Anda di halaman 1dari 32

MANUSIA

DAN
Devva gusmawati
Yuyun sentosa
Laeli Cahya
KEGELISAHAN
Ajeng Dewi
Farisatul Sabila
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN

– Berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram


hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas.
– Sigmund freud ahli psikoanalisa berpendapat, ada tiga
macam kecemasan yang menimpa manusia.
1. Kecemasan kenyataan
(obyektif)
– Suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau suatu bahaya dalam dunia luar
– Contoh : seseorang pernah terkejut waktu diketahui
dipakaiannnya ada kecoa. Saking terkejutnya, kecoa
merupakan binatang yang mencemaskan
– Kecemasan akibat dari kenyataan yang dialami sangat
terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi
hidupnya
2. Kecemasan neurotik (syaraf)

– Kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah


– Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:
a. Kecemasan dari adaptasi diri
dengan lingkungan
– Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu
mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi
– Cotoh: Roki, anak laki-laki yang berumur 10 tahun diberitahu oleh ayahnya
bahwa bulan depan merekan akan pindah ke luar negeri. Ia takut kalau di
tempat yang baru kelak ia tidak akan merasa betah. Ia takut pada banyangannya
sendiri
b. Ketakutan yang tegang dan
irrasional (phobia)
– Intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang
ditakutkan
– Contoh : Rani, gadis yang takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia
tidak tahu sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis: ketika rani kecil ia diberi
ayahnya balon karet, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu
pertengkaran ia memecahkan balon adiknya dan medapat hukuman keras dari
ayahnya. Hukuman yang didapat dan perasaan bersalah menjadi terhubung
dengan balon karet
c. Rasa gugup

– Reaksi yang muncul secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
– Contoh : seseorang tidak bisa menyanyi, namun diminta untuk menyanyi di atas
panggung besar, maka ia gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga
kesulitan benyanyi di panggung besar
3. Kecemasan moril

– Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki


bermacam-macam emosi : iri, benci, dendam, dengki, marah, cinta, rasa kurang
– Contoh: seseorang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulan ia
merasa tersisihkan sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan.
Ketidakmampuan menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan
kecemasan moril
B. SEBAB-SEBAB
ORANG GELISAH
– takut kehilangan hak-haknya yang
disebabkan oleh ancaman dari dalam
atau dari luar.
Contoh:

– Bila ada tanda bahaya (bahaya banjir, gunung


meletus atau perampokan), orang menjadi gelisah
karena bahaya yang mengancam akan
menghilagkan hak-hak yang telah dimilikinya.
Misalnya:
– hak hidup;
– hak milik;
– hak untuk mendapat perlindungan; dan
– mungkin hak nama baik.
C. USAHA-USAHA
MENGATASI KEGELISAHAN
bersikap tenang. Dengan fikiran yang
tenang, segala kesulitan akan bisa kita
hadapi.
Contoh
: Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang
sakit, justru tidak dapat merasa tenang, dikarenakan adanya
ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-
apa bila menghadapi keluarganya, karena perasaan
khawatir. Dalam hal ini dokter bersikap seperti menghadapi
pasien dan bukan keluarga.
Cara lain untuk menghadapi
kecemasan yaitu memerlukan
sedikit pemikiran;
1. Introspeksi (tanyakan pada diri sendiri),
kemungkinan apa yang paling buruk, mengapa
bisa terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya
sehingga kita dapat mempersiapkan diri.
2. Bersedia untuk menerima akibatnya.
3. Dengan berjalannya waktu kita dapat
meminimalisir keburukan-keburukan akibat
timbulnya kecemasan.
– Memasrahkan diri kepada
Tuhan
Kita harus percaya bahwa
Tuhan Maha Kuasa, Maha
Pengasih, dan Maha
Pengampun.
D. KETERASINGAN
• Berasal dari kata terasing, asing, yang berarti sendiri,
tidak dikenal orang atau dengan kata lain tersisihkan
dari pergaulan/terpencil dan merupakan bagian dari
hidup manusia.
• Penyebab: perilakunya tidak diterima/tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat sehingga sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Lanjutan...
Perilaku yang tidak dapat diterima/tidak dapat
dibenarkan, selalu menimbulkan keonaran dalam
masyarakat, sifatnya menentang nilai-nilai
kemanusiaan. Misal:
1. mencuri
2. memperkosa,
3. mengganggu istri orang.
Keterasingan yang diciptakan
oleh masyarakat pada si pelaku
dimaksudkan agar si pelaku
tidak merugikan masyarakat
dan tidak membuat gelisah
orang lain, dan pelaku dapat
menjadi sadar.
Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam
masyarakat, misalnya tidak simpati, tidak mau berurusan,
tidak mau mendekati, tidak memperdulikan, memboikot
bahkan mengisolasi si pelaku.

Dalam karya sastra Abdul Muis “salah asuhan” yang


menceritakan seseorang yang bersifat sombong, angkuh
dan tak menghormati orang lain sehigga orang tersebut
dalam keadaan keterasingan.
Kekurangan seseorang juga membuat
keterasingan, dalam hal ini bukan orang lain
yang membuat orang itu terasing, melainkan
karena dirinya sendiri, dapat disebabkan karena
membuat kesalahan dan dapat berpenganruh
kepada nama baik, harga diri, martabat orang
tersebut.
Misalnya kekurangan ilmu pengetahuan karena
taraf pendidikannya yang belum sampai pada
taraf tertentu yang dihadapinya sekarang.
Kesalahan juga dapat membuat orang merasa
gelisah
E. Kesepian

Kesepian berarti merasa sunyi


atau lengang. Penyebab: frustasi
dan keterasingan.
Orang yang frustasi bersikap
rendah diri atau minder. Pada
akhirnya, akan suka menyendiri.
Karena menyendiri itu akibatnya
kesepian.
F. Ketidakpastian

Ketidakpastian artinya keadaan


yang tidak pasti, tidak tentu,
tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa arah yang
jelas, keadaan tanpa asal usul
yang jelas.
Pikiran yang tidak berkonsentrasi
dan kacau menjadi penyebab
terjadinya ketidakpastian.
G. Sebab-sebab terjadi ketidak pastian

KOMPULASI

OBSESI

HISTERIA

PHOBIA

HALUSINASI

DELUSI
Adanya keraguan tentang OBSESI

apa yang dikerjakan,


sehingga ada dorongan
yang tak disadari Gejala neurosa jiwa, ditandai
melakukan perbuatan dengan adanya pikiran atau
perasaan tertentu secara terus
serupa berkali-kali
menerus, biasanya mengenai hal
KOMPULASI yang tidak menyenangkan atau
penyebabnya tidak diketahui oleh
penderita.
HALUSINASI

Khayalan yang terjadi


tanpa rangsangan
PHOBIA pancaindera.

Rasa ketakutan yang tak


terkendali, tidak normal,
kepada suatu hal atau
kejadian tanpa diketahui
sebabnya
HISTERIA

Neorosa jiwa yang disebabkan


oleh tekanan mental,
kekecewaan, pengalaman pahit
yang menekan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai
diri, sugesti dari sikap orang lain.
Pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu.
DELUSI Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan
dan tidak sesuai dengan pengalaman. Jenis-jenis:

a. Delusi persekusi
b. Delusi keagungan
c. Delusi melancholis
Emosi berpengaruh terhadap
keadaan seseorang hal ini dapat
tampak pada sikapnya, nadi,
ekanan darah, wajah, nafsu
makan,
H. Usaha Usaha Penyembuhan
Ketidakpastian

Bila penyebab diketahui dan kemungkinan tidak dapat


sembuh, maka pergi ke psikolog.
Bila penyebab jelas seperti rindu atau phobia makan obatnya
mudah yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan
atau dilatih dari sedikit agar phobia itu hilang.
Pada intinya, penyembuhan berasal dari masyarakat dan
lingkungan sekitar, juga dirinya sendiri

Anda mungkin juga menyukai