BIOSPHERE

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 31

BIOSFER

AVICENA SAKUFA MARSANTI, SKM, M.KES


Biosphere

• Regions in which life can


exist
• Made up of 3 parts :
• Atmosphere (air)
• Hydrosphere (water)
• Lithosphere (rock and
sediments)
BIOSFER = EKSOSFER

 Lingkungan yang terdiri atas Fauna, Flora, Terkecuali manusia, sekalipun manusia itu
merupakan bagian dari alam, tetapi tidak digolongkan ke biosfir
 Batasan biosfer  tidak lagi terdapat benda hidup (5 mil diatas bumi & beberapa mil ke dalam
bumi )

Organisme Populasi Komunitas Ekosistem EKOSFIR


Perubahan Kualitas Biosfer
Lingkungan (Kualitas dan Kuantitas)

Keseimbangan
(Equilibrium)
Energy and Nutrients
energy flows in one direction: from sun to producers to
consumers
BIOSFER dan KESEHATAN
 PENGARUH TIDAK LANGSUNG  PENGARUH LANGSUNG

BAHAN SUMBER ENERGI VEKTOR


 MAKANAN PENYAKIT
BAKU

ELEMEN FISIK 
ELEMEN MIKROORGANISME BINATANG BUAS
SANDANG, PAPAN,  VIRUS, RICKETSSIA, /BERACUN
PANGAN, INDUSTRI, OBAT- BAKTERI, PROTOZOA, FUNGI
DAN METAZOA
OBATAN, FERMENTASI, DLL.
LINGKUNGAN BIOLOGIS
DALAM BIOSFER

LINGKUNGAN
MAKANAN VEKTOR PENYAKIT

FOOD HYGIENE PEST CONTROL


FOOD HYGIENE

 Makanan adalah sumber energi satu-


satunya bagi manusia, yang juga sangat
baik untuk pertumbuhan mikroba yang
patogen
 Food Hygiene  semua kondisi dan
tindakan yang diperlukan untuk menjamin
keamanan dan kesesuaian makanan pada
semua tahap rantai makanan

FOOD BORNE DISEASE (Penyakit


bawaan makanan) Penyakit
yang diperoleh dari
mengkonsumsi pangan yang
terkontaminasi.
PENYAKIT PENYEBAB
VIRAL :
Diare Rotavirus
Hepatitis A Virus Hepatitis A
BAKTERIAL :
Cholera Vibrio cholerae
Dysenterie bacillaris Shigella spp.
Typhus abdominalis Salmonella typhi
Tuberculosa (usus) Mycobacterium tuberculosa

PROTOZOA :
Dysenterie amoeba Entamoeba histolytica
METAZOA :
Ascariasis Ascariasis lumbricoides
Oxyuriasis Enterobius vermicularis
Trichinosis Trichinella spiralis
Trichuriasis Trichuris trichiura
Ancylostomiasis Ancylostoma duodenale
Dracontiasis Dracunculus medinensis
Diphyllobothriasis Diphyllobothrium latum
Cysticercosis Cysticercus cellulosae
Taeniasis Taenia saginata
Taenia solium
Fasciolopsiasis Fasciolopsis buski
6 PRINSIP HYGIENE DAN SANITASI
MAKANAN

1. PEMILIHAN BAHAN MAKANAN


2. PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN
3. PENGOLAHAN MAKANAN
4. PENYIMPANAN MAKANAN
MASAK
5. PENGANGKUTAN MAKANAN
6. PENYAJIAN MAKANAN
1. PEMILIHAN BAHAN MAKANAN

BAHAN MAKANAN DI BAGI DALAM 3 GOLONGAN :


 BAHAN MAKANAN MENTAH (SEGAR)
 Makanan yang perlu pengolahan sebelum
dihidangkan
 Daging, beras, ubi, kentang, sayuran, telur Pilih bahan
dll makanan
yang segar,
 MAKANAN TEROLAH (PABRIKAN )
utuh, tidak
 Makanan yang dapat langsung dimakan
retak atau
tapi digunakan untuk proses pengolahan
pecah,
lebih lanjut perhatikan
 Tahu, tempe, kecap, ikan kaleng, kornet, dll EXP date, dll
 MAKANAN SIAP SANTAP
 Makanan yang langsung dapat dimakan
 Nasi rames, soto, mie, bakso, ayam goreng,
dll
2. PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

 PENYIMPANAN SEJUK
(COOLING)
 PENYIMPANAN DINGIN
(CHILLING)
 PENYIMPANAN DINGIN SEKALI
(FREEZING)
 PENYIMPANAN BEKU (FROZEN)
3. PENGOLAHAN MAKANAN

 MENDAHULUKAN MEMASAK
MAKANAN YG TAHAN LAMA
 MAKANAN YG RAWAN, DIMASAK
PADA AKHIR WAKTU MEMASAK
 MENYIMPAN BAHAN MAKANAN YG
BELUM SAATNYA DIMASAK DI DLM
ALMARI ES
 MENYIMPAN MAKANAN YG BELUM
SAATNYA DIHIDANGKAN DLM
KEADAAN PANAS
LANJUTAN

 MEMPERHATIKAN UAP MAKANAN,


JANGAN SAMPAI MENCAIR DAN
MASUK DALAM MAKANAN SHG DAPAT
MENYEBABKAN KONTAMINASI ULANG
 MAKANAN YG SUDAH MATANG TIDAK
BOLEH DIJAMAH DGN TANGAN TAPI
HARUS MENGGUNAKAN ALAT
 UNTUK MEMCICIPI MAKANAN
MENGGUNAKAN SENDOK KHUSUS YG
SELALU DICUCI
4. PENYIMPANAN MAKANAN MASAK

 UTK PENYIMPANAN INI HARUS MENGHINDARI KONTAMINASI YG DAPAT


TERJADI
 SELAIN ITU JUGA MELIHAT KEPADA JENIS MAKANAN, KADAR AIR DAN SUHU
MAKANAN
5. PENGANGKUTAN MAKANAN

PERLU MEMPERHATIKAN :
 PEWADAHAN
 KENDARAAN PENGANGKUT
6. PENYAJIAN MAKANAN

YG PERLU DIPERHATIKAN :
 TEMPAT PENYAJIAN
 CARA PENYAJIAN
HACCP (Hazard Analysis and
Critical Control Point )
A systematic approach to the
identification, evaluation, and control of
food safety hazards

 Principle 1: Conduct a hazard analysis.


 Principle 2: Determine the critical control points (CCPs).
 Principle 3: Establish critical limits.
 Principle 4: Establish monitoring procedures.
 Principle 5: Establish corrective actions.
 Principle 6: Establish verification procedures.
 Principle 7: Establish record-keeping and documentation procedures.
EXAMPLE For illustrative purposes only

Source : FDA
Critical Control Point
(CCP Decision Tree)

Source : FDA
PENGENDALIAN BIOLOGIS
(BIOLOGICAL CONTROL)
Latar belakang :
1. Kebutuhan manusia yang meningkat  memerlukan pertanian yang
produksi tinggi, berkelanjutan dan tidak polusi  menjaga ekosistem
(a.l.pengendalian biologis/hayati)
2. Metoda beternak/agronomi,permukiman yang “ salah”
3. Masalah penggunaan yang tidak tepat pada pestisida
4. Kegagalan pengendalian lingk.tercemar, kesehatan,, manusia
terancam mengurangi penggunaan pestisida
5. Pestisida menciptakan masalah hama “baru” dan fenomena resistensi
pada pestisida.
6. Semakin lama jumlah serangga resisten terhadap insektisida makin
meningkat tajam
7. Pestisida membunuh musuh alami hama.
8. Pestisida sering menciptakan “hama baru”

Akan tetapi pengendalian hayati  tidak sederhana, memerlukan entomologis yang


mengetahui benar “musuh alami”

Pengendalian hayati : pemanfaatan serangga predator & parasitoid


patogen, antagonis, pesaing dalam populasi  menurunkan populasi hama sehingga
mengurangi dampak negatifnya
Akan tetapi, pemulyaan tanaman, “cultural control”, “semiochemicals” memanfaatkan ekstrak
dr tanaman tsb sebagai pestisida  bukan pengendalian hayati
Bilamana memanfaatkan tanaman sebagai habitat parasitoids/predators  pengendalian
hayati
Pestisida (PP No.7 Th 1973)

Semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang antara lain bisa
digunakan sebagai berikut :
1. Memberantas dan mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman,
bagian-bagian tanaman atau hasil pertanian
2. Memberantas gulma/tanaman pengganggu
3. Memberantas atau mencegah serangan hama-hama air
4. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan atau
ternak
5. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah
tangga, bangunan dan dalam alat pengangkutan
6. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi
7. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman, tidak termasuk pupuk
Dampak buruk penggunaan pestisida

1. Keracunan bagi pengguna secara cepat atau lambat


2. Meracuni inang
3. Resistensi pada hama karena penggunaan terus
menerus dengan dosis tidak tepat
4. Terjadi resurjensi yaitu populasi hama generasi
berikutnya justru meningkat setelah aplikasi karena
terbunuhnya musuh alami hama
5. Munculnya hama sekunder (hama yang memakan sisa
– sisa bahan simpanan atau bahan simpanan yang
telah rusak)
6. Merusak makhluk berguna seperti serangga
penyerbuk, predator dll
7. Mencemari lingkungan
Pestisida harus memenuhi kriteria sbb:

1. Mempunyai toksisitas oral rendah


2. Mempunyai toksisitas dermal rendah
3. Tidak persisten (Pestisida yang tetap
tidak berubah di lingkungan untuk
waktu yang lama dan tidak mudah
terdegradasi oleh mikroorganisme,
enzim, panas, atau sinar ultraviolet.)
4. Tidak meninggalkan residu pada
tanaman
5. Tidak terakumulasi
Lanjutan…

6. Efektif terhadap organisme sasaran


7. Mempunyai spektrum yang sempit atau selektivitasnya
tinggi, artinya yang terbunuh hanya jasad pengganggu,
sedangkan jasad hidup yang lain tidak ikut terbunuh
8. Tidak fitotoksis, yaitu tidak meracuni tanaman itu sendiri
9. Tidak menimbulkan resistensi
10. Mudah didapat dan murah
11. Tidak mudah terbakar atau meledak
12. Dapat disimpan lama tanpa mengurangi kualitas
13. Tidak merusak alat
Metode aplikasi pestisida

 Penyemprotan (spraying)
 Pengasapan (fogging)
 Penghembusan (dusting)
 Penaburan pestisida butiran (granule distribution)
 Perawatan benih (seed dressing)
 Pencelupan (dipping)
 Fumigasi
 Injeksi
 Penyiraman (drenching)

Anda mungkin juga menyukai