Anda di halaman 1dari 4

SJOGREN SYNDROME

Andita Fatichah SalsabilaG99172038


Arini Alhaqq G99172047
Faraissa Hasanah G99171015
Ulfah Paradinta G99172158
Wida Prima Nugraha G99171047

Pembimbing:
Dr. dr. Arief Nurudhin, Sp.PD, FINASIM
DEFINISI
Sindrom Sjogren atau sering disebut
autoimmune exocrinopathy adalah penyakit
autoimun sistemik yang terutama mengenai
kelenjer eksokrin dan biasanya memberikan
gejala kekeringan persisten dari mulut dan mata
akibat gangguan fungsional kelenjer saliva dan
lakrimalis (Krusza, 2009).
EPIDEMIOLOGI
• Sindrom Sjogren merupakan penyakit autotimun yang
sering dijumpai selain SLE
• Angka kejadian Sindrom Sjogren berkisar 0,1-4% pada
populasi dunia
• Di Amerika Serikat jumlah penderitanya mencapai 2-4 juta
orang. Hanya 50% yang tidak didiagnosis dan hampir 60%
ditemukan bersamaan dengan penyakit autoimun lain.
• Sindrom Sjorgen dapat dijumpai pada semua usia, paling
sering pada usia 40-60 tahun, perbandingan wanita dan
pria adalah 9:1.
• Prevalensinya pada populasi wanita di China berkisar 0,33-
0,77% (Jacobus, 2014).
ETIOLOGI
Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui

Faktor Genetik
• Hiperraktivasi dari sel B
• Peningkatan HLA kelas II
• Autoantibodi Muscarinic M3 reseptor
Faktor Lingkungan
• Diperkirakan terdapat peranan infeksi virus (Epstein Barr,
Coxsackle, HIV dan HCV).
Hormon Sex
Meskipun peran hormon seks (misalnya, estrogen, androgen)
dalam patogenesis sindrom Sjögren primer masih belum
diketahui, defisiensi hormon steroid adrenal dan gonad
mungkin mempengaruhi fungsi kekebalan.

Anda mungkin juga menyukai