Prinsip 5 C
1.Prinsip 5 C
2. Penawaran rutin tes HIV
3. Algoritma Layanan Tes HIV
PRINSIP Tes HIV
2. Confidentiality (konfidensialitas)
3. Counseling (konseling)
Jelaskan makna hasil tes, jelaskan secara garis besar, apa langkah yang
akan dilakukan di klinik terpadu untuk akses layanan ARV beserta semua
paket perawatan
Penemuan Kasus
Pedoman pelaksanaan TIPK di fasilitas layanan kesehatan
(fasyankes) merekomendasikan Tes HIV sebagai berikut:
Ditawarkan kepada pasien yang menunjukkan tanda dan gejala
penyakit yang mungkin terkait HIV atau AIDS, tanpa memandang
tingkat epidemi HIV di daerah itu
Pasien khawatir status HIV nya dapat diketahui oleh orang lain.
Jelaskan tentang prinsip konfidensialitas di dalam menangani data pasien yang berlaku
untuk semua penyakit.
Pasien khawatir ada kekerasan dalam rumah tangga jika Ia melakukan tes HIV.
Rujuk ke konselor VCT yang lebih berpengalaman.
Penugasan 2. Bermain peran. Meminta
pasien untuk Tes HIV
Pokok Bahasan 3.
Skrining HIV
Bagan Alur 2. Alur Tes Skrining Hiv & Sifilis Di
Pustu/Posyansdu/Layanan Garda Terdepan
Ambil darah vena --> Rujuk sampel Rujuk Pasien untuk datang ke Puskesmas/klinik
Informasikan hasil ke Pasien ke Layanan statis HIV untuk pemeriksaan lanjutan
(puskesmas/klinik)
Persiapan Pasien:
Informasi pra tes
Verbal consent
Persiapan Petugas:
Terlatih
Memenuhi syarat 5C
Persiapan Sampel
Pengambilan sampel oleh tenaga kompeten
Pengolahan sampel darah harus sesuai dengan petunjuk “Package
insert reagensia
Prosedur pengambilan sesuai dengan Prosedur Kerja Standar (PKS)
Pemeriksaan Anti HIV Metoda Rapid dan
Interpretasi Hasil (2)
Bila hasil Reaktif ambil darah vena (rujuk sampel) / rujuk pasien ke
layanan statis (Puskesmas/klinik)
Penugasan 3. Latihan Melakukan skrining HIV