Anda di halaman 1dari 47

BUDAYA

ORGANISASI

GEDE PATRA
Pengertian budaya organisasi

Menanggung bersama, menghargai asumsi yang


tersirat dalam suatu kelompok dan memahami
bagaimana cara pandang, berfikir, dan bereaksi
terhadap lingkungan yang beraneka-ragam

Dasar dari budaya organisasi adalah nilai-nilai


(Values) dan keyakinan (Belief). Dan juga memainkan
peran penting dalam mempengaruhi perilaku ber-etika
dalam organisasi.
Budaya Organisasi
(Corporate Culture)
 Budaya organisasi adalah cara-cara, nilai-nilai, norma-
norma dan etika yang dipakai dan ditaati oleh sebagian
besar anggota organisasi untuk berpikir, bersikap,
bertindak, dan berperilaku.
(Cooke & Rousseau, 1998; Harshman & Harshman 2000).

 Budaya Organisasi secara umum dapat diperkirakan


dengan melihat ciri-ciri atau artefak-artefak yang
terbentuk/diwariskan, contoh:
 ”tempat parkir khusus direktur” mencerminkan budaya
bossmanship/tidak mengutamakan pelanggan.
 ”Dilarang merokok” mencerminkan budaya tidak ramah
PROSES TERJADINYA BUDAYA
(sebuah contoh)

Seseorang bekerja Tindakan jujur


dengan jujur (Action)

Kebiasaan bekerja
Tindakan jujur tersebut secara jujur
berlangsung berulang-ulang
(Behavior)

Kebiasaan bekerja jujur Tabiat/Sifat/Watak


berlangsung terus menerus bekerja jujur
selama bertahun-tahun (Character)

Perawat, bidan dokter dan Rumah sakit mempunyai


sebagian besar karyawan RS secara budaya kerja jujur
terus menerus bekerja jujur (Organizational Culture)
Budaya organisasi bisa kuat atau lemah

Bergantung kepada

1 Keterikatan antar karyawan atau karyawan


dengan organisasi (Cohesiveness)

2 Konsensus tentang tata nilai organisasi (Values)

3 Komitmen individu terhadap tujuan organisasi


(Commitment)
4 type of People

Learner’s

Tourists

Hostages

Terrorist

Daniel Carnegie, 1999


Beberapa Jenis Perilaku Manusia
Positive thinking

Perilaku

Negative thinking Thought battler


PI
SI: Spiritual PI: Physical
Intelligence Intelligence

SI MI

EI: Emotional MI: Mental


Intelligence Intelligence
EI
Physical Intelligence
Kemampuan yang muncul dari:
 Nutrisi yang seimbang.

 Olahraga yang teratur dan seimbang.

 Kerja yang berimbang dengan istirahat,


relaksasi dan manajemen stres.
Tantangan Kini
dan Masa Depan

Rasid,
3 tahun

Taufik,
4 tahun;
2 x masuk RS
karena gizi
buruk
“Otak Kosong” dari “Otak Berisi” dari
anak kekurangan gizi; anak yang cukup gizi;
tidak dapat diperbaiki; mutu SDM masa
mutu SDM yang depan yang tinggi;
rendah; jadi beban jadi andalan
bangsa. bangsa.
Mental Intelligence
Pengetahuan dan ketrampilan yang muncul
dari kegiatan:
 Belajar secara teratur, terus-menerus,
sistematis.
 Belajar melalui pengajaran dan
pelaksanaan apa yang diajarkan kepada
orang lain.

Sumber kesadaran dan percaya diri.


3. Emotional Intelligence

Kemampuan untuk:
 Mengenal dan mengendalikan diri,
serta
 Mengenal dan memelihara hubungan
dengan orang lain.
Pentingnya
Emotional Intelligence

Penyebab utama kinerja:


 67% kinerja bersumber dari emotional
intelligence, dan
 33% dari pengetahuan dan ketrampilan.
4. Spiritual Intelligence
Kemampuan seseorang untuk:
 mendengar suara hatinya,
 yang merangsang pikirannya,
 yang bermuara pada tindakan yang bermakna,
 yang mempengaruhi diri dan lingkungannya
di dalam hidup ini.
ADA BEBERAPA FAKTOR
YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG PEMIMPIN
1. CONFIDENT
 SYARAT PERTAMA YANG MUTLAK
HARUS DIMILIKI
CIRI :
1. MENGANGGAP SETIAP ORANG
SEJAJAR
2. SOPAN DAN RENDAH HATI

3. LEBIH MENGUTAMAKAN HAL


SUBSTANTIF/MENDASAR/PRINSIP
2. VISIONER
 PUNYA VISI DAN WAWASAN KEDEPAN
 VISI DAPAT DICAPAI DENGAN CARA :
1. BANYAK MEMBACA
2. BANYAK BERGAUL DAN BERTANYA
3. BANYAK MENULIS DAN BERKOMENTAR
4. AKTIF DISKUSI
5. MEMBACA BUKU TOKOH-TOKOH BESAR
3. IDEALISME
 PEMIMPIN YANG BAIK DAN
MEMILIKI KEPRIBADIAN KUAT
SELALU BERSIKAP IDEALIS
 RELA BERSIKAP KOMPROMIS,
ELASTIS ATAU PRAGMATIS
4. TANGGUNG JAWAB
 IDENTIK DENGAN SIKAP KONSISTEN
DALAM UCAPAN DAN PERILAKU
 SELALU MELAKUKAN DAN
MENYELESAIKAN TUGAS YANG
DIEMBAN DGN PENUH DEDIKASI
TANPA MEMANDANG TUGASNYA
MENDAPAT APRESIASI ATAU
KRITIKAN
5. EGALITER (MERAKYAT)
 SALAH SATU CIRI PEMIMPIN YANG
KARISMATIK DAN POPULER ADALAH
EGALITER DAN ACCESSIBLE
6. CARING/TIDAK SELFISH
ATAU EGOIS
 SELALU PEDULI
 MENGALAH
 BERKORBAN
7. DIGNIFIED (BERMARTABAT)
 CITRA BAIK PEMIMPIN
MEMPENGARUHI CITRA INSTITUSI
Budayakan Kerukunan Antar Karyawan RS,
Hindari Blamming
ATASAN

BAWAHAN

Jangan mencerca kegelapan


Nyalakan saja lilin
DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN
 Change Becomes Constant
 Perubahan terjadi dengan sangat cepat
 perubahan paradigma, organisasi
yang belajar, fleksibel, lincah dan
efisien
 Pergeseran fungsi RSindustri
 Customers Take Charge
 Consumer Right (UU Perlindungan
Konsumen)
 Competition Intensifies
 Dunia tanpa batas  tenaga, modal
pasar dan teknologi bebas hambatan
 Intellectual Property Right (UU Hak
Cipta)
Customer Requirement
Sebagian besar pelanggan menginginkan kualitas
yang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

Price Oriented Quality oriented Value Oriented


(Dumb) (Snob) (Smart)

Experience Business
Value Business
Corporate Culture/Identity

Service Business Service Business


Context Business Context Business

Function Business Function Business Function Business


Content Business Content Business Content Business
APA YANG DICARI
CUSTOMER ?

1. PRODUCT
2. SERVICE
3. FINANCE
Shifting Paradigm

Pelanggan adalah RAJA Pelanggan adalah KEHIDUPAN ANDA


Tapi bisa membunuh anda !!!
ETIKA PELAYANAN PUBLIK

 GEDE PATRA
Area Utama
Reformasi Kesehatan

 Paradigma Pembangunan Kesehatan


 Pelayanan Kesehatan
 Pembiayaan Kesehatan
 Perlindungan Penduduk Miskin
REFORMASI SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN
1. Prioritas jenis pelayanan Fokuskan pada SPM
2. Fokuskan pelayanan pd 2 hal:
• Temuan kasus dan pengobatan
• Intervensi thd faktor resiko: lingkungan + perilaku + dll
3. Program peningkatan mutu pelayanan
4. Tingkatkan manajemen Pelayanan Kesehatan
• Perencanaan dan penganggaran
• Sistem Informasi
5. Otonomi manajemen pelayanan kesehatan  public
enterprise
6. Jaringan Primay Health Care (PHC): revitalisasi
Posyandu, Pos Obat Desa, dll
7. Peran Swata
KONDISI SISTEM KES KE DEPAN
Menkes
Mendagri

Binkes Pemda Yankes

Dinkes RSUD

Puskesmas

Kesmas Yankes
Public Private
goods goods

• Kondisi ini memisahkan antara Regulator (Dinkes) & Pelaku (RSD &
Yankes Puskesmas)
• RSD & Yankes Puskesmas menjadi lebih fleksibel dan entrepreneur
• Dinas bisa memerankan peran Regulator lebih baik & Pelayanan Kesmas
• Sistem Pengawasan Mutu oleh Dinas Kesehatan menjadi lebih baik &
Sistem rujukan menjadi lebih efektif-efisien & bermutu
Strategi perubahan Puskesmas
 Fungsi yankes (clinical services) dan fungsi kesmas (public health
services) tetap dipegang.
 Bungkus (kelembagaan) untuk kedua fungsi tsb berbeda, karena
mekanisme pembiayaannya berbeda.
 Tugas Daerah adalah basic clinical services dan basic public health
services  sepenuhnya dibiayai Daerah.
 Miskin, emergency & korban bencana diberi alokasi tersendiri.
 Bungkus untuk yankes dasar adalah “Klinik” Puskesmas dan Klinik
Puskesmas Pembantu.
 Level of services Klinik Kec & Kel diarahkan untuk mencapai
international standard.
 Secara referal Klinik ini tersambung dengan RSD
 Gedung & alat, Basic health services, miskin, bencana dibiayai oleh
Daerah
 Secondary clinical services dibiayai oleh masyarakat
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH (BLUD)

 Satuan Kerja Perangkap Daerah atau Unit Kerja


pada SKPD di lingkungan Pemda yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktifitas.
Konsekuensi
RSD Menjadi PPK-BLUD
1. Para pemimpin BLUD harus berubah menjadi Entrepreneur
2. Perlu Peningkatan Kompetensi SDM,( Skill, knowledge dan
attitude)
3. Penyesuaian struktur organisasi yang fit
4. Business plan sebagai perencanaan RSD
5. Indikator standar dan target harus jelas
6. Merubah cash basis menjadi accrual based
7. Perangkat SIM-RS menjadi penting
8. Sistem akuntabilitas harus diterapkan
9. Perubahan sistem secara bertahap yang berorientasi kepada
pelanggan
10. Upayakan sajian RSD mengarah Venostyle
Prinsip-prinsip Pengelolaan BLU
1. Memenuhi praktek-praktek bisnis yang sehat dengan
tidak mengutamakan profit, tetapi tidak defisit.
2. Memenuhi prinsip efisensi dan produktivitas.
3. BLU merupakan satker dalam jajaran Instansi Induk.
4. BLU beroperasi memenuhi tujuan Instansi Induk.
5. Pejabat pengelola BLU memperoleh pendelegasian
wewenang dari Instansi Induk dan bertanggung-jawab
kepada Instansi Induk
6. Memiliki Renstra, RKT, RBA, LK dan Laporan Kinerja
BLU
7. Tata Kelola Keuangan mengacu praktek bisnis yang
sehat, sistem akuntansi (Standar Profesi Akuntan
Publik/SPAP dan Standar Akuntansi
Pemerintah/SAP)
Prinsip-prinsip Pengelolaan BLU
8. Tata Kelola Keuangan fleksibel, yaitu besar kecil
anggaran biaya menyesuaikan pendapatan ambang
batas belanja sesuai fluktuasi kegiatan operasional.
9. Tata Kelola barang dilakukan menurut sistem akuntansi
untuk pengadaan barang/jasa berdasarkan prinsip
efisiensi dan ekonomis sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat dan Keppres 80 Tahun 2003 (dhi pembiayaan
sebagian atau seluruhnya dibebankan APBN/APBD,
pinjaman/hibah luar negeri).
10. Pejabat dan Pegawai BLU dapat dari PNS & non PNS.
11. Laporan Keuangan diaudit oelh Lembaga Audit
independen.
12. Pembinaan Teknis oleh Instansi Induk/KDH dan
Pembinaan Keuangan oleh Menteri Keuangan/PPKD
BAGAIMANA STRATEGI
RS PEMERINTAH
MENUJU BUDAYA MUTU???

 Putuskan rantai birokrasi


 Kelola RS dengan prinsip entrepreneur
5 Strategi Mengubah Birokrasi
David Osborn & Peter Plastrik

1. Strategi Inti (Core Strategy)


Kejelasan arah, tujuan dan peran, restrukturisasi
2. Strategi Pelanggan (Customer Strategy)
Menciptakan pertanggungjawaban terhadap pelanggan  akuntabilitas
Kinerja
3. Strategi Pengendalian (Control Strategy)
Memberdayakan organisasi dan pegawainya  Restrukturisasi
4. Strategi Konsekuensi (Consequence Strategy)
Menerapkan konsekuensi atas kinerja organisasi
5. Strategi Budaya (Culture Strategy)
Mengubah perilaku, perasaan dan cara pikir pegawai
Arahan Strategi Pengembangan
PUSKESMAS
In Search of Excellence

Restrukturisasi

Re-engineering
Repositioning
Restrukturisasi
 Menyamakan paradigma mengenai Puskesmas.
 Pengembangan struktur yang sesuai dengan
strategi Puskesmas.
 Bagan/struktur organisasi
 Sistem komunikasi
 Sistem tanggung jawab
 Sistem pengambilan keputusan
 Sistem Imbalan
 Norma, budaya organisasi
Repositioning
 Re-definisi Segmen Pasar.
 Kelas bawah  subsidi
 Kelas menengah  service business
 Kelas atas & Wisman  experience
business
 Re-Inforce Sistem rujukan.
 KSO dengan swasta dan RS pemerintah,
Puskesmas
 Twin/syster hospital
Re-Engineering
 Pengembangan Strategi operasional sebagai
keunggulan kompetitif RS.
 Diferensiasi proses bisnis.
 Redesign produk
Belajar dari kearifan Alam Lho …
Kok???

 Ayam Bali (Pitik Bali)


bertengkar terus dengan teman, tidak mau sama-sama
senang
 Ceritera Kodok Rebus 
tidak sadar ada perubahan di sekitarnya
 Ceritera Kepiting 
selalu saling jegal dengan teman sendiri, iri hati
 Ceritera Kupu-kupu keluar kepompong
Kesulitan membuat kita menjadi dewasa dan kuat untuk
terbang  jangan takut menghadapi tantangan
 Ceritera orang tenggelam
Iklas menghadapi tantangan dan cobaan

Anda mungkin juga menyukai