Anda di halaman 1dari 71

TRAkTUS RESPIRATORIUS

Dr.Surjadi Sujana Sp.Rad.


Departemen Radiologi
F.K. UKRIDA
Modalitas pemeriksaan tractus
respiratorius.

• 1. chest X ray ( Rontgen thorax)


2. C.T. Scan thorax ( kontras / non kontras)
• 3. M.R.I. Thorax ( kontras / non kontras)
• 4. kadang2 dengan USG diregio thorax.
• 5. Nuclear medicine paru.
Modalitas pemeriksaan thorax dgn
CT/MRI thorax
Untuk menilai gambaran parenchym paru dan
mediastinum :
• Adanya kelainan di parenchym paru berupa
tumor atau kistik lesion atau bronchiectasis
• Menilai pembesaran KGB di
hilus/suprahiler/dileher/ axilla untuk staging
dari suatu tumor baik dari paru /mediastinum
Modalitas USG untuk Thorax
• Secara klinis USG di pergunakan untuk
membantu menilai cairan pleura.
• Dan dapat membantu memperkirakan jumlah
cairan pleura yang ditemukan.
• Diperiksa diregio intercostal di mid axilla dan
pasien posisi erect (duduk) dan inspirasi
dalam
• Bila ditemukan cairan ( lesi hypoechoic) dgn
gambaran fibrin bisa diperkirakan cairan dari
TB paru
Nuclear medicine paru
• Dengan menggunakan zat radiofarmaka yang
di suntikkan secara intravena lalu dengan alat
gammatron untuk di deteksi apakah ada
hyperaktifitas atau tidak ,dari suatu tumor
diparu untuk menilai tumor ganas / tidak,
Axial
MRI Thorax Coronal
Efusi et causa TB
Paru
Terdiri dari 2 Lobus :
1. Lobus Dextra : terdiri dari 3 Lobulus.
Lobulus : Superior. Ada 3 segmen
Medius. Ada 2 segmen
Inferior. Ada 5 segmen.
2. Lobus Sinistra : terdiri dari 2 Lobulus.
Lobulus : Superior : ada 3 segmen.
Inferior : ada 5 segmen.
Gambaran Radiologi Normal Paru
Rontgen Foto Thorax Normal tampak :
1. Gambaran : Jantung ( Opak)
2. Gambaran : Paru (Lusen)
3. Gambaran : Pembuluhan Darah
(opak)
4. Gambaran : Tulang2 ( Opak)
5. Gambaran : Otot dan Kulit (agak Opak)
Anatomi Toraks
Kavum toraks terdiri dari :
1. Mediastinum Superior
2. Mediastinum Inferior
Mediastinum Superior hanya satu
Mediastinum Inferior terdiri dari :
• Mediastinum Anterior.
• Mediastinum Medius.
• Mediastinum Posterior
Gambaran opak di paru
Gambaran Opak di Paru Normal :
1. Jantung.
2. Pembuluh darah.
3. Tulang.
4. Otot.

Tapi pada keadaan Pathologi dapat karena adanya


1. Infiltrat / konsolidari / Perselubungan./cairan.(pneumonia)
2. Karena adanya massa di Paru.
3. Karena Artefact.
Infeksi di Paru - Paru :
(Pneumonia)
Infeksi di Paru-Paru dapat
disebabkan :
1. Bakteri. ( Spesifik /
Nonspesifik)
2. Virus.
3. Protozoa
4. Jamur
5. Bahan2 Kimia.
6. Efek Radiasi.
7. Tumor ganas /Jinak.
Gambaran Rontgen Pneumonia :
1. Sama seperti gambaran
Konsolidasi (Opak) karena udara
dlm Alveoli digantikan oleh
Exudat Radang.
2. Mengenai seluruh Lobus (Lobar
Pneumonia.)
3.. Bercak Opak yg tersebar
(Bronchopneumonia)
4. Tak terdapat pengurangan volume
Paru yg sakit, ( beda dgn
Atelectasis / kolaps /agenesis )
NB ; gambaran opak inter-
segmental -
bronchopneumonia,
Aspirasi Pneumonia
Aspirasi Pneumonia :
Ialah Pneumonia yg disebabkan masuknya
bahan asing/cairan ke dalam sistim pernapasan
kita. Biasanya mengenai Lobus Medius.
Etiologi : Cairan /Gastrik Liquid/Makanan/Bahan
Kimia.dll.
Gambaran Rontgen Aspirasi
Pneumonia
Gambaran Rontgen :
1. Mirip gambaran Atelectasis
(Konsolidasi)
2. Seperti gambaran Supuratif
Bronchitis
3. Seperti gambaran
Pneumonia.
4. Biasa mengenai Lobus
Medius/Inferior Dextra.
Bronchitis.
Bronchitis perdefinisi ialah :
*Batuk Supuratif selama 3 bulan
berturut-turut selama 2
tahun yang berturutan.
Bronchitis biasanya dikenal dgn
Acute /Chronis
Secara Rontgen Foto :
Pada yang Acute : tak tampak
kelainan Paru yg mencolok.
Pada yang Chronis : kadang2
ditemukan adanya ;
* Penebalan Peribronchial
Struktur.
* Gambaran Tream Line
Appearences.
Bronchiolitis
Bronchiolitis : ialah
peradangan yang mengenai
Bronchial Terminalis ke
Distal.
biasanya menyerang anak2,
dan sering disebabkan
karena Infeksi Virus.
Gambaran Rontgennya :
* Tak ada gambaran yg khas,
hanya ditemukan adanya
Hyperluscensi dari Paru.
Infeksi Paru Karena Bakteri Spesifik
Bakteri Spesifik : identik dgn Mycobacterium
Tuberculosa.
Dapat menyerang anak2 , dewasa dan orang
tua.
• Tuberculosa pada anak dikenal ( proses -
primer).(komlex Ghon)
• Tuberculosa pada dewasa ( biasanya karena
proses Re-Infeksi)
Gambaran Rontgen Proses TB paru
Proses Spesifik Paru pada Anak2 :
1. Kelainan dpt mengenai seluruh Jaringan Paru.
2. Juga mengenai Kelenjar Lymphe di Hilus.
biasanya adanya gambaran Pneumonia disertai
Pembesaran Kelenjar Lymphe di Hilus disebut Komplex
Primer.( Ghon complex)
Pada gambaran Foto Paru anak di negara yg Insidens
Rate TB nya banyak bila ditemukan adanya gambaran
Bronchopneumonia dgn pembesaran Kelenjar
Lymphe Hila, dianggap
Proses Spesifik sebagai causanya.
Proses Spesifik Pada Dewasa
Gambaran Rontgen Foto Thorax Dewasa :

1.Proses Spesifik mempunyai Predileksi Diapex


Lobus Superior ,
2.Di Apical Lobus Inferior ( Segmen 10 Dextra)
3.Berupa Infiltrat / Bercak Konsolidasi /
Kesuraman , Diregio tersebut diatas.
gambaran Tuberculosa paru Aktif
• Dinyatakan Proses Aktif bila
ditemukan :
• 1. Adanya Infiltrat/Konsolidasi
/Kesuraman di Diapex
superior dan Segmen Apical.
• 2. Adanya pembesaran
Kelenjar Hilus pada anak2.
• 3. Adanya Cavitas / disertai
Efusi .
• Infiltrat Millier dikedua Paru
dpt memberikan gambaran
yang dikenal sebagai ;
Snow Storm Appearences.
Proses Tuberculosis Disebut Inaktif
Bila pada Rontgen Foto Thorax ditemukan :

1.Adanya Kalsifikasi (pada anak) atau


2.Adanya gambaran Fibrosis pada dewasa.
3.Tuberculoma, bila batasnya licin dgn Kalsifikasi
ditepinya , juga tenang.
Kelompok Kalsifikasi Diapex Pulmones dikenal
Sebagai Simon’s Foci.
NB : biasanya di foto 3 X interval 3 bulan.
Komplikasi Tuberculosis Paru
Dapat menyebabkan :
1. Atelektasis.
2. Pleuritis.
3. Kelainan di Selaput Otak /Jaringan Otak.
4. Kelainan Ginjal.
5. Kelainan Kulit.
6. Kelainan Tulang / Sendi.
7. Kelainan pada G.I. Tract.
Differential Diagnosis TB Paru
DD/ proses spesifik di pulmones :
1. Infeksi jamur:
aspirgilus/histoplasma/nocardia/blastomicosis
2. Pneumonia lobularis diapex pulmones.
3. Artefak : rambut, otot, dll.
Emfisema
Emfisema :
Suatu keadaan paru dimana terdapat kelebihan
udara dari keadaan normal
( hyperaereted)
sehingga pada foto tampak lebih luscent dan paru
tampak lebih panjang.
Penyebab emfisema dapat karena :
1. obstruktif. :
2. Non obstruktif : kompensasi/senilis.
Gambaran Rontgen emphysema
Rontgen foto tampak :
1. Aerasi kedua paru
meningkat (hyperaereted)
sehingga tampak lebih lusen.
2. Diafragma: letak rendah,
permukaan diafragma
mendatar.
3. Intercostal space: lebih
lebar
4. Gambaran paru tampak
lebih panjang.
Emfisema hipertrofikan kronis

Terjadi karena komplikasi penyakit paru kronis


Seperti : asthma bronkial berat, bronkiektasis
pneumokoniosis, tuberkulosis paru,dll

Gambaran Rontgen foto ;


1. Hyperaereted pulmones.
2. Biasanya hanya mengenai satu sisi saja.
3. Sering disertai adanya bleb /bulla.
Emfisema kompesatoar

Emfisema kompensatoar ;
Ialah keadaan emfisema yg terjadi karena
mekanisme kompesasi dari sisi paru yg sakit
untuk mengatasi oksigenisasi tubuh.
Biasa terjadi pada :
1.Post pneumektomi salah satu lobus paru.
2.Penyakit kronis pada paru sebelahnya.
3.Adanya kolaps paru sisi lainnya.
Atelectasis

Ialah keadaan dimana paru menjadi kolaps akibat alveoli


tak berkembang sempurna.
Sehingga aerasi paru sangat berkurang atau tak ada sama
sekali.
NB :Tampak gambaran opak diregio yg atelectasis
Etiologi atelectasis :
1. Tersumbatnya bronkus.
2. Adanya tekanan ekstra pulmonal.
3. Adanya paralisis otot2 pernapasan.
4. Adanya kelainan pleura /trauma toraks (karena
kerusakan jaringan pada sisi yg bersangkutan)
Rontgen foto atelektasis
Gambaran Rontgen foto :
1. Adanya gambaran opak
(pengurangan aerasi pada paru
yang bersangkutan.)(konsolidasi)
2. Adanya deviasi mediastinum ke
ipsilateral.
3. Trachea juga tampak deviasi ke
ipsilateral
4. Adanya penyempitan intercosta
space pada sisi yang sakit.
Bronkiektasis
Ialah suatu keadaan dimana bronchus dan
bronchiolus yang melebar akibat hilangnya
elastisitas dinding otot bronchus, karena obstruksi
dan peradangan chronis.atau karena adanya
kelainan congenital.(Kartagener syndrome)

Type2 bronchiectasis :
Kistik, (sakuler) , silindricum(fusiform), varicosis.
Manifestasi Klinis
• Sesak napas
• Batuk kronis dgn sekret kental
• Kadang sekret bercampur darah
• Pemeriksaan fisik ditemukan adanya :
- ronchi basah kasar
- suara napas yang kasar
Gambaran Rontgen Bronchiectasis
1. Corakan bronchovaskuler
kasar
2. Predileksi lapangan bawah
3. Lesi berupa bulatan kecil
multipel dgn diameter
minimal ± 5 mm dgn tebal
dindingnya ± 2 mm. (honey
comb appearance).
4. Dpt juga berupa garis2
translusen panjang menuju ke
hilus. Dgn bayangan
konsolidasi.
5. Juga dpt berupa gambaran
kistik ( l-10 cm)
Gambaran Rontgen Bronchiectasis

bila gambaran kistik disertai tanda2 infeksi


dapat terlihat adanya multiple air fluid level
Pada posisi erect, sehingga dikatakan
infected cystic bronchiectasis
Sering bronchiectasis yg dicurigai tak
ditemukan pada foto thorax polos, sehingga
perlu pemeriksaan dgn :
Bronchografi atau CT scan/ MRI thorax
Pneumotoraks
adanya udara di kavum pleura
Causanya :
1.Pneumothorax spontan
2.Pneumothorax traumatik
3.Pneumothorax berasal dari mediastinum.
4.Pneumothorax berasal dari subdiafragma.
(robekan lambung/abscess subdiafragma)
Pneumothorax biasa disertai tension
pneumothrax.
Gambaran Rontgen Pneumothorax
1.Adanya gambaran udara di cavum
pleura (radioluscent) yang tanpa
struktur jaringan paru ( avaskuler
pattern) dgn batas paru berupa
garis opak tipis berasal dari
pleura viseceralis ( pleural line).
2.Bila pneumothorax nya masif dpt
menekan jaringan paru sehingga
menyebabkan paru
Kolaps / menguncup.
3. Dan deviasi mediastinum/trachea.
Dgn intercostal lebar.
Asthma bronchial
• Keadaan klinis yang ditandai dgn
penyempitan dari bronchus /
bronchiolus yang bersifat kadang2
(paroxysmal) dan reversibel

• Biasanya karena proses alergi

• Pada gambaran rontgen foto kadang2


tidak ditemukan kelainan yg
mencolok, pada keadaan acute,
kecuali adanya hyperaerasi kedua
paru.
Penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK/ COPD)

Adalah penyakit paru kronis yang ditandai


dengan hambatan aliran udara diparu yg tidak
sepenuhnya reversibel, dan bersifat progresif
dan berhubungan dengan proses peradangan

Dapat karena :
Partikel atau gas yang beracun/berbahaya
Gambaran Rontgen PPOK

1. Dapat tampak normal.


2. Adanya hyperaereted
kedua paru..
3. Corakan bronkovaskuler
meningkat.
4. Dapat ditemukan adanya
bulla.
5. Dapat tampak adanya kor
pendulum.
kistik fibrosis Paru

Disebabkan karena suatu


penyumbatan
bronchus/bronchiolus/ alveolus
oleh suatu
Mukus yang kental .
Gambaran rontgen paru :
1 adanya hyperaereted pulmones.
2. Adanya garis2 linier(reticuler) yg
kurang jelas.
3. Sering akibat suatu
konsolidasi/bonchiectasis.
4. Bila dekat jantung menyebabkan(
shaggy heart appearence/)
Massa di thorax foto
Tampaknya mass di foto thorax harus di
bedakan apakah mass itu intra/extra
pulmonal.
Untuk ini perlu diperhatikan :
1. Sudut mass pd dinding thorax
lancip/tumpul.( Bila mass dibagian tepi. )
2. Bila sudut tumpul, extrapulmonal.
3. Bila sudutnya lancip : intrapulmonal.
4. Kecuali mass di tengah paru.
Mass diparu
Harus ditentukan batasnya reguler/ireguler.
Besar tumor juga perlu diukur.(ukuran massanya)
Letak tumor juga perlu di sebutkan.(topografinya)
Bila batas tumor ireguler :biasanya ganas.
Bila batas tumor reguler : biasanya jinak.
Ada tidak destruksi tulang iga, dll.
Tumor perlu diukur bila ganas ada doubling time. (
artinya tumor membesar 2 X dlm waktu seminggu)
Tumor2 jinak paru
Meliputi : 3 T , 1. L.
( thyroid, thymoma, teratoma, lymphoma )
Selain itu ada : tuberculoma.
: fungus.
: mesothelioma.
: dll.
Tumor ganas paru
Tumor primer : biasanya soliter.
bisa juga multipel(dumbell)
Tumor metastase : biasa multiple.
Kecuali multiple mass bentuk dumb bell.
Tumor ganas paru primer meliputi :
bronchogenic Ca. (large/small cell)
adeno carcinoma paru.
Pancoast tumor , dll.
Gambaran metastase diparu
Metastase diparu2 dpt dari organ lainnya.
Gambaran foto metastase diparu :
1. Seperti millier.
2. Seperti infiltrat kasar ( cotton ball)
3. Seperti lymphangitis carcinomatosa.
4. Seperti bronchopneumonia.
5. Seprti pleural efusi masif recurrence.
6. Seperti Coin lesion (biasa multiple)
Kelainan2 diafragma
Kelainan diafragma biasanya meliputi :
1. Hiatus hernia diafragma.
2. Hernia diafragmatika : Bodalek.
Morgagni.
3. Paralyse diafragma : (kelainan saraf)
4. Eventratio diafragma:(kelemahan otot)
5. Scallping diafragma.
6. Tenting diafragma. Dll.
Pleura
Pleura terdiri dari : parietalis / viseralis.
Normal pleura tidak tampak ;
Bila tampak hanya pleura visceralis saja.
Kelainan :
1. Pleural efusi :
2. Pleuritis.
3. Tumor pleura : mesothelioma.

Anda mungkin juga menyukai