Anda di halaman 1dari 20

BOOK READING

SIFILIS
Handsfield, H. Hunter. Color Atlas And Synopsis Of Sexually
Transmitted Disease. 3rd ed. The McGraw-Hill Companies,
Inc. 2011;61-88
Disusun oleh :
Devina Aulia Aziza, S.Ked
FAB 117 036

Pembimbing klinis :
dr. Nyoman Yudha Santosa, Sp.KK
dr. Aris Aryadi Tjahjadi Oedi, Sp. KK
dr. Sulistyaningsih, Sp.KK

K E PA N I T E RA A N K L I N I K
KSM KULIT DAN KEL AMIN
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
1 dari 5 penyakit kelamin  gonorhea,
Akibat pergeseran perilaku seksual dari
limfogranuloma
Dampak(LSL), venereu,
palingrespon chancroid,
serius terhadap
infeksi
laki-laki
Penyebab-nyadan donovanosis
Treponema
kongenital, tetapi HIV pallidum
manifestasi
penyebaran serius
yang paling sering terjadi pada dewasa
 neurosifilis
Epidemiologi
Insidensi di Amerika Serikat sekitar 31.000
kasus per tahunnya
Kebanyakan negara memiliki
perbandingan sekitar 1 sampai 8 per
100.000, peningkatan tingkat terbaru
terjadi pada LSL
Tingkat tertinggi ada di Afrika Selatan
dan beberapa bagian Asia
Semua usia dapat terinfeksi, tingkat
tertinggi yang dilaporkan pada 2009
berusia ≥30 tahun

Kedua jenis kelamin dapat terinfeksi


Transmisi
Kasus transmisi
Membutuhka non-seksual
n paparan yang jarang
terhadap lesi terjadi 
Transmisi
mukokutane kontak
hanya
us yang Sifilis langsung
terjadi
lembab kongenit penderita
selama
(chancre, al  dengan lesi
fase
bercak infeksi non-genital
primer,
mukoid, trans (mis.
sekunder,
kondiloma plasenta perawatan dan
dan awal
lata) dan premastikasi
fase laten
mengandun dari makanan
g koloni bayi pada
spirocheta beberapa
kebudayaan)
Seks
Memiliki tanpa
pasangan seks perlindung Seks
baru / an komersil
pasangan yang atau yang
memiliki dipaksaka
pasangan n
seksual lain
Fakto Sosial-
ekonomi &
Hubungan r pencapaia
seksual
yang tidak Resik n
pendidika
jelas o n yang
Lain rendah
Patogenes
is
Infeksi disebabkan oleh patogen intraselular yang
bereplikasi perlahan dimana penahanannya
bergantung pada imunitas cell-mediated

Ditandai dengan penampakkan infeksi primer yang


ringan bersama dengan bakteremia yang tak
terdeteksi

Penyebaran dari organisme patogen ke berbagai


organ dan dengan hasil infeksi granulomatosa
destruktif jika terjadi reaktivasi infeksi

Sering terjadi beberapa tahun kemudian, karena


kegagalan pertahanan tubuh atau imunodefisiensi
yang nyata
Manifestasi Klinis
(Sifilis Primer)

Chancre
Masa inkubasi 2- ditemukan  lesi
6 minggu, tunggal/ ulkus
Adanya chancre
terkadang bulat/ oval yang
klasik tidak
hingga 3 bulan, tidak nyeri,
sensitif tetapi
dari paparan biasanya dengan
sangat spesifik
awal sampai tepi yang
untuk diagnosis
ditemukan nya meninggi, dengan
sifilis;
bukti klinis sifilis dasar “bersih”
primer sedikit/tidak ada
eksudat purulen

Dua buah
Chancre
lesi
penis
chancre
pada
penis pada
sifilis
sifilis
primer
primer
Lokasi  Genital eksterna (glands, Manifestasi Klinis
batang penis, labia minor, introitus
vagina), lesi intravagina/ anal
sering ditemukan, chancre oral
biasanya muncul, bergantung pada
aktivitas seksual yang dilakukan Chancre
positif, nyeri
atipikal, lesi
non-indurasi

Sering didapatkan limfadenopati


regional, biasanya bilateral, nodul
keras, tanpa fluktuasi, tidak/ sedikit Chancre
nyeri, tanpa dasar eritema
perianal
sifilis primer

Tidak didapatkan gejala sistemik,


infeksi asimptomatik sering terjadi, Chancre
terutama chancre berada pada pada bibir
lokasi yang tidak terlihat (mis,
bawah
vagina, anal, oral, atau rektal)
Manifestasi Klinis
(Sifilis Sekunder)

Lesi
Kondiloma lata,
Bisa bertumpang papuloskuamos
alopesia bercak-
tindih dengan generalisata,
bercak,
sifilis primer, bercak
limfadenopati
mis. chancre kemerahan kulit
generalisata,
yang persisten yang tidak gatal,
nyeri perut
pada pasien sering pada
akibat ulkus
dengan telapak tangan
gaster, demam,
manifestasi dan kaki, lesi
malaise, nyeri
sekunder pruritik dapat
kepala
muncul
Manifestasi Klinis Iritis dan
(Neurosifilis) uveitis
sering
Muncul terjadi;
selama kelainan
infeksi fase sifilis okular
sekunder selalu ada
dan fase pada
laten awal neurosifilis

Meningovaskular:
kelemahan
N.kranialis, nyeri
kepala, hilang
pendengaran,
disfungsi vestibular
(mis. vertigo), oklusi
arteri (melibatkan
arteri berukuran
Manifestasi Klinis
(Sifilis Tersier)
Sifilis Mungkin Lesi Tabes
tersier karena granuloma dorsalis dan
yang klasik banyak orang tosa lokal demensia,
sekarang dengan sifilis yang sering
jarang laten yang destruktif bersama
pada menerima (gumma) dengan
sebagian terapi pada kulit, gambaran
besar antibiotik hepar, paranoid
wilayah di secara tidak tulang (“paresis
dunia sengaja /organ lain generalis”)
Manifestasi Klinis
(Sifilis Laten)

Secara definisi, infeksi


asimptomatik kapanpun setelah
sifilis primer

Hanya dapat dideteksi secara


serologis

Laten awal (≤1 tahun,


infeksius) dan laten lambat (>1
tahun, biasanya tidak menular)

Sulit membedakan sifilis laten


awal dan lambat
Manifestasi Klinis
(Sifilis Kongenital)
Manifesta
Manifesta si
si Awal Selanjutny
Abortus
a
Osteitis pada
spontan tulang panjang

Ensefalitis, Malformasi
gangguan tulang
hepar maksilofasial

Kemerahan
pada kulit Keratitis
secara general
Hilang
Kegagalan pendengaran
berbagai organ tipe
neurosensoris
Diagnosis
Laboratorium

Mikroskop Deteksi
Histopatolo
medan imunologis
gi
gelap dan genetik
Spesimen  Tes fluoresensi
kerokan saline antibodi
chancre /lesi poliklonal
mukokutan sifilis spesifik dan Pengecatan
sekunder cukup sensitif , silver stain
Spirocheta motil
/aspirasi nodul tetapi tidak
khas T.pallidum
limfatikus tersedia secara
Tidak begitu luas
baik bagi lesi Uji polymerasi
oral dan chain reaction Tidak sensitif
anorektal (PCR) telah tetapi spesifik,
karena dikembangkan, terkadang
organisme spiral tetapi secara manjadi alat
komensalisme komersial tidak diagnosis
yang sering tersedia
mirip dengan
Treponema pallidum. a. Dilihat dengan mikroskop medan
gelap.
b. Dilakukan pengecatan dengan fluorsens-antibodi
monoklonal terkonjugasi terhadap T.pallidum, dengan
pengecatan pembanding Evans Blue, dilihat dengan
mikroskop fluoresensi.
Tes kartu Rapid plasma reagin
(RPR). Serum reaktif (kiri)
menunjukan aglutinasi dari partikel
karbon; spesimen kontrol (kanan)
tidak menunjukkan tanda aglutinasi.
Tes kartu RPR membutuhkan waktu
10 menit.
Diagnosis
Laboratorium

Serologi Uji non-treponema


• Uji antibodi serologis merupakan uji • Uji Venereal Disease Research
laboratorium diagnosis utama pada Laboratory (VDRL), rapid plasma reagin
semua fase sifilis selain sifilis primer (RPR) dan toluidine red unheated serum
reagin test (TRUST)
• Mendeteksi antibodi terhadap
kardiolipin
• Hasil + konfirmasi dengan uji treponema
• Sensitif terhadap semua fase kecuali
sifilis primer
Uji antibodi treponema
• Tes aglutinasi, mis. T.pallidum partikel
agluttination (TPPA), T.pallidum
hemmagglutination (TPHA), dan
microhemagglutination assay for
T.pallidum (MHA-TP)
Tatalaksana

Infeksi primer, • Benzatin penisilin G 2,4 juta unit


sekunder, dan IM, dosis tunggal
laten awal

• Doksisiklin 100 mg PO dua kali


sehari selama 2 minggu
Alergi penisilin • Tetrasiklin HCl 500 mg PO empat
kali sehari selama 2 minggu

Sifilis onset
lambat (>1 • Benzatin penisilin G 2,4 juta unit
tahun), kecuali IM sekali seminggu untuk 3 dosis
Neurosifilis
Tatalaksana

• Aqueous penisilin G 3-4 juta unit IV setiap


Neurosifilis 4 jam selama 10-14 hari

Alergi • Prokain penisilin G 2,4 juta unit IM sekali


sehari, ditambah probenesid 500 mg PO
penisilin empat kali sehari selama 10-14 hari

Sifilis pada • Terapi dengan penisilin, sesuai dengan


fase klinis
wanita • Tetrasiklin kontraindikasi pada kehamilan
dan eritromisin tidak mengobati infeksi
hamil pada janin

Sifilis • Terapi dengan pensilin dan konsultasi


dengan ahli
kongenital
Pencegahan
(Uji Saring)

Serologi rutin Kebanyakan


untuk mereka badan kesehatan
yang berisiko, negara bagian
terutama mereka merekomendasik
yang mencirikan an/ melakukan
sebagai uji pada semua
transmiter utama wanita hamil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai