1 - Patofisiologi Sistem Pernafasan
1 - Patofisiologi Sistem Pernafasan
SISTEM
PERNAFASAN
QORI’ ILA SAIDAH, M.Kep.,
Ns.Sp.Kep.An.
ATELEKTASIS
Merupakan kondisi kolapsnya alveoli
Hal ini dapat terjadi karena:
Obstruksitotaljalan nafas
Kurangnya surfaktan yang melapisi dinding
alveoli
Type atelektasis biasanya disebabkan oleh:
Tertutupnya bronkus kecil oleh mukus
Tertutupnya bronkus primer oleh benda yang
keras atau adanya mukus plug
ATELEKTASIS : BLOK PADA
JALAN NAFAS
Jika terdapat blokpada bronkus, maka udara yang
telah berada di alveolus akan diserap ke kapiler
dalam waktu beberapa menit-jam
Selanjutnya hal ini akan menyebabkan alveolus
kolaps
Jika alveolus mengalami kerusakan dan terbentuk
jaringan fibrosis, maka alveolus menjadi kaku
(rigid) dan tidak dapat colaps, absorbsi udara yang
terjebak di alveolus oleh kapiler akan
menyebabkan tekanan negatif yang sangat tinggi
dalam alveolus sehingga alveolus akan terisi air
yang selajutnya menyebabkan paru menjadi kolaps
(massive colaps)
ATELEKTASIS : KURANGNYA
SURFAKTAN
Surfaktan merupakan suatu zat yang
disekresi epitel khusus ke dalam cairan pada
alveolus yang melapisi permukaan alveolus
Fungsi surfaktan adalah mempertahankan
tegangan permukaan
Jika surfaktan menurun, maka tegangan
permukaan alveolus juga akan turun
Hal ini akan menyebabkan alveolus terisi
cairan yang selanjutnya menyebabkan paru
menjadi kolaps
HIPOKSIA DAN TERAPI OKSIGEN
Hampir semua patofisiologi paru dapat
menyebabkan hipoksia
Terapi oksigen dapat sangat bernilai, cukup
bernilai atau bahkan tidak bernilai sama
sekali
Pemahaman yang baik tentang hipoksia
dapat membantu menentukan apakah terapi
oksigen diperlukan atau tidak
HAL-HAL YANG DAPAT
MENYEBABKAN HIPOKSIA
Ketidak adekuatan oksigenasi darah pada
paru, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
hal:
Penurunan oksigen pada atmosfer
Hipoventilasi (muskular disorder)
Penyakit paru
Hipoventilasi yang disebabkan oleh peningkatan
resistensi jalan nafas
Atau penurunan komplience paru
Rasio ventilasi-perfusi yang abnormal
Gangguan pada membran difusi
HAL-HAL YANG DAPAT MENYEBABKAN
HIPOKSIA (LANJUTAN....)
Venous to arterial shunt
Tidak adekuatnya transport oksigen jaringan,
dapat disebabkan oleh:
Anemia atau Hb yang abnormal
Defisiensi sirkulasi secara umum
Defisiensi sirkulasi lokal (perifer, cerebral, coronary
vessel)
Edema jaringan
Ketidak mampuan jaringan menggunakan oksigen
Keracunan pada enzim oksidasi seluler (ex. Cyanida)
Ketidakmampuan menggunakan oksigen pada jaringan
karena toksisitas, defisiensi vitamin atau faktor lain
EFEK HIPOKSIA PADA TUBUH
Jika cukup berat, hipoksia dapat
menyebabkan kematian sel, namun pada
kondisi cukup berat hipoksia akan
menyebabkan :
Depressedmental activity to culminating coma
Reduced work capasity of the muscle
OXYGEN THERAPY IN
DIFFERENT TYPE OF HYPOXIA
In atmospheric hypoxia, oksigen dapat sangat
membantu proses repirasi yang
menggantikan kadar oksigen yang rendah
pada atmosfer
In hypoventilation hypoxia, seseorang yang
bernafas dengan oksigen 100% dapat
menyediakan oksigen 5x lebih banyak pada
alveolusnya dalam sekali nafas dengan
pernafasan biasa, namun tidak membantu
pasien yang mengalami excess CO2 yang juga
disebabkan oleh hypoventilasi
OXYGEN THERAPY IN
DIFFERENT TYPE OF HYPOXIA
Pada hipoksia yang disebabkan oleh
kerusakan membran alveolar difusi, hal ini
sama dengan pemberian oksigen akibat
hipoventilasi. Pemberian oksigen dapat
meningkatkan tekanan parsial oksigen
menjadi 5x lebih tinggi dari normal sehingga
membantu difusi gas, hal ini dapat
membantu meningkatkan pengangkutan
oksigen oleh darah paru 3-4x lebih cepat
OXYGEN THERAPY IN
DIFFERENT TYPE OF HYPOXIA
In hypoxia caused by anemia, abnormal hemoglobin
transport of oxygen, circulatory deficiency, or physio-
logic shunt
oxygen therapy is of much less value because normal oxygen
is already available in the alveoli.
The problem instead is that one or more of the mechanisms
for transporting oxygen from the lungs to the tissues is
deficient.
Even so, a small amount of extra oxygen, between 7 and 30
per cent, can be trans-ported in the dissolved statein the
blood when alveo-lar oxygen is increased to maximum even
though the amount transported by the hemoglobin is hardly
altered.
This small amount of extra oxygen may be the difference
between life and death.
OXYGEN THERAPY IN
DIFFERENT TYPE OF HYPOXIA
Hypoxia caused by inade-quate tissue use of
oxygen
the tissue metabolic enzyme system is simply
incapable of using the oxygen that is delivered
CYANOSIS
The term cyanosis means blueness of the
skin, and its cause is excessive amounts of
deoxygenated hemoglo-bin in the skin blood
vessels, especially in the capil-laries
definite cyanosis appears whenever the
arterial blood contains more than 5 grams of
deoxy-genated hemoglobin in each 100
milliliters of blood
HIPERCAPNIA
Hypercapnia means excess carbon dioxide in the
body fluids
hypercapnia usually occurs in association with
hypoxia only when the hypoxia is caused by
hypoventilation or circulatory deficiency.
In hypoxia resulting from poor diffusion through the
pulmonary membrane or through the tissues,
serious hypercapnia usually does not occur at the
same time because carbon dioxide diffuses 20 times
as rapidly as oxygen.
If hypercapnia does begin to occur,this immediately
stimulates pulmonary ventilation,which corrects the
hypercapnia but not necessarily the hypoxia.
HIPOKSIA-HIPERCAPNEA
Hipoksia dapat menyebabkan hipoventilasi, jumlah
karbondioksida yang dibuang ke atmosfer sebanyak
jumlah O2 yang diangkut dr atmosfer.
Sehingga dengan adanya hipoventilasi akibat
hipoksia, maka hipercapnia dapat terjadi
sepanjang hipoksia belum teratasi
Pada pasien yang mengalami defisiensi sirkulasi,
hipercapnia dapat terjadi karena jumlah CO2 yang
dibuang berkurang akibat sirkulasi yg tidak adekuat
sehingga hipercapnia jaringan menyertai hipoksia
Namun, karena transport CO2 3x lebih cepat drpd
O2, maka hipercapnea jaringan<hipoksia
DAMPAK HIPERCAPNEA
Jika pCO2 antara 60-75 mmHg, maka individu akan
merasakan “lapar udara” sehingga merasa dispnea
dan mengkompensasi dengan meningkatkan
pernafasan dan kedalaman nafas
Jika pCO2 meningkat 80-100 mmHg orang akan
mengalami lethargis dan koma.
Anestesi dan kematian dapat terjadi ketika pCO2
meningkat 120-150 mmHg
Lebih dari itu CO2 dapat menyebabkan depresi
pernafasan dan memulai proses :
CO2 semakin banyak
Penurunan respirasi
Respiratory death
DYSPNEA
Dyspneameans mental anguish associated
with inabil-ity to ventilate enough to satisfy
the demand for air. A common synonym is air
hunger.
Sensasi sesak dapat muncul karena hal
berikut:
Abnormalitas gas respirasi pada cairan tubuh,
misalnya karena hipercapnea dan hipoksia
Kerja keras sehingga sistem pernafasan
memerlukan lebih banyak ventilasi
Pikiran
DYSPNEA
Orang akan merasa sesak jika terdapat
banyak CO2 dalam cairan tubuhnya.
Pada keadaan dimana jumlah O2 dan CO2
dalam darah normal, maka gas respirasi perlu
dipertahankan dalam kondisi normal sehingga
orang menarik nafas dengan usaha lebih
banyak (forcefully)
Usaha nafas ini dirasakan sebagai sensasi
sesak
DYSPNEA
Pada saat kondisi respirasi normal dan orang
tetap merasa sesak, maka jenis sesak ini
diakibatkan oleh pikiran,
Hal ini disebut neurogenic dyspnea atau
emotional dyspnea
Sensasi dyspnea ini sama dengan perasaan
sesak yang dialami seseorang yang memasuki
ruangan yang ramai dan sempit