Anda di halaman 1dari 18

Terapi Cairan

pada Anak
Disusun oleh:
Yobbi arissaputra

Pembimbing: Letkol Ckm dr Amin Husni Sp.A


Pendahuluan

 Terapi cairan salah satu faktor penting pada anak dengan indikasi
rawat

 Diperlukan pemahaman mengenai perubahan kebutuhan pada


anak yang berkembang

 Dengan tujuan terapi berupa terapi maintenance, terapi defisit dan


terapi pengganti, serta mengawasi respon pasien terhadap terapi
yang diberikan
Perbedaan Fisiologis

Jumlah total cairan dalam tubuh

24 minggu masa gestasi


Anak - anak Dewasa
- lahir
60-70% 50-60%
80%*

*dari total berat badan


Perbedaan Fisiologis

Distribusi Cairan

Bayi Baru Lahir Dewasa


ECF – 45% ECF – 20%
ICF – 35% ICF – 40%
Terapi Cairan

Klasifikasi
• Cairan maintenance
• Cairan defisit
• Cairan pengganti
Maintenance Fluids

 Mengkompensasi cairan yang hilang dan yang dibutuhkan


 Secara intravenous atau oral
 Intake = Output

Kebutuhan pada anak lebih besar dibandingkan dewasa


• Metabolisme lebih tinggi
• Rasio luas permukaan tubuh : BB lebih besar
• Jumlah pernafasan normal lebih banyak
Maintenance Fluids

Metode Holliday-Segar
100 kilocalories = 100 mL

Holliday-Segar Method Holliday-Segar Estimate


10 kg pertama 100mL/kg/hari 4mL/kg/jam
10 kg kedua 50mL/kg/hari 2mL/kg/jam
Setiap kg berikutnya 20mL/kg/hari 1mL/kg/jam
Deficit Fluids

 Cairan yang hilang karena keadaan klinis seperti


• Muntah dan diare
• Significant blood loss
• Intake sulit

 Amati gejala klinis


 Tentukan derajat Dehidrasi
 Tentukan tipe dehidrasi
o Dehidrasi isotonic
o Dehidrasi hipotonik
o Dehidrasi Hipertonik
Clinical Sign Mild Dehydration Moderate Severe Dehydration
Dehydration
Weight loss (%) 3-5 6-9 >10
Behavior Normal Normal to listless Normal to lethargic
to comatose
Thirst Slight Moderate Intense
Mucous Membrane Normal Dry Dry
Anterior Fontanelle Flat Sunken Sunken
Eyes Normal Sunken Deeply sunken
Skin Turgor Normal Decreased Decreased
Blood Pressure Normal Normal Normal to
decreased
Heart rate Normal rate Increaser Increased
Urine output Decreased Markedly Anuria
Decreased
• Pada dehidrasi ringan – sedang rehidrasi 50ml/kgBB oral
• Pada dehidrasi sedang  rehidrasi 100ml/kgBB
• Susu, jus, soda, teh tidak dianjurkan
• ASI boleh dilanjutkan

Dehidrasi berat
Fase 1 bolus cairan  mengembalikan perfusi organ
20ml/kgBB dalam 60 menit. Dapat diulang bila diperlukan
Fase 2  ½ sisa defisit cairan + 1/3 cairan maintenance dalam 8 jam
Tipe cairan D5 atau NaCl 0.45%
Fase 3  ½ sisa deficit cairan + 2/3 cairan maintenance dalam 16 jam
Dehidrasi Hiperosmolar
• Defisit cairan diberikan bersamaan dengan cairan maintenance
dalam 48 jam.
• Pemberian dengan cepat dapat menyebabkan edema serebral
dan konvulsi
• Peningkatan Na tidak boleh lebih dari 10mEq/L dalam sehari
• Pemeriksaan Na dilakukan setiap 2 – 4 jam.
• Cairan yang diberikan bersifat hipotonik (5% dextrose dengan 0.2%
NaCl)
Cairan Pengganti

Cairan yang diberikan karena hilangnya cairan disebabkan oleh


penanganan medis seperti:
• Pemasangan chest tube
• Muntah tidak terkontrol
• Diare berlanjut
Maintenance Elektrolit

Terapi diberikan berisi sodium, potassium dan clorida


o Na: 3mEq/kg/hari
o Cl : 5mEq/kg/hari
o K : 2mEq/kg/hari

 Pada anak pemberian  Dextrose 5% + NaCl 0.45%


Abnormalitas Elektrolit

Hyponatremia berat
• Serum sodium < 125 mEq/L menimbulkan gejala sistem saraf sentral
• Pemberian NaCl 3%
• Nadeficit = (Nadesired – Nacurrent)x 0.6x KgBB
• Kecepatan pemberian = ?
• Peningkatan <12mEq/L per hari
Abnormalitas Elektrolit

Hyperkalemia
• Serum K > 6mEq/L
• Perhatikan cara pengambilan sampel darah
• Lakukan pemberian insulin atau beta adrenergic  meningkatkan
influx kalium
• Pemberian diuretic seperti furosemide
Abnormalitas Elektrolit

Hipokalemia
• Apabila timbul gejala (kelemahan, keram, paralysis, etc. )segera
koreksi
• 1 – 2 mEq/kgBB per oral, evaluasi /4jam
• Bila via IV
o 40mEq/L dengan kecepatan normal
o 60mEq/L bila terpasang monitor jantung
o BATAS PEMBERIAN ADALAH 0.5mEq/KgBB/Jam
o JANGAN PERNAH MEMBERIKAN KALIUM BOLUS INTRAVENA!!!!
o Hentikan pemberian bila serum kalium >3.5
Monitoring terapi cairan dan
elektrolit
Parameter
• Oral intake  makan, minum bisa?
• Perubahan BB  naik/turun?
• Volume urin  meningkat, berkurang atau anuri?
• Gejala fisik pada dehidrasi
• Serum elektrolit

Perhatikan juga pemberian tambahan cairan pada pengobatan


seperti pada antibiotic oral
YEYYYY SELESAI 

Anda mungkin juga menyukai