Anda di halaman 1dari 12

PRODUK ONKOGEN

: R E G U L AT O R
KUNCI DALAM
PEMBELAHAN SEL

KELOMPOK 8 :

1 . I N AYAT U L K A R I M A H (160341606057)
2. NANDA CHOIRUN N (160341606088)
PRODUK ONKOGEN : REGULATOR KUNCI
DALAM PEMBELAHAN SEL
• Berdasarkan fungsinya, protoonkogen dapat digolongkan menjadi  factor pertumbuhan,
kelompok pengkode protein GTP dengan aktivasi GTP-ase, mengkode protein kinase, regulator
transkipsi
• Fungsi produk dari protoonkogen yang berupa faktor pertumbuhan atau reseptor faktor
pertumbuhan, kemungkinan berfungsi dalam transfer sinyal dari membran sel ke nukleus.
• Protein ini mengikat faktor pertumbuhan pada situs pengikatan ekstraselular dan
mentransmisikannya , kemungkinan akibat dari transisi alosterik, ke situs kinase interseluler.
Sehingga ,engaktifkan kinase dan menginduksi fosforilasi protein kunci interseluler.
P JUN DAN P FOS SEBAGAI AKTIVATOR
TRANSKRIPSI GEN

Produk onkogen ada dua yaitu Pjun dan Pfos, Pjun dan Pfos ini merupakan activator
transkipsi gen.
1. Pjun  Merupakan factor transkipsi dari AP-1 yang bisa diinduksi oleh tumor.
 Jika AP-1 ditambah dengan Enhacer virus, itu akan menghasilkan Sel tumor
 AP-1ini memiliki sekuens inti konsensus TGACTCA
2. C-jun ditambah dengan C-fos akan menjadi suatu kompleks. C-jun dan c-fos dapat berikatan
membentuk suatu kompleks dimana c-jun dan c-fos kaya akan leusin yang memiliki potensi untuk
membentuk daerah alpha-helical dengan rantai samping leucine yang terulur dari kedua sisi helix.
Protein ini sering disebut pembentuk susunan “leucine zipper”.
AWAL MUTASI DARI ONKOGEN RAS SELULAR

• Onkogen dari sel kanker manusia diklon dan dicirikan, sebagai sel sel turunan dari
protoonkogen c-ras . Protoonkogen c-ras ini dapat bermutasi menjadi onkogen
penyebab kanker.
• Ada 3 jenis protoonkogen  c-H ras , c-K ras dan c-N ras , ketiga jenis
protoonkogen ini memiliki aktivasi GTPase yang mirip .
• Mutasi ini mengakibatkan subsitusi pada transversi basa GC menjadi TA. Subsitusi
mutasi yang menyebabkan onokgenitas ini melibatkan setidaknya satu atau lebih
substitusi pada kodon nomor 12, 59, dan 61.
• Pada saat G protein berikatan dengan GTP dibantu dengan aktivasi adenylate kinase akan
mengaktifkan GTP ase (G protein) . Kemudian, GTP yang berikatan dengan G protein akan
dihdrolisis oleh aktivitas GTPase setempat, dan mengembalikan G protein ke status inaktif.
Jika protein ras bekerja dengan mekanisme seperti ini, maka mutasi yang menyebabkan
hilangnya aktivitas GTPase dapat mengunci ras protein dalam bentuk aktif, yang dapat memicu
pembelahan sel secara menerus dan pembentukan kanker.
G-Protein + GTP G(ras)
(Aktivasi adenylate kinase)
G + GTP (Aktif) Mutasi (G-ras tidak berikatan dengan GTP ase)

Dihidrolisis oleh GTPase Aktif membelah (G + GTP)

Tumor
G + GTP
(inaktif)
TRANSLOKASI BREAKPOINT PADA LOKUS
PROTOONKOGEN
• Translokasi, atau delesi melibatkan kromosom yang spesifik dan seringkali terjadi breakpoint
pada posisi yang sama, dan seringkali teramati pada beberapa jenis kanker. Contohnya adalah
kromosom Philadelphia, kromosom 22 yang telah kehilangan banyak segmen di lengan
panjangnya
• Philadelphia dihasilkan oleh translokasi resprok yang melibatkan ujung lengan panjang
kromosom 9 dan 22. Breakpoint pada kromosom 9 terjadi sangat dekat dengan protoonkogen
c-abl, dan hasil translokasi memindahkan protoonkogen tersebut ke kromosom 22. Akibatnya
pada beberapa pasien dihasilkan transkrip abnormal c-abl.
AKTIVASI INSERTIONAL PROTOONKOGEN
• Para ahli mengelompokkan virus penyebab tumor menjadi 2 yakni RVS dan slow transformi
virus. Pada RSV membawa onkogen v-src sedangkan slow transformi virus tidak terdapat
onkogen namun bisa diinduksi oleh sel tumor. LTR dari DNA proviral dari RNA virus tumor
mengandung elemen enhancer/promoter dan integrasi dari provirus ini dapat menyebabkan
meningkatnya laju transkripsi dari gen yang berdekatan.
Ex :
Limfoma B Virus

C- myc ALV (enhacer)

Laju transkipsi naik Sel Aktif membelah (Abnormal) Kanker limfa


AMPLIFIKASI PROTOONKOGEN PADA SEL
KANKER
Protoonkogen dapat menyebabkan tumor namun tidak pada jalur onkogen. Protoonkogen akan
terjadi perluasan/pembesaran ekstra gen dimana ada 2 gen yang terlibat yakni kromosonal kecil
yang biasa disebut double minutes dan HRS (hromogenous straininh reg) yang akan
mengakibatkan terjadinya overproduction dan akan mengakibatkan Tumor.
AWAL DARI VIRUS ONKOGEN

Awalnya diduga bahwa homolog seluler dari viral onkogen merupakan relik dari retroviral
provirus. Namun penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa perbedaan menonjol antara selular
protonkogen dan viralonkogen adalah bahwa protoonkogen memiliki intron sedangkan onkogen
hanya terdiri dari satu ekson.
Hal ini menyatakan bahwa v-onkogen berevolusi dari protoonkogen.

Anda mungkin juga menyukai