Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK A ( VIRUS)

1. Alif Setiawan Amran


2. Iyan Ariya
3. Ade Afri Irawan
4. Ibrahim T.S Assawala
5. Fiskal Adrian
6. Egidiadjuti Safitri
7. Andi Nurul Fadillah
8. Isna
9. Dinda Nuralifiah
10. Haeriah Rahmadani
11. Firdah Rachmadani
12. Nadila Putri
13. Sri Ulfa Sari
14. Nurul Izza
15. Azhara Idriani
16. Herdianawati Ringgu
17. Sela Novianti
Pengertian Obat Antivirus

Virus merupakan parasit intraseluler obligat. Mikro-organisme


ini tidak mempunyai dinding dan membran sel dan tidak mengalami
proses metabolisme.
Obat-obat antivirus dipakai untuk membasmi, mencegah, atau
menghambat penyebaran infeksi virus. Virus bereplikasi sendiri
dalam beberapa tahap.
Tujuan dari obat-obat antivirus adalah untuk mencegah
replikasi virus dengan menghambat salah satu dari tahap-tahap
tersebut, sehingga dengan demikian menghambat virus untuk
bereproduksi (mycek,2001:68)
• Oleh :Egidia Djuti Safitri dan Fiskal Adrian
Golongan Obat Antivirus dan Mekanisme Kerjanya
Oleh : Andi Nurul Fadilah ,Isna dan Haeriah Rahmadani

A. Anti-nonretrovirus
1. Antivirus untuk Herpes
- Asiklovir
Asiklovir merupakan analog 2-deoksiguanosin. Asiklovir adalah
suatu prodrug yang baru memiliki efek antivirus setelah di metabolisme menjadi
asiklovir trifosfat. Langkah yang penting dari proses ini adalah pembentukan asiklovir
monofosfat yang dikatalisis oleh timidin kinase pada sel hospes yang terinfeksi oleh
virus herpes atau varicella zoster atau oleh fosfotransferase yang dihasilkan oleh
sitomegalovirus (Farmakologi dan terapi,2007:642)
- Gansiklovir
Gansiklovir diubah menjadi gansiklovir monofosfat oleh enzim
fofotransferase yang dihasilkan sel yang terinfeksi sitomegalovirus. Gansiklovir
monofosfat merupakan substart fosfotranspferase yang lebih baik dibandingkan dengan
asiklovir (Farmakologi dan terapi,2007:643)
- Foskarnet
Mekanisme kerja foskarnet merupakan analog organic dari
pirofosfat anorganik. Obat ini membentuk kompleks dengan DNA polymerase virus
pada tempat ikatan pirofosfat.
2. Antivirus Untuk Influenza
- Amantadin dan Rimantadin
Amantadin dan Rimantadin merupakan antivurus yang bekerja pada protein
M2 virus, suatu kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh Ph. Kanal M2 merupakan pintu
masuk ion ke virion selama proses uncoating. Hal ini menyebabkan destabilisasi ikatan
protein-protein serta proses transport DNA virus ke nucleus (Farmakologi dan
terapi,2007:646)
- Ribavirin
Ribavirin merupakan anlog guanosin yang cincin purin-nya tidak lengkap. Setelah mengalami
fosforilasasi intrasel, ribavirin trifosfat mengganggu tahap awal transkripsi virus, seperti proses capping dan
elongasi mRNA, serta menghambat sintesis ribonukleprotein.

3. Antivirus Untuk HBV dan HCV


- Lamivudin
Lamivudin merupakan L-enantiomer analog deoksistidin. -Lamivudine dimetabolisme
di hepatosit menjadi bentuk trifosfat yang aktif. lamivudin bekerja dengan cara menghentikan sintesis DNA,
secara kompetitif menghambat polymerase virus (reverse transcriptase, RT). Adefovir
- Adefovir
merupakan analog nukleotida asiklik. Adefovir telah memiliki satu gugu fosfat dan hanya
membutuhkan satu langkah fosforilasi saja sebelum obat menjadi aktif. Adefovir merupakan penghambat
replikasi HBV sangat kuat yang bekerja tidak hanya sebagai DNA chain terminator, namun diduga juga
meningkatkan aktifitas sel NK dan menginduksi produksi interferon endogen. Terapi dengan adefovir
memberikan penurunan HBV-DNA kurang dari 2 minggu (Farmakologi dan terapi,2007:648)
B. Antiretroviirus
1. NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
- Zidovudin
Target zidovudin adalah enzim reverse transcriptase (RT) HIV. Zidovudin bekerja
dengan cara menghambat enzim reverse transcriptase virus, setelah gugus azidotimidin (AZT)
pada zidovudine mengalami fosforilasi.
Didanosin
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.
2. NtRTI (Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor)
- Tenofovir
Tenofovir disoproksil fumarat merupakan nucleotide reverse transcriptase inhibitor
(NtRTI) perttama yang ada untuk terapi infeksi HIV-1. Obat ini digunakan dalam kombinasi
dengan obat antiretrovirus lainnya. Bekerja pada HIV RT (dan HBV RT) dengan cara
menghentikan pembentukan rantai DNA virus (Farmakologi dan terapi,2007:653)
3. NNRTI (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI) merupakan kelas obat yang
menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase dengan cara beriktan di tempat yang dekat
dengan tempat aktif enzim dan menginduksi perubahan konformasi pada situs aktif ini.
- Nevirapin
Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT
-Efavirenz
Sama dengan neviraprin
4. PI (Protease Inhibitor)
- Sakuinavir/Ritonavir
Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor.
5. Viral Entry Inhibitor
- Enfuvirtid
Enfivirtid merupakan obat pertama yang masukkedalamgolongan viral entry
inhibitor.obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat fusi virus ke sel. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat masukkan HIV ke sel melalui reseptor CXCR4 (Farmakologi dan
terapi,2007:654)
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
DAN CONTOH OBATNYA

1. Influenza
Obatnya : Amantadine, oseltamivir, Ribavirin, rimantadine, dan zanamivir
2. Hepatitis (HBV dan HCV)
Obatnya : Adefovir, entecafir,interferon, lamivudine, telbivudine
3. Herpes dan Cytomegalovirus
Obatnya : Acyclovir, cidafovir, famciclovir, fomivirsen, foscarnet, ganciclovir, penciclovir,
palacyclovir, valgancyclovir, vidrabine.
4. HIV
Obatnya : zidonudin, Abacafir, atazanavir, darunavir, delavirdine, didanosin, emtricitabine,
enfuvirtide, efavirenz, etravirin, fosamprenavir, indinavir, lamivudine.
5. Respiratory syncytial virus
obatnya : Ribavirin

Oleh : DindaNuralifiah, Herdianawati Ringgu, Iyan Ariya


MEKANISME KERJA PENYAKIT

Virus (dalam bahasa latin, visham = racun) merupakan mikro-organisme hidup yang terkecil, denga ukuran antara
20 dan 300 mikron.
Sifat sifat virus :
• Berbentuk seperti kristal tanpa tanda hidup
• Tahan asam basa
• Tahan suhu rendah dan tinggi
• Jika keadaan sekitarnya baik, seperti dalam tubuh manusia atau hewan , kristal tersebut bernyawa dan
memperbanyak diri
• Virustatik/anti virus merupakan obat yang menghambat pertumbuhan virus dan membunuh virus
• Infeksi dapat terjadi dimulai dengan virus di absorpsi pada dinding sel, terjadi hidrolisasi oleh enzym
enzymnya, diikuti masuknya Dna atau Rna ke dalam sel, di dalam sel, virus bekerja sebagai sel tuan rumah
disusul bila pebanyakan viriron mencapai puncaknya baru gejala penyakit mulai tampak
• Anief,M. 2018. Prinsip umum dan dasar farmakologi. Universitas Gadjah mada press : Yogykarta.
• Oleh : Nurul Izza ,Sri Ulfa Sari dan Sela Novianti
• Virustatik/anti virus merupakan obat yang menghambat pertumbuhan virus dan
membunuh virus
• Infeksi dapat terjadi dimulai dengan virus di absorpsi pada dinding sel, terjadi
hidrolisasi oleh enzym enzymnya, diikuti masuknya Dna atau Rna ke dalam sel, di
dalam sel, virus bekerja sebagai sel tuan rumah disusul bila pebanyakan viriron
mencapai puncaknya baru gejala penyakit mulai tampak

1. Mekanisme Kerja Virus HIV


Human Immunodeficiency Virus termasuk golongan retro virus. Retro
virus adalah virus yang dapat berkembang biak dalam darah manusia dan memiliki
kemampuan mengcopy cetak biru materi genetik (DNA-RNA) mereka di dalam materi
genetik sel-sel manusia yang ditumpangi. Dengan proses ini HIV dapat mematikan sel-
sel darah putih (khususnya limfosit atau sel T-4 atau sel CD-4).
MHIV langsung menyerang sel darah putih. Enzim yang ada
pada tonjolan bagian luar HIV menempel dan merusak dinding sel
darah putih dan akhirnya, virus tersebut masuk ke dalamnya. RNA
(Ribo Nucleic Acid) virus akan menempel pada DNA (Deoksiribo
Nucleic Acid) sel darah putih, lalu sel darah putih akan pecah, dan
virusnya pun akan memecah diri lalu mencari sel darah putih
lainnya. Karena serangan virus HIV, lambat laun jumlah sel darah
putih yang sehat semakin berkurang dan akhirnya sistem kekebalan
menjadi lumpuh. Orang yang sel darah putihnya sudah terinveksi
HIV, dapat dipastikan yang bersangkutan sudah memiliki antibodi
spesifik terhadap HIV dan ia sudah digolongkan mengidap HIV
(Tjay, Rahardja,2015:117)
Oleh: Nurul Izza
2. Mekanisme kerja virus Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah virus yang menyebabkan
infeksi paru-paru dan saluran pernafasan. Infeksi virus ini terjadi dimulai
dengan proses absorbsi,dimana virus akan di absorbsi pada dinding sel,
setelah di absorbsi terjadi hidrolisasi oleh enzim-enzimnya. Kemudian diikuti
masuknya DNA dan RNA kedalam sel, setelah DNA dan RNA didalam sel
maka virus akan bekerja sebagai sel tuan rumah, kemudian akan terjadi
perbanyakan viriron yang mencapai puncaknya hingga gejalapenyakit mulai
tampak. Selain itu, dapat dijelaskan bahwa vaksin tidak berhasil
menginduksi sel B untuk menghasilkan antibodi,namun berhasil
mengaktifkan sel T. Sel T yang teraktivasi berubah menjadi sel T efektor
khususnya TH2. ketika anak yang telah menerima vaksin RSV benar-benar
terinfeksi RSV, sel efektor TH2 akan melepaskan IL-3, IL-4 dan IL-5 yang
menginduksi terjadinya bronchospasm, peningkatan sekresi mucus dan
meningkatkan infiltrasi neutrofil (Rifa’I,2013:194)

Oleh : Alif Setiaan Amran


3. Mekanisme kerja virus Influenza
Influenza disebabkan oleh virus Ortomyxovirus yang mana virus
ini memiliki enzim yang bernama enzim neuraminidase, yang
penting bagi siklus hidup virus. Virus influenza menggunakan
spesifik yang dimasukkan kedalam membran sel pejamu untuk
tujuan pelepasan virion baru dibentuk.Oseltamivir dan Zanamivir
adalah analog keadaan transisi subtratsialic acid dan berperan
sebagai penghambat aktivitas enzim. Virion berakumulasi pada
permukaan sel internal yang terinfeksi (Farmakologi ulasan
bergambar Edisi 4,2016: 521-522)

oleh : Sela Novianti


4. Mekanisme kerja virus Herpes
Herpes merupakan penyakit infeksi yang menyerang organ kulit
yang disebabkan oleh virus herpes simpleks yang masuk ked
alam tubuh. Setelah masuk ke dalam tubuh dengan secara
lokal. Penyebaran hematogen primer virus masuk ke dalam
tubuh kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak
diorgan tersebut dan menyebar melalui saraf, virus
berkembang biak di permukaan selaput lendir dan menyebar
melalui sistem persarafan. Setelah terjadi penyebaran ke otak,
timbul menifestasi klinis ansefalitis masa prodromal
berlangsung selama 1-4 hari yang ditandai dengan demam,
sakit kepala dan tanda lainnya (Fransisca,2008:178).
DAFTAR PUSTAKA
Anief,M. 2018. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Universitas Gadjah mada press : Yogykarta.
Departemen Farmakologi dan Fakultas Kedokteran. 20007. Farmakologi dan Terapi. Universitas
indonesia: Jakarta
Fransisca B, Batticaca. 2008. Pengantaran Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Salemba Medika: Jakarta
Maycek , Mary J,dkk.2001. Farmakologi. Widya Medika: Jakarta
Rifa’I, Muhaimin. 2013. Imunologi dan Alergi-Hipersensitif. UB Press: Malang
Tjay, Hoan, Tan dan Rahardja Kirana. 2015. Obat-obat Penting. PT Elex MediaKomputindo: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai