Anda di halaman 1dari 20

Responding to Symptoms

Kasus III
Kasus

Seorang pasien
WHAM : What, Who,
datang ke apotek
How long, Action
Anda mengeluh sulit
taken, Medication
BAB dan meminta
being taken
saran.

2
Analisis Kasus
a) Who: Ny. Jennifer berusia 26 tahun
b) What: Tidak ada perubahan pola makan, perut
terasa kembung dan kurang nyaman, frekuensi
normal BAB setiap hari, kurang melakukan
aktivitas, suka makan sayur dan buah, dan hamil
Subjektif 12 minggu
c) How long: Frekuensi BAB menjadi 3 hari sekali
selama 1 bulan
d) Action taken: Tidak ada
e) Medication being taken: Mengonsumsi asam folat
dan kalsium karena sedang hamil
Objektif Tidak ada data yang terukur 3
TINJAUAN

4
Konstipasi Pada Wanita Hamil

• Peningkatan kadar hormon selama kehamilan


terutama hormon progesteron dan penurunan
sekresi hormon peptida yaitu motilin, yang
merangsang motilitas otot polos dapat
mengurangi motilitas otot usus halus sehingga
memperpanjang waktu transit di dalam usus.

(Verghese et al., 2015)


5
Konstipasi Pada Wanita Hamil

• Terjadi peningkatan penyerapan air karena


aktivasi sistem renin angiotensin yang
disebabkan oleh kadar sirkulasi estrogen dan
progesteron yang tinggi sehingga merangsang
sekresi renin dan produksi aldosteron.
• Aldosteron merangsang natrium dan reabsorpsi
air dari saluran ginjal dan usus sehingga terjadi
pengurangan kadar air yang menyebabkan
feses menjadi keras.
(Verghese et al., 2015)
6
Konstipasi Pada Wanita Hamil

• Faktor lain yang menyebabkan konstipasi pada


kehamilan adalah kurangnya aktivitas fisik dan
peningkatan pengambilan suplemen vitamin
seperti iron dan kalsium.
• Pembesaran uterus pada kehamilan juga akan
menyebabkan pergerakan feses yang perlahan

(Trottier et al., 2012)


7
Asam Folat
• Indikasi: Pengobatan dan pencegahan defisiensi folat, megaloblastik
anemia. Digunakan pada ibu hamil untuk pencegahan cacat tabung
saraf sebelum dan selama kehamilan
• Dosis :
Megaloblastik anemia karena defisiensi asam folat dewasa dan anak >
1 tahun 5 mg/hari selama 4 bulan (sampai melahirkan untuk ibu hamil)
Pencegahan cacat tabung saraf, ibu hamil dengan resiko rendah 400
mcg/hari sebelum konsepsi s/d minggu 12 kehamilan, dengan resiko
tinggi 5 mg/hari s/d minggu 12 kehamilan.
• Efek Samping: Reaksi hipersensitivitas dan gangguan GIT (jarang
terjadi)
• Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap asam folat atau komponen
dalam formulasi
(Sweetman, 2009) 8
Kalsium

Intervensi suplementasi kalsium setiap hari selama kehamilan


secara signifikan mengurangi risiko preeklampsia dan
tekanan darah tinggi (dengan atau tanpa proteinuria) (WHO,
2013).

9
Kalsium
Tabel. Skema yang disarankan untuk suplementasi kalsium pada ibu hamil

Dosis 1.5-2 gram kalsium/hari*


Setiap hari, dalam 3 dosis terbagi (dianjurkan
Frekuensi
diminum saat makan)
Lama
Sejak usia kehamilan 20 hari sampai kelahiran
pemberian
Kelompok Semua wanita hamil, khususnya yang memiliki
target resiko hipertensi gestasional**

*1 g kalsium setara dengan 2,5 g kalsium karbonat atau 4 g kalsium sitrat.

10
Kalsium
** Wanita dianggap berisiko tinggi mengalami hipertensi gestasional dan
preeklampsia jika mereka memiliki satu atau lebih faktor risiko berikut:

obesitas penyakit autoimun


pre-eklampsia sebelumnya nuliparitas
diabetes usia lanjut ibu
hipertensi kronis kehamilan dini
penyakit ginjal dan kondisi yang menyebabkan
hiperplacentasi dan plasenta besar
(misalnya kehamilan kembar)

(WHO, 2013)

11
Kalsium
Interaksi
Suplemen diet kalsium dapat berinteraksi atau
mengganggu obat-obatan tertentu dan beberapa obat
dapat menurunkan atau menaikkan kadar kalsium dalam
tubuh. Minyak mineral dan stimulan laxatif akan
mengurangi penyerapan kalsium.
(NIH, 2016)

12
PEMBAHASAN

13
Assessment

Ibu hamil beresiko terjadi konstipasi karena adanya


penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot
polos pada usus besar saat progesteron meningkat.
Pergeseran dan tekanan pada usus yang diakibatkan
pembesaran uterus juga dapat menurunkan motilitas
pada saluran cerna (Varney et al., 2007). Selain itu,
pasien kurang melakukan aktivitas fisik selama
kehamilan yang juga merupakan faktor penyebab
konstipasi (Trottier et al., 2012).

14
Analisis Pemilihan Terapi
Pasien sudah mengalami konstipasi selama 1 bulan. BAB 3 hari sekali

Pasien adalah seorang Ibu berusia 26 tahun, dengan usia kehamilan 3 bulan

Pada Ibu hamil beresiko terjadi konstipasi karena adanya penurunan peristaltik yang
disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar saat progesteron meningkat. Pergeseran dan
tekanan pada usus yang diakibatkan pembesaran uterus juga dapat menurunkan motilitas
pada saluran cerna (Varney et al., 2007). Selain itu, pasien kurang melakukan aktivitas fisik
selama kehamilan yang juga merupakan faktor penyebab konstipasi (Trottier et al., 2012).

Dipilih terapi bulk laxative Terapi non farmakologis:


sediaan oral karena tidak
Perbanyak olahraga. Apabila pasien
diabsorbsi secara sistemik, serta
inaktif, lakukan olahraga ringan seperti
aman untuk penggunaan selama
berenang, berjalan santai
kehamilan
Perbanyak minum air
Konsumsi makan serat 15
Terapi Obat Terpilih
• Terapi obat pilihan : Bulk laxative
• Produk yang terpilih : Mulax serbuk suspensi oral
• Komposisi :
Tiap sachet mengandung psyllium hydrophilic
mucilloid
• Harga : Rp 40.000,-/ box (10 Sachets)
• Alasan Pemilihan Terapi :
Penggunaan bulk laxative tidak diabsorbsi secara
sistemik, serta aman untuk penggunaan jangka
panjang pada kehamilan. Sedangkan pada
penggunaan osmotik dan stimulant tidak dianjurkan
untuk penggunaan jangka panjang karena dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan
dehidrasi (Trottier et al., 2012).
16
Plan

Diberikan obat Mulax serbuk suspensi oral


untuk mengatasi konstipasinya serta anjuran
terapi non farmakologis

17
Konseling
• Mulax merupakan serbuk suspensi oral (7 gram/sachet) untuk mengatasi
kesulitan buang air besar.
• Penggunaan 1-3 sachet per hari. Lama kerja sekitar 12-72 jam. Diminum
setelah makan dengan dilarutkan dalam air dingin, diaduk sampai homogen,
kemudian harus diminum segera setelah dilarutkan.
• Penyimpanan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya matahari
• Efek samping obat adalah alergi, kembung, dan rasa tidak nyaman di perut.
• Penggunaan suplemen asam folat dan kalsium dilanjutkan.
• Terapi non farmakologi yaitu dengan makan serat seperti buah-buahan dan
sayuran, minum banyak air putih dan melakukan aktivitas fisik ringan seperti
jalan, senam kehamilan, serta berenang.
• Apabila masih konstipasi, dapat berkonsultasi kembali pada Apoteker.

18
Kesimpulan
• Ny. Jenifer mengalami konstipasi selama 1 bulan yang disebabkan
dari faktor resiko kehamilan, di mana saat ini Ny. Jenifer sedang
hamil dengan usia kehamilan 12 minggu. Pada saat kehamilan
terjadi penurunan gerak peristaltik yang disebabkan relaksasi otot
polos pada usus besar saat progesteron meningkat. Pergeseran
dan tekanan pada usus yang diakibatkan pembesaran uterus juga
dapat menurunkan motilitas pada saluran cerna (Varney et al.,
2007). Selain itu, pasien kurang melakukan aktivitas fisik selama
kehamilan yang juga merupakan faktor penyebab konstipasi
(Trottier et al., 2012).
• Terapi yang diberikan adalah bulk laxative yang merupakan sediaan
oral, karena tidak diabsorbsi secara sistemik, serta aman untuk
penggunaan selama kehamilan.

19
Daftar Pustaka
NIH. 2016. Calcium Fact Sheet for Consumer. USA, Departement of
Health and Human Service, National Institut of Health. Diakses
pada www.ods.od.nih.gov tanggal 19 Mei 2017.
Sweetman, S.C., 2009. Martindale: The Complete Drug Reference.
Thirty-sixth Edition. London: Pharmaceutical Press.
Tangkilisan, H.A & Rumbajan, D. 2002. Defisiensi Asam Folat. Sari
Pediatri, 4(1), p. 21
Trottier, M., Erebara, A., Bozzo, P. (2012). Treating Constipation During
Pregnancy. Canadian Family Physician, 58(8), 836–838.
Varney, H., Kriebs, J.M., dan Gegor, C.L. 2007. Asuhan Kebidanan vol.
1. Jakarta : EGC
Verghese, T.S., Futaba, K., & Latthe, P. (2015). Constipation in
Pregnancy. The Obstetrician & Gynaecologist; 17:111–5.
WHO. 2013. Guideline: Calcium supplementation in pregnant women.
Geneva, World Health Organization.
20

Anda mungkin juga menyukai