasarnya adalah


melaksanakan pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari
surveilans, untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan (need
assessment) dan melaksanakan kegiatan pembinaan gizi sebagai
tindak lanjut atau respon dari lnformasi yang dIperoleh secara
terintegrasi dengan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat
(public health response) untuk meningkatkan dan
mempertahankan status gizi dan kesehatan korban bencana.

Anda mungkin juga menyukai