Presentation 1
Presentation 1
Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti perbuatan busuk memutar balik,
menyogok serta melanggar norma hukum yang menyebabkan kerugian bagi pihak lain
sedangkan pelakunya berusaha mendapatkan keuntungan secara sepihak.
Fenomena korupsi di Indonesia
Kasus korupsi di Indonesia saat ini, ibarat “parasit” yang sudah membiak dan beranak
pinak di semua sistim birokrasi pemerintahan. Baik di sistim legislatif, eksekutif dan
yudikatif. Survei pelaku bisnis yang di rilis perusahaan konsultan “Political & Economic
Risk Consultancy” (PERC) di hingkong pada tanggal 8 Maret 2010 mengumumkan,
Indonesia sebagai negara terkorup dari 16 negara Asia Pasifik. Data ini adalah tamparan
keras, sekaligus cerminan bagi tata kelola pemerintahan yang semakin memburuk. Korupsi
di Indonesia, telah mencapai stadium yang mengkhawatirkan. Karena di semua lembaga
pemerintahan didera persoalan yang sama yaitu cyindrome korupsi.
Faktor Faktor Penyebeb Terjadinya
Korupsi
Kebutuhan hidup yang mendesak
Gaya hidup yang konsumtif
Aspek individu pelaku
Gagalnya pendidikan agama dan etika
Pengaruh lingkungan
Lemahnya penegakkan hokum
Pemusatan kekuasaan
Kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan
Kampanye politik yang mahal
Contoh kasus korupsi di Indonesia
Demokrasi
Secara umum, korupsi mengikis kapasitas kelembagaan pemerintah, karena pengabaian
prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau mengangkat posisi bukan
karena prestasi. Pada saat yang sama, korupsi mempersulit pihak pemerintahan nilai
demokrasi serta kepercayaan dan toleransi.
Ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan inefisiensi
yang tinggi. Di sektor swasta, korupsi meningkatkan biaya perdagangan karena kerugian
dari pembayaran ilegal, biaya manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan
resiko pembatalan perjanjian atau untuk penyelidikan.
(1) Korupsi menyebabkan turunnya kualitas pelayanan publik.
(2) Korupsi menyebabkan terenggutnya hak-hak dasar warga negara.
(3) Korupsi menyebabkan rusaknya sendi-sendi prinsip dari sistem pengelolaan keuangan negara.
(4) Korupsi menyebabkan terjadinya pemerintahan boneka.
(5) Korupsi dapat meningkatkan kesenjangan sosial.
(6) Korupsi dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan investor.
(7) Korupsi dapat menyebabkan terjadinya degradasi moral dan etos kerja.
UU tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negera yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 Tindak Pidana Pencucian Uang
Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2005 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia KPK
Undang-Undangn No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Usaha penanggulangan korupsi