Disusun oleh :
Ni Putu Ari Laksmi Dewi, S.Ked
Siska Dafita Wijaya, S.Ked
Wira Rila Zulma, S.Ked
Dibimbing oleh :
dr. Toni Prasetia, Sp.PD
– Azotemia,
– Hipertensi,
– Edema,
– Hematuria (RBC cast),
– proteinuria (< 3 g/hr),
– terkadang oliguria.
Etiologi
. Glomerulopati (GP) idiopatik /primer
a. GP akut proliferatif
b. GP mesangio proliferatif (IgA)
(penyakit Burger)
c. GP membranoproliferatif.
2. Infeksi :
a. post-infection streptococcus b haemolitik
b. Non Streptococcal :
endokarditis bakterialis (nefritis Lohlein)
sepsis, pneumococcal pneumonia, thypoid fever, etc.
c. parasit : malaria, toxoplasmosis, etc.
d. Viral : hepatitis B, mumps, measles, varicella, etc.
3. Sistemik : Lupus Nephritis, Vaskulitis, Good pasteur syndrome.
Patogenesis
Inflamatory process
Degree of glomerular inflamation the sverity of renal
dysfunction and associated clinical manifestations.
Poststreptococcal glomerulonephritis tissue injury or result
in inflammatory reaction.
Patofisiologi
1. Kel. urinalisis: ok. Kerusakan dd. Kapiler glomerulus
selektif proteinuri < 3 g/hr, hematuria disertai silinder
eritrosit.
2. LFG menurun, disertai reabsorbsi Na. dan air sehingga
terjadi oliguri ,edema, edema paru dan hipertensi.
Gejala Klinis
1. hipertensi (malignant in some cases).
2. Edema
3. Oliguria
4. Physical examination :
a. SLE Malar Rash, Oral ulcers
b. Henoch-schonlein purpura and
cryoglobulinemia palpable purpura
Laboratorium
Urinalisis
• Macroscopic hematuria (tea – cola colored urine)
• Microscopic urine reveals RBCs
• Proteinuria (< 3gr/hari)
Hematologi
Anemia
Underlying disease :
Trombocytopenia or leukopenia (SLE)
Blood cultures fever & murmur
Streptozyme & ASO sore throat
etc
Imaging
Pulmonary Edema Wagener’s Granulomatosis & good
pasteur disease
Echocardiogram pericardia effusion or endocarditis
USG Renal Kidney Size ( <9 cm Extensive renal
Scarring)
Biopsi
Untuk diagnosis dan membedakan antara penyebab primer
dan sekunder.
Terapi
Pemberian obat yang menekan sistem kekebalan dan kortikosteroid tidak
efektif, kortikosteroid bahkan bisa memperburuk keadaaan.
Jika pada saat ditemukan sindroma nefritik akut infeksi bakteri masih
berlangsung, maka segera diberikan antibiotik.
Jika penyebabnya adalah infeksi pada bagian tubuh buatan (misalnya katup
jantung buatan), maka prognosisnya tetap baik, asalkan infeksinya bisa diatasi.
Untuk mengatasi infeksi biasanya dilakukan pengangkatan katup buatan yang
terinfeksi dan menggantinya dengan yang baru disertai dengan pemberian
antibiotik.
Penderita sebaiknya menjalani diet rendah protein dan garam sampai fungsi
ginjal kembali membaik. Bisa diberikan diuretik untuk membantu ginjal dalam
membuang kelebihan garam dan air.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi diberikan obat anti-hipertensi.
Jika terjadi gagal ginjal yang berat, penderita perlu menjalani dialisa.
Komplikasi
Fluid retention Edema dan Hipertensi
Short and long therm renal replacement therapy Renal
Insufficiency
Resistance to erythropoietin or decreased production
anemia
Prognosis
Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan yang
sempurna. Jika pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya
sejumlah besar protein dalam air kemih atau terjadi kemunduran
fungsi ginjal yang sangat cepat, maka kemungkinan akan terjadi
gagal ginjal dan kerusakan ginjal.
Pada 1% penderita anak-anak dan 10% penderita dewasa,
sindroma nefritik akut berkembang menjadi sindroma nefritik
yang berkembang dengan cepat.
Sekitar 85-95% anak-anak kembali mendapatkan fungsi ginjalnya
yang normal, tetapi memiliki resiko tinggi menderita tekanan
darah tinggi di kemudian hari.
Sekitar 40% dewasa mengalami penyembuhan yang tidak
sempurna dan tetap memiliki kelainan fungsi ginjal.
TERIMA KASIH