Anda di halaman 1dari 27

Oleh :

Canny Nur Chastity


J510170059
Tumor paru merupakan abnormalitas dari sel
– sel yang mengalami proliferasi dalam paru

Kanker paru  tumor berbahaya yang


tumbuh diparu

Berasal dari sel paru/di luar paru

Biasanya kanker ini berasal dari payudara,


usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung,
leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan
kulit.
Epidemiologi..

Tiap tahun terdapat Di Indonesia,


Kanker paru meningkat lebih 1,3 juta kasus peringkat ke 4
di seluruh dunia dengan angka terbanyak
kematian 1,1 juta.

Kejadian Laki – laki :


Penyebab utama Perempuan : 3 : 1
kematian , masalah atau 6: 1
klinik dan sosial Umur sering dikenai
di atas 40 tahun
Klasifikasi

Hamartoma
Jinak
Kista paru
Tumor paru
SCLC
Ganas
NSCLC
HAMARTOMA..
 Bentuk tumor bulat
atau bergelombang
(globulated) dengan
batas yang tegas.
Biasanya ukuran
kurang dari 4cm dan
sering mengandung
kalsifikasi berbentuk
bercak-bercak garis
atau gambaran
popcorn.
 merupakan hiperinflasi
udara ke dalam
parenkim paru melalui
suatu celah berupa klep
akibat suatu
peradangan kronis
 Gambaran radiologik
 bayangan bulat
berdinding tipis dengan
ukuran bervariasi. Bila
kista lebih dari satu dan
tersebar di kedua paru
paru polikistik
Small Cell Lung Cancer
 Kejadian hanya sekitar 20 % dari total kejadian
kanker paru.

 Namun jenis ini berkembang sangat cepat dan


agresif.

 Apabilatidak segera mendapat perlakuan maka


hanya dapat bertahan 2 sampai 4 bulan.
Non Small Cell Lung Cancer

• 80 % dari total kejadian kanker paru adalah jenis


NSCLC. Secara garis besar dibagimenjadi 3 yaitu

Adenocarsinoma, jenis ini adalah yang


paling banyak ditemukan (40%)

Karsinoma Sel Sekuamosa, banyaknya kasus


sekitar 20 – 30 %.

Karsinoma Sel Besar, banyaknya kasus


sekitar 10 – 15 %
Etiologi

Merokok

Radiasi

Kanker paru akibat kerja

Polusi udara

Genetik

Diet
Onkogen Normal Gen tumor
supresor
k-ras
myc P 53
rb

Proliferasi Apoptosis

Siklus sel Siklus sel


faktor pertumbuhan p53
bcl2
Cancer
Manifestasi Klinis

 Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis


 Hemoptisis
 Mengi (wheezing / stridor) karena ada obstruksi saluran napas
 Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
 Atelektasis

Nyeri dada
Dispneu karena efusi pleura
Invasi ke perikardium (terjadi tamponade atau aritmia)
Sindrom vena kava superior
Sindrom Horner (anhidrosis facialis, ptosis, miosis)
Suara serak, karena penekanan nervus laringis rekuren
Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakhialis dan saraf simpatis
servikalis
 Gejala penyakit metastasis :
 Pada otak, tulang, hati, adrenal
 Limfadenopati servikal dan supraklavikula
 Sindrom paraneoplastik, terdapat pada 10 % kanker paru dengan
gejala :
 Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam
 Hematologi : leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
 Hipertrofi osteoartropati
 Neurologis : demensia, ataksia, tremor, neuropati perifer
 Neuromiopati
 Endokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid (hiperkalsemia)
 Dermatologis : eritema multiformis, hiperkeratosis, jari tabuh
 Renal : syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH)
 Asimtomatik dengan kelainan radiologis
Pemeriksaan penunjang
Sinar X untuk dada
Sitologi sputum
• Untuk memeriksa apakah ada sel kanker pada dahak
penderita
Thoracocentesis
• Dengan menggunakan jarum panjang untuk
mengeluarkan cairan pleura dari dada untuk memeriksa
apakah ada sel kanker.
Bronkoskopi
• Memasukan tabung tipis bercahaya (bronkoskop) melalui
hidung atau mulut ke dalam paru-paru.
Aspirasi jarum halus

• menggunakan jarum tipis untuk mengangkat


jaringan atau cairan dari paru-paru atau kelenjar
getah bening

Biopsi terbuka

• Jika jaringan tumor sukar dicapai, mungkin perlu


melakukan biopsi langsung pada tumor paru atau
kel. Getah bening melalui insisi di dinding dada.
SINGLE PULMONARY NODULE
 A right lower lobe
solitary pulmonary
nodule that was later
identified as a
hamartoma
Modaliti Pengobatan Utama
Kanker Paru

 Operasi atau Pembedahan

 Radioterapi

 Kemoterapi

3-Sep-18
PENGOBATAN KANKER PARU
JENIS KARSINOMA BUKAN SEL KECIL

** Stadium I dan II : - Pilihan adalah pembedahan

- Jumlah sedikit 5 - 10 %

- Angka Tahan Hidup ( ATH ),

5 tahun , terutama stadium I ada

yang sampai 70%

3-Sep-18
 Stadum III A, pilihan adalah terapi :
Neoajuvan, dilanjutkan dengan Operasi ,
kemudian dilanjutkan lagi dengan Ajuvan

 Stadium III B dan IV pilihan adalah terapi :


Kemoterapi di kombinasi dengan Radioterapi
Angka tahan hidup 5 tahun hanya 5 – 10 %
Masa tengah tahan hidup , rata-rata 9 bulan

3-Sep-18
Pembedahan
 Cara yang terbaik

 Kuratif : Tumor terlokalisir / dini , derajat I dan II

 Paliatif : Tumor telah lanjut

 Konta indikasi pembedahan :

** Metastasis sudah terjadi


** Faal paru jelek
** Penyakit berat / Jantung
** Jenis Oat cell carsinoma

3-Sep-18

Prinsip Terapi Pembedahan

Mengangkat tumor secara lengkap


~ Lobektomi / pneumonektomi, termasuk
KGB intrapulmoner
~ Segmentektomi : bila faal paru tidak memadai
~ KGB mediastinum : diseksi sistematik
~ Batas sayatan harus bebas tumor
(potong beku)

3-Sep-18
Radioterapi
 Pilihan ke II sesudah pembedahan
 Efektif pada jenis anaplastik

 Kurang efektif pada jenis epidermoid dan adeno karsinoma

 Tujuan paliatif adalah membantu keadaan seperti :

** Obstruksi vena cava superior


** Metastasis ke tulang / Nyeri
** Massa besar
** Pasca bedah

3-Sep-18
Radioterapi

Kuratif :
Untuk keadaan baik atau favourable group dapat :

~ Merupakan bagian kemoterapi neoadjuvan untuk stage IIIA

~ Kadang-kadang menjadi alternatif terhadap modaliti lain

Paliatif :
Untuk keadaan kurang baik atau unfavourable group, yaitu

 Tampilan < 70 %

 Penurunan BB 2 bulan terakhir > 5%

 Faal paru buruk

3-Sep-18
Radioterapi
~ Dosis radiasi :
Umumnya 5000 - 6000 cGy
Dengan cara pemberian 200 cGx / kali,
5 hari / minggu

~ Syarat standar pemberian radioterapi


adalah :
Hb > 10 g%, trombosit > 100.000 / mm3
dan leukosit > 3000 / dl
Komplikasi

• prevalensi 63%.
Anemia • menyebabkan hipoksia tumor sehingga tumor solid resisten
terhadap ionisasi radiasi dan beberapa bentuk kemoterapi.

• terjadi akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah karena


Efusi reaksi inflamasi yang ditimbulkan oleh inflitrasi sel kanker pada
pleura pleura parietal dan atau visceral, invasi langsung tumor yang
berdekatan dengan pleura dan obstruksi pada kelenjar limfe

Metastasis • metastasis kelenjar getah bening sekitar 80%, hati 40%, otak
27%, pleura 21%, tulang 20%, ginjal 18%, perikardium 17%,
tumor pankreas 9%, kerongkongan 7%, tiroid dan dinding dada 5%.
Alur Deteksi Dini Kanker Paru
Deteksi Dini Kanker Paru
(Skrining)

Golongan Risiko Tinggi Bukan GRT dengan gejala batuk


(GRT) kronik, sesak nafas
batuk darah, berat badan turun

Foto toraks, sitologi sputum dan


bronkoskopi autoflouresen Diagnostik dan terapi penyakit paru
non kanker

Semua hasil (- ) Ada hasil yang (+) Curiga kanker paru

Re-skrining Teruskan prosedur Teruskan prosedur


4 – 6 bulan diagnostik kanker paru diagnostik kanker paru

3-Sep-18

Anda mungkin juga menyukai