Teknik Anestesi
Teknik Anestesi
Teknik Anestesi
Spinal Epidural/Kaudal
Anestesi Umum
Dekompresi Hipertensi
kordis derajat berat/tak
III–IV terkontrol
(diastolik >110)
AV blok derajat II DM tak terkontrol
– total (tidak ada
gelombang P). Infeksi akut
Sepsis
GNA
TIVA
Keuntungan Kerugian
Komplikasi Intubasi Endotrakeal
• Spasme laring (lariongspasme) akibat
rangsangan nosiseptif pada ujung saraf jalan
napas terutama sekitar laring akibat
anestesi tidak adekuat.
• Bradikardi akibat saraf eferen vagus
yang berujung di jantung.
LMA
Alat supra glotis airway, didesain untuk
memberikan dan menjamin tertutupnya
bagian dalam laring untuk ventilasi
spontan dan memungkinkan ventilasi
kendali pada mode level (< 15 cm H2O)
tekanan positif.
Indikasi LMA
• a. Sebagai alternatif dari ventilasi face mask atau
intubasi ETT untuk airway management. LMA
bukanlah suatu penggantian ETT, ketika pemakaian
ETT menjadi suatu indikasi.
Kerugian:
• Jalan napas tak sepenuhnya terlindung
• Karena esofagus terhalang, maka tidak
dapat dilakukan pemasangan pipa
nasogastrik.
Anestesi Regional
Anestesi Regional
• Penggunaan anestesia regional sangat
bermanfaat, terutama bagi kasus yang
merupakan indikasi kontra anestesia
umum atau berisiko terlalu tinggi
untuk anestesia umum.
Relatif:
• Sepsis meningkatkan risiko meningitis
• Infeksi di daerah pungsi dengan risiko membawa
mikroorganisme patogen ke dalam CSS yang dapat
mengakibatkan meningitis.
• Riwayat gangguan neurologi sebelumnya
• Riwayat pembedahan spinal dengan instrumentasi
• Kelainan anatomi tulang belakang (skoliosis)
• Kondisi jantung yang tergantung pada preload ( stenosis
aorta, kardiomiopati hipertrofi obstruktif)
Anestesi Spinal
Indikasi Anestesi Spinal
• Bedah ekstremitas bawah
• Bedah panggul
• Tindakan sekitar rektum perineum
• Bedah obstetrik-ginekologi
• Bedah urologi
• Bedah abdomen bawah
Anestesi Spinal
Teknik Anestesi Spinal
1. Setelah dimonitor,
tidurkan pasien
misalkan dalam
posisi lateral
dekubitus. Beri
bantal kepala, selain
enak untuk pasien
juga supaya tulang
belakang stabil. Buat
pasien membungkuk
maximal agar
processus spinosus
mudah teraba. Posisi
lain adalah duduk.
Teknik Anestesi Spinal
2. Tempat penyutikan: penyuntikan obat
pada ketinggian L2-3 atau L3-4
memudahkan penyebaran obat ke arah
kranial, sedangkan penyuntikan pada L4-
5 karena bentuk vertebra memudahkan
obat berkumpul di daerah sakral.
Anestesi Spinal
• Pembedahan
• Pasien menolak di tempat
• Infeksi sistemik
Kontraindikasi Kontroversial
Kontra Indikasi Relatif
Kontra Indikasi Absolut