Anda di halaman 1dari 58

Anggota :

1. Deby Aulia Tri Rahma (16307141002)


2. Hayatun Nupus (16307141062)
3. Yuliana Wanda P (16307141069)
4. Wahyu Widiyati (16307141071)
5. Caecilia Rosa Lina (16307141072)
6. Ruth Michelia S (16307141075)
7. Isma Pita Loka (16307144012)
8. Rakhmawati Kurniasih (16307144015)
HAKIKAT
DAN MAKNA
SAINS,
TEKNOLOGI
DAN SENI
BAGI
MANUSIA
Unsur Kebudayaan
Menurut Kluchkhon
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut ada pada setiap
kehidupan masyarakat di dunia. Oleh karena itu,
ketujuh pokok unsur kebudayaan tersebut dikatakan
sebagai

,
atau unsur-unsur kebudayaan universal.
unsur-unsur
kebudayaan
universal

Ipteks atau
ilmu kesenian
pengetahuan (seni)
(sains)
peralatan
hidup
(teknologi)
IPTEKS
Salah satu
adalah
untuk sarana bagi kehidupan manusia, yakni untuk
agar

, lancar, efisien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi


lebih bermakna dan produktif.
Ilmu Pengetahuan

merupakan

Pengetahuan memiliki sifat acak, dan


bagi manusia pengetahuan tersebut sangat
potensial. Dimana pengetahuan yang
sifatnya acak ini perlu ditingkatkan derajat
atau bobot keilmiahannya sehingga
berubah menjadi ilmu.
• Ilmu
Ilmu merupakan pengetahuan yang
sudah mencapai taraf tertentu yang
telah memenuhi sistematika, memiliki obyek
kajian, dan metode pembahasan akan kajian
tersebut.
Ilmu memiliki kandungan unsur -
unsur pokok sebagai berikut :
1. Berisi pengetahuan
(knowledge)
2. Tersusun secara sistematis
3. Menggunakan penalaran
4. Dapat dikontrol secara kritis
oleh orang lain
Teknologi

Teknologi merupakan penerapan


praktis pengetahuan oleh
manusia guna mengerjakan sesuatu tugas
yang dikehendakinya.

Marwah Daud Ibrahim mengatakan


bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya
adalah suatu jawaban sistematis atas kata atau
pertanyaan “mengapa” (know why), sedangkan
teknologi adalah jawaban praktis dari
pertanyaan “bagaimana” (know how).
Dalam kajian filsafat ilmu, suatu pengetahuan
dapat dikatakan sebagai suatu ilmu jika
memenuhi suatu kriteria pokok :

1.Adanya aspek antologis, artinya bidang


studi yang bersangkutan telah memiliki
objek studi yang jelas.

2. Adanya aspek epistemologi, artinya bidag


studi yang bersangkutan telah memiliki
metode kerja yang jelas.

3. Adanya aspek aksiologi, artinya bidang


studi yang bersangkutan memiliki nilai
guna/kemanfaatannya.
Menurut sebagian ahli,
Sains bebas dari
pertimbangan - pertimbangan
nilai.
Akan tetapi mereka mengakui bahwa
sains tetap berpijak pada sistem nilai..
Menurut para ahli tersebut,
adalah

,
sedangkan pertimbangan nilai-nilai (values
judgement) bukan wewenang dari sains.
Perlu juga diketahui bahwa fakta
tergantung pada sains dan pertanyaan-
pertanyaan dari ilmuan.
Pada sisi lain, dikatakan bahwa
meskipun teori-teori pada sains juga
dibangun diatas fakta,

tetapi laporan tentang fakta itu sendiri


juga tidak luput dari interpretasi atau
penafsiran-penafsiran.
sains terbentuk karena
adanya pertemuan dua orde
pengalaman

Orde observasi didasarkan


pada hasil observasi fakta
Orde konsepsi
didasarkan pada hasil
pemahaman manusia mengenai
alam semesta
Dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa sains/ ilmu
pengetahuan (didalamnya
menyangkut teknologi),
tidak bisa bebas dari nilai-nilai.

Jadi, sesuai dengan sifat sains


itu sendiri yang kebenarannya
bersifat tidak mutlak.
Teknologi
Seni berasal dari bahasa
latin, yaitu ars berarti
kemahiran.

Secara etimologis,
Seni di formulasikan sebagai
suatu kemahiran dalam
membuat barang atau
mengerjakan sesuatu
Seni merupakan pengolahan
budi manusia secara tekun untuk
mengubah suatu benda bagi
kepentingan rohani dan jasmani
manusia.
Seni merupakan ekspresi
jiwa seseorang yang hasil
ekspresi tersebut
berkembang menjadi
bagian dari budaya
manusia
Seni dan keindahan yang tercipta
merupakan dua sisi yang tidak bisa
dipisahkan. Dengan seni, cipta dan karya
manusia, termasuk teknologi,
didalamnya mendapat sentuhan
keindahan atau estetika.
Dari uraian tersebut, seni diartikan
sebagai kegiatan manusia, yaitu
proses kegiatan manusia
dalam menciptakan
benda-benda yang bernilai
estetik.

Jadi, dengan sentuhan seni,


teknologi sebagai hasil karya ilmu
pengetahuan manusia tidak sekedar
alat, tetapi juga bernilai indah.
Ilmu pengetahuan merupakan usaha
manusia untuk memahami gejala dan
fakta alam, lalu melestarikan
pengetahuan tersebut secara
konsepsional dan sistematis.
Sedangkan teknologi
adalah usaha manusia
untuk memanfaatkan
ilmu pengetahuan itu
untuk kepentingan dan
kesejahteraan.

Maka Perkembangan ilmu


pengetahuan selalu terkait dengan
perkembangan teknologi, demikian
pula sebaliknya.
Sains dan teknologi saling
membutuhkan, karena sains
tanpa teknologi bagaikan pohon
tak berakar.
Sains hanya mampu mengajarkan fakta dan
nonfakta, ia tidak mampu mengajarkan apa
yang harus dan tidak boleh dilakukan.

Jadi, fungsi sains disini hanya


mengoordinasikan semua
pengalaman manusia dan
menempatkannya kedalam suatu
sistem yang logis,

sedangkan fungsi seni sebagai


pemberi persepsi mengenai
sauatu keberaturan dalam
hidupdengan menempatkan
suatu keberaturan padanya.
Tujuan sains dan teknologi adalah untuk
memudahkan manusia dalam menjalani
kehidupan.
Sedangkan seni memberi sentuhan
estetik sebagai hasil budaya yang indah
dari manusia
Pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi
( iptek )pada hakekatnya di
tujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarkat
dalam rangka membangun
peradaban bangsa.
Pembangunan iptek
merupakan sumber terbentunya
iklim inovasi yang menjadi
landasan bagi tumbuhnya
kreativitas sumberdaya manusia
( SDM ),
yang pada giliranya dapat
menjadi sumber pertumbuhan
dan daya sanig ekonomi.
Iptek menentukan tingkat
efektivitas dan efisiensi prosese
transformsi sumber daya
menjadi sumber daya baru yang
lebih bernilai.

Untuk meningkatkan standar


kehidupan bangsa dan Negara,
serta kemandirian dan daya
saing bangsa Indonesia di mata
dunia.
DAMPAK
PENYALAHGUNAAN
IPTEK PADA
KEHIDUPAN
Potensi
Manusia
Akal

Benar Salah
Manusia Potensinya

Menggali Menggembangkan

IPTEKS
Ipteks sudah berkembang
pesat pada saat ini, bahkan
telah berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak
langsung bagi manusia.
Dampak langsung dari kemajuan
iptek adalah kemudahan –
kemudahan dalam beraktivitas.

Karena iptek diciptakan dengan


tujuan untuk memberikan berbagai
kemudahan dan memperingan
beban pekerjaan manusia yang
tadinya sangat melelahkan menjadi
ringan.
Perkembangan Iptek yang demikian
pesat mampu menciptakan perubahan –
perubahan yang berpengaruh langsung
pada kehidupan masyarakat, khususnya
dalam elemen – elemen sebagai berikut :

1. Perubahan dibidang
intelektual; masyarakat
meninggalkan kebiasaan lama atau
kepercayaan baru, setidaknya mereka
telah melakukan reaktualisasi.
2. Perubahan dalam organisasi sosial
yang mengarah pada kehidupan politik.

3. Perubahan dan benturan – benturan


terhadap tata nilai dan tata
lingkungannya.

4. Perubahan dibidang industri dan


kemampuan di medan perang.
Dampak negatif Ipteks di antaranya
adalah
• konsumtif
• hedonistik
• materialistik
• perlombaan senjata nuklir
• pelanggaran norma kesusilaan
• kriminalitas
• penurunan kesehatan
• pencemaran lingkungan hidup
Kemajuan Ipteks

BERMATA DUA

Rahmat Laknat
Di satu sisi, Ipteks secara
positif telah mendatangkan
rahmat, dalam arti dapat
mendatangkan kesejahteraan
hidup manusia.
Di sisi lain, penerapan dan pemanfaatan Ipteks
itu juga telah membawa dampak negatif atau
membawa laknat dalam bentuk munculnya
masalah lingkungan, seperti pencemaran,
kekeringan, banjir, tanah longsor, dan kenaikan
suhu global.
Perkembangan Ipteks
dalam bidang teknologi
informasi dan
komunikasi
Pemanfaatan dan penerapan
teknologi di bidang informasi dan
komunikasi

Bermata dua

Dampak Dampak
Negatif Positif
Menghasilkan
DAMPAK
berbagai
NEGATIF
ketimpangan itu
oleh Alvin
Toffler (1976)
disebut sebagai
guncangan hari
esok (future
shock),

tidak saja menimbulkan


goncangan fisik (physical
shock), melainkan juga
guncangan kejiwaan
(psychological shock).
DAMPAK
POSIITF

Berhasil
menciptakan
pesawat yang
mengangkasa
luar yang
memacu
derasnya
informasi
PROBLEMATIKA
PEMANFAATAN IPTEK DI
INDONESIA
Masalah yang di hadapi bangsa Indonesia
dengan pemanfaatan dan kemampuan
iptek ,sebagai berikut

• Rendahnya kemampuan iptek


nasional dalam menghadapi
perkembangan global.
• Rendahnya
kontribusi iptek
nasional di sector
produks. Hal ini
diantara lain di
tunjukan oleh
kurangnya efisiensi
dan rendahnya
produktivitas, serta
minimnya
kandungan teknologi
dalam kegiatan
ekspor.
• Belum optimalnya
mekanisme
intermediasi iptek
yang menjembatani
interaksi antara
kapasitas penyedia
iptek dengan
kebutuhan
pengguna.
• Lemahnya sinergi kebijakan iptek,
sehingga kegiatan iptek belum
sanggup memberikan hasil yang
signifikan.
• Masih terbatasnya sumber
daya iptek, yang tercermin
dari rendahya kualitas
SDM dan kesenjangan
pendidikan di bidang
iptek.
• Belum berkembangnya budaya iptek
di kalangan masyarakat.budaya
bangsa secara umum masih belum
mencerminkan nilai-nilai iptek yang
mempunyai penalaran objektif,
rasional, maju,unggul dan mandiri
• Belum
optimalnnya
peran iptek dalam
mengatasi
degradasi fungsi
lingkungan hidup.
Masih lemahnya peran
dalam mengantisipasi
dan menagulangi
bencana alam

Anda mungkin juga menyukai