Anda di halaman 1dari 24

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SINUS PARANASALIS
dr. Rosmini, SpTHT-KL
SINUS PARANASALES

Definisi :
Rongga dalam tulang tengkorak disekitar
hidung, akibat pneumatisasi tulang
tengkorak dan semua sinus bermuara
dalam cavum nasi.
terdiri dari 4 pasang sinus ( 8 buah )

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


Berdasarkan pada muaranya dibagi menjadi

Anterior Group muara meatus


nasi medius
terdiri dari :
- Sinus Maxillaris
- Sinus Frontalis
- Sinus Ethmoidalis Anterior

Posterior Group muara meatus nasi superior

terdiri dari:
- Sinus Ethmoidalis Posterior
- Sinus Sphenoidalis

Bailey Bj, Pilisbury HC. Head And Neck Surgery Otolaryngology. Vol. One.
J.B. Lippincott Company, Philadelphia 1993.
3
SINUS ETHMOIDALIS

- Embriologi :
Berisi cairan pada bayi baru lahir.
Tumbuh pada 3 - 4 bulan kehamilan ; evaginasi
dinding lateral nasal kedalam regio meatus
medius (Ethmoid anterior) dan
ke regio meatus superior (Ethmoid posterior)

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


4
- Ukuran
Dewasa :
22 x 22 x 10 mm (Ethmoid anterior)
20 x 20 x 10 mm (Ethmoid posterior)

Jumlah : 10 - 15 selulae / sisi


Volume (Dewasa) : 14 - 15 ml

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


5
Vaskularisasi

Arteri :
mendapat suplai aliran darah dari A.Carotis
Eksterna dan Interna; A.Sphenopalatina dan
A. Ophtalmica.
Vena :
Vena Maxillaris & Ethmoidalis yg selanjutnya
dialirkan kedalam sinus cavernosus.

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


6
Suplai Saraf :
N. Maxillaris (V2), mempersyarafi bagian inferior dan N.
Opthalmicus ( V1 ) mempersyarafi superior.

Parasimpatis : N. Vidianus
Simpatis : Gangglion Sympathetic Cervical

Anggraini, Dwi Rita. Anatomi dan Fungsi Sinus Paranasal. 2005


SINUS MAXILLARIS
(ANTRUM OF HIGHMORE)
Embriologi :
Merupakan sinus paranasales yang berkembang
pertama kali dimulai sbg tunas sepanjang
permukaan inferolateral bagian ethmoid dari
kapsul nasalis sekitar 65 hari kehamilan.
Pertumbuhana bifasik yaitu pada usia 0-3 tahun
dan 7-12 tahun.

Anggraini, Dwi Rita. Anatomi dan Fungsi Sinus Paranasal. 2005


8
Ukuran :
Saat lahir : 7 x 4 x 4 mm

Dewasa : 34 x 33 x 23 mm

Volume (Dewasa) : 14,75 ml

Vaskularisasi :

Arteri : Cabang dari Arteri Maxillaris termasuk,


infra orbital, cabang lateral nasal dari
Sphenopalatina, Palatina major dan
posterior dan antero superior arteri
Alveolaris.
Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB
9
Vena : Sebagian besar dinding sinus darah
dialirkan vena Maxillaris selanjutnya
berhubungan dengan Plexus Venosus
Pterygoidius.

Suplai Saraf :

Cabang dari N. Maxillaris (V2) yaitu N.


Palatina Mayor dan cabang dari N.
Infraorbital.
Anggraini, Dwi Rita. Anatomi dan Fungsi Sinus Paranasal. 2005
10
- Sinus terbesar yang berbentuk piramid dengan dasar berada di
dinding lateral cavum nasi.

- Apex dapat meluas sampai Processus Zygomaticus.

- Atap dasar orbita yang tipis.

- Lantai dibentuk oleh Processus Alveolaris Maxilla & Palatum


Durum.

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


11
- Akar beberapa gigi dapat menonjol bahkan
menembus lantai sinus ini (P2 M1dan M2)
- Ostium terletak di bagian superior dari dinding medial
sinus
- Lantai sinus maksila 5 – 10 mm lebih rendah
dari dasar cavum nasi

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


12
SINUS FRONTALIS

Embriologi : Perluasan keatas dari bagian anterior


kapsul nasalis dan regio resesus
frontalis pada 4 bulan kehamilan.

Ukuran :
Dewasa : 28 x 24 x 20 mm
Volume (Dewasa) : 6 - 7 ml

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


13
Vaskularisasi :
Arteri : Cabang Supratrochlearis & supraorbitalis
Arteri Ophthalmica.
Vena : Vena Ophthalmica superior menuju
ke Sinus Cavernosus.

Suplai Saraf :
Dipersyarafi oleh cabang Nervus Ophthalmica (V1)
khususnya cabang2 dari N. Supra trochlearis & N.
Supra Orbital.

Anggraini, Dwi Rita. Anatomi dan Fungsi Sinus Paranasal. 2005


14
- Sering Asimetri (± 15 % populasi ) & tidak
berkembang (± 5 % populasi)
- Berhubungan dengan.
 Fossa Cranii Anterior
 Orbita
 Kulit & Periost Dahi
 Mulai berkembang pada usia 8
tahun

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


15
SINUS SPHENOIDALIS

Embriologi :
Berasal dari Evaginasi Mukosa Resesus
Sphenoidalis pada 3 bulan kehamilan.

Ukuran :
Dewasa : 23 x 20 x 17 mm
Volume (Dewasa) : 7,5 ml

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


16
Suplai Darah :

Arteri : Cabang dari arteri Sphenopalatina &


arteri Ethmoidalis Posterior.

Vena : Vena Maxillaris & Plexus Pterygoideus.

Anggraini, Dwi Rita. Anatomi dan Fungsi Sinus Paranasal. 2005


17
Suplai Saraf :
Nervus Ethmoidalis Posterior cabang N.
Ophthalmica (V1) & cabang
Sphenopalatina dari N. Maxillaris (V2)

Anggraini, Dwi Rita. Anatomi dan Fungsi Sinus Paranasal. 2005


18
- Terletak dibelakang cavum nasi berada didalam Corpus
Os. Sphenoid.
- Batas Superior : Fosa Cerebri Media &
kelenjar Hyphophyse
- Batas Inferior : Atap Nasofaring.
- Batas Lateral : Sinus Cavernosus &
A. Carotis Interna.
- Batas Posterior : Fosa Cerebri
Posterior di daerah
Pons

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


19
Sinus Frontalis Sinus Ethmoidalis

Sinus Maxilaris

Gambar : Sinus paranasal


Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB 20
Sinus Sinus Ethmoidalis
Frontalis
Sinus Sphenoidalis

Batas
Ujung
Concha
Media

Batas Dasar Hidung

Batas Sinus Maxilaris

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


21
FUNGSI SINUS PARANASALES
Masih kontroversi, terdapat beberapa teori
antara lain :
Sinus paranasales terbentuk akibat pertum-
buhan tulang muka wajah penting untuk proses
pernapasan & mengunyah.
Mengatur kelembaban dan menghangatkan
suhu udara inspirasi (Air Conditioning ).

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


22
Meringankan tengkorak & membantu keseim-
bangan kepala.
Resonansi Suara
Penahan Suhu & Peredam perubahan
tekanan udara intranasal.
Membantu produksi lendir (Mucous).
Meningkatkan luas permukaan Olfactory
Membrane.
Pertahanan imun

Suheryanto, R. Bahan Kuliah Rhinologi. FKUB


23
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai