Widyaiswara Madya
Kota Bandung
Hp: 08122441838
Email: tarli65@yahoo.co.id
TUJUAN UMUM
Peserta mampu :
1. Memahami konsep dan manfaat serta alasan Pemerintah menerapkan Basis
Akrual;
2. Mengimplementasikan Akuntansi Berbasis Akrual dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan Pemerintah.
TUJUAN KHUSUS
Pelatihan bertujuan agar peserta :
1. Memahami konsep akuntansi berbasis akrual dan keunggulannya;
2. Memahami menerapkan basis akrual dalam pelaporan keuangan;
3. Mampu memahami perbedaan pelaporan keuangan basis akrual dng CTA;
4. Memahami laporan keuangan yang dihasilkan dari akuntansi berbasis akrual;
5. Memahami dan meningkatkan komitmen untuk persiapan akuntansi dan
pelaporan keuangan berbasis akrual;
6. Mampu menerapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
RPJMD Rancangan Penatausahaan
DPA-SKPD Pendapatan Disusun Sesuai SAP
• Bendahara penerimaan
RKPD wajib menyetor
penerimaannya ke
rekening kas umum
Verifikasi daerah selambat-
KUA/PPAS lambatnya 1 hari kerja
DPA-SKPD Penatausahaan
Nota Belanja
Kesepakatan Laporan Keuangan
• Penerbitan SPM-UP, SPM-
GU, SPM-TU dan SPM-LS Pemerintah Daerah
Pelaksanaan APBD oleh Kepala SKPD
Pedoman • Penerbitan SP2D oleh • LRA
Penyusunan
PPKD • LPSAL
Pendapatan
• Neraca Laporan Keuangan
RKA-SKPD
• LO diperiksa oleh BPK
Belanja Penatausahaan • Lap. Arus Kas
Pembiayaan
• LPE
RKA-SKPD
Pembiayaan • Dilakukan oleh PPKD • CaLK
7
KRONOLOGI SAP AKRUAL
1. Dengar Pendapat (hearing) telah dilaksanakan dari
tahun 2007 sampai tahun 2008
2. September 2008, konsultasi ke DPR
3. Desember 2008, draft final telah disampaikan ke BPK
untuk dimintakan pertimbangan
4. Februari 2009, Surat Pertimbangan BPK
5. Agustus 2009, RPP SAP Akrual disampaikan ke
Menkeu dan Menhukham
6. November 2009-Juni 2010, pembahasan dengan
Menhukham
7. Juli 2010, RPP SAP Akrual disampaikan ke
Mensesneg
8. Oktober 2010, terbit PP 71/2010 SAP Akrual
8
LINGKUP PENGATURAN
(Penjelasan PP 71/2010 secara umum)
9
www.ksap.org
PENERAPAN BASIS AKRUAL
(Pasal 7 PP 71/2010)
10
www.ksap.org
Entitas Pelaporan
Satuan organisasi di
lingkungan pemerintah
pusat/daerah atau
Pemerintah pusat Pemerintah daerah organisasi lainnya yang
diwajibkan oleh
peraturan perundang-
undangan.
11
Dasar Hukum Penerapan Akuntansi Keuangan
Daerah Berbasis Akrual
Ruang Lingkup:
1. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
2. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
3. Bagan Akun Standar
12
PERKADA TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI
DAN SISTEM AKUNTANSI PEMDA (SAPD)
BERBASIS AKRUAL
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
Tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
Ruang Lingkup
pilihan prosedur
dan teknik
akuntansi
Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi Pedoman
pelaporan keuangan akun mengkodefikasi
Sistem Akuntansi akun
PPKD
14
Jenis-Jenis Akuntansi
Akuntansi Berbasis Anggaran (Budgetary Based
Accounting)
Akuntansi Berbasis Kas (Cash Based Accounting)
Akuntansi Berbasis Kas Menuju Akrual (Cash Toward
Accrual Based Accounting )
Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual Based Accounting)
Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang mencatat,
mengklasifikasi, dan mengikhtisarkan transaksi
berdasarkan anggaran pendapatan ataupun belanja.
Akuntansi Kas
Akuntansi berbasis kas adalah akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Akuntansi Kas Menuju Akrual
Basis akuntansi yang mengakui pendapatan, belanja,
dan pembiayaan berbasis kas serta mengakui aset,
utang, dan ekuitas dana berbasis acrual.
Akuntansi Akrual
Akuntansi berbasis akrual adalah akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar.
PERSAMAAN AKUNTANSI
SKPD
Neraca
Aset 2.000
Kewajiban 640
Ekuitas 1.360
27
Manfaat basis akrual antara lain:
Memberikan gambaran yang utuh atas posisi
keuangan pemerintah
Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai
hak dan kewajiban pemerintah
Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja
pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi,
dan pencapaian tujuan
BAGAN AKUN STANDAR
ASET
Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat .
KEWAJIBAN
Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah
Konversi Penyajian
LRA, LAK, Neraca
Penyajian kembali
(Restatement)
Pendapatan-LRA
1 4 7
PEMDA Be l a nja
LRA SAL
Transfer
Pembiayaan
Kewajiban
Koreksi Kesalahan
Konsolidasi
Laporan Pemda
1
Analisis Transaksi dengan bukti
Transaksi
2
Jurnal
(Posting)
3 Buku Besar
15
N eraca
PERSAMAAN AKUNTANSI
Ekuitas +
Aset Hutang (PEN DAPATAN-
BEBAN)
45
SIKLUS AKUNTANSI
Analisa 1
Transaksi
Pelaporan 5 2
Pencatatan
(Laporan
(Jurnal)
Keuangan)
4 3
Neraca Klasifikasi per
Percobaan Akun
(Kertas Kerja) (Buku Besar)
46
ANALISA TRANSAKSI
Analisa transaksi merupakan :
LRA
5 Belanja
6 Transfer
7 Pembiayaan
LO
8 Pendapatan-LO
9 Beban 48
1. ANALISA TRANSAKSI
Pemahaman atas pengaruh terhadap akun-akun laporan
keuangan :
Kode Uraian Nilai Nilai
Akun Akun Bertambah Berkurang
1 Aset Debit Kredit
2 Kewajiban Kredit Debit
3 Ekuitas Kredit Debit
4 Pendapatan-LRA Kredit Debit
5 Belanja Debit Kredit
6 Transfer Debit Kredit
7.1 Penerimaan Pembiayaan Kredit Debit
7.2 Pengeluaran Pembiayaan Debit Kredit
8 Pendapatan-LO Kredit Debit
9 Beban Debit Kredit
Sering disebut sebagai
Saldo Normal 49
Buatlah Standar Jurnal untuk transaksi-transaksi
berikut ini :
1. Jurnal anggaran pada waktu DPA disahkan dengan kondisi defisit
2. Jurnal pencatatan pengakuan hak atas pendapatan untuk pelaporan di
LO, pada saat haknya /piutang timbul.)
3. Jurnal untuk mencatat pelunasan piutang
4. Jurnal Penyetoran Kas ke Rek Kasda dan penerimaan oleh PPKD
5. Jurnal untuk mencatat penerimaan SP2D UP/GU/TU dan penerbitan
oleh PPKD
6. Jurnal untuk mencatat pembayaran belanja dengan SP2D UP/GU/TU
7. Jurnal untuk mencatat pembayaran belanja gaji dengan LS
8. Jurnal untuk mencatat Penerimaan Aset dengan BAST
9. Jurnal untuk mencatat Pelunasan Pembelian Aset dengan LS
10. Jurnal untuk mencatat penyesuaian Persediaan
11. Jurnal untuk mencatat penyesuaian Penyusutan
STANDAR JURNAL
SKPD
Estimasi Pendapatan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Apropiasi Belanja xxx
STANDAR JURNAL
Jurnal pencatatan pengakuan hak atas pendapatan untuk
pelaporan di LO, pada saat haknya /piutang timbul.)
SKPD
SKPD
SKPD
Penerimaan setoran
Penyetoran ke Kas Daerah
pendapatan dari SKPD
SKPD PPKD
RK PPKD xxx Kas di Kas Daerah xxx
Kas di Bend Penerimaan xxx RK SKPD -…… xxx
Jurnal untuk mencatat penerimaan sp2d up/gu/tu dan penerbitan
oleh ppkd
SKPD PPKD
SKPD
Beban ……… xxx
SKPD
Belanja ………. xxx
SKPD PPKD
SKPD PPKD
Tidak dijurnal
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnal untuk mencatat Penerimaan Aset dengan BAST
SKPD PPKD
Aset …. xxx
Tidak dijurnal
Utang Belanja Modal …… xxx
Jurnal untuk mencatat Pelunasan Pembelian Aset dengan LS
SKPD PPKD
Tidak dijurnal
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnal untuk mencatat penyesuaian Persediaan
SKPD
Persediaan xxx
SKPD
Beban Penyusutan ……… xxx
nominal transaksi
61
KLASIFIKASI PER AKUN/BUKU BESAR
Buku Jurnal
Contoh Posting Buku Besar:
Tanggal Kode Rekening Uraian Debit Kredit
12 Juli 2015 1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan 8.000.000
Saldo 8.000.000
Kode Rekening : 8.1.1.07.01
Nama Rekening: Pendapatan pajak hotel-LO
Tanggal Ref. Uraian Debit Kredit
12 Juli 2015 Pembayaran pajak 8.000.000
Saldo 8.000.000
62
SIKLUS AKUNTANSI PEMDA
Pelaporan Keuangan Pelaporan Keuangan Pelaporan Keuangan
SKPD PPKD Pemda Konsolidasian
• Neraca Saldo sebelum • Neraca Saldo sebelum • Kertas Kerja gabungan
Penyesuaian Penyesuaian neraca saldo SKPD2
• Jurnal Penyesuaian • Jurnal Penyesuaian dan PPKD
• Neraca Saldo Setelah • Neraca Saldo Setelah • Jurnal Eliminasi
Penyesuaian Penyesuaian • Neraca Saldo Setelah
• Penyusunan LRA • Penyusunan LRA Jurnal Eliminasi
• Jurnal Penutup LRA • Jurnal Penutup LRA • Penyusunan LRA
• Penyusunan LO • Penyusunan LO • Jurnal Penutup LRA
• Jurnal Penutup LO • Jurnal Penutup LO • Penyusunan LO
• Penyusunan Neraca • Penyusunan Neraca • Jurnal Penutup LO
untuk LPE untuk LPE • Penyusunan Neraca
• Penyusunan LPE • Penyusunan LPE untuk LPE
• Jurnal Penutup Akhir • Jurnal Penutup Akhir • Penyusunan LPE
• Penyusunan Neraca • Penyusunan Neraca • Jurnal Penutup Akhir
• Penyusunan Neraca
• Penyusunan LP SAL
• Penyusunan LAK
63
Bagan berikut ini menunjukkan proses penyusunan laporan
keuangan SKPD.
1.Menyiapkan kertas kerja ( worksheet)
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai 300.000.000 100.000.000
Belanja Barang dan Jasa 50.000.000 30.000.000
Jumlah Belanja Operasi 350.000.000 130.000.000
BELANJA MODAL
Belanja Tanah 0
Belanja Peralatan dan Mesin 200.000.000 100.000.000
Belanja Gedung dan Bangunan 0
Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan 0
Belanja Aset Tetap lainnya 0
Belanja Aset lainnya 0
Jumlah Belanja Modal 200.000.000 100.000.000
URAIAN 2015
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 0
Pendapatan Retribusi Daerah 50.000.000
0
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah 0
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 50.000.000
BEBAN
Beban Pegawai 100.000.000
Beban Persediaan 15.000.000
Beban Jasa 10.000.000
Beban Penyusutan Aset Tetap 70.000.000
Beban Perjalanan Dinas 0
SKPD
Jurnal Penutup LO
URAIAN 2015
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 0
Persediaan ATK 5.000.000
Jumlah Aset Lancar 5.000.000
ASET TETAP
Kendaraan 225.000.000
Gedung dan Bangunan 5.000.000.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0
Aset Tetap Lainnya 0
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (70.000.000)
Jumlah Aset Tetap 5.155.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN 0
EKUITAS
Surplus (Defisit) - LO (145.000.000)
RK PPKD 180.000.000
Ekuitas 5.125.000.000
SKPD
URAIAN 2015
RK PPKD 180.000.000
SKPD
RK PPKD Rp 180.000.000
Ekuitas Rp 35.000.000
Pemerintah Kota Angin Ribut
SKPD PERJUANGAN
Neraca Saldo Akhir
Saldo
Kode Akun Uraian
Debit Kredit
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan 0
1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 0
1.1.7.01.01 Persediaan ATK 5.000.000
1.3.2.04.01 Kendaraan Bermotor Penumpang 225.000.000
1.3.3.01.01 Bangunan Gedung Kantor 5.000.000.000
1.3.7.01.04 Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 20.000.000
1.3.7.02.01 Akumulasi Penyusutan Gedung 50.000.000
2.1.5.03.02 Utang Belanja Modal Peralatan dan mesin 0
3.1.1.01.01 Ekuitas 5.160.000.000
3.1.1.02.01 Surplus (Defisit) - LO 0
3.1.2.01.01 Estimasi Pendapatan 0
3.1.2.03.01 Apropriasi Belanja 0
3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL 0
3.1.3.01.01 RK PPKD 0
4.1.2.05.01 Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - LRA 0
5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 0
5.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga 0
5.1.1.01.03 Belanja Tunjangan Jabatan 0
5.1.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 0
5.1.2.11.02 Belanja Makan dan Minum Rapat 0
5.2.2.04.02 Belanja modal pengadaan Kendaraan Bermotor Penumpang 0
8.1.2.05.01 Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - LO 0
9.1.1.01.01 Beban Gaji Pokok 0
9.1.1.01.02 Beban Tunjangan Keluarga 0
9.1.1.01.03 Beban Tunjangan Jabatan 0
9.1.2.01.01 Beban Alat Tulis Kantor 0
9.1.2.11.02 Beban Makan dan Minum Rapat 0
9.1.7.01.04 Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 0
9.1.7.02.01 Beban Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja 0
TOTAL 5.230.000.000 5.230.000.000
Pemerintah Kota ANGIN RIBUT
SKPD PERJUANGAN
Neraca
Per 31 Desember 2015
URAIAN 2015
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 0
Sewa Dibayar Dimuka
Persediaan ATK 5.000.000
Jumlah Aset Lancar 5.000.000
ASET TETAP
Kendaraan 225.000.000
Gedung dan Bangunan 5.000.000.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0
Aset Tetap Lainnya 0
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (70.000.000)
Jumlah Aset Tetap 5.155.000.000
JUMLAH ASET 5.160.000.000
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek 0
JUMLAH KEWAJIBAN 0
EKUITAS
Ekuitas 5.160.000.000
3.1.1 Pendapatan
3.1.2 Beban
3.1.3 Belanja
3.1.4 Aset
3.1.5 Kewajiban
3.1.6 Ekuitas Dana
3.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan
basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas,
untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang rnenggunakan basis akrual pada Pemda.
PPKD
SKPD SEBAGAI
Kantor Cabang ENTITAS
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah
menggabungkan/mengonsolidasikan laporan keuangan dari
seluruh skpd dengan ppkd.
Proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini terdiri
dari atas dua tahap utama, yakni tahap penyusunan kertas
kerja ( work sheet) konsolidasi dan tahap penyusunan
laporan keuangan gabungan pemerintah daerah sebagai
entitas pelaporan
LRA PEMDA
JURNAL
ELIMINASI CALK PEMDA
5. PELAPORAN (LAPORAN KEUANGAN)
RK-PPKD xxx
RK-SKPD xxx
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
101
KLASIFIKASI BELANJA
Laporan Realisasi Anggaran DAN13/2006
PERMENDAGRI BEBAN Laporan Operasional
Belanja Operasi Belanja Tidak Langsung Beban
Belanja Pegawai Belanja Pegawai Beban Pegawai
Belanja Barang Belanja Bunga Beban Persediaan
Belanja Bunga Belanja Subsidi Beban Jasa
Belanja Subsidi Belanja Hibah Beban Pemeliharaan
Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Beban Perjalanan Dinas
Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Bantuan Sosial Pemerintahan Desa Beban Bunga
Belanja Modal Belanja Bantuan Keuangan Beban Subsidi
Belanja Tak Terduga Belanja Tidak Terduga Beban Hibah
Transfer Belanja Langsung Beban Bantuan Sosial
Transfer/Bagi Hasil ke Desa Belanja Pegawai Beban Penyusutan
Belanja Barang dan Jasa Beban Transfer
Belanja Modal Beban Lain-Lain
Pos Luar Biasa
Beban Luar Biasa
102
• Pendapatan LRA diakui pada saat
Bendahara Pengeluaran menerbitkan
Pengakuan STS dan menyetorkannya ke Bank
Jabar
Buatlah jurnalnya
Jurnal KDP
24 KDP 4.000.000.000
des Utang Belanja Barang dan
Jasa 4.000.000.000
Buatlah jurnalnya
Jurnal Kapitalisasi
Buatlah jurnalnya
Jurnal Perolehan
Laptop 40.000.000
Utang Belanja Modal Pengadaan
Peralatan Mesin 40.000.000
Buatlah jurnalnya
Jurnal Penghentian Aset
Kendaraan Bermotor
Beroda dua 15.000.000
158
KOMITMEN MUTU
PENYUSUTAN ASET TETAP
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai
D suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
E assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
F Penyusutan merupakan penyesuaian nilai yang terus
menerus sehubungan dengan penurunan kapasitas
I suatu aset, baik penurunan kualitas, kuantitas,
maupun nilai. Penurunan kapasitas terjadi karena
N aset digunakan dalam operasional suatu entitas.
Ilustrasi:
Harga sebuah printer adalah Rp5.000.000,00. Diestimasikan
bahwa printer ini dapat digunakan dengan baik selama 3
tahun dengan kemampuan mencetak 100.000 lembar
kertas. Setelah masa manfaatnya habis, printer tersebut
diharapkan dapat terjual dengan harga Rp500.000 (estimasi
nilai sisa). Jika printer ini disusutkan menggunakan metode
garis lurus, maka besarnya beban penyusutan adalah
=(Rp5.000.000,00 – Rp500.000,00)
3 tahun
= Rp1.500.000,00 per tahun
Beban Penyusutan =
100 % x 2 x harga perolehan
Estimasi masa manfaat aset
0 0 0 5.000.000
1 66,67% 3.333.333 3.333.333 1.666.667
2 66,67% 1.111.111 4.444.444 555.556
3 66,67% 55.556 4.500.000 500.000
Beban Penyusutan =
(Harga Perolehan – Estimasi Nilai Sisa)
Estimasi Jumlah Produksi)
x Jumlah Produksi Setahun
Ilustrasi :
Dengan menggunakan ilustrasi yang sama dengan
sebelumnya dengan tambahan informasi bahwa tahun
ke-1 mencetak 50.000 lembar, tahun ke-2 30.000 lembar,
dan tahun ke-3 20.000 lembar, maka depresiasi tahun
pertama adalah :
Beban Penyusutan :
Rp 5.000.000 – Rp 500.000 x 50.000 lbr = Rp 4.750.000
100.000 lembar
Amortisasi
Gedung dibeli pada tgl 2 Jan 2015 dng nilai perolehan Rp 375.000.000. Nilai sisa
sebesar Rp 25.000.000 dan umur ekonomis gedung adalah 20 tahun.
Pada tgl 31 Des 2015, dilakukan penyusutan untuk mesin fotocopy dengan metode
KEL II
saldo menurun ganda. Mesin fotocopy dibeli pd tgl 3 Jan 2015 dengan nilai
perolehan Rp 15.000.000. Nilai sisa sebesar Rp 1.600.000 dan umur ekonomis
mesin adalah 10 tahun.
Pada tgl 31 Des 2015, dilakukan penyusutan untuk mobil Sedan Dinas dengan
KEL III
metode unit produksi. Mobil dibeli pada tgl 2 Januari 2015 dengan nilai perolehan
Rp 250.000.000 dan nilai sisa Rp 10.000.000. Selama tahun 2015, jumlah
kilometernya 40.000 dengan masa manfaat total 400.000 Km.
Pada tgl 31 Des 2015, dilakukan penyusutan untuk seperangkat komputer dengan
KEL IV
metode garis lurus. Seperangkat komputer dibeli pada tgl 1April 2015 dengan
nilai oerolehan Rp 100.000.000 dan nilai sisa Rp 10.000.000. Masa manfaat
komputer diestimasi selama 10 tahun.
JAWABAN
1. Beban Penyusutan =
375.000.000 - 25.000.000 = 17.500.000
20
2. Beban Penyusutan =
100% x 2 x 15.000.000 = 3.000.000
10
3. Beban Penyusutan =
250.000.000 – 10.000.000 x 40.000 = 24.000.000
400.000
4. Beban Penyusutan =
100.000.000 – 10.000.000 x 9 = 6.750.000
10 12
ASET LAINNYA
Aset Lainnya merupakan aset pemerintah
daerah yang tidak dapat diklasifikasikan
sebagai aset lancar, investasi jangka panjang,
aset tetap dan dana cadangan
URAIAN DOKUMEN
Tagihan Jang. Tagihan Penjualan Angsuran : Kontrak/Perjanjian
Panj a. Penjualan Kend. Perorangan Penjualan secara angsuran/
Dinas kepada Kepala Daerah BA Penjualan/yang
b. B. Penjualan rumah Gol III dipersamakan
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Keputusan pembebanan
dan/atau dokumen yg
dipersamakan
Kemitraan Sewa Kontrak/Perjanjian-Sewa/yg
dng Pihak III dipersamakan
Kerjasama Pemanfaatan Kontrak/PK-
Pemanfaatan/dok yg
dipersamakan
Bangun Guna Serah (BOT) Idem dan BOT
Bangun Serah Guna (BTO) Idem dan BOT & BAST
Aset Lain-lain Restricted Cash Per-KDH/SP2D/Dok yg
dipersamakan.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
URAIAN DOKUMEN
Aset Tidak Lisensi dan Frenchise Surat/Ijin dari pemegang
Berwujud HAKI/Dok yg dipersamakan
Hak Cipta HAKI/Dok yang dipersamakan
Paten HAKI/Dok yang dipersamakan
Aset Tidak Berwujud Lainnya Dokumen menyesuaikan
Aset Lain-lain Barang Rusak dalam Proses Surat Usulan
Penghapusan Penghapusan/Dokumen yang
dipersamakan
Hasil Pemeriksaan atas LKPD
menunjukkan peningkatan
prosentase opini WTP. Hal tersebut
menggambarkan adanya perbaikan
entitas pemerintah daerah dalam
menyajikan laporan keuangan yang
wajar sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku. Penyajian laporan
keuangan yang wajar merupakan
gambaran dan hasil dari
pengelolaan keuangan yang lebih
baik.
• Pemerintah daerah belum melakukan langkah-langkah
optimal untuk konversi laporan keuangan tahun 2014 dari
basis kas menjadi basis akrual
• Opini WTP LKPD Provinsi ???? Naik ataukah Turun (Brp %),
• opini WTP LKPD Kabupaten/Kota ???? Naik ataukah Turun (Brp %)
176
• Kesiapan Regulasi: Kemendagri harus meningkatkan sosialisasi
penerapan laporan keuangan berbasis akrual, melakukan evaluasi
dan monitoring kesiapan penerbitan Peraturan Kepala Daerah
(Perkada) tentang Kebijakan Akuntansi dan Perkada tentang Sistem
Akuntansi Berbasis Akrual
WASSALAM
SEMOGA BERMANFAAT