Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN TRANSPORTASI

Konsep :
 Tata Ruang: kebijakan dan strategi

pemanfaatan ruang wilayah kota.


 Zona

 Ruas

 Aksesibilitas

Aplikasi :
 Survey
 MAT
 4 step model
 Supply and Demand
TANJUNG PERAK

BENOWO
PABEAN
CANTIKAN
SEMAMPIR
KENJERAN

KREMBANGAN
PAKAL
BULAK

ASEMROWO
Ke
SIMOKERTO

TANDES TAMBAKSARI
BUBUTAN

SUKOMANUNGGAL

GENTENG

SAWAHAN MULYOREJO
GUBENG
SAMBIKEREP
TEGALSARI

DUKUH PAKIS
LAKARSANTRI WONOKROMO SUKOLILO

WIYUNG
TENGGILIS
JAMBANGAN MEJOYO RUNGKUT
WONOCOLO

GUNUNG ANYAR
KARANGPILANG GAYUNGAN

BANDARA JUANDA
PENENTUAN ZONA
1. Sistem kegiatan dan sistem jaringan
• Daerah kajian
• Zona
• Ruas
2. Tata Ruang Wilayah
Sistem Kegiatan dan Sistem
Jaringan
 Penting: penentuan tingkat resolusi yang
digunakan dalam suatu daerah kajian  punya
banyak dimensi:
• Tujuan kajian
• Jenis peubah perilaku yang akan digunakan
• Dimensi waktu, dll
 Permasalahan: ketepatan dan biaya
 Ketepatan = resolusi tinggi  zona kecil dan
pengamatan pergerakan berbasis individu.
 Data besar  resolusi tinggi, lemah karena
fungsi waktu  perubahan tingkat individu
mempengaruhi kebutuhan pergerakan.
Daerah Kajian
 Sistem kota  jalan, bangunan, dan aktivitas
saling berhubungan.
 Penting: membedakan daerah kajian dan daerah
di luar daerah kajian.
 Arahan:
• Mempunyai zona asal dan zona tujuan; untuk
kota kecil, perlu diperhatikan pengaruh lalu
lintas menerus
• Daerah kajian sebaiknya lebih luas untuk
mengakomodasi kemungkinan adanya
perubahan zona tujuan atau pemilihan rute
lain.
Tabel 1. Tipikal jumlah zona untuk beberapa
kajian (Sumber: Tamin, 1997)
Gambar 1. Daerah kajian sederhana dengan definisinya
(Sumber: Tamin, 1997)
Sistem Zona (Kegiatan)
 Adalah hal yang sulit untuk memodelkan bangkitan/tarikan
dari masing-masing individu  dibuat sistem zona.
 Zona: wilayah-wilayah kecil dalam daerah studi
karakteristik pergerakan merupakan rata-rata 
variabilitas pergerakan tidak dapat diantisipasi.
 Batas zona:
• Merupakan garis imajiner
• Diusahakan bertepatan dengan batas daerah/wilayah:
 Propinsi
 Kota

 Kecamatan

 Kelurahan

• Besar zona konsisten dengan kerapatan jaringan


tinjauan
• Luas zona tidak terlalu kecil agar pergerakan dapat
dibebankan ke jaringan secara efektif
• Batas masing-masing zona sesuai dengan jenis
perkembangan tata ruang / tata guna lahan suatu
wilayah
 Batas zona dapat berupa:
• Batas administrasi
Zona tidak
• Batas alam (sungai, pantai) homogen

• Batas jaringan (rel KA, jalan)


• Batas guna lahan (perkantoran,
perumahan, dll)  zona homogen
 Pemodelan transportasi harus
memperhatikan:
• Zona internal
• Zona eksternal
Gambar 2. Sistem zona untuk pemodelan
transportasi kota Jakarta dengan menggunakan
batas administrasi sebagai batas zona
(Summber: Nasution, 2004)
 Sistem zona yang terdiri dari internal
dan eksternal berpengaruh pada sifat
pergerakan:
• Intra zonal trip (perjalanan didalam
zona)
• Inter zonal trip (perjalanan antar zona)
• Antarzona internal dan eksternal
• Throught traffic
Gambar 3. Zona
Internal (Sumber:
Nasution, 2004)
Utan Kayu Jati
Utara Rawamangun
KEC. MATRAMAN
KEC. PULO GADUNG
Kay
Palm

Utan Kayu
u

Selatan Jatinegara
Man
eria

Kaum
is
m

Kebon Manggis
Pisangan Timur Cipinang

Pisangan Baru

5 4
Kampung
Bali

Melayu Rawa Cipinang


Besar Klender
Bunga
Mes

Utara 3
ter

KAMPUNG
MELAYU Malaka Malaka
Cipinang Sari Jaya
Cipinang
Besar Muara 2 Pondok Kopi

Selatan KEC. DUREN SAWIT


Bidara Cina
KEC. JATINEGARA
Pondok Bambu
Cipinang
Cempedak Duren Sawit

1 PONDOK
KELAPA RAYA
Pondok Kelapa

Cawang Cipinang Melayu

Kebon
Pala
PEMBAGIAN ZONE

Jateng (14) 1 2 3 4
8
DIY (15) 6 5
Jabar (16)
9 7
DKI (17)

10 11
13 12
Ruas
 Sistem jaringan transportasi
dicerminkan dalam bentuk ruas dan
simpul.
 Ruas jalan dapat berupa potongan
jalan raya atau KA.
 Simpul bisa berupa persimpangan,
stasiun, terminal, dll.
 Ruas dan simpul diberi nomor sesuai
nomor zona  untuk
mengidentifikasikan data
 Ciri ruas jalan yang perlu diketahui:
• Panjang, kecepatan, jumlah lajur, jenis
gangguan samping, kapasitas dan hubungan
Kecepatan – Arus pada ruas tersebut.
 Kunci utama dalam merencanakan sistem
jaringan adalah penentuan tingkat hierarki
jalan yang akan dianalisa.
 Untuk mencerminkan sistem jaringan
yang lebih rasional perlu dilihat bahwa
suatu persimpangan merupakan salah
satu komponen terbesar dalam tundaan
dibanding dengan pergerakan di ruas
jalan.
Tata Ruang Wilayah

Struktur ruang kota (Sumber: Khisty, 1990)


Kriteria pilihan struktur
ruang kota (Sumber:
Khisty, 1990)
AKSESIBILITAS dalam transportasi

Black,1981 dalam Tamin,2000 :


- Suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai
cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain

 Mudah atau susahnya suatu lokasi dicapai melalui sistem


jaringan transportasi
 Jarak, jaringan transportasi, waktu, biaya
Jaringan transportasi :
Darat – jalan raya, jalan rel
Laut, Sungai
Udara

Infrastruktur Sarana Transportasi


Transportasi • Kendaraan tidak bermotor
• Terminal • Kendaraan bermotor
• Halte - pribadi atau umum
• Stasiun • Kereta api
• Pelabuhan • Kapal laut
• Bandara • Pesawat
Tugas
• Setiap kelompok membuat pembagian zona
di kodya Surabaya dan sekitarnya (sampai
Sidoarjo dan Gresik).
• Mensurvey asal dan tujuan pengguna sepeda
motor dan mobil di setiap jurusan di ITS
(dibagi dalam kelompok) disampaikan pada
zona2 tersebut
• Lengkapi dengan data luasan, jumlah mhsw,
jumlah kelas dll
• Tugas dalam bentuk exel dan powerpoint

Anda mungkin juga menyukai