Anda di halaman 1dari 24

Referat Cedera Kepala

Disusun oleh :
Silvia Dwi Mustika
406162011
ANATOMI KRANIUM
• Kulit kepala (SCALP)
• Tulang Tengkorak
• Otak & Selaput Otak
• Sistem Ventrikel
• Cairan Serebrospinal (CSF)
• Tentorium
Fisiologi
• Tekanan intrakranial  N : ± 10 mmHg
– Volume Otak
– Volume LCS
– Volume Vaskular
CEDERA KEPALA
• Trauma mekanik terhadap kepala baik secara
langsung ataupun tidak langsung yang
menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu
gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik
temporer maupun permanen.
• Dewasa muda : kecelakaan kendaraan
• Orangtua : jatuh
• Pria > wanita
Epidemiologi
• Indonesia : 500.000 kasus/tahun
• 80%  CKR, 10% CKS, 10%  CKB
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
• Mekanisme cedera
– Cedera Tumpul
– Cedera Tembus
• Beratnya cedera
– Cedera kepala ringan
– Cedera kepala sedang
– Cedera kepala berat
• Morfologi
– Fraktur cranium
– Cedera otak difus
– Perdarahan epidural, subdural
– Kontusio dan perdarahan intraserebral
Patofisiologi trauma kapitis
• Kerusakan otak terjadi dalam 2 tahap :
– Cedera primer ( akibat langsung dari suatu
rudapaksa )
• Lesi kontusio (coup)
• Lesi kontusio (countercoup)
– Cedera sekunder ( akibat edema dan iskemia 
efek kaskade merusak otak )
• Cedera mengakibatkan hilangnya kemampuan
sirkulasi otak untuk mengatur volume darah/
sirkulasi yang tersedia, menyebabkan iskemia
pada beberapa daerah tertentu dalam otak .
Beratnya cedera kepala berdasarkan GCS

• GCS ≤ 8 : Cedera kepala berat


• GCS 9-13 : Cedera kepala sedang
• GCS 14-15 : Cedera kepala ringan
Klasifikasi keparahan (Traumatic Brain Injury) :
• Ringan :
– Kehilangan kesadaran < 20 menit
– Amnesia post traumatik < 24 jam
– GCS = 13 – 15
• Sedang
– Kehilangan kesadaran ≥ 20 menit dan ≤ 36 jam
– Amnesia post traumatik ≥ 24 jam dan ≤ 7 hari
– GCS = 9 - 12
• Berat
– Kehilangan kesadaran > 36 jam
– Amnesia post traumatik > 7 hari
– GCS = 3 – 8
Hematoma epidural
• Perdarahan yang terbentuk di ruang potensial
antara tabula interna dan duramater dengan
ciri berbentuk bikonvek atau menyerupai lensa
cembung.
• diregio temporal atau temporoparietal dan
sering akibat robeknya pembuluh meningeal
media
• Tanda diagnostik klinik dari Epidural Hematom
adalah
1. Lucid interval (+)
2. Kesadaran makin menurun
3.  Late Hemiparese kontralateral lesi
4. Pupil anisokor
5. Babinsky (+) kontralateral
6. Fraktur di daerah temporal
Hematoma subdural
• perdarahan yang terjadi diantra duramater
dan aracnoid.
• robeknya vena bridging vein antara kortek
cerebral dan sinus draining
• Akut, subakut, kronis
• Nyeri kepala & penurunan kesadaran
Hematoma subarachinoid
• gejala kaku kuduk, nyeri kepala, dan bisa
terdapat gangguan kesadaran.
Cedera difus
• keadaan patologis penderita koma (penderita tidak
sadar setelah mengalami benturan kepala)
• disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas
berkecepatan tinggi sehingga terjadi mekanisme
akselerasi dan deselerasi.
• Gejala dan tanda Klinis:
• koma lama pasca trauma kapitis (prolonged coma)
• disfungsi saraf otonom.
• demam tinggi
Penegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
1. Anamnesis
Trauma kapitis dengan / tanpa gangguan kesadaran atau
dengan interval lucid.
Perdarahan / otorhea / rhinorrhea
Amnesia Traumatika (retrograd / anterograd)
2. Hasil pemeriksaan klinis Neurologis
3. Foto kepala polos, posisi AP, lateral, tangensial
4. Foto lain dilakukan atas indikasi termasuk foto servikal.
5. CT Scan Otak
PEMERIKSAAN KLINIS UMUM DAN
NEUROLOGIS
• Penilaian Kesadaran berdasarkan skala koma Glasgow (SKG)
• Penilaian fungsi vital tensil, nadi, pernafasan
• Otorrhea, Rhinorrhea
• Ecchymosis periorbital bilateral / Eyes/ hematoma kaca mata
• Ecchymosis nmstoid bilateral / Battle s Sign
• Gangguan fokal neurologik
• Fungsi motorik : lateralisasi. kekuatan otot
• Refleks tendon, refleks patologis
• Pemeriksaan fungsi batang otak:
• Ukuran besar, bentuk, isokor / anisokor & reaksi pupil
• Refleks kornea
• Doll's eye phenomen
• Monitor pola pernafasan:
– cheyne stokes : lesi di hemisfer
– central neurogenic hyperventilation : lesi di mesensefalon - pons
– apneustic breath : lesi di pons
– atoxic breath : lesi di medulla oblongata
• Gangguan fungsi otonom
• Funduskopi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto polos kepala
• CT Scan
• MRI
• CSF
• Lab darah lengkap
• Kadar elektrolit
tatalaksana
• Penanganan emergensi sesuai dengan
beratnya trauma kapitis (ringan, sedang,
berat)
• Primary survei
Sekuele cedera kepala
• Kejang pasca trauma
• Demam dan mengigil
• Hidrosefalus
• Spastisitas
• Agitasi
• Mood, tingkah laku dan kognitif
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai