Anda di halaman 1dari 23

Mutu Layanan

Kebidanan
• Arum Sari Pratiwi

• Bonita

• Eka Nur Hidayati

• Nabila Alri

• Nada Sophia

• Vitha Vandina
Kebijakan Pemerintah dalam
Pelayanan Kebidanan

PONED PONEK

Program
SDG’s
KIA
PONED
(Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Dasar)

PONED merupakan bentuk pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawatan


obstetri dan neonatal, yang mengancam nyawa ibu dan janin. PONED dilaksanakan
di Puskesmas.
Penanganan Kasus Pelayanan Obstetri meliputi :
Kegawatan Obstetri • Pemberian Oksitosin par enteral
yaitu : • Pemberian Sedativa par enteral
• Perdarahan • Pengeluaran plasenta manual /
• Infeksi kuretase
• Pre Eklamsi/Eklamsi • Pertolongan persalinan menggunakan
• Partus Lama vacum ekstraksi/forceps
Kegiatan
PONED Pelayanan neonatal meliputi :
• Resusitasi untuk bayi asfiksia
Penanganan Kasus
• Pemberian anti biotik par enteral
Kegawatan Neonatal,
• Pemberian anti konvulsan (anti kejang )
yaitu :
parenteral
• Asfiksia
• Pemberian bic natric intra umbilical /
• Tetanus neonatorum
phenobarbital untuk mengatasi konvulsi.
• Hipothermi
• Pelaksanaan Thermal Control untuk
mencegah hipotermi
• Penanggulangan gangguan nutrisi
PONEK
( Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergency
Komprehensif
PONEK, dilaksanakan )
oleh Rumah Sakit Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi
dalam 24 jam, sehingga disebut PONEK 24 JAM.
PONEK
( Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Komprehensif )

Visi PONEK MISI PONEK


Sasaran PONEK

 Pelayanan Dasar bagi semua Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas,
sasarannya adalah semua Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas.
 Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial, sasarannya adalah semua
Ibu hamil, Bersalin, Nifas dengan masalah atau komplikasi
obstetri.
 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency, sasarannya adalah
semua Ibu Hamil, Berslin dan Nifas dengan komplikasi obstetri dan
nenonatus yang mengancam nyawa ibu atau bayinya
Sustainable Development Goals
(SDG’s)
Peran bidan dalam
pencapaian SDGs
Program kesehatan ibu
dan anak (KIA)
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah
menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu.

Making Pregnancy Safer


Program Pokok Kia
– Program ANC – Penanganan neonatal yang
– Deteksi risti ibu hamil berisiko
– Pertolongan persalinan – Pelayanan kesehatan bayi
oleh tenaga kesehatan umur 1 bulan sampai 1
tahun
– Rujukan kasus risti ibu
hamil – Pelayanan kesehatan balita
– Pemeriksaan BBL – Pelayanan kesehatan pra
(Neonatus), bayi dan balita school
Kebijakan Pemerintah dalam Mutu
Pelayanan Kebidanan

Audit Mutu Internal

Audit Mutu Eksternal


AUDIT
MUTU
ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi
INTERNAL
“Audit internal sebagai suatu fungsi penilaian independen yang

aktivitas organisasi sebagai pemberian jasa kepada organisasi.


Audit internal melakukan aktivitas pemberian keyakinan serta
konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk
menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi.
(Sawyer et al. (2003:8) )

“Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal perusahaan, baik terhadap


laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan
terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan
terhadap peraturan pemerintah dan dan ketentuan-ketentuan dari ikatan
profesi yang berlaku.”
(Sukrisno Agoes (2004:221) )
TUJUAN DAN RUANG
LINGKUP
– Tujuan Audit internal menurut Ratliff (2002:193) adalah sebagai
berikut
Right and
“Existencies or
Completeness Obligations
Occurrence
(Kelengkapan) (Penilaian dan
(Eksistensi)
Obligasi)

Valuation and Presentation and


Allocation Disclosure.”
(Penilaian dan (Presentasi dan
alokasi) Pengungkapan)
– Guy et al. (2003:410) mengemukakan ruang lingkup audit sebagai berikut :
“Ruang lingkup audit meliputi :
– Menelaah reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi serta
perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi,
dan melaporkan informasi semacam itu.
– Menelaah sistem yang ditetapkan untuk memastikan ketaatan terhadap
kebijakan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang dapat memiliki
pengaruh signifikan terhadap operasi dan laporan, serta menentukan apakah
organisasi telah mematuhinya.
– Menelaah perangkat perlindungan aktiva dan secara tepat memverifikasi
keberadaan aktiva tersebut.
– Menilai keekonomian dan efisiensi sumber daya yang dipergunakan.”
Fungsi dan Tanggung jawab
Audit Internal
– Memberikan kepastian kepada – Menentukan tingkat perlindungan,
manajemen dalam mencapai operasi pertanggungjawaban, pengamanan harta
perusahaan yng paling efektif dengan perusahaan terhadap segala kerugian
menaati kebijaksanaan yang telah yang mungkin timbul
ditetapkan – Menentukan tingkat koordinasi diantara
– Menentukan tingkat keandalan data kebijakan-Kebijakan yang telah ditetapkan
keuangan dan fektivitas prosedur- oleh manajemen
prosedur
– Menemukan dan memperbaiki operasi-
operasi yang kurang efisien
– Menyarankan perubahan seperlunya
dalam berbagai tahap operasi perusahaan
– Menurut Amin Widjaja Tunggal (2000:21) tanggung
jawab departemen bagian audit adalah sebagai
berikut :

direktur audit auditing


internal supervisor

senior
staf auditor
auditor
Pelaksanaan Audit Internal

Temuan Rekomendasi Laporan Audit Internal


Pemilihan Auditee
(Finding and (Reporting Internal
(selection of auditee)
Recommendations) Audit)

Pengembangan
Persiapan Audit (audit Tindak Lanjut (Follow
Pengujian (Expanded
preparation) Up)
Testing)

Deskripsi dan Analisis


Pengendalian Intern
Evaluasi Audit
Survey pendahuluan (Description and
(Evaluation of The Audit)
Analysis Internal
Control)
Laporan Audit Internal

Menurut Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:34-35) menyatakan bahwa auditor
internal harus melaporkan hasil audit yang dilakukannya dengan memperhatikan hal-hal berikut :
– Laporan tertulis yang telah ditandatangani
– Mendiskusikan berbagai kesimpulan dan rekomendasi dengan tingkatan yang tepat
– Laporan harus objektif, jelas, singkat, konstruktif, dan tepat waktu
– Laporan harus mengemukakan tentang maksud, lingkup dan hasil pelaksanaan audit
– Laporan mencatumkan rekomendasi bagi perkembagan yang mungkin dicapai
– Mencantumkan pandangan dan pihak yang diaudit tentang berbagai kesimpulan atau
rekomendasi
– Pimpinan audit internal harus mereview dan menyetujui laporan audit akhir.
Audit Mutu Eksternal

Menetapkan Masalah Mutu


– Masalah mutu layanan kesehatan adalah kesenjangan yang terjadi
antara harapan dengan kenyataan dari berbagai dimensi mutu
layanan kesehatan termasuk kepuasan pasien, kepuasan petugas
kesehatan, dan kepatuhan petugas kesehatan dalam
menggunakan standar layanan kesehatan sewaktu memberikan
layanan kesehatan kepada pasien.
Masalah mutu layanan kesehatan dapat dikenali
dengan berbagai cara antara lain :

– Melalui pengamatan langsung terhadap petugas kesehatan yang sedang


melakukan layanan kesehatan.
– Melalui wawancara terhadap pasien dan keluarganya, masyarakat, serta
petugas kesehatan.
– Dengan mendengar keluahan pasien dan keluarganya, masyarakat, serta
petugas kesehatan.
– Dengan membaca serta memeriksa catatan dan laporan serta rekam medik.
Karakteristik masalah mutu
antara lain :
– Mudah dikenali, karena biasanya dapat dipecahkan dengan mudah dan cepat.
– Masalah mutu layanan kesehatan, yang menurut petugas layanan penting
masalah mutu layanan kesehatan yang mempunyai hubungan emosional
dengan petugas layanan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai