Anda di halaman 1dari 32

LITOSFER

AVICENA SAKUFA MARSANTI, SKM., M.Kes


◦ Litosfer berarti sebagai lapisan
kerak bumi paling luar dan terdiri
atas batuan
◦ Dimaksudkan batuan bukan berati
benda keras seperti batu, namun
juga dalam bentuk tanah, abu
gunung api, pasir, kerikil, dll.
◦ Struktur Litosfer berubah-ubah
karena adanya lempengan-
lempengan bumi, aktivitas gunung
berapi, cuaca, erosi batuan
karena air, pengendapan fauna
dan flora, pelapukan, pelelehan
karna panas, dll.
Litosfer merupakan reservoir
mineral, air, zat hara bagi
tumbuhan.
Pengaruh Litosfer terhadap Kesehatan
Pengaruh litosfer terhadap kesehatan dapat ditinjau secara langsung dalam bentuk penyakit
bawaan tanah (soil borne disease) serta secara tidak langsung akibat dari pemanfaatan lahan;
seperti kesehatan lingkungan, persampahan, kesehatan lingkungan kerja dan kesehatan
radiologis.
1. Pengaruh Langsung
Zat-zat yang terkandung dapat berasal dari tanah itu sendiri maupun berasal dari luar tanah,
sebagai akibat pencemaran yg dapat menyebabkan penyakit bawaan tanah (soil borne
disease)
2. Pengaruh Tidak Langsung

a. Kesehatan Kelembagaan spt; pemukiman, pendidikan dan latihan, pemeliharaan orang sakit,
perusahaan/industri, angkutan, perhotelan.
b. Pembuangan limbah padat atau persampahan
c. Kesehatan radioaktivitas, yang berhubungan dengan penggunaan mineral radioaktif, sinar-sinar
radioaktif, baik di industri maupun di pusat penelitian dan di rumah sakit
Litosfer digunakan manusia untuk bermukim, untuk melakukan
segala kegiatan, seperti pertanian, peternakan, industri
dan tempat pembuangan limbah serta persampahan.
◦ Sampah (WHO) adalah sesuatu yg tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yg dibuang yg berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

Pembagian Sampah Padat :


1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung
didalamnya
2. Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar
3. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk
4. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah
Pembagian Sampah
BERDASARKAN ZAT KIMIA YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA
Organik, mis ; sisa makanan, daun, sayur, dan buah
Anorganik , mis ; logam, pecah-belah, abu, dll

BERDASARKAN DAPAT ATAU TIDAKNYA DIBAKAR


Mudah terbakar, mis; kertas, plastik, daun kering,kayu
Tidak mudah terbakar, mis; kaleng, besi, gelas, dll.

BERDASARKAN DAPAT ATAU TIDAKNYA MEMBUSUK


Mudah membusuk, mis; sisa makanan, potongan daging, dsb
Sulit membusuk, mis; plastik, karet, kaleng, dsb
BERDASARKAN CIRI ATAU KARAKTERISTIK SAMPAH
1. Garbage, terdiri atas zat-zat yg mudah membusuk dan dapat terurai dengan cepat,
khususnya jika cuaca panas. Proses pembusukan sering kali menimbulkan bau busuk.
Sampah jenis ini dapat ditemukan di tempat pemukiman, rumah makan, RS, pasar,dsb
2. Rubbish ;
 Rubbish Mudah Terbakar terdiri atas zat-zat organik, mis; kertas, kayu, karet, daun kering,
dsb.
 Rubbish Tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, mis; kaca, kaleng, dsb.
3. Ashes, semua sisa pembakaran dari industri
4. Street sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia.
5. Dead animal, bangkai binatang yg mati akibat kecelakaan atau secara alami.
6. House hold refuse, atau sampah campuran (mis; garbage, ashes, rubbish) yg berasal dari
perumahan.
7. Abandoned Vehicle, berasal dari bangkai kendaraan
8. Demolision waste, berasal dari hasil sisa-sisa penghacuran gedung, sedangkan Construction
Waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung seperti tanah, batu, dan kayu.
9. Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri
10. Santage Solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organik,
pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair
11. Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat
radio aktif, sampah B3 (Bahan Beracun Berbaya)
Faktor-Faktor yang
Sumber Sampah mempengaruhi jumlah sampah
a. Permukiman (rumah tangga) a. Jumlah Penduduk
b. Daerah komersial b. Sistem Pengumpulan atau pembuangan
sampah yang dipakai
c. Perkantoran
c. Pengambilan baha-bahan yang ada pada
d. Tempat-tempat konstruksi dan
sampah untuk dipakai kembali
penghancuran bangunan
d. Faktor Geografis (dilihat dari lokasi TPS)
e. Fasilitas umum
e. Faktor Waktu (Jumlah sampah per hari
f. Tempat-tempat pengolahan sampah
bervariasi menurut waktu)
g. Pusat industri
f. Faktor Sosekbud (adat-istiadat dan taraf
h. Daerah pertanian hidup serta mental masyarakat)
g. Faktor Musim
h. Kebiasaan Masyarakat (Konsumtif)
i. Kemajuan Teknologi
j. Jenis Sampah
No NAMA PENYAKIT PENYEBAB PENYAKIT
Beberapa A. BAWAAN LALAT
penyakit 1 Dysentrie basillaris Shigella shigae
bawaan 2 Dysenterie amoebica Entamoeba histolytica
sampah 3 Typhus abdominalis Salmonella typhi
4 Cholera Vibrio cholerae
5 Ascariasis Ascaris lumbricoides
6 Ancylostomiasis Ancylostoma duodenale
B. BAWAAN TIKUS/ PINJAL
1 Pest Pasteurella pestis
2 Leptospirosis icterohaemorrhagica Leptospira icterohaemorrhagica
3 Rat bite Fever Streptobacillus moniliformis
C. KERACUNAN
1 Metan
2 Carbon monoksida
3 Carbon dioksida
4 Logam berat, dst
Pengelolaan
Sampah
PENGELOLAAN SAMPAH
1. Tahap Pengumpulan dan Penyimpanan
2. Tahap Pengangkutan
3. Tahap Pemusnahan
Tahap Pengumpulan dan Penyimpanan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan 2 metode :
 Sistem Duet : Tempat sampah kering dan tempat sampah basah
 Sistem Trio : Tempat sampah basah, sampah kering dan tidak mudah
terbakar

Adapun tempat penyimpanan sementara (tempat sampah), harus


memenuhi syarat sbb:
 Konstruksi Harus kuat dan tidak mudah bocor
 Memiliki tutup dan dibuka tanpa mengotori tangan
 Ukuran yang sesuai sehingga mudah diangkut.

Dari tempat penyimpanan ini, sampah dikumpulkan kemudian


dmasukkan ke dalam depo (rumah sampah). Untuk membangun suatu
depo, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi :
 Dibangun di atas permukaan tanah dengan ketinggian bangunan
setinggi kendaraan pengangkut sampah
 Memiliki dua pintu, pintu masuk dan pintu untuk mengambil sampah
 Memiliki lubang ventilasi yang tertutup kawat halus untuk mencegah
lalat dan binatang lain masuk kedalam depo
 Ada kran air untuk membersihkan
 Tidak menjadi tempat tinggal atau sarang lalat dan tikus
 Mudah dijangkau masyarakat
Tahap Pengangkutan
Dari Depo Sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah
dengan mempergunakan truk pengangkut sampah yang disediakan oleh Dinas
Kebersihan Kota
TAHAP PEMUSNAHAN
METODE PEMUSNAHAN SAMPAH
YANG DAPAT DIGUNAKAN ADALAH :
◦ SANITARY LANDFILL
Penimbunan sampah yg dilakukan
dgn menimbun sampah dengan
tanah selapis demi selapis.
◦ INCINERATION
Metode pemusnahan sampah
dengan cara membakar sampah
dengan menggunakan fasilitas
pabrik
◦ COMPOSTING
Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat organik oleh kuman-kuman
pembusuk . Proses ini menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk.
◦ HOT FEEDING
Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (mis; babi). Perlu diingat bahwa sampah basah tersebut
harus diolah terlebih dahulu (dimasak atau direbus) untuk mencegah penularan penyakit cacing dan
trichinosis ke hewan ternak.
◦ DISCHARGE TO SEWERS
Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan kedalam sistem pembuangan air limbah

1. Recycle (kegiatan mengolah kembali atau mendaur


ulang. )
2. Reuse (penggunaan kembali adalah kegiatan
menggunakan kembali material atau bahan yang masih
layak pakai)
3. Reduce (kegiatan mengurangi pemakaian atau pola
perilaku yang dapat menguarangi produksi sampah serta
tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. )
4. Replace (kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu
barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya
lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. )
5. Replant (kegiatan melakukan penanaman kembali. )
TEMPAT UMUM
◦ Tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh
masyarakat tersebut

◦ Antara lain meliputi kolam renang, pasar, plaza, supermarket, restoran, tempat rekreasi,
bioskop, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, sekolah dll
Sanitasi tempat-tempat umum :

UU No. 11 tahun 1962 tentang hygiene untuk


usaha-usaha bagi umum.

Permenkes RI No. 172/Men.Kes/Per/VIII/77 tentang


syarat-syarat dan pengawasan kualitas air kolam
renang (khusus kolam renang)

Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang


Pengelolaan Sampah
KOLAM RENANG
Kolam renang ideal,
syarat :
◦ Keamanan : ada
pengawal (safe guard)
◦ Kebersihan : hati-hati
food and water borne
disease (penyakit mata,
kulit, kuning (hepatitis),
penyakit yang
berhubungan dgn
saluran pencernaan
(muntah, berak tipus)
◦ Kenyamanan
Seyogyanya kolam renang dilengkapi :
 Loker tempat pakaian dan peralatan
 Ruang tempat ganti pakaian
 Kebersihan tempat membasahi badan
 Kebersihan kolam renang
 Kamar mandi dan kakus
PASAR TRADISIONAL
 Pembagian tata ruang
tempat jualan ikan/daging tidak dekat warung makan
atau kios pakaian
Faktor estetika
 Klasifikasi Barang Dagangan
Dagangan yang banyak mengeluarkan sampah
dikumpulkan satu tempat
Warung yang menggunakan kompor berjauhan dengan
dagangan yang mudah terbakar
 Tempat sampah sementara
 Saluran untuk limbah cair
Penting untuk : estetika, kebersihan, kenyamanan
Fungsi saluran : pembuangan benda cair terutama berasal
dari kios daging, ikan dan warung.
 Fasilitas umum MCK
 Tempat parkir kendaraan bermotor
SUPERMARKET
Sanitasi Plaza/Supermarket
Fasilitas yang berhubungan dengan sanitasi dan kesehatan
adalah :
1. WC umum
2. Tempat sampah
3. Sistem pengamanan
4. Kebersihan/sistem drainase rumah makan

Supermarket biasanya menjual a.l :


- bahan makanan segar (sayur, buah dan bahan lain)
harus dijaga suhunya shg tdk cpt busuk
- Bahan makanan yang diawetkan (mak/min kaleng,
mak/min botol)
mak/min kaleng/botol harus ada labelnya, yang berisi :
terbuat dari apa, apa bahan pengawetnya, kpn mulai
dibuat, kpn kadaluarsa.
RESTORAN
 Kebersihan sangat penting (erat hub. Dg food & water born disease)
 Higiene dari food handler juga penting
 Fasilitas yang ada harus memenuhi syarat hygiene dan sanitasi, yi :
1. WC umum
2. tempat sampah dan puntung rokok
3. tempat cuci tangan
4. tidak tercium bau yang aneh-aneh
5. tempat harus bebas debu dan terhindar dari lalat
6. Lingkungan sekitar resto scr estetis hrs menarik & bersih

Bila restoran memenuhi syarat2 hygiene dan sanitasi, mk restoran tsb


dikatakan sebagai restoran sanitasi.
SANITASI TEMPAT-TEMPAT REKREASI
Tempat rekreasi untuk umum a.l :
1. Pantai
2. Camping ground
3. Taman-taman umum

Rekreasi Pantai
Perlu diperhatikan 2 faktor :
1. Kebersihan lingkungan
Fasilitas yang diperlukan :
WC umum, tempat sampah, restoran yang memenuhi
syarat hygiene sanitasi, fasilitas P3K
2. Fasilitas keamanan, yaitu : safety guard
Camping ground
Fasilitas yang perlu ada :
- WC umum
- Tempat sampah
- Pembagian kapling
- Fasilitas lain (listrik, air, dll)
- Hal-hal yang berhub. dgn
hygiene sanitasi lingkungan
- Kenyamanan
- Keamanan
BIOSKOP
- Sanitasi bioskop berupa
gedung : WC, tempat
sampah
- Di lap. Terbuka : plus
tempat puntung rokok
- Fasilitas tersebut hrs
memenuhi hygiene sanitasi
- Persyaratan umur (17 th.
Keatas) hrs dilaksanakan
scr ketat
TERMINAL/STASIUN
Upaya kegiatan dan pengawasannya menyangkut bbg aspek, yaitu:

Aspek sosial
 Pendekatan edukatif kpd pengelola dan karyawan terminal bus/KA
 Usaha peningkatan pengertian dan kesadaran ttg pentingnya hygiene dan
sanitasi akan meningkatkan kualitas kesehatan karyawan, pengunjung dan
masyarakat.

Aspek teknis
Perlu ada suatu peraturan utk. menjaga agar usaha hygiene dan sanitasi tidak
merugikan masyarakat. Dlm pelaksanaanya, penerapan peraturan sering tjd
kendala, o.k :
 Kurang pengertian dan kesadaran dari karyawan terminal/stasiun kereta api ttg
peraturan yg menyangkut hygiene sanitasi
 Sikap apatis sebag. masyarakat ttg peraturan tsb.
Aspek Administrasi dan Manajemen
Bbrp manfaat pengawasan terminal bus/stasiun KA :
 Menjamin kebersihan terminal bus/stasiun KA
 Melindungi pengunjung dari faktor lingkungan yang merugikan kesehatan
 Mencegah bbg mcm penyakit menular & penyakit akibat kerja
 Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kecelakaan lalin

Bbg mcm bahaya kesehatan yg timbul dr aktivitas terminal bus/KA :


 Kebersihan WC/KM yg tdk dijaga mjd sarana penularan penyakit, dari segi estetika menimbulkan bau
tak sedap, kurang nyaman, jijik.
 Bus yang semrawut menyulitkan arus lalin shg meningkatkan daya emosi pengendara bus dan
penumpang mjd bingung, cpt lelah, dll.
 Tata letak lampu yg tidak diatur dg baik pd malam hari → silau
 Sampah dan saluran air kotor → sarang tikus, nyamuk, kecoa
 Kantin & pengelolaan makanan yg tdk bersih → keracunan, diare
 Pencemaran udara oleh asap dari emisi knalpot → keracunan CO, NO2, SO2 & Pb.
Persyaratan minimum hygiene dan sanitasi
terminal bus/stasiun kereta api
Dikelompokkan mjd 2 bagian besar, yaitu :
 Bagian luar (eksterior)
 Bagian dalam (interior)
a. Bagian luar (eksterior)
Bagian luar biasanya berupa halaman. Yang perlu diperhatikan adl. :
 Tempat parkir
 Pembuangan sampah
 Penerangan
b. Bagian dalam (interior)
 Gedung perkantoran
 Ruang tunggu
 Jamban dan urinoir
 Pembuangan air hujan dan air kotor
Lanjutan
Tempat penjualan makanan/minuman (buffet)
Pemadam kebakaran
Kotak P3K
Pengeras suara
Gudang tempat penyimpanan barang
Mushola
Lain-lain
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai