Anda di halaman 1dari 16

Bagian Ilmu Bedah

Rumah Sakit Bahteramas Referat


Fakultas Kedokteran 9 Desember 2017
Universitas Halu Oleo

OLEH : PEMBIMBING :
Fine Farhani Muliati Rahman, dr. Saktrio Darmono Subarno, Sp. BP-
S.Ked RE
K1A1 12 013

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Bedah RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara
Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
Kendari
 Luka bakar didefinisikan sebagai area kerusakan jaringan yang
disebabkan oleh efek panas.

 Luka bakar menyebabkan hilangnya integritas kulit dan juga


menimbulkan efek sistemik yang sangat kompleks

 Penyebab luka bakar yang tersering adalah terbakar api langsung yang dapat
dipicu atau diperparah dengan adanya cairan yang mudah terbakar seperti
bensin, gas kompor rumah tangga serta cairan dari tabung pemantik api

 Penyebab luka bakar lainnya adalah pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik
maupun bahan kimia. Bahan kimia dapat berupa asam atau basa kuat

 Beratnya luka bakar tergantung pada dalam, luas dan letak luka.
Selain beratnya luka bakar, umur dan keadaan kesehatan penderita
sebelumnya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prognosis.
 Cedera Akibat Listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus listrik
mengalir ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun
menyebabkan terganggunya fungsi suatu organ dalam

 Kecelakaan akibat arus listrik dapat terjadi karena arus listrik mengaliri
tubuh, karena adanya loncatan arus, atau karena ledakan tegangan tinggi
antara lain akibat petir.

 Gejala berkisar dari luka bakar kulit, kerusakan organ dalam dan jaringan
lunak lainnya hingga aritmia jantung dan terhentinya pernafasan.
Arus Listrik Tersambar Petir

 Arus listrik menimbukan kelainan  Petir yang biasanya terjadi saat cuaca berawan,
karena rangsangan terhadap saraf dan sebenarnya merupakan muatan listrik
otot. Energi panas dari loncatan arus bertegangan tinggi. Tegangan petir sekitar 20-
listrik tegangan tinggi yang mengenai 100 juta volt dengan arus yang dapat mencapai
20.000 ampere dan suhu inti sampai 30.000
tubuh akan menimbulkan luka bakar
kelvin.
yang dalam karena suhu bunga api
listrik dapat mencapai 2.500oC  Tersambar petir dapat terjadi dengan 4 cara:
1. Korban berada ditempat terbuka
 Penyebab khusus cedera arus listrik
diklasifikasikan sebagai cedera listrik 2. Korban berada disekitar batang pohon yang
tegangan rendah (Low tension injury) tersambar petir dalam jarak 2 meter
dan cedera listrik tegangan tinggi 3. Korban bersandar pada pohon yang
(High tension injury). tersambar petir
4. Korban melangkah, berdiri atau jongkok
dekat tanah yang tersambar petir.
Arus Listrik
 Cedera tegangan rendah juga disebut  Cedera tegangan tinggi. Luka bakar ini
low tension injury; Luka bakar juga dikenal sebagai high tension injury,
tegangan rendah disebabkan oleh dan ini akibat paparan 1000 V atau
tegangan kurang dari 1000 V.
Kelompok ini mencakup sebagian lebih. Cedera ini sering terjadi akibat
besar luka yang disebabkan oleh arus paparan kerja ke saluran listrik luar dan
rumah tangga yang menghasilkan luka yang paling sering terjadi saat benda
di bibir, wajah dan lidah serta luka konduktif menyentuh kabel listrik
akibat pekerjaan karena penggunaan tegangan tinggi.
perkakas listrik kecil, atau peralatan
yang berasal saat menyentuh benda
yang diberi energi listrik
Cedera bisa berupa luka bakar ringan sampai
kematian, tergantung kepada

1. Jenis dan kekuatan arus listrik


2. Ketahanan tubuh terhadap arus listrik
3. Jalur arus listrik ketika masuk ke dalam tubuh
4. Lamanya terkena arus listrik
Cedera Arus Listrik
Panas yang timbul karena
Menimbulkan tahanan yang dijumpai
Arus tegangan Masuk melalui tubuh rangsangan otot saat arus mengalir, dan
tinggi/rendah yang terkena kontak berupa kejang- dampaknya bergantung
kejang pada jenis jaringan dan
keadaan kulit

Jaringan yang
tahanannya tinggi akan Saraf, pembuluh Urutan tahanan
lebih banyak dialiri arus
listrik sehingga akan darah, otot, kulit, jaringan dimulai dari
menerima panas lebih tendo dan tulang yang paling rendah
banyak
Cedera Tersambar Petir
Arus listrik masuk sehingga korban Pada arus listrik
ke kepala melaui Mencapai bumi Arus listrik mengalir yang masuk ke
dapat pingsan,
pada sebagian otak,
lubang kepala melaui leher, pusat pernapasan
mengalami henti tubuh melalui
yaitu telinga, mata tubuh dan kaki napas, maupun henti mekanisme
dan jantung
atau mulut jantung tersambar-kontak

Sehingga tidak arus listrik masuk ke


akan terjadi Pada arus listrik yang Listrik masuk ke
tubuh melalui kaki yang masuk ke tubuh
pingsan, henti terdekat dgn tempat petir
melalui mekanisme tubuh melalui
napas atau henti di tanah dan keluar tubuh tempat kontak
lagi melaui kaki yang lain tersambar-langkah,
jantung
Kulit
Ginjal

Otot Jantung

Saraf Pernapasan

Vaskuler
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
 Pasien mungkin tidak dapat  Luka masuk dan keluar yang kecil  Electrocardiogram
memberikan riwayat atau keluhan yang dan terfragmentasi dengan baik  Laboratorium
baik karena tingkat keparahan luka, seringkali terlihat pada luka listrik  Radiologi
kehilangan kesadaran, atau bertegangan rendah sedangkan
kebingungan luka bakar yang tampak nekrosis
 Yang perlu diperhatikan yaitu sumber lebih sering diamati pada cedera
listrik; luka yang pada awalnya tampak tegangan tinggi.
berasal dari sumber tegangan rendah
(misalnya alat rumah tangga) mungkin
karena sumber tegangan tinggi
(misalnya, kapasitor yang dihubungi
saat memperbaiki oven televisi atau
microwave)
 Riwayat medis (terutama masalah
jantung), obat-obatan, alergi, dan status
imunisasi tetanus juga harus
diperoleh.8
Penanganan cedera sengatan listrik
 Putuskan arus listrik
 Resusitasi pernapasan dan peredaran darah
 Diagnosis cedera lain (neurologik, patah tulang vertebra)
 Pemberian cairan intravena
 Diagnoisis luasnya nekrosis
 Eksisi nekrosis bertahap
 Dekompresi melalui fasiotomi untuk mencegah sindrom kompartemen
 Penanggulangan mioglobinuria
 Kerusakan tulang dan otot dimana kulit di bagian atas masih
intake
 Mioglobinuriadiuresis >> dengan manitol untuk mencegah
terjadinya akut tubular nekrosis oleh karena sumbatan
mioglobin pada tubulus ginjalgagal ginjal akut.
 Asidosis metabolickoreksi cairan dan perfusi adekuate
 Gangguan irama jantungEKG tiap 12-24 jam.
 Primary survei : A,B,C
 6c : clothing, cooling, cleaning, chemoprophylaxis, covering and
comforting
 Tatalaksana Tahap 1 : Fase resusitasi / Fase Kritis
 Tahap 2 : Fase penyembuhan luka
 Tahap 3 : Fase pengembalian fungsi anggota gerak
 Tahap 4 : Fase Estetika/Penampilan
 Dehidrasi, sepsis yang dapat berakhir pada kematian penderita

 penyembuhan luka dengan skar yang tebal yang mempunyai resiko


timbulnya keloid, kontraktur sendi2 anggota gerak dan tampilan kulit
yang buruk

 kehilangan fungsi anggota gerak yang permanent


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai