Anda di halaman 1dari 136

PLENO MINGGU 3

KELOMPOK 12B
Muhammad Hafizh Abrar Nursal
Muhammad Rahmanto Akmal
Muhammad Zhikron Octoprima Orsal
Nurul Ahdiah Bt Muhammad Sayuty
Fatimah Az Zahra
Hatika Dara Mareti
Zahra Indria Zenti
Melita Husna
Sharifa A, Harnum
Rumusan Masalah
1. Mengapa kejadian penyakit diare dan ISPA masih banyak sedangkan penyuluhan sudah
berulang kali?
2. Apa contoh penyakit PM dan PTM dan bagaimana cara pencegahannya?
3. Apa saja tantangan dokter layanan primer dalam bertugas di kaki gunung?
4. Bagaimana hubungan masyarakat yang tinggal di kaki gunung merapi dengan ISPA & diare?
5. Apa yang dilakukan GERMAS?
6. Apa saja indikasi capaian GERMAS?
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi teori prilaku Luwrence Green?
8. Mengapa masyarakat menjadi ujung tombak pada GERMAS?
9. Apa saja kegiatan PHBS?
10. Bagaimana pelaksanaan UKBM di masyarakat?
11. Apa upaya yang dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal?
12. Mengapa di puskesmas fokus memotivasi dan memberdayakan kader posyandu?
Mengapa kejadian penyakit diare dan ISPA
masih banyak sedangkan penyuluhan sudah
berulang kali?
• faktor resiko (-) karena:
• PM: orang yang sakit menularkan penyakit -->
TB, ISPA kesadaran kurang
• PTM: higiene dari luar yang buruk --> DM,
hipertensi, kanker, stroke
tenaga kesehatan kurang
masyarakat banyak percaya
mitos
pola pikir tentang kesehatan
masih kurang
kebiasaan yang sulit diubah
gaya hidup tidak sehat
promosi kurang menarik
tidak ada program lanjutan
Apa contoh penyakit PM dan PTM dan
bagaimana cara pencegahannya?
• pencegahan -> sesuai • berbasis lingkungan:
etiologi: rumah 5 sehat (ventilasi
membiasakan hidup bersih udara, cahaya, limbah,
dan sehat sanitasi, air bersih)
aktivitas fisik minimal 30 sumber air bersih ->
menit mencuci, BAB, minum
konsumsi buah dan sayur jamban sehat
tidak merokok pengolahan air limbah yang
penyuluhan -> promkes -> baik
Apa saja tantangan dokter layanan primer
dalam bertugas di kaki gunung?
• tantangan:
• keterbatasan kualitas dan
kuantitas
• akses, jangkauan,
disparitas
• sarana dan prasarana
• cuaca
• fokus pelayanan primer
pada kuratif
Bagaimana hubungan masyarakat yang tinggal
di kaki gunung merapi dengan ISPA & diare?
• Susahnya akses menuju
yankes
• air bersih yang tercemar
• erupsi dari gunung
• suhu yang panas dan
dingin
Apa yang dilakukan GERMAS?

• GERMAS • tujuan:
mengkonsumsi buah dan mengurangi beban PM dan
sayur PTM
memeriksa kesehatan rutin meningkatkan produktivitas
penduduk
mengurangi beban biaya
kesehatan
menghindarkan beban
finansial penduduk
tercapai dengan bantuan
Apa saja indikasi capaian GERMAS?
• masyarakat mengikuti KB
• bayi diimunisasi dengan
lengkap
• asi eksklusif
• pemantauan
perkembangan anak
• pengobatan TB paru
sesuai standar
• masyarakat tidak merokok
• akses air bersih
• jamban sehat
Apa saja faktor yang mempengaruhi teori
prilaku Luwrence Green?
• faktor prilaku: • faktor pendorong
f. predisposisi • faktor pemungkin
f. pendukung • faktor penguat
f. pendorong

• faktor non prilaku:


akses faskes
biaya pengobatan
program pemerintah
Mengapa masyarakat menjadi ujung tombak
pada GERMAS?
• masyarakat -> yang • negara sehat
menjalankan program - AKI
- komunikasi cepat - AKB
- penyuluhan diberi ke
masyarakat
- promkes -> kader ->
masyarakat
• GERMAS ->
meningkatkan peran aktif
masyarakat
Apa saja kegiatan PHBS?
• persalinan ditolong tenaga
kesehatan
• asi eksklusif
• CTPS
• memberantas jentik
nyamuk
• tidak merokok
• konsumsi buah dan sayur
• memantau perkembangan
Bagaimana pelaksanaan UKBM di masyarakat?

• UKBM:
- posyandu -> KB, imunisasi
- polindes
- POD
- dana sehat
- LSM
- TOGA
- upaya kesehatan dasar
swasta
- kader kesehatan
Apa upaya yang dilakukan untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal?
• diberikan usaha promotif
dan preventif
• pendekatan keluarga
• GERMAS
• masyarakat yang
terorganisir
• pendidikan kesehatan
masyarakat -> berhasil
bila sudah mengubah
sikap dan prilaku
Mengapa di puskesmas fokus memotivasi dan
memberdayakan kader posyandu?
• kader adalah orang yang tau tentang
masyarakat sehingga dapat mengajak
masyarakat untuk menjalankan program-
program yang direncanakan.
PENDIDIKAN KESEHATAN
WIWIK AFRIDAH
PENGERTIAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
Pengertian

• Wood (1926 dalam Suliha 2002.


h:1):
• Pendidikan kesehatan sebagai
sekumpulan pengalaman yang
mendukung kebiasaan, sikap, dan
pengetahuan yang berhubungan
dengan kesehatan individu,
masyarakat dan ras.
Pengertian

• Nyswander (1947) yang dikutip


oleh Notoatmodjo (1997) :
menyatakan bahwa pendidikan
kesehatan adalah proses
perubahan perilaku yang dinamis
Resume

Pendidikan kesehatan suatu


proses perubahan pada diri
seseorang yang dihubungkan
dengan pencapaian tujuan
kesehatan individu, dan
masyarakat.
Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalam membina dan memelihara
perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal

Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga,


kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan
konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian

Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah


untuk merubah perilaku perseorangan dan atau
masyarakat dalam bidang kesehatan
WHO 1954 dalam Notoatmodjo 1997
memperinci tujuan pendidikan kesehatan
sbb:
• Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang
bernilai dimasyarakat
A
• Menolong individu agar mampu secara mandiri
atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk
B mencapai tujuan hidup sehat

• Mendorong pengembangan dan penggunaan


secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang
C ada
Sasaran
Masyarak
Individu Keluarga
• Individu • Keluarga • a. at
yang binaan Masyara
mempun yang kat
yai mempun binaan
masalah yai Puskesm
keperaw masalah as
atan dan keperaw • b.
kesehata atan dan Masyara
n, yang kesehata kat
Konsep Pendidikan kesehatan
• Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang ditekankan
pada terjadinya perubahan perilaku, baik pada individu
maupun masyarakat.
• Area Pendidikan Kesehatan adalah pada Knowledge
(Pengetahuan), Attitude (Sikap) dan Practice (Perilaku),
yang disingkat menjadi K.A.P.
Resume
H
E Know
Attitu ledge
de
Pract
ice

healthy
behaviour

healthy life style


UPAYA KESEHATAN
Pengertian
• Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan/ atau masyarakat.
Hal ini berarti bahwa peningkatan
kesehatan ini, baik kesehatan individu,
kelompok, atau masyarakat, harus
diupayakan. Upaya mewujudkan
kesehatan ini dilakukan oleh individu,
kelompok masyarakat, lembaga
pemerintahan, ataupun swadaya
masyarakat (LSM).
Upaya Pendidikan Kesehatan
• Winslow (1920) seorang ahli kesehatan
masyarakat, membuat batasan yang sampai
sekarang masih relevan, yaitu: kesehatan
masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan
melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
untuk:
1) perbaikan sanitasi lingkungan,
2) pembersihan penyakit-penyakit menular,
3) pendidikan untuk kebersihan perorangan
(personal hygiene)
4) pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis
dan perawatan untuk diagnosis dini serta
pengobatan, dan
5) pengembangan rekayasa sosial untuk
menjamin agar setiap orang terpenuhi
kebutuhan hidupnya yang layak dalam
memelihara kesehatannya.
Blum, 1974.Faktor yg mempengaruhi kesehatan
adalah sebagai berikut:

1) lingkungan, (lingkungan fisik, sosial, budaya, politik,


ekonomi, dan sebagainya),
2) perilaku,
3) pelayanan kesehatan, dan
4) hereditas (keturunan).
Upaya Kesehatan Masyarakat:
1. Intervensi terhadap faktor lingkungan :
a.fisik adalah dalam bentuk perbaikan sanitasi
lingkungan,
b. lingkungan sosial, budaya, politik, dan ekonomi dalam
bentuk program-program peningkatan pendidikan,
perbaikan sosial ekonomi masyarakat, penstabilan politik
dan keamanan, dan sebagainya
Upaya Kesehatan Masyarakat:
2. Pendidikan kesehatan merupakan bentuk intervensi terutama
terhadap faktor perilaku.
• Pendidikan kesehatan ialah suatu upaya atau kegiatan untuk

menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan.


• Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari
atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka,
bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan
kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, ke mana seharusnya
mencari pengobatan bilamana sakit, dan sebagainya
Upaya Kesehatan Masyarakat:
3. Intervensi terhadap faktor pelayanan kesehatan :
adalah dalam bentuk penyediaan dan atau
perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan, perbaikan
sistem dan manajemen pelayanan kesehatan, dan
sebagainya.
Upaya Kesehatan Masyarakat:
4.Sedangkan intervensi terhadap faktor
hereditas :
antara lain dengan perbaikan gizi masyarakat,
khususnya perbaikan gizi ibu hamil
TREND
• Penyakit yang terkait dengan gaya hidup
(penyakit kardiovaskuler dan kanker)
menempati 5 besar penyebab kematian
tertinggi di Indonesia (Survei Kesehatan
Rumah Tangga 2001, Depkes RI)

Membutuhkan intervensi integratif di aspek


promotif dan preventif.
PERAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Di Dalam Masyarakat
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Kesehatan
Masyarakat
• Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik
faktor internal (dari dalam diri manusia) maupun faktor
eksternal (di luar diri manusia).
• Faktor internal ini terdiri dari faktor fisik dan psikis. Faktor
eksternal terdiri dari berbagai faktor, antara lain sosial,
budaya masyarakat, lingkungan fisik, politik, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Faktor
Lingkungan

• Sarana sanitasi lingkungan dibangun


untuk masyarakat, misalnya jamban
(kakus, WC) keluarga, jamban umum,
MCK (sarana mandi, cuci, dan kakus),
tempat sampah, dan sebagainya.
Peran Pendidikan Kesehatan
dalam Perilaku

• Kesadaran masyarakat tentang


kesehatan disebut “melek
kesehatan” (health literacy).
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan
Kesehatan

• Departemen Kesehatan telah


menyediakan fasilitas kesehatan
masyarakat dalam bentuk. Pusat
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
• Tidak kurang dari 7.000 Puskesmas
tersebar di seluruh Indonesia. Namun
pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat
belum optimal.
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Faktor
Hereditas

• Pendidikan kesehatan diperlukan pada


kelompok orang tua, agar masyarakat
atau orang tua menyadari dan melakukan
hal-hal yang dapat mewariskan kesehatan
yang baik kepada keturunan mereka.
Bentuk peran :
1. perilaku masyarakat dalam menyikapi dan mengelola
lingkungannya,
2. perilaku masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya,
3. perilaku masyarakat dan petugas kesehatan dalam
menyikapi dan mengelola fasilitas atau pelayanan
kesehatan, kesadaran, dan praktik hidup sehat dalam
mewariskan status kesehatan kepada anak atau
keturunannya.
Teori Perubahan Perilaku
Perilaku
• Perilaku adalah hasil hubungan antara stimulus dengan
respon/tanggapan
• Domain perilaku menurut Benyamin Bloom : kognitif,
afektif, psikomotor
• Notoadmojo --> memodifikasi teori Bloom
– Pengetahuan -> 6 tingkatan : mengetahui, memahami,
mengaplikasikan, analisis, sintesis, evaluasi
– Sikap -> 4 tingkatan : menerima, merespon, menghargai,
bertangung jawab
– Tindakan
Fase-fase Perubahan “Unfreezing
to Refreezing”
Proses Perubahan perilaku menurut Lewin ( 1951 )
mengemukakan teori perubahan “ Unfreezing to
refreezing” yang berlangsung dalam lima tahap berikut
:
• A. Fase Pencairan ( the unfreezing phase) :
Individu mulai mempertimbangkan penerimaan
terhadap perubahan.Dalam keadaan ini ia siap
menerima perubahan sikap dasar. Motivasi dan
tingkah laku.Di dalam masyarakat pada fase ini,
berada pada keadaan untuk mengubah kekuatan
yang mempengaruhi prose perumusan
kebijaksanaan, partisipasi masyarakat, dll
Fase-fase Perubahan “Unfreezing to
Refreezing”
• C. Fase penentuan tujuan (Goal Setting Phase)
:
Apabila masalahnya telah dipahami, maka individu
menentukan tujuannya sesuai dengan perubahan
yang diterimanya.
• D. Fase Tingkah Laku baru (new behavior
phase) :
Pada fase ini individu mulai mencobanya dan
membandingkan dengan praktik – praktik yang
telah dilakukan dan diharapkan.
• E. Fase pembekuan ulang (the refreezing
phase) :
BENTUK – BENTUK PERUBAHAN
PERILAKU
• 1. Perubahan Alamiah ( Natural Change )
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian
perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.
• 2. Perubahan terencana ( Planned Change )
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek.
• 3. Kesediaan untuk berubah ( Readiness to
Change )
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program
pembangunan di dalam masyarakat, maka yang
sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat
untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut,
STRATEGI PERUBAHAN
PERILAKU
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan
perilaku tersebut oleh WHO dikelompokkan menjadi
tiga:
• 1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau
dorongan
Misal : dengan adanya peraturan – peraturan/
perundang – undangan yang harus dipatuhi oleh
anggota masyarakat.
Dapat berlangsung cepat akan tetapi belum tentu
berlangsung lama karena perubahan perilaku
terjadi tidak atau belum didasari oleh kesadaran
sendiri.
• 2. Pemberian informasi
Dengan memberikan informasi-informasi tentang
cara-cara mencapai hidup sehat, cara
Teori Perubahan Perilaku
A. Teori Stimulus
Perubahan perilaku bergantung pada stimulus eksternal dan
kurang memperhitungkan faktor internal.
B. Teori Transformasi
Belajar adalah suatu proses internal yang dipengaruhi faktor
external.
C. Teori Fungsi
Perubahan perilaku terjadi akibat adanya kebutuhan yang harus
dipenuhi.
C. Teori Festinger
Perilaku seseorang disebabkan adanya
keseimbangan antara alasan/dasar dengan
keputusan yang diambil. Jika terdapat stimulus
eksternal yang kuat maka keseimbangan akan
berubah. Bila seseorang tersebut dapat merespon
positif stimulus eksternal tersebut maka akan
terbentuk keseimbangan baru dengan perilaku
baru.
D. Teori Kurt Lewis
Perilaku merupakan suatu keadaan seimbang
antara kekuatan pendorong dan penahan, dan
perubahan akan muncul bila keseimbangan
tersebut berubah
TEORI“REACTION ACTION”
(FESBEIN & AJZEN :1980)
• Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai
faktor penentu perilaku Niat itu sendiri
• ditentukan oleh : sikap norma subjektif pengendalian
perilaku
• Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan
anaknya didasari niat, dimana niat itu ditentukan oleh
sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu
akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya
panas setelah diimunisasi.
TEORI PRECEDE-PROCEED (Lawrence
Green : 1991)
• Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor : Predisposing
factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan,keyakinan, nilai Enabling factors,
tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas Reinforcing
factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau dari kelompok referensi dari perilaku
masyarakat
• Contoh : Seorang bapak mau membangun WC yang
sebelumnya masih BAB di sungai karena : 1. Ia tahu BAB
di jamban lebih sehat( Pf) 2. Ia punya bahan bangunan
TEORI ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer :
1977 )
• Menurut teori ini perilaku manusia merupakan
suatu proses sekaligus hasil interaksi antara
:Antecedent Behavior Consequences
• 1. Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man
made
• 2. Behavior : reaksi terhadap antecedent
• 3. Consequences : bisa positif( menerima), atau
negatif ( menolak )
• Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang
bagaimana agar anak mau makan banyak,salah
satunya dengan membuat tampilan makanan
menarik (A), Ibu membuat tampilan makanan
TEORI BEHAVIOR INTENTION (Snehendu
Kar : 1980)
• Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari :
1. Behavior intention ( Niat Perilaku)
2. Social support
3. Accessibility to information
4. Personal autonomy
5. Action situation B = f ( BI, SS, AI, PA, AS )
Contoh:
• Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti
pelatihan asuhan persalinan normal, bukan di tenaga medis
terlatih, mungkin dikarenakan :
1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI)
2. Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan(SC)
3. Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat(AI)
4. Tidak bebas menentukan, takut mertua(PA)
5. Kondisi jauh dari puskemas(AS)
TEORI“THOUGHT AND FEELING” (
WHO:1984)
Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang
ditentukan oleh :
• 1. Thoughts and feeling
• 2. Personal reference
• 3. Resources
• 4. Culture B = f ( TF, PR, R, C )
Contoh :
• Seorang ibu habis melahirkan tidak mau
menyusui anaknya, karena diapunya keyakinan
kalau payudaranya akan hilang keindahannya
bila menyusui (TF), atau karena artis yang
diidolakannya tidak menyusui sehingga dia
mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak
ada waktu untuk menyusui (R), atau karena
Upaya Masyarakat dalam
Pencegahan Penyakit Menular dan
Tidak Menular
Penyebab kematian

DUNIA ASIA
Sumber:
WHO Global Status Report on
TENGGARA
Sumber: WHO global Health
NCDs 2010
observatory 2011
• Penyakit tidak menular (PTM) penyebab kematian
didunia dan kematian tertinggi di Indonesia

• Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 penyebab utama


kematian telah mengalami pergeseran dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular.
PTM
1. Penyakit kardiovaskuler (30%)
2. Penyakit pembuluh darah otak (21%),
3. Penyakit jantung iskemik (12.9%),
4. Kanker (13%)
5. Diabetes mellitus (6.7%),
6. Hipertensi dengan komplikasinya (5.3%),
7. Kecelakaan transportasi (2.6%),
Faktor Risiko PTM
• Kurang aktivitas fisik
• Diet yang tidak sehat dan tidak seimbang
• Kurang konsumsi buah dan sayur
• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Konsumsi lemak berlebih
• Overweight dan obesitas
• Hiperkolesterol
• Perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan cedera, misalnya
perilaku berlalu lintas yang tidak benar.

Oleh karena itu, penting nya upaya promotif dan preventif dalam
pengendalian PTM
• Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah
merekomendasikan agar memusatkan penanggulangan
PTM melalui tiga komponen utama yaitu :
1. Surveilans faktor risiko
2. Promosi kesehatan dan pencegahan
3. Inovasi dan reformasi manajemen pelayanan kesehatan
yang diterapkan secara integratif/terpadu dan
komprehensif/menyeluruh.
• Peran Promkes dalam pencegahan maupun
pengendalian PMT cukup besar terutama dalam upaya
memberdayakan masyarakat untuk ber-Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) yang terkait dengan Faktor
Risiko PMT
• Dari 10 indikator PHBS di Rumah Tangga,3 diantaranya
merupakan pencegahan faktor risiko bersama PTM yaitu
Aktivitas fisik, Konsumsi sayur dan buah serta tidak
merokok.
• Program pengendalian PTM perlu difokuskan pada faktor
risiko secara terintegrasi komprehensif (promotif-
preventif, kuratifrehabilitatif ) meliputi dimensi kebijakan,
lingkungan, perilaku masyarakat dan dimensi pelayanan
kesehatan, melalui pemberdayaan masyarakat dengan
dukungan lintas program dan lintas sektor.
Program Pengendalian PTM
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MEULAR
• Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu)adalah suatu
kegiatan yang terpadu dan rutin, dengan optimalisasi
peran serta masyarakat untuk melakukan deteksi dini,
monitoring/ pemantauan dan tindak lanjut faktor resiko
PTM secara mandiri dan berkesinambungan
Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Melalui GERMAS
• Germas adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran,kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
• Diutamakan promotif dan preventif
Tujuan GERMAS
• Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak
menular, baik kematian maupun kecacatan
• Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit
• Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk
• Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk
pengeluaran kesehatan
UPAYA KESEHATAN
BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
(UKBM)
pemberdayaan secara umum merupakan suatu upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan masyarakat
dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi,
serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan


diharapkan masayarakat mampu mengatasi sendiri
masalah kesehatan mereka secara mandiri

juga mencakup kemampuan untuk memelihara


dan melindungi diri baik individual, kelompok
atau masyarakat dari ancaman kesehatan
UKBM merupakan wujud nyata Peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

diharapkan dapat berkembang kearah bentuk yang ideal,


yakni: bentuk yang lestari dan mandiri ,
ditopang oleh kemampuan pengorganisasian,
serta pendanaan oleh masyarakat

kesehatan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah


atau lembaga kesehatan lainnya tetapi juga merupakan tanggung jawab
masyarakat bahkan tanggung jawab setiap orang
JENIS UKBM

• Posyandu,
• Polindes,
• Pos Obat Desa (POD),
• Pos Gizi,
• Pos Penyuluhan KB,
• Pos Kesehatan Pesantren,
• Saka Bakti Husada, dan
• Dana Sehat.
1. Polindes

• Me’kan salah satu PSM dalam


menyediakan tempat bersalin, pelayanan
KIA & KB di desa,
• dikelola oleh pamong setempat,
• hanya dapat dirintis di desa yang telah
mempunyai bidan yang tinggal di desa
tersebut.
Polindes.....
Kegiatan:
1. melakukan pemeriksaan (bumil, bufas, buteki,
bayi dan balita),
2. memberikan pertolongan persalinan normal
yang bersih dan aman,
3. memberikan pelayanan KB,
4. memberikan imunisasi,
5. penyuluhan kesehatan masyarakat terutama
kesehatan ibu dan anak,
6. serta pelatihan dan pembinaan kepada kader
dan masyarakat.
2. Pos Obat Desa (POD/WOD)

• merupakan perwujudan PSM dalam pengobatan


sederhana terutama penyakit yang sering terjadi pada
masyarakat setempat (Penyakit rakyat/penyakit
endemik)
• wahana edukasi dalam rangka alih pengetahuan dan
keterampilan tentang obat dan pengobatan sederhana
dari petugas kepada kader dan dari kader kepada
masyarakat guna memberikan kemudahan dalam
memperoleh obat yang bermutu dan terjangkau
POD/WOD......
• Obat-obatan sederhana
• obat khusus, mis: untuk program pemberantasan Diare
seperti Oralit, Obat anti Malaria untuk daerah endemik
malaria, obat anti Filaria (Penyakit Kaki Gajah) untuk
daerah endemik Filaria, serta obat untuk penderita
Kusta.
• Indikator:
* Jenis Obat
* Cakupan
* Dana Sehat
3. Pos Gizi (Pos Timbang)

• Untuk mempertahankan status gizi yang baik,


melalui PMT khusus kepada keluarga miskin
rawan gizi.
• Kegiatannya: 1) PMT bagi balita, 2). Pemberian
penyuluhan gizi bagi ibu hamil, ibu bayi dan ibu
balita.
• Pos Gizi juga dapat diberdayakan untuk
memantau dan melaporkan KLB gizi buruk
untuk segera dirujuk
Sasaran Pos Gizi:

Terutama dari keluarga miskin:


• Bayi umur 6 – 11 bulan
• Anak umur 12 – 23 bulan,
• Anak umur 24 – 59 bulan, dan
• Seluruh ibu hamil dan ibu nifas terutama
yang menderita kurang gizi.
4. Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren)

= Pos Obat Desa, namun pos ini khusus


ditujukan bagi para santri dan atau
masyarakat disekitar pesantren

Kegiatan: memberikan penyuluhan


kesehatan, mengadakan perlombaan-
perlombaan dibidang kesehatan, melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala,
imunisasi, penyehatan lingkungan serta
pelayanan kesehatan dasar lainnya.
5. Saka Bakti Husada (SBH)

• wadah pengembang minat, pengetahuan dan keterampilan


di bid kes bagi generasi muda  khususnya anggota
Gerakan Pramuka untuk membaktikan dirinya kpd masy
diling sekitar.

• Sasaran:Anggota gerakan Pramuka Penegak dan


Pandega, Pramuka Penggalang berusia 14-15 tahun
dengan syarat khusus memiliki minat terhadap kesehatan.
Dan anggota dewasa, yakni Pamong Saka, Instruktur Saka
serta Pimpinan saka.
6. Pos KB Desa (RW)
• untuk menjamin kelancaran program, berupa
peningkatan jumlah akseptor baru dan akseptor
aktif, ditingkat desa  biasanya dijalankan oleh
kader KB atau petugas KB dari tingkat
kecamatan.
• Kegiatan:menerima, menyimpan & menyalurkan
obat/alat kontrasepsi.
UKBM lainnya:

• Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)


• Kelompok Masyarakat Pemakai Air
(Pokmair) Genthong 30 di Jogjakarta.
• Karang Taruna Husada  (Remaja
Darling), Remaja anti diare (Remadi),
Remaja Husada
tingkat perkembangan UKBM

1. Pratama; yaitu strata bagi UKBM yang baru


dibentuk.
2. Madya; yaitu UKBM yang telah berjalan teratur
tapi masih rendah tingkat cakupannya.
3. Purnama; yaitu UKBM sudah berjalan teratur
serta dengan tingkat cakupan yang tinggi. Dan
4. UKBM Mandiri; yaitu telah berjalan teratur,
cakupannya tinggi, dan lebih dari 50 %
masyarakatnya telah menjadi anggota Dana
Sehat atau JPKM
POSYANDU
• Wujud pemberdayaan masyarakat
• UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)
• Promotif , Preventif
• Mulai dicanangkan 1986
PENGERTIAN
 salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
TUJUAN
 Meningkatnya peran masyarakat dalam
 penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
 Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan
Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB
dan AKABA.
 Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan
dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB
dan AKABA
SASARAN
• Bayi
• Anak balita
• Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
• Pasangan Usia Subur (PUS)
FUNGSI
 Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih
informasi dan keterampilan dari petugas kepada
masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka
mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
 Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan
AKI, AKB dan AKABA.
KEDUDUKAN
1. Terhadap Pem Desa/Kelurahan
 Wadah pemberdayaan masy
2. Terhadap Pokja Posyandu
 sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan
aspek administratif, keuangan, dan program dari
Pokja.
3. Terhadap Beberapa UKBM
 Sebagai mitras
4. Terhadap Puskesmas
 Sbg UPT
5. Terhadap Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
 satuan organisasi yang mendapat arahan dan
dukungan sumberdaya dari Forum Peduli Kesehatan
Kecamatan.
STRUKTUR
Ka
Desa/Kelurahan

Pengurus
Posyandu

Posyandu A Posyandu B Posyandu C


PENGELOLA MASYARAKAT
• Dipilih oleh masyarakat
• Kriteria:
1. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh
masyarakat setempat.
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
KADER POSYANDU
• anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki
waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu
secara sukarela
PEMBENTUKAN POSYANDU
1. Pendekatan Internal
 Persiapan petugas pusk utk bekerja sama dg masy
2. Pendekatan eksternal
 Persiapan utk mendapat dukungan dr masy
3. Survei Mawas Diri (SMD)
 menimbulkan rasa memiliki masyarakat (sense of
belonging) melalui penemuan sendiri masalah yang
dihadapi serta potensi yang dimiliki.
4. MMD (Musyawarah Masy Desa)
• ditetapkannya daftar urutan masalah dan upaya
kesehatan yang akan dilakukan, yang disesuaikan
dengan konsep Posyandu yakni KIA, KB, imunisasi, gizi,
dan penanggulangan diare.
PEMANTAUAN POSYANDU
1. Pemilihan pengurus & Kader posyandu
2. Orientasi pengurus dan Pelatihan kader posyandu
3. Pembentukan & peresmian posyandu
4. Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu
KEGIATAN POSYANDU
1. KIA (Ibu Hamil, Nifas, Menyusui, Bayi, Balita)
2. KB
3. Imunisasi
4. Gizi
5. Penanggulangan & pencegahan Diare
KEGIATAN TAMBAHAN

1. Bina Keluarga Balita (BKB).


2. Kelas Ibu Hamil dan Balita.
3. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian
4. Luar Biasa (KLB), misalnya: Infeksi Saluran Pernafasan Atas
5. (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), gizi buruk, Polio,
Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum.
6. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
7. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
8. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
(PAB – PLP).
LANJUTAN….
1. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan
pemanfaatan pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga
(TOGA).
2. Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam.
3. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat
(Tabumas).
4. Kesehatan lanjut usia melalui Bina Keluarga Lansia (BKL).
5. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
6. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
PENYELENGGARAAN

• Waktu : 1 x sebulan
• Tempat : mudah dijangkau
• Tenaga : 5 kader + petugas pusk
5 MEJA

Lang Kegiatan Pelaksana


kah
1 Pendaftaran Kader
2 Penimbangan Kader
3 Pengisian KMS Kader
4 Penyuluhan Kader
5 Pelayanan Kader atau
Kesehatan Kader + ptgs
pusk
PEMBIAYAAN
• Masyarakat
• Dunia usaha
• Hasil usaha
• Pemerintah
POSYANDU PRATAMA
• Adalah Posyandu yang belum mantap,
• kegiatan bulanan Posyandu BELUM RUTIN
• Jumlah Kader < 5
• karena belum siapnya masyarakat.
• Intervensi :memotivasi masyarakat serta menambah
jumlah kader.
POSYANDU MADYA
• Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan > 8
kali per tahun,
• Jumlah Kader >= 5
• cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu
kurang dari 50%.
• Intervensi :
– Pelatihan TOMA
– SMD dan MMD
POSYANDU PURNAMA
• Jumlah keg >= 8 kali/tahun
• Mampu melaksanakan keg tambahan
• Cakupan keg > 50%
• Jumlah kader >= 5
• Dana sehat dengan Jml Peserta < 50% KK
• Intervensi:
– Sosialisasi dan Pelatihan Dana sehat
POSYANDU MANDIRI
• Jumlah keg >= 8 kali/tahun
• Mampu melaksanakan keg tambahan
• Cakupan keg > 50%
• Jumlah kader >= 5
• Dana sehat dengan Jml Peserta >= 50% KK
• Intervensi:
– Pembinaan Dana sehat
INDIKATOR PERKEMBANGAN POSYANDU
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
(UKS)
DEFINISI
1. Departemen Pendidikan & Kebudayaan
UKS adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan
hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program
pendidikan dan yankes di sekolah, perguruan agama serta usaha-
usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan kesehatan dilingkungan sekolah
2. Departemen Kesehatan
UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya
sebagai sasaran utama.
• UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang
pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal
3. Azrul Azwar
UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi
beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-
sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam
rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan
sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-
tingginya
ALASAN PERLUNYA UKS
1. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang
rawan terhadap masalah kesehatan.
2.Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan
pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
3.Sekolah merupakan institusi masyarakat yang
terorganisasi dengan baik.
4. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat
berpengaruh thd prestasi belajar yang dicapai.
5. Anak sekolah merupakan klpk terbesar dari klpk
usia anak-anak yang menerapkan wajib belajar.
6.Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah
sangat efektif untuk merubah perilaku dan
kebiasaan hidup sehat umumnya
TUJUAN UKS
Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan
sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mening
katkan derajat kes peserta didik, mencakup :
a. menurunkan angka kesakitan anak sekolah.
b. meningkatkan kesehatan peserta didik baik
fisik, mental maupun sosial.
c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap
dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-
prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif
dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah.
d. Meningkatkan cakupan yankes thd anak
sekolah.
e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat
terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok,
alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.
Program Pembinaan Anak Usia Sekolah

1. Melalui sekolah (UKS), dilaksanakan mulai dari jenjang


pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah,
termasuk sekolah agama dan TK, serta SLB.
2. Di luar sekolah, melalui kelompok-kelompok khusus ( kelompok
dasa wisma), organisasi pemuda ( karang taruna), lembaga
swadaya masyarakat dan sebagainya.
RUANG LINGKUP KEGIATAN UKS

Kegiatan umum UKS disebut dengan Trias UKS, yang


terdiri dari :
1. pendidikan kesehatan
2. pelayanan kesehatan
3. pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang
sehat.
SASARAN UKS

Seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan :


1. sekolah taman kanak-kanak
2. pendidikan dasar
3. pendidikan menengah
4. pendidikan agama
5. pendidikan kejuruan
6. pendidikan khusus (sekolah luar biasa)
Tingkat SD prioritas kelas I, III, VI,dg alasan:
Kelas I
merupakan fase penyesuaian dlm lingk sekolah yg baru dan
lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dg
berbagai penyebab penyakit lebih besar, saat yang baik
untuk diimunisasi ulangan.
Kelas III
mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas I dan langkah-
langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program
pembinaan UKS.
Kelas VI
mempersiapkan kes peserta didik ke jenjang pendidikan
selanjutnya  memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan
kes yang cukup.
Pembina UKS :
1. Tingkat Nasional,Prop,Kab/Kota (SK Bersama
lintas sektor), terdiri dari :
Depkes, Diknas, Depdagri, Depag
2. Tingkat Kecamatan dibentuk tim pembina usaha
kesehatan sekolah (TPUKS).
3. Tingkat di Puskesmas (dibawah seorang
koordinator),terdiri dari :
• Dokter
• Perawat
• Jurim
• Ahli Gizi
• Ahli Kesling, dll.
Uraian Kegiatan TPUKS
1. Membina sarana keteladanan gizi (kantin
sekolah,dll)
2. Membina sarana keteladanan lingkungan
a. menggerakkan pemeliharaan dan pengawas
an lingk sekolah ( pengelolaan sampah, SPAL,
WC dan kamar mandi, kebersihan kantin
sekolah, ruang UKS dan ruang kelas)
b. mencegah terbentuknya tempat pembiakan
binatang penyebar penyakit ( lalat, nyamuk).
3. Membina kebersihan perseorangan peserta
didik
a. pemeriksaan rutin kebersihan kuku, telinga,
rambut, gigi
b. mengajarkan cara gosok gigi yang benar.
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk berperan serta aktif dalam yankes,bentuk:
a. kader kesehatan sekolah
b. dokter kecil
5. Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas
6. Pemeriksaan kesehatan secara periodik
7. Imunisasi
8. Pengawasan terhadap keadaan air
9. Pengawasan ringan dan P3K di sekolah
10. Rujukan medik
11. Penanganan kasus anemia
12. Forum komunikasi terpadu
13. Pencatatan dan pelaporan
Pelaksana UKS :
• Guru UKS
• Peserta Didik
• Tim UKS Puskesmas
• Masyarakat Sekolah (Komite Sekolah)
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN UKS :
1. Mengikutsertakan PSM sekolah, meliputi :
guru, peserta didik, karyawan sekolah, Komite Sekolah
(orang tua murid).
2. Kegiatan yang terintegrasi.
Yankes menyeluruh yang menyangkut segala upaya
kesehatan pokok puskesmas sebagai satu kesatuan
yang utuh dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik.
3. Melaksanakan rujukan.
Mengatasi masalah kesehatan yang tak dapat diatasi
di sekolah ke fasilitas kesehatan ( puskesmas/ RS).
4. Kolaborasi Tim.
Melibatkan kerja sama lintas sektoral  diperlukan
kerja sama tim dan terorganisasi, tiap-tiap instansi
mempunyai tugas yang jelas  tidak tumpang tindih
dalam kegiatan
Kegiatan-kegiatan UKS:
• Pemeriksaan kes, meliputi gigi dan mulut, mata
telinga dan tenggerokan, kulit dan rambut, dsb.
• Pemeriksaan perkembangan kecerdasan
• Pemberian imunisasi
• Penemuan kasus-kasus dini
• Pengobatan sederhana
• Pertolongan pertama
• Rujukan bila menemukan kasus yang tidak
dapat ditanggulangi di sekolah
• Termasuk: pemeliharaan dan pemeriksaan kes
guru.
Lingk kes sekolah sehat
1. Lingkungan fisik, dengan kegiatan-kegiatan :
• Pengawasan terhadap sumber air bersih,
sampah, air limbah, tempat pembuangan
tinja, dan kebersihan lingkungan sekolah
• pengawasan kantin sekolah
• pengawasan bangunan sekolah yang
sehat
• pengawasan binatang serangga dan
pengerat yang ada di lingkungan sekolah
• pengawasan terhadap pencemaran
lingkungan tanah, air dan udara disekitar
sekolah.
2. Lingkungan psikis, dengan kegiatan-kegiatan :
• Memberikan perhatian terhadap perkembangan
peserta didik
• memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak
didik yang bermasalah
• membina hubungan kejiwaan antara guru dengan
peserta didik.
3. Lingkungan sosial, dengan kegiatan :
• Membina hubungan yang harmonis antara guru
dengan guru
• membina hubungan yang harmonis antara guru
dengan peserta didik
• membina hubungan yang harmonis antara peserta
didik dengan peserta didik lainnya
• membina hubungan yang harmonis antara guru,
murid, dan karyawan sekolah, serta masyarakat
sekolah.
TOLOK UKUR KEBERHASILAN PEMBINAAN
1. Dilihat dari peserta didik :
• Sehat, tidak sakit-sakitan dan bebas narkotika
• Absensi sakit menurun
• Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai
dengan golongan usia
• Murid TK dan sekolah dasar/madrasah telah
mendapatkan imunisasi ulangan.

2. Dilihat dari lingkungan sekolah :


• Semua ruangan dan kamar mandi, jamban, dan
pekarangan bersih
• Tidak ada sampah
• Ada sumber air bersih
Standar Yankes Minimal Tk SD

1. Peningkatan kesehatan :
• Memberikan keteladanan di sekolah, meliputi :
– Warung sekola yang memenuhi persyaratan
– Kebersihan lingkungan sekolah yang memenuhi persyaratan( pengelolaan
sampah, saluran air, kebersihan jamban dan kamar mandi)
– Tidak ada tempat pembiakan binatang penyebar penyakit
• membina kebersihan perorangan peserta didik
• membina peran serta peserta didik pelayanan kesehatan, dalam bentuk
kader kesehatan sekolah (dokter kecil).
2. Pencegahan
• Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
• Pemeriksaan kesehatan periodik
• Imunisasi ulangan kelas I dan VI
• Pengawasan keadaan air

3. Peyembuhan dan pemulihan


• Pengobatan ringan dan perawatan/P3K
• Rujukan medik
• Penanganan kasus anemia gizi
4. Penatalaksanaan
• Pertemuan komunikasi terpadu antar kegiatan pokok
puskesmas, dalam rangka :
– Perencanaan program pelayanan UKS
– Pemantauan dan evaluasi
– Pertemuan antara puskesmas dan sekolah
• Pembinaan teknis dan pengawasan ke sekolah
• Pencatatan dan pelaporan
PETUNJUK PELAKSANAAN UKS DI
PUSKESMAS

Fungsi
• Menyelenggarakan yankes melalui keterpaduan
berbagai kegiatan pokok, termasuk
penyelenggaraan berbagai intervensi untuk
mengatasi berbagai masalah kes di sekolah.
• melaksanaan pembinaan (teknis medis, alih
kelola teknologi, PSM sekolah).
• melaksanakan koordinasi yankes mencakup
sinkronisasi, integrasi dan motivasi termasuk
mengatur pendelegasian wewenang dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.
Fungsi pokok dalam penatalaksanaan yankes di sekolah mencakup
:
• Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
• koordinasi penyusunan rencana kerja terpadu
• koordinasi pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan
• mengikuti dan memantau perkembangan pelaksanaan
operasional
• menyusun laporan
Peranan Perawat Pada Kegiatan UKS
1. Sebagai pelaksana askep di sekolah :
• Mengkaji masalah kes dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan pengumpulan data, analisa data,
dan perumusan masalah dan prioritas masalah.
• Penyusunan perencanaan kegiatan UKS bersama
TPUKS
• Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana
kegiatan yang disusun
• Penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS
• Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
2. Sebagai pengelola kegiatan UKS.
• Anggota dalam TPUKS
• Koordinator UKS di puskesmas.
3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai