Kelompok 09
Sistem Muskuloskeletal
2016
Tutor: dr. silviana
Anggota:
1. Nadya A. R. (40514190)
2. Marco (40513219)
3. Wenny Damayanti (40514049)
4. Rachelle Betsy (40514052)
5. Siti Suryani (40514141)
6. Dewi Sri Fitriani (40514142)
7. Ferdian (40514209)
8. Suraj Singh S. (40514258)
Balada benjolan bikin benjol
Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke klinik dengan keluhan
benjolan di tungkai kanan yang mengeluarkan nanah. Benjolan teah
ada sejak 2 minggu yang lalu, awalnya sebesar 4cm dan membesar
cepat hingga saat ini diameter 10cm. Pada awalnya pasien tidak
merasakan nyeri, nyeri baru dirasakan sejak 1minggu terakhir. Sehari
sebelum ke RS, benjolan pecah mengeluarkan nanah berbau dan
tampak seperti luka yang menganga. Pasien ini tidak segera
memeriksakan benjolan dikakinya karena dia menganggap bahwa
benjolan tersebut sama seperti benjolan yang terdapat di punggung
kanannya yang telah ada selama 2 tahun.
Unfamiliar Terms
Perumusan Masalah
1. Kenapa nyeri baru dirasakan 1 minggu yang lalu ?
2. Kenapa benjolan awalnya 4cm membesar cepat menjadi 10 cm ?
3. Apakah ada hubungan benjolan sekarang dengan yang telah ada 2 tahun
yang lalu?
4. Mengapa benjolan pecah keluar nanah dan berbau ?
5. Sebagai dokter klinik apa yang harus dilakukan pertama kali ? Bagaimana
tatalaksananya ?
6. Apa pemeriksaan penunjang yang tepat ?
7. Jika benjolan di kaki itu tumor, apakah ada hubungan dengan infeksinya ?
Curah Pendapat
1 & 2. - karena infeksi
- karena tumor
3. Beda, yang sekarang karena keluar nanahada infeksi
yang dulu tumor jinak atau ganglion (pengumpulan cairan sendi)
4. Ada infeksi sel darah putih bernanah
5. Dibersihkan selanjutnya antibiotic
6. Kultur, cek darah, CT-Scan, MRI
7. Mungkin bisa
Review
Tumor otot &
Jaringan lunak + Jinak
Ganas
ulkus pada
tungkai
Definisi, klasifikasi, etiologi, patfis, factor resiko, epdemiologi, tanda dan gejala, penegakan diagnosis, tata
laksana ( farmako, non farmako, dan edukasi), komplikasi, DD, prognosis
Learning Objective
1. MM Tumor ganas pada otot dan jaringan lunak
2. MM Tumor jinak pada otot dan jaringan lunak
3. MM Ulkus pada tungkai
Epidemiologi
• Biasanya terjadi pada umur 40-60an.
• Jarang terjadi pada anak-anak.
Tanda dan Gejala
• Lembut/lunak.
• Ada rasa sakit/nyeri
• Biasanya terdapat pada jaringan lunak dalam dari ekstremitas proksimal dan retroperitoneum.
• Tumor retroperitoneal: penurunan BB, sakit pada perut, gagal ginjal
Morfologi
• Secara histologi :
• Well-differentiated liposarcoma liposit
• Myxoid liposarcoma
• Round cell liposarcoma lipoblas
• Pleomorphic variant
Liposarkoma
Diagnosa
• CT Scan
• MRI
• Pemeriksaan secara histologi
Tatalaksana
• Low-grade wide excision
• High-grade radical resection
• In inaccesible access radiation theraphy
Liposarkoma
Liposarkoma
Fibrosarkoma
Definisi
• Tumor ganas (maligna) dari jaringan fibrosa.
Gejala
• Pembengkakan
• Tidak nyeri
• Sulit bila berjalan
• Retriksi gerakan sendi pada sendi terdekat
Morfologi
• Batas / tepi tidak tegas.
• Tanpa rasa sakit/nyeri.
• Bertambah besar dan bermetastase (biasanya ke paru-paru).
• Secara mikroskopik :
• High-grade : sel spindel
• Low-grade : dapat sulit dibedakan dengan fibromatosis
Fibrosarkoma
Diagnosa
• Diagnosa biasanya hanya dapat ditegakkan setelah biopsi dan pemeriksaan
secara histologi.
• Anamnesis: letak pada persendian menyebabkan gangguan pergerakan,
nyeri dan gangguan aliran darah pada bagian distal dari lesi, riwayat
paparan (pekerjaan, radioterapi lama, bekas luka lama)
• Pemeriksaan penunjang: X-ray, USG, CT-scan, MRI
Tatalaksana
• High-grade : eksisi luas.
• Low-grade : eksisi luas + pre-operatif dan post-operatif terapi radiasi.
Fibrosarkoma
Rhabdomiosarkoma
Definisi
• Tumor ganas (maligna) pada otot lurik.
Epidemiologi
• Biasanya pada orang-orang dewasa muda.
Morfologi
• Biasanya pada punggung atau pinggang
• Membesar
• Tepi/batas tidak tegas
• Ada rasa sakit/nyeri
• Dapat berubah bersamaan dengan otot yang terkena.
• Terlihat kelompok sel otot lurik yang sangat abnormal pasa pemeriksaan histologi.
Rhabdomiosarkoma
Diagnosa
• Biopsi dan pemeriksaan histologi
• CT scan
• MRI
Tatalaksana
• High-grade : reseksi radikal dari otot yang terkena. Cth : dari origo hingga ke insersio.
• Jika tidak dapat dipastikan grade nya atau tumor telah menyebar hingga ke fascial sheath
disarankan melakukan amputasi.
• Amputasi juga bisa untuk lesi yang kambuh.
• Jika dapat dilakukan pengangkatan menyeluruh, dapat dilakukan juga radioterapi untuk
menurunkan resiko kambuh.
Penyebab dan Jenis Rhabdomyosarcoma
Gambaran klinik
• Tidak dapat terlihat jelas kecuali ada perdarahan akut dan
massa jarang teraba
Leiomyosarkoma
Pemeriksaan histologi
•Biopsi pada dinding lumen dan USG
endoskopi
Penatalaksanaan
•Kemoterapi dan radiasi
Leiomyosarkoma
Sarkoma sinovia
• adalah neoplasma maligna muncul dari sel sinovia
• Sering ditemukan pada sarung tendo / dekat persendian orang
dewasa muda.
• Walaupun terdapat sebagai pembengkakan jar. lunak dekat sendi, tapi
jarang menimbulkan nyeri
• Secara radiologis terdapat gambaran kalsifikasi jar. lunak
Sarkoma sel retikulum
• Tumor ganas jar. lunak dari matriks jar. ikat sistem retikuloendotelial
• Proliferasi sel ditemukan di luar dan dalam kelenjar limfe
• Penyakit primer pada usila, baik pria & wanita
Terapi
• Terapi bedah
• Penyinaran radioterapi sbg terapi primer hasil mengecewakan
karena tahan hidup 5 tahun hanya 30 %
• Kemoterapi adriamisin, ifosfamid, dan DTIC, dimetil imidazol
karboksamid, pada prabedah & pascabedah
• Metastasektomi bila bedah primer secara radikal dan tidak
diemukan metastasis serta tidak ada KI pembedahan paru
metastektomi paru (bila ke-3 syarat terpenuhi, bisa hidup selama 5
tahun sekitar 30-40%)
Perfusi regional terisolasi
• Ekstremitas yang bersangkutan diisolasi dari peredaran darah tubuh
dan diperfusi dengan mesin jantung paru.
• Perfusi yang diedarkan mengandung kemoterapi dosis tinggi
(melfalan) disertai faktor nekrosis tumor (TNF-alfa) nekrosis
tumor remisi total / parsial
Learning Objective 2
Klasifikasi tumor jinak pada jar lunak
LIPOMA
• Definisi : adalah tumor jinak subkutis yang berisi jaringan lemak
• Penyebab dan epidemiologi :
Penyebab : tidak diketahui
Umur : anak dan dewasa
Jenis kelamin : pria
• Gejala singkat penyakit : benjolan lunak dibawah
kulitmembesar&banyak,tanpa nyeri
Pemeriksaan kulit
Lokalisasi: lengan,leher,punggung,dada dan tungkai
Efloresensi/sifat-sifatnya: tumor solitar atau multipel dengan
konsistensi lunak,besarnya bervariasi lentikular sampai
numular,berlobus-lobus
• Gambaran histopatologi: tampak lobulus dengan kapsul berisi sel lemak
normal yang berikatan dengan jaringan ikat
• Diagnosis banding:
1. Neurofibromatosis: biasanya multipel,pada penekanan terasa lunak dan
tidak dapat digerakan dari dasarnya
2. Kista epidermal: konsistensi agak keras,sulit ditegakan dari daerah
sekitarnya
3. Hibernoma : berasal dari lipoma embrional,warna yang coklat,konsistensi
keras dan biasanya tunggal
• Penatalaksanaan : EKSISI
• Prognosis: baik
LIPOMA
Fibroma
Definisi
• Tumor jinak (benigna) dari jaringan fibrosa.
Patologi
• Secara mikroskopik : lesi bervariasi dari sel benigna hingga beberapa terlihat seperti sel maligna
• Tidak bermetastase dan dapat dieradikasi jika operasi cukup menyeluruh.
• Dalam keadaan berbahaya jika setelah beberapa usaha eradikasi, tumor infiltrasi ke aksila atai pelvis. tidak
dapat lagi dilakukan pengangkatan menyeluruh.
Fibromatosis
Tatalaksana
• Operatif :
• Eksisi luas dan terapi radiasi
• Resiko kambuh 2x lebih tinggi dengan reseksi intralesional dan marginal
dibandingkan dengan reseksi hingga luar margin dari tumor.
• Non-operatif :
• Untuk lesi yang tidak dapat dijangkau atau gagal pada beberapa kali operasi
pengangkatan.
• Agen hormonal : cth tamoxifen (preparat anti-estrogen)
• Terapi sitotoksik
Fibromatosis
Rhabdomyoma
Definisi
• Tumor jinak (benigna) pada otot lurik.
Etiologi
• Variasi genetik dari perkembangan otot lurik
Diagnosa
• Pemeriksaan histologi sel-sel besar yang menyerupai otot lurik, eosinofilik poligonal dengan inti di perifer
• Jika diduga tumor eksplorasi dini dan biopsi disarankan karena dapat terjadi malignansi.
• Radiografi MRI dan CT scan
Tatalaksana
• Jika sudah pasti tumor eksisi.
Rhabdomyoma
Morfologi
• Papul-papul atau nodul-nodul yang halus dan tidak keras
• Biasanya dengan diameter <2cm
• Berwarna coklat kemerahan
• Sakit pada palpasi
• Pada kulit tidak bisa digerakkan ke segala arah tapi hanya dapat digerakkan ke jaringan subkutan yang ada
dibawahnya.
Leiomyoma
Etiologi
• Transmisi/kelainan gen
Diagnosa
• Secara histologi:
• Nukleus memanjang dengan ujung tumpul (seperti bentuk rokok atau belut)
• Pada potongan melintang : perinuclear vascualisation
• Terlihat normal pada mikroskop elektron
Tatalaksana
• Operatif : eksisi / eksisi biopsik
• Farmakoterapi : pengurang rasa sakit Ca Channel blocker : ex: nifedipine.
Leiomyoma
Tumor sel raksasa
• Asal: dari sarung tendo
• Sangat jarang ditemukan, cenderung berinvasi ke tulang, tapi tidak
pernah bermetastasis jauh
• Umumnya batas tidak tegas
• Eksisi sederhana / kuretase memberi hasil baik
Tumor desmoid
- asal: sel sarung fasia dan struktur muskulaponeuretik sehingga disebut
fibromatosis agresif/ fibromatosis muskuloaponeurotik
- Secara histologis jinak, tapi bersifat invasif lokal
- Menurut lokasi tumor desmoid abdomen & ekstra abdomen
Kondrometaplasia sinovia
• Sel sinovia berubah menjadi kondroblast yang menghasilkan
pengumpulan jar kartilago dalam membran sinovia
• Pengumpulan kartilago berkembang jadi pusat osifikasi radiopak
pada gambaran radiologis
• Massa osteokondral, tumbuh bertangkai dan terlepas dari membran
sinovia menjadi korpus liberum dalam rongga sendi
Kondrometaplasia sinovia
• Pada > 40 tahun
• Sendi yang umumnya terkena: lutut, panggul , siku
• Gejala & keluhan: sesuatu yang bergerak dan “berbuni gemertak”
dalam sendi yang terkena
• Terapi : mengeluarkan penumbuhan tersebut dari sendi dan
sinovektium
Learning Objective 3
Definisi
• Ulkus adalah kerusakan lokal atau ekskavasi, permukaan organ atau
jaringan yang ditimbulkan oleh terkelupasnya jaringan.
• Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai hilangnya epidermis atas
hingga mengenai dermis yang disebabkan oleh infeksi, gangguan
pembuluh darah, atau keganasan
Klasifikasi Ulkus Kruris
1. Ulkus Tropikum
2. Ulkus Varikosum
3. Ulkus Arteriosum
4. Ulkus Neutropik
1.Ulkus Tropikum
Definisi Etiologi
• Ulkus Tropikum Ulkus yang • Trauma
cepat berkembang dan nyeri, • Higiene
biasanya pada tungkai bawah
dan lebih sering ditemukan pada • Gizi
anak-anak kurang gizi di daerah • Infeksi oleh kuman Bacillus
tropik fusiformis dan Borrelia vincentii
Manifestasi Klinis
• Dimulai dari luka kecil terbentuk papula dengan cepat meluas
menjadi vesikel vesikel pecah dan terbentuklah ulkus kecil
setelah ulkus diinfeksi kuman ulkus meluas ke samping dan ke
dalam dan memberi bentuk khas ulkus tropikum
Diagnosis Pemeriksaan penunjang
• Predileksi tungkai
bawah • Diambil sekret dari
• Kelainan kulit : ulkus dinding ulkus mencari
solitar, numular, ada lesi bakteri Bacillus
satelit akibat fusiformis dan Borrelia
autoinokulasi vincentii
• Pinggir ulkus meninggi,
dinding menggaung, tepi
teratur, sekret produktif
(warna kuning coklat
kehijauan dan berbau)
• Terasa nyeri
Ulkus Tropikum
Penatalaksanaan
1. Umum : Perbaiki gizi 2. Khusus :
memberikan a. Pengobatan Sistemik :
makanan mengandung
kalori dan protein Penisillin IM selama 1
tinggi, vitamin, mineral mggu s/d 10 hri, dosis sehari
600.000 – 1,2 jt unit
Tetrasiklin PO dosis
Pengobatan Topikal : 3x500 mg sehari (sebagai
Salep salisilat 2% pengganti penisillin)
Kompres KMnO4
2.ULKUS VARIKOSUM
Definisi Etiologi
• Ulkus varikosum ulkus pada • Dari P.D trombosis dan
tungkai bawah yang disebabkan kelainan katup vena
oleh gangguan aliran darah vena • Dari luar P.D Bendungan di
daerah proksimal tungkai bawah
oleh karena tumor di abdomen,
kehamilan, atau pekerjaan yang
dilakukan dengan banyak berdiri
Patofisiologi
• Terjadi bendungan di daerah proksimal / terjadi kerusakan katup vena
tungkai bawah tekanan vena meningkat timbul edema pada
sekitar pergelangan kaki dan tekanan kapiler juga ikut meningkat
sel darah merah keluar dari jaringan timbul perdarahan di kulit
awal bintik merah lambat laun jadi hitam
Patofisiologi
• Vena superficialis melebar dan memanjang berkelok-kelok seperti
cacing (varises) lama-kelamaan awal sembab akan digantikan j.
fibrotik kulit akan teraba kaku . Mengeras jaringan alami
gangguan suplai darah karena iskemik nekrosis
Manifenstasi Klinis
• Tanda khas insufisiensi vena
menahun edema
• Bengkak pada kaki yang
semakin meningkat ketika
berdiri dan diam, berkurang
saat elevasi tungkai
• Kaki terasa pegal, gatal,
terbakar, tidak nyeri dan
berdenyut
• Daerah predileksi maleolus
(maleolus medialis) dan betis
• Ulkus biasanya memilki tepi tidak
teratur, ukurannya bervariasi dan
bisa jadi meluas
• Di dasar ulkus terlihat jaringan
granulasi
• Terdapat banyak eksudat
• Kulit sekitar tampak merah
kecoklatan akibat hemosiderin
• Kulit sekitar luka mengalami
indurasi, mengkilat, dan fibrotik
Diagnosis
• Predileksi : tungkai bawah dan betis
• Kelainan kulit : eritema dan hiperpigmentasi
• Ulkus bisa soliter dan multipel
• Bentuk bulat / oval, bentuk kadang tidak teratur
• Tepi luka lunak dan meninggi oleh karena radang akut dan dasar kotor
• Ulkus tidak terasa nyeri, kecuali disertai selulitis / infeksi sekunder
lainnya
Penatalaksanaan
1. Umum : Khusus :
Tinggikan letak tungkai a. Pengobatan Sistemik :
saat berbaring untuk Seng Sulfat 2x200 mg/hri
mengurangi hambatan
aliran vena, sementara
untuk varises yang b. Pengobatan Topikal
terletak di proksimal Bila terdapat pus kompres
ulkus diberi beban dengan larutan permanganas
elastis agar dapat kalikus 1:5000 atau larutan
membantu kerja otot perak nitrat 0,5 % atau 0,25 %
tungkai bawah
memompa darah ke
jantung
ULKUS ARTERIOSUM
3. ULKUS ARTERIOSUM
Definisi Etiologi
• Ateroma yang terjadi pada P.D abdominal dan
• Ulkus arteriosum tungkai
ulkus yang terjadi
akibat gangguan Secara garis besar, penyebab ulkus arteriosum
peredaran darah arteri dibagi jadi 3 :
• Ekstra mural aliran darah arteri terganggu
oleh karena p.d ateriole terjepit oleh jaringan
fibrosis, misal karena edema yang lama,
skeloris karena skleroderma
• Mural aliran darah terganggu karena
kelainan pada dinding p.d, misalnya vaskulitis
/ arterosklerosis
• Intra mural aliran darah terganggu karena
sumbatan lumen p.d kecil, misal akibat
perubahan viskositas darah, perlekatan,
platelet, fibrinogenesis
Patogenesis
• Gangguan aliran darah arteri (terjadi penyempitan / penyumbatan
lumen) jaringan akan alami hipoksia (iskemi) terjadi perubahan
di kulit kulit jadi tipis kering, bersisik, sianotik, bulu tungkai
berkurang, kuku jari menebal, dan distrofik akibatnya daya tahan
terhadap trauma dan infeksi menurun bisa terjadi gangren pada
jari kaki, kaki dan tungkai ulkus
Manifestasi Klinis
• Ulkus karena :
• Hipertensi Sering disebelah posterior, medial / anterior
• Arteriosklerosis obliterans terjadi pada tonjolan tulang
• Awal terlihat lesi eritematosa yang nyeri, kemudian bagian tengah
berwarna kebiruan dan menjadi bula hemoragik akhirnya alami
nekrosis
• Ulkus timbul biasanya dalam, berbentuk plong (punched out), kotor
tepi ulkus jelas
• Terdapat rasa nyeri biasanya malam hari (mendadak / perlahan)
• Saat tungkai diangkat / keadaan dingin rasa nyeri makin hebat
Diagnosis
• Predileksi : tungkai bawah
• Kelainan kulit : ulkus yang timbul
biasanya dalam, bentuk plong
(punched out), tepi ulkus jelas
• Terasa nyeri
Penatalaksanaan
2. Khusus :
1. Umum :
a. Pengobatan Sistemik :
Hindari suhu Untuk menanggulangi infeksi dapat
dingin diberikan AB / metronidazol (khusus
kuman anaerob) dan analgetik untuk
Hindari mengurangi rasa nyeri
merokok
b. Pengobatan Topikal :
Benzoin Peroksida 10-20 % untuk
merangsang granulasi, bakterisidal,
dan melepaskan O2 ke dalam jaringan
Vaseline : agar kulit normal di
sekitar ulkus tidak teriritasi
Seng Oksida utk mengabsorbsi
eksudat dan bakteri
4. ULKUS NEUTROFIK
Definisi Etiologi
Ulkus Neutrofik • Kerusakan saraf neuropati
ulkus yang terjadi perifer hilang rasa nyeri /
karena tekanan / anestesi
trauma pada kulit • Pada penderita siringomieli , spina
anestetik bifida, tabes dorsalis, cedera pada
saraf
• Pada pasien DM yang alami
komplikasi neuropati perifer
tidak akan merasa sakit jika
menginjak benda tajam padahal
timbul luka dan mudah terkena
infeksi berulang akan
menimbulkan kerusakan jaringan
• Pasien Kusta saraf rusak
hilang rasa nyeri dan suhu tidak
menyadari bila terjadi trauma
Manifestasi Klinis
• Sering terjadi pada kaki (sering
terkena trauma) Tumit dan
metatarsal (bisa tunggal dan
multipel)
• Bentuk ulkus bulat, tidak nyeri,
berisi j. nekrotik, kering
(anhidrotik), hiperkeratotik
• Ulkus bisa sampai subkutis
bentuk sinus bahkan mengenai
tulang, dan dapat pula
mengalami infeksi sekunder
Diagnosis
• Predileksi : telapak kaki, ujung jari dan sela pangkal jari kaki
• Kelainan kulit : ulkus soliter, bulat, pinggir rata, dasar cekung, kering
(tidak produksi sekret), tidak ada indurasi
• Tidak nyeri
• Ulkus dapat ditutupi krusta dan daerah sekitarnya anhidrosis (kering)
Penatalaksanaan
1. Kurangi tekanan
2. Atasi infeksi
3. Obati DM ( mengontrol kadar gula )
4. Melindungi diri terhadap trauma
Pemeriksaan Penunjang
Prognosis
Kurang baik karena sering mengalami residif
Tatalaksana Ulkus Secara Umum
Prinsip Utama Tatalaksana Ulkus
• Menghilangkan tekanan pada lokasi ulkus mengistirahatkan dan membalut
kaki, penggunaan plester gips, serta penggunaan sepatu khusus
• Debridement yang agresif
• Kontrol infeksi yang adekuat :
• Infeksi ringan antibiotik PO
• Infeksi berat antibiotik IV dosis tinggi
Debridement
• Untuk mempercepat penyembuhan, luka dijaga agar tetap kering dari
drainase dan jaringan nekrotik. Metode yang paling biasa adalah
membilas dengan normal saline, apabila tidak berhasil perlu dilakukan
debridement
• Debridement adalah pengangkatan jaringan mati dari luka.
Pengangkatan jaringan mati sangat penting terutama bila ada infeksi.
Proses Penyembuhan Ulkus
1. Fase Aktif
Leukosit berperanan aktif menghancurkan jaringan rusak
Monosit akan melepaskan enzim untuk menghancurkan kolagen
Pada fase ini, transudat dan eksudat akan dikeluarkan
Pada fase aktif awal, eksudat yang dikeluarkan bersifat steril.
Proses Penyembuhan Ulkus
2. Fase Proliferasi
Fase ini ditandai dengan adanya granulasi dan reepitelisasi
jaringan
3. Fase Maturasi
Dalam fase ini kulit yang sakit tampaknya telah sembuh,
namun sebenarnya proses penyembuhan belum selesai. Banyak hal
dapat dilakukan selama fase ini untuk mencegah terbentuknya jaringan
parut
Perawatan Ulkus Berdasarkan atas Fase
Penyembuhan Ulkus
1. Fase aktif
Tidak memberikan beban pada kaki
Imobilisasi
Mengganti pembalut sesering mungkin
Menjaga higiene luka
Yang perlu diperhatikan dalam fase aktif adalah jangan sampai pembalut
menjadi basah oleh transudat, karena pada fase ini transudat bersifat steril,
pada tahap ini tidak dibutuhkan antibiotik.
Perawatan Ulkus Berdasarkan atas Fase
Penyembuhan Ulkus
2. Fase proliferasi
Tidak memberikan beban untuk kaki
Menggunakan pembalut yang lembab (pembalut direndam
dalam larutan salin dan diperas sampai kering)
Menjaga higiene luka
Balutan diganti setelah dua hari, saat mengangkat balutan,
bila balutan melekat dengan luka, maka balutan harus direndam
terlebih dahulu.
Perawatan Ulkus Berdasarkan atas Fase
Penyembuhan Ulkus
3. Fase maturasi
Pemberian beban bertahap dengan alas kaki protektif
Kaki dapat direndam
Luka ditutup dengan plester semipermeabel
Kesimpulan dan Saran
• Kesimpulan:
Kami telah mempelajari Definisi, Patofisiologi, Etiologi, Klasifikasi,
PF, PP, Tanda dan Gejala, Tatalaksana( farmako&nonfarmako),
Prognosis, komplikasi, Faktor Resiko, DD, Gizi dari Tumor jinak dan
ganas otot dan tulang rawan serta ulkus pada tungkai.
• Saran:
disarankan pada laki-laki tersebut untuk melakukan pemeriksaan
penunjang seperti CT-Scan, MRI untuk benjolan di tungkainya. Serta
memeriksakan benjolan yang ada pada punggungnya untuk
mengetahui apakah itu tumor jinak atau ganas.
Daftar pustaka
• 1.Lin P, Phillips T. Ulcers in Jean L Bolognia et al. Dermatology. Volume
• 2.London: Mosby, 2003:1631-48.2.Sudirman U, dr. Ulkus Kulit dalam Ulkus Kulit. Ilmu Penyakit Kulit.Jakarta: Hipokrats, 2000:281-97.
• 3.Sularsito S.A. Ulkus Kruris dalam Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit DanKelamin. Edisi III. Jakarta: FKUI, 2002:227-34.
• 4.Siregar R.S. Ulkus Tropikum, Ulkus Trofik. Saripati Penyakit Kulit. Edisi2. Jakarta: EGC,2004:63-7.
• 5. PeDOIA, Ulcus Cruris Venosum,http://www.dermis.net [diakses 23September 2007].
• 6.Hall John C. Sauers Manual of Skin Disease. Philadelphia: LippincottWilliams and Wilkins, 2000:110-2.
• 7.Landow K R. Ulkus Tungkai. Kapita Selekta Terapi Dermatologi. Jakarta:EGC,1995:201-3.
• 8.Agustin T, Pusponegoro EHD. Patogenesis dan Penatalaksanaan Ulkus Stasis. Media Dermato-Venereologica Indonesiana:2005;32:87-95.
• 9.Mulyana S. Ullkus Diabetik,http://www.tentangkedokterandanlinux.html [diakses:22 September 2007].
• 10.ellerman K, Rothel H, Ulcus Cruris Assosiated With Polidase Deficiency,http://Dermatology.Colib.org[diakses 23 September 2007]
• At a Glance, Reumatologi, Ortopedi, Trauma.
• Salter-Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal SystemDas gupta. 2008. a cancer journal for clinicians.
• Jong W.D. 2004. Buku ajar ilmu bedah de jong. Edisi 2. jakarta: EGC
• Sularsito S.A. Ulkus Krusis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. jakarta: FKUI. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th
edition.
• Robbins Pathologic Of Disease 7th edition.
• http://emedicine.medscape.com/article/1057733-clinical#showall
• Tumor Bone Diseases and Osteoporosis in Cancer Patients. (Jean Jacques Body)