Anda di halaman 1dari 34

DIARE

PADA BAYI
DAN BALITA
Patogenesis
Kerusakan mukosa usus
Intoleransi laktosa berkepanjangan
Pada malnutrisi  imun tubuh
rendah  motilitas usus menurun
 regerasi sel mukosa usus lambat
Berdasarkan derajat dehidrasi
1.Diare persisten ringan
- Tidak didapat tanda dehidrasi
- Tidak perlu rawat inap
2.Diare persisten berat
- Terdapat tanda dehidrasi
- Perlu rawat inap
Diare Persisten Ringan
 Rawat Jalan
 Vitamin dan Mikronutrien (Folat,zink,vitamin A,Fe,
Magnesium)
 Pencegahan Dehidrasi  Rencana terapi A
 Identifikasi adanya infeksi sikemik (Jangan
memberikan antibiotik secara rutin  Tidak efektif )
 Nutrisi Hati-hati pemberian makan  sulit
mencerna susu yang berasal dari hewan
 Edukasi membawa anak kontrol atau cepat kembali
bila diare
Diare Persisten Berat
• Rawat Inap
• Tentukan derajat dehidrasi  Rencana terafi yang
sesuai
• Rehidrasi oral  Kadang tidak efektif
• Tentukan adanya infeksi sitemik lain
• Vitamin dan Mikronutrien (Folat,zink,vitamin A,Fe,
Magnesium)
• Terafi antibiotik oral pada diare yang berdarah
• Nutrisi Hati-hati
Diare Persisten Dengan Intoleransi Laktosa
• Laktosa  Karbohidrat utama Susu
• Metabolisme laktosa  Perlu enzim laktase
• Enzim laktase diproduksi pada vili usus
superfisial
• Kekurangan enzim laktase  laktosa tidak
dapat dicerna  terakumulasi di dalam usus
 osmolaritas terganggu  air masuk
kelumen usus  diare INTOLERANSI LAKTOSA
• Tanda-tanda klinis intoleransi Laktosa
- Diare berbau asam
- Meteorismus
- Flatulen
- Kolik abdomen
- Diaper rash
• Pemeriksaan penunjang
- PH tinja < 6
- Laktosa Loding test
- Biopsi mukosa usus halus
- Tes pernapasan hidrogen
Tatalaksana diare persisten dengan
intoleransi laktosa
- Susu rendah laktosa
- Susu bebas laktosa
- Selama 2-3 bln  kembali lagi ke susu
formula biasa
- Pada intoleransi laktosa primer  susu
bebas laktosa, yougert atau susu kedelai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai