Anda di halaman 1dari 75

ANATOMI

&
ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG

Oleh :
Tri Cahyo S., S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB

1
2
Figure 19.1b

3
Figure 19.1a

4
Distribusi darah pada organ tubuh
5
Struktur Jantung

6
7
Sirkulasi koroner
 Arteri
koroner berawal dari basis aorta
asendens.

 Untuk menjamin pasokan darah ke jantung,


arteri koroner memiliki banyak anastomosis

 Hambatan pada sirkulasi koroner, apakah karena


spasme atau sumbatan, akan menimbulkan iskhemia
miokardium sampai infark

8
Sirkulasi Koroner : Arteri

9
Arteri koroner
Arteri koroner kiri (Left Coronary Artery)
Left Anterior Descending Coronary Artery
→ memberi nutrisi pd dinding depan ventrikel kiri

Left Circumflex Coronary Artery


→ memberi nutrisi pd atrium kiri & dinding samping
serta bawah ventrikel kiri

Arteri koroner kanan (Right Coronary Artery)


→ memberi nutrisi pada :
Atrium kanan
Ventrikel kanan
Dinding dlm ventrikel kiri

10
Sirkulasi Koroner : Vena
11
Sel Kontraktil
(99%)
Sel Otot
Jantung
Sel otoritmik
(1%)

12
Struktur Otot Jantung

13
Elektrofisiologi Jantung

14
Jantung merupakan sistem
elektromekanikal dimana signal untuk
kontraksi otot jantung timbul akibat
penyebaran arus listrik di sepanjang
otot jantung

15
Dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yg
menghantarkan arus listrik

Sel Otoritmik

1. Otomatisasi
2. Irama
3. Daya konduksi
4. Daya rangsang

16
Konsep Automaticity
17

 Sel jantung memiliki fungsi mekanik & elektrik,


terdiri dari filamen2 kontraktil

terstimulasi

sel miokardium akan berkontraksi


Konsep Automaticity
Kontraksi otot jantung berhubungan dg
* perubahan muatan listrik

Depolarisasi

* pengembalian muatan listrik

repolarisasi

Seluruh rangkaian potensial aksi

18
19
20
Fase Potensial Aksi Jantung
Fase 0 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4
Depolarisasi Repolarisasi dini Fase Plateau Repolasrisasi Resting membran
cepat (fast Cepat potential
sodium channel)

Terjadi Saluran Na akan Terjadi Terjadi Kembali ke


pemasukan cepat menutup pemasukan ion downslope keadaan istirahat.
Na dari luar sel sebagian shg Ca ke dalam sel. potensial aksi, Ion Na banyak di
ke dalam sel. Ion memperlambat Ion K terus keluar dimana iok K dalam sel & ion K
K bergerak ke aliran Na. Pada dari sel. keluar secara banyak di luar
luar sel & ion Ca saat bersamaan Ditandai dengan cepat. Saluran Ca sel. Pompa NaK
bergerak lambat Cl masuk ke segmen ST pada & Na tertutup. diaktifkan untuk
masuk ke dalam dalam sel & K EKG Suasana elektrik mengeluarkan
sel. Sel akan keluar sel. di dalam sel ion Na &
terdepolasisasi Penurunan menjadi negatif. memasukkan ion
dan mulai jumlah ion positif Terjadi K ke dalam sel.
kontraksi jantung dalam sel & gelombang T Jantung
ditandai komplek menimbulkan pada EKG. Bila mengalami
QRS pada EKG gelombang saluran K polarisasi (siap
defleksi negatif dihambat terjadi untuk stimulus
kecil pemanjangan berikutnya)
potensial aksi 21
Fase Potensial Aksi dan Korelesi dengan EKG

22
Sistem Konduksi

23
24
25
 Sekumpulan sel yg terletak di bagian sudut kanan
atas atrium kanan

 Merupakan pacemaker jantung

 Mengatur ritme jantung (60 – 100 x/menit)

 Impuls dari nodal SA menyebar pertama kali ke atrium


kanan kemudian ke atrium kiri (melalui berkas
Bachman) yg selanjutnya diteruskan ke nodul AV
melalui traktus internodal

26
Nodal SA dpt menghasilkan impuls karena
adanya sel-sel pacemaker yg
mengeluarkan impuls secara otomatis

Dipengaruhi

sistem saraf
simpatis & parasimpatis

27
Nodal Atrioventrikuler
28

 Terletak di dekat septum interatrial bagian bawah di atas sinus


koronarius & dibelakang katup trikuspid

 Berfungsi memperlambat konduksi shg memberi kesempatan


atrium mengisi ventrikel sebelum sistol ventrikel

 Menghasilkan impuls 40 – 60 x/menit

 Impuls dari nodal AV diteruskan ke berkas His


 Terdiri atas berkas kanan & kiri
 Berkas kiri terdiri atas berkas anterior, posterior &
septal
 Berkas kanan menyebarkan impuls ke ventrikel kanan
 Berkas kiri menyebarkan impuls ke septum
interventrikuler dan ventrikel kiri

29
Sistem His - Purkinje
 Bercabang menjadi cabang berkas kecil
atau serabut Purkinje
 Menghasilkan impuls 20 – 40 x/menit
 Impuls listrik menyebar mulai
endokardium miokardium epikardium

30
 Heart is stimulated
by the sympathetic
cardioacceleratory
center

 Heart is inhibited
by the
parasympathetic
cardioinhibitory
center

31
Perangsangan simpatis

Pelepasan Norepineprin

Me ↓ perlambatan Me↑ permeabilitas


Pada SA Me↓
nodus AV ion kalsium pada
permeabilitas K
atrium & ventrikel

Me↑ pembentukan Me↑ kecepatan Me↑ kontraktilitas


potensial aksi hantaran impuls atrium & ventrikel

32
Perangsangan Parasimpatis

Pelepasan Asetilkolin

Me↓ eksitabilitas Me↓ permeabilitas


Pada SA Me↑
nodus AV ion kalsium pada
permeabilitas K
atrium

Memperpanjang
Me↓ pembentukan transmisi impuls ke Me↓ kontraktilitas
potensial aksi ventrikel atrium

33
 Jantung dapat berkontraksi tanpa rangsangan hormonal
atau saraf

 Energi kontraksi diperoleh dari metabolisme aerobik


dgn memecah glukosa dan asam lemak

 Periode refrakter serabut otot jantung lama

rangsang cepat akan menimbulkan “isolated


contraction”, bukan tetany

34
35
Dasar-DASAR EKG

36
 Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari
rekaman aktivitas listrik jantung pada permukaan
tubuh

 Elektrokardiogram adalah
grafik yang
menggambarkan aktivitas listrik jantung

37
Manfaat EKG
38

Sebagai alat diagnostik :


1. Hipertropi atrium & ventrikel
2. Iskemik & infark miokardial
3. Aritmia / disritmia
4. Efek obat-obatan (contoh : digitalis)
5. Gangguan elektrolit (contoh : kalium, kalsium)
 Muatan listrik sel otot jantung sehat dalam
keadaan :
ISTIRAHAT – DEPOLARISASI – REPOLARISASI

 Dalam
kondisi istirahat : permukaan luar
bermuatan (+), bagian dalam (-)

 Dipengaruhi 3 ion : K, Na, Ca

39
Transmembrane Potential
++++ ++++ ++++
Resting

++++ ++++
Depolarization
++++

++++ ++++ ++++


Repolarization

40
ELECTRICAL IMPLUSE

ELECTRODE ECG
____________

++++++++++
+

_ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _
+
++++++++

41
Untuk rekaman rutin, terdapat 12 sandapan :
1. Tiga buah bipolar standard lead (I, II, III)
2. Tiga buah unipolar limb lead (aVR, aVL, aVf)
3. Enam buah unipolar chest lead (V1 – V6)

42
Sandapan Bipolar

43
SANDAPAN BIPOLAR (STANDAR) :

 Einthoven telah memperkenalkan tiga


sandapan standar yaitu :

Lead I :
menggambarkan perbedaan potensial antara RA
dan LA dimana LA bermuatan +

Lead II :
perbedaan potensial antara RA dan LL dimana LL
bermuatan +

Lead III :
perbedaan potensial antara LA dan LL dimana LL
bermuatan +
44
RA
- - LA

RA - +LA
LEAD I

LEAD III +LL


+
LL
LEAD II

Remember, the RL is always the ground and never


takes on a positive or negative charge.
45
Augmented Voltage Leads AVR, AVL, and AVF

RA & LA
-
LEAD AVR LEAD AVL
RA LA
+ +

-
RA & RL
-
LL & LA

LL +
LEAD AVF

46
SANDAPAN UNIPOLAR EKSTREMITAS

 Mengukur Voltase (V) arus depolarisasi jantung dari


sentral terminal ke lengan kanan (Right) __ sandapan
VR, yg ke lengan kiri (Left) __ sandapan VL dan ke
tungkai (Foot) __ sandapan VF.

 Goldberger (1924) memodifikasi untuk memperbesar


50% voltase pencatatan, maka diberi tambahan huruf a
(augmented) sehingga menjadi aVR, aVL, dan aVF.

47
LEAD AVR LEAD AVL
-150o -30o

0o
LEAD I

60o
120o LEAD II
90o
LEAD III
LEAD AVF

48
49
50
51
EKG: MEMOTRET JANTUNG DARI SISI FRONTAL DAN HORIZONTAL
52
53
Vektor
54

 Sudut orientasi vektor menggambarkan arah


rata-rata aliran listrik & panjangnya
menggambarkan besarnya voltase maksimal
(amplitudo) yg dicapai
Mean QRS Vector, Mean Electrical Axis
or “Axis”

The electrical axis is the sum of oll the vector

55
56
57
58
Gelombang P
 Menggambarkan aktivitas depolarisasi atrium
 Tinggi < 3 mm (2,5 mm)
 Lebar < 3 mm (0,11 detik)
 Selalu (+) di II, (-) di aVR

59
KOMPLEKS QRS
 Menggambarkan seluruh fase depolarisasi ventrikel
 Lebar 0,06 – 0,12 detik

 Tinggi tergantung lead

 Terbentuk dari 3 gelombang :


1. Gelombang Q
2. Gelombang R
3. Gelombang S

60
Gelombang Q
61
 Defleksi negatif pertama dari kompleks QRS
 Bagian awal kompleks QRS mengambarkan peristiwa
depolarisasi septum interventrikel oleh fasikulus septal
 Q patologis :
1. Lebar ≥ 1 mm (0,04 detik)
2. Dalam > 25% amplitudo gelombang R
Gelombang R
62

 Defleksi positif pertama pada kompleks QRS


 Positif di lead I, II, V5, V6
 Di lead aVR, V1 dan V2 biasanya kecil atau tidak ada
sama sekali
Gelombang S
63

 Defleksi negatif sesudah gelombang R


 Di lead aVR dan V1 terlihat dalam
 Dari lead V2 ke V6 makin berkurang dalamnya
Gelombang T
64

 Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel


 Umumnya positif di lead I, II, V3 – V6
 Nilai normal :
1. Kurang dari 10 mm di lead precordial
2. Kurang dari 5 mm di lead ekstremitas
3. Minimum 1 mm
65
Gelombang U
66

 Gelombang yang muncul setelah gelombang T dan


sebelum gelombang P berikutnya
 Asal usulnya belum diketahui secara jelas
 Diduga akibat repolarisasi lambat sistem konduksi
interventrikel
Interval PR
67

 Merupakan penjumlahan dari waktu depolarisasi


atrium dan waktu perlambatan dari AV node
 Jarak antara permulaan gelombang P sampai
dengan permulaan kompleks QRS
 Nilai normal 0,12 – 0,20 detik (3 – 5 mm)
Interval QT
68

 Jarak antara permulaan gelombang Q dengan


akhir gelombang T
 Menggambarkan aktivitas depolarisasi dan
repolarisasi ventrikel

Nilai normal :
Laki-laki : 0,42 detik
Perempuan : 0,43 detik
Titik J (T Junction)
69

 Adalah titik dimana kompleks QRS berakhir dan


segmen ST dimulai
 Digunakan sebagai titik pegangan untuk
menentukan adanya deviasi segmen ST
Segmen ST
70

 Diukur dari titik J sampai permulaan gelombang T


 Normal isoelektris (boleh berkisar antara -0,5 - + 2 mm)
 Segmen ST naik disebut ST elevasi
 Segmen ST turun disebut ST depresi
 Satu kotak kecil : 1 mm x 1 mm
 Satu kotak sedang : 5 mm x 5 mm

EKG Baku :
 Kecepatan rekaman : 25 mm/detik
 Kekuatan voltase : 1 milivolt (mV) = 10 mm

71
72
 Frekuensi
 Ritme atau irama
 Morfologi gelompang P
 Interval PR
 Kompleks QRS (axis, amplitudo, durasi,
morfologi)
 Segmen ST
 Gelombang T
 Interval QT
 Gelombang U

73
????

74
75

Anda mungkin juga menyukai