Anda di halaman 1dari 5

Kecanduan Internet, Gaya Hidup atau

Gangguan Mental?
Studi Fenomenologi Kecanduan Media Sosial
di Indonesia
Latar Belakang
• Internet telah menjadi bagian terbesar dari kehidupan seseorang.
Global Web Index Q4 2015 melaporkan bahwa orang Indonesia
menghabiskan waktu rata-rata 4 jam 42 menit menggunakan PC
dan 3 jam 33 menit menggunakan ponsel.
• Sementara itu, orang Indonesia yang mengakses media social dari
berbagai macam perangkat menghabiskan waktu rata-rata 2 jam
51 menit dalam sehari.
• Kecanduan Internet (KI): Konseptualisasi manusia yang tidak dapat
membedakan antara kehidupan online dan offline.
• Seorang psikiatri atau seorang dokter perlu mendiagnosis terlebih
dahulu untuk menilai seseorang sebagai pecandu internet
• American Medical Association, pada tahun 2006, tidak
merekomendasikan KI dalam DSM-5 berdasarkan pendapat bahwa
KI berbeda dari kecanduan lainnya.
◦ KI dianggap normal karena orang-orang cenderung menghabiskan
waktunya untuk sesuatu hal yang baru dan seiring berjalannya
waktu nantinya mereka akan bisa mengendalikan dirinya sendiri.
◦ Disisi lain, beberapa ahli berpendapat bahwa DSM-5 termasuk
Gangguan Kecanduan Internet (GKI) berdasarkan musyawarah
bahwa spectrum gangguan compulsif-impulsif KI memenuhi
subtype DSM-5, yaitu permainan yang berlebihan, keasyikan
seksual dan e-mail/pesan teks (sms)
◦ Jahanian dan Seifury dalam penelitiannya mengatakan bahwa
adanya hubungan yang signifikan antara kecanduan internet dan
kesehatan mental siswa sehingga mereka menyarankan untuk
membatasi frekuensi penggunaan internet..
◦ Dengan demikian, KI sebagai gangguan mental masih bisa
diperdebatkan.
Pertanyaan Penelitian:
◦ “Bagaimana seseorang, yang mengakui dirinya sebagai pecandu
internet, bukan dengan diagnosis medis?
◦ Bagaimana menafsirkan arti kecanduan internet?”

Tujuan Penelitian:
Menyelidiki (1) alasan di balik informan yang kecanduan internet, (2)
kebiasaan penggunaan internet, (3) waktu yang digunakan untuk
mengakses internet, (4) perasaan ketika mereka mengakses internet,
(5) perasaan ketika mereka tidak dapat mengakses internet, (6) sudut
pandang informan tentang korelasi antara kecanduan internet dan
kinerja kerja mereka, (7) poin adiktif tentang internet, dan (8)
bagaimana mengalihkan perhatian informan dari internet.
Metode Penelitian
◦ Ini adalah penelitian fenomenologis kecanduan internet.
Fenomenologi adalah pendekatan filosofi untuk
mempelajari pengalaman manusia dalam realitas kesadaran
sendiri.
◦ Data primer: Wawancara dan mengamati akun media social
9 informan yang menganggap diri mereka pecandu internet
◦ Data sekunder: Dikumpulkan dari tinjauan pustaka

Anda mungkin juga menyukai

  • Struktur Kulit
    Struktur Kulit
    Dokumen2 halaman
    Struktur Kulit
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Kulit
    Fungsi Kulit
    Dokumen4 halaman
    Fungsi Kulit
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat
  • Komusio Serebri
    Komusio Serebri
    Dokumen4 halaman
    Komusio Serebri
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat
  • Indikasi Pemasangan NGT
    Indikasi Pemasangan NGT
    Dokumen2 halaman
    Indikasi Pemasangan NGT
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat
  • DD Infeksi Jamur
    DD Infeksi Jamur
    Dokumen3 halaman
    DD Infeksi Jamur
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat
  • Nyeri Perut Akut
    Nyeri Perut Akut
    Dokumen7 halaman
    Nyeri Perut Akut
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat
  • Tinea Kruris
    Tinea Kruris
    Dokumen18 halaman
    Tinea Kruris
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat
  • Ancylostomiasis
    Ancylostomiasis
    Dokumen8 halaman
    Ancylostomiasis
    Sari Rahmawati Tajudin
    Belum ada peringkat