Anda di halaman 1dari 15

MOTOR BAKAR

Anggota :
1. Muhamad Ainul Yakin (15650106)
2. Ardian Lulus Kurnia Atmaja (15650111)
3. Reza Arief Rachman S. (15650112)
4. Muhammad Fitra Iqti Sadana (15650122)
MOTOR BAKAR

Motor bakar adalah suatu mekanisme atau konstruksi mesin yang merubah
energi panas menjadi energi mekanis. Terjadinya energi panas karena adanya
proses pembakaran, bahan bakar, udara, dan sistem pengapian. Dengan adanya
suatu konstruksi mesin, memungkinkan terjadinya siklus kerja mesin untuk
usaha dan tenaga dorong dari hasil ledakan pembakaran yang diubah oleh
konstruksi mesin menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak.
Mesin pembakaran dalam
Mesin pembakaran dalam adalah mesin yang sumber tenaganya dari
pengembangan gas panas bertekanan tinggi hasil pembakaran campuran bahan
bakar dan udara, yang berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin, yang
disebut ruang bakar (combustion chamber).
Mesin pembakaran dalam dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah tipe mesin
pembakaran yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran,
dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
2. Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin
pemicu kompresi) adalah pembakaran dalam yang menggunakan panas
kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang
telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin

Mesin Diesel
• Bahan bakar solar.
• Getaran mesin besar.
• Metode pengapian sendiri.
• Bentuk ruang bakar cukup rumit.
• Pembentukan campuran terjadi setelah kompresi.
• Perbandingan kompresi 15-30 kg/ cm2.
Mesin Bensin:
• Bahan bakar yang digunakan adalah bensin.
• Getaran mesin halus.
• Metode pemberian bahan bakar menggunakan kalburator.
• Metode pengapian dengan loncatan bunga api listrik sederhana.
• Bentuk ruang bakar sederhana.
• Pembentukan campuran terjadi sebelum kompresi.
• Perbandingan kompresi 6-12 kg/cm2.
Macam-macam mekanisme katup

• OHV
OHV (Over Head Valve). Atau pada Head Cylinder Block hanya terdapat Valve
& Rocker Arm. Tonjolan Cam Shaft-nya sendiri terdapat di Crank Shaft (batang
Kruk-As).
Mekanisme katup ini sederhana dan tahan lama, penenpatan chamshaft-nya
pada cylinder block dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm.
• SOHC atau OHC
SOHC (Single OverHead CamShaft). Atau pengertiannya Cam Shaft (Nokken-
As) terletak di Head Cylinder Block. sesuai namanya satu buah saja CamShaft
yang bekerja untuk menggerakkan dua buah katup(1 In & 1 Ex) yang
sebelumnya dihubungkan oleh Rocker Arm..
Camshaft ditempatkan diatas kepala cilinder dan cam, yang langsung
menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft
digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak. Jenis mesin ini
sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV, namun tidak menggunakan lifter
dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak menjadi berkurang.
• DOHC
DOHC Dual-Overhead Camshat berarti dalam mesin, masing-masing silinder
memiliki 2 camshaft yang mengendalikan katup. Untuk mesin inline (hampir
semuanya 4 silinder) yang memiliki 1 silinder garis ini berarti memiliki 2
camshaft. Untuk mesin V-style (V6, V8, V10) memiliki 4 camshaft, karena
setiap kepala mendapat camshaft ganda. Karena memiliki 2 camshaft per
kepala, maka masing-masing camshaft didedikasikan hanya untuk katup intake
atau katup buang.
Analisis 3 sistem Mesin, Mesin A, B, C

• Mesin A
Mesin diesel isuzu berseri C190, mesin ini memiliki kapasitas mesin 2300
cc dan mesin diesel ini menggunakan sistem valve OHV (Over Head Valve)
• Mesin B
Mesin Toyota kijang, mesin bensin ini menggunakan sistem valve OHV
(Over Head Valve)
• Mesin C
Mesin diesel isuzu berseri 4EC1, mesin diesel ini menggunakan sistem valve
SOHC atau OHC
Analisa kompresi Mesin

• Pengukuran Mesin A
Diketahui :
 Diameter ruang bakar : 86 mm
 Kedalaman ruang bakar : 83,90 mm
 Diameter Piston :85,75 mm
 In valve, ex valve : 39,70 mm, 33,50 mm
 Sisa ruang kompresi :24 ml
Mencari volume silinder. Vmesin = (Vsilinder + sisa ruang kompresi).jumlah silinder
Vsilinder = 𝜋. 𝑟 2 . 𝑠 =(481.112+24).4
=3,14.432 .83,90 =1.948,5 cc
=487.111,65 𝑚𝑚3
=481,112 𝑐𝑚3 /cc
Pengukuran mesin B

Diketahui :
 Diameter ruang bakar : 72 mm
 Kedalaman ruang bakar : 79,5 mm
 Diameter piston : 71,65 mm
 In valve, ex valve : 36 mm, 29,5 mm
 Sisa ruang kompresi : 37 ml
Mencari volume silinder
Vsilinder = 𝜋. 𝑟 2 .s Vmesin =(Vsilinder+sisa ruang kompresi).jumlah silinder
=3,14.362 .79,5 =(323,52+37).4
=323.520,48 𝑚𝑚3 =1.442,08 cc
=323,52 𝑐𝑚3 /cc
Pengukuran mesin C

Diketahui
 Diameter ruang bakar : 76 mm
 Kedalaman ruang bakar : 81,85 mm
 Diameter piston : 75,65 mm
 In valve, ex valve : 35,20 mm, 30,45 mm
 Sisa ruang kompresi : 17 ml
Mencari volume silinder
Vsilinder = 𝜋. 𝑟 2 .s Vmesin = (Vsilinder+sisa ruang kompresi).jumlah silinder
= 3,14.382 .81,85 = (371,121+17).4
= 371.120,996 𝑚𝑚3 = 1484,5cc
= 371,121 𝑐𝑚3 /cc
Kesimpulan

• Perbandingan antara mesin A, B, C. Setelah dilakukan pengamatan kita dapat


menemukan bahwa mesin diesel A dan C lebih efisien dibandingkan mesin bensin B,
dikarenakan mesin diesel A dan C memiliki ratio kompresi lebih tinggi dan
menjadikan pembakaran lebih sempurna.
• Dari sistem valve
Mesin A dan B menggunakan sistem katup OHV sedangkan mesin C menggunakan
sistem katub OHC. Disini sistem katup OHC lebih efisien dibanding katup OHV,
karena katup OHV memiliki sistem jeda perpindahan putaran lebih cepat dibanding
katup OHV, tapi tingkat defleksi sistem katup OHC lebih besar.
Sekian Dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai