Pendahuluan
Setiap pihak yang melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank dari Pimpinan Bank
Indonesia, kecuali apabila kegiatan penghimpunan dana dimaksud diatur dengan undang-
undang tersendiri.
Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat oleh siapapun, merupakan kegiatan yang perlu
diawasi, mengingat dalam kegiatan itu terkait kepentingan masyarakat yang dananya
disimpan pada pihak yang menghimpun dana tersebut. Kegiatan menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan hanya dapat dilakukan oleh pihak yang telah
memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat. Namun,
terdapat pula lembaga lainnya yang juga melakukan kegiatan penghimpunan dana dari
masyarakat misalnya yang dilakukan oleh kantor pos, oleh dana pensiun, atau oleh
perusahaan asuransi. Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut diatur dengan
Undang-Undang tersendiri.
Pendirian Bank serta
Merger Konsolidasi & Akuisisi (MKA) Perbankan
Pendirian Bank
Dasar Hukum Pendirian Bank:
• UU No. 40 Th. 2007 tentang Perseroan Terbatas
• UU No. 21 Th. 2008 tentang Perbankan Syariah
• UU No. 7 Th. 1992 tentang Perbankan jo UU No. 10 Th. 1998
• UU No.21 Th. 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
• PBI No. 11/ 1 /PBI/2009 tgl. 27 Januari 2009 ttg Bank Umum
• PBI No. 11/ 3 /PBI/2009 tgl. 29 Januari 2009 ttg Bank Umum
Syariah
• PBI No 8/26/PBI/2006 tgl 8 November 2006 ttg Bank Perkreditan
Rakyat
Pendirian Bank serta
Merger Konsolidasi & Akuisisi (MKA) Perbankan
Termasuk dokumen yang dilampirkan dalam daftar Riwayat Hidup di atas adalah surat
keterangan atau bukti tertulis dari perusahaan tempat bekerja sebelumnya mengenai
pengalaman operasional di bidang perbankan bagi calon anggota Direksi atau bagi calon
anggota Dewan Komisaris yang mempunyai pengalaman, apabila ada.
• Surat Pernyataan sbgmn angka (5) & (6) di atas, bermeterai cukup yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan:
a) bersedia mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
khususnya di bidang perbankan;
b) tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu yang
telah diputus oleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
(inkracht van gewisjde) dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan permohonan;
c) tidak sedang dalam masa pengenaan sanksi untuk dilarang menjadi anggota
Dewan Komisaris Bank (bagi calon anggota Dewan Komisaris) atau anggota
Direksi Bank (bagi calon anggota Direksi);
d) tidak memiliki kredit macet;
Pendirian Bank serta
Merger Konsolidasi & Akuisisi (MKA) Perbankan
e) tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi komisaris atau direksi
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan permohonan;
f) merupakan pihak yang independen terhadap pemilik Bank atau PSP (khusus
bagi Komisaris Independen);
g) baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi
25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu perusahaan lain (bagi
calon anggota Direksi Bank);
h) merupakan pihak yang independen terhadap PSP bank (khusus bagi calon
Direktur Utama Bank); dan
i) tidak sedang menjalani proses hukum dan/atau proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank.
Bukti telah memiliki sertifikat manajemen risiko sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai sertifikasi manajemen risiko bagi pengurus dan pejabat bank
umum.
Pendirian Bank serta
Merger Konsolidasi & Akuisisi (MKA) Perbankan
• (2) Daftar calon pemegang saham atau daftar calon anggota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b:
(2) Kepemilikan oleh warga negara asing dan/atau badan hukum asing
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling banyak
sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari modal disetor
Bank.
Pendirian Bank serta
Merger Konsolidasi & Akuisisi (MKA) Perbankan
(1) Pihak-pihak yang dapat menjadi PSP Bank wajib memenuhi persyaratan:
• a. Integritas, yang paling kurang mencakup :
1. memiliki akhlak dan moral yang baik;
2. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan
yang berlaku;
3. memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional
Bank yang sehat; dan
4. tidak sedang dalam masa pengenaan sanksi untuk dilarang menjadi
pemegang saham dan/atau Pengurus Bank dan/atau BPR;
• b. Kelayakan keuangan, yang paling kurang mencakup :
1. persyaratan kemampuan keuangan;
2. pemenuhan persyaratan administratif dalam rangka penilaian
kemampuan keuangan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang
berlaku; dan
3. tidak memiliki hutang yang jatuh tempo dan bermasalah.
Pendirian Bank serta
Merger Konsolidasi & Akuisisi (MKA) Perbankan
Kepemilikan BPR
Permodalan BPR:
a) Rp. 5 miliar untuk DKI Jakarta;
b) Rp. 2 milyar untuk di ibukota propinsi di Pulau Jawa
dan Bali dan di wilayah kabupaten atau kotamadya
Botabek;
c) Rp. 1 milyar untuk ibukota propinsi di luar Pulau Jawa
dan Bali wilayah dan di wilayah Pulau Jawa dan Bali
selain wilayah butir a) dan b) di atas; dan
d) Rp 500 juta di wilayah lain di luar wilayah
sebagaimana disebut dalam butir a), b) dan c).
Merger Konsolidasi & Akuisisi
(MKA) Perbankan
Landasan Hukum Merger antar Bank Umum (Emiten) a.l :
• UU No. 40 Th. 2007 tentang Perseroan Terbatas
• UU No. 21 Th. 2008 tentang Perbankan Syariah
• UU No. 8 Th. 1995 tentang Pasar Modal
• UU No. 7 Th. 1992 tentang Perbankan jo UU No. 10 Th. 1998
• PP Nomor 27 Th. 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas
• PP Nomor 28 Th. 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank
• SK Direksi BI No.32/51/KEP/DIR tgl.14 Mei 1999 tentang Persyaratan &
Tata Cara Merger, Konsolidasi & Akuisisi Bank Umum
• SK Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tgl.14 Mei 1999 tentang Persyaratan &
Tata Cara Merger, Konsolidasi & Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat
• Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-52/PM/1997
tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha Perusahaan
Publik atau Emiten (KEP-52) ;
• Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-12/PM/1997
tentang Benturan Kepentingan transaksi tertentu (KEP-12) { jika dalam
merger tersebut mengandung unsur benturan kepentingan} ;
Merger Konsolidasi & Akuisisi
(MKA) Perbankan
(1) Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank dapat dilakukan atas :
a. inisiatif Bank yang bersangkutan;
b. permintaan Bank Indonesia; atau
c. inisiatif Badan Khusus.
(2) Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi wajib terlebih dahulu memperoleh izin dari
Direksi Bank Indonesia.