Gedung Menteng
Markas Komite van aksi
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia, 1978
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
(19 September 1945). Tujuan utamanya adalah agar para
pemimpin RI bersedia “berbicara” di hadapan rakyat
Positif Negatif
Perjuangan bangsa Indonesia • Wilayah kekuasaan RI
memperoleh simpati dan semakin sempit
dukungan dari masyarakat • Stabilitas politik &
internasional (Negara-negara pemerintahan menjadi
Arab, bahkan AS mulai bersikap terganggu
keras terhadap Belanda) • Kekuatan Tentara RI
semakin terjepit
Negara2 yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia hingga 1947
Masalah Ekonomi
o Belanda memproteksi kepentingan usaha RI,
dimana perusahaan2 Belanda tetap bebas dalam
berusaha dan mencari keuntungan di Indonesia
o Ada lima perusahaan swasta Belanda yang
memegang monopoli kegiatan ekonomi di
Indonesia:
a. Jacobson dan van den Berg
b. Internatio
c. Borneo-Sumatera Maatschappiy (Barsumij)
d. Lindeteves, dan
e. Geo Wehry
o RI harus tetap berkonsultasi dengan Belanda
kalau akan mengadakan tindakan moneter atau
finansial yang dapat mempengaruhi kepentingan
Belanda
o Nasionalisasi perusahaan Belanda harus
berdasarkan perundingan bersama, dan harga
riil asetnya akan ditentukan oleh seorang hakim
independen
o Yang paling merugikan adalah RI harus
menanggung semua hutang-hutang Belanda
setelah tahun 1942
Dampak
Perasaan anti-Belanda semakin memuncak &
menyulut nasionalisme ekonomi yang anti Belanda
& anti asing. Rakyat mendesak pemerintah
mengurangi bahkan menghapus monopoli
perusahaan2 swasta Belanda & sekaligus mendukung
perkembangan perusahaan swasta pribumi
Masalah Irian Barat
o Setelah KMB, antara kerajaan Belanda & RIS
kemudian mengadakan perundingan khusus
membahas Irian Barat. Dalam perundingan
tanggal 25 Maret s/d 1 April 1950 di Jakarta,
kedua delegasi sepakat membentuk Komisi
Gabungan
o Hasil kerja komisi gabungan: nihil
o Menteri Urusan Uni & Seberang lautan Belanda,
Mr. van Maarseveen menyatakan, bahwa setelah 1
tahun dari penyerahan kedaulatan kepada RIS,
Irian Barat harus tetap dibawah Belanda
o Tanggal 4 Desember 1950 diadakan perundingan
kembali di Den Haag. RI menawarkan konsesi
yang sangat luas kepada Belanda, asal Irian
Barat diserahkan kepada Indonesia. Tetapi
pihak Belanda menolak
o Belanda mengusulkan, agar masalah Irian Barat
diserahkan kepada Mahkamah Internasional di
Den Haag untuk mendapat putusan dari badan
tersebut. Pihak Indonesia menolak
o Dalam keadaan sengketa, pemerintah Belanda,
dengan persetujuan parlemen telah memasukkan
Irian Barat ke wilayah Kerajaan Belanda.
Pemasukan itu dengan cara merubah Hindia
Belanda (Nederlands Indie) menjadi
Nederlands Niew Guinea