Anda di halaman 1dari 57

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

DI INDONESIA

dr Siti Nurul Qomariah,M.Kes


Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
• PASAL 28 H (1) • PASAL 34 (3)
Setiap orang berhak hidup Negara bertanggung jawab
sejahtera lahir dan batin, atas penyediaan fasilitas
bertempat tinggal dan pelayanan kesehatan dan
mendapatkan lingkungan fasilitas pelayanan umum
hidup yang baik dan sehat yang layak
serta BERHAK
MEMPEROLEH PELAYANAN
KESEHATAN

• UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


• UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang KESWA 2
3
 SEHAT ADALAH HAK AZASI
 SEHAT ADALAH INVESTASI

TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


Meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya

Hidup Produktif & Sejahtera


Sosial & Ekonomi
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN
(Psl 47 UU 36/2009)

UPAYA KESEHATAN DISELENGGARAKAN


DALAM BENTUK KEGIATAN DENGAN
PENDEKATAN
PROMRTIF,PREVENTIF,KURATIF DAN
REHABILITATIF YANG DILAKSANAKAN
SECARA TERPADU ,MENYELURUH DAN
BERKESINAMBUNGAN
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN
(Psl 48 UU 36/2009)
1.Pelayanan kesehatan terdiri dari :
2. Pelayanan kesehatan tradisional;
3. Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit;
4. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan;
5. Pesehatan reproduksi;
6. Keluarga berencana;
7. Kesehatan sekolah;
8. Kesehatan olahraga;
9. Pelayanan kesehatan pada bencana;
10. Pelayanan darah;
11. Kesehatan gigi dan mulut;
12. Penanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran;
13. Kesehatan matra;
14. Pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan;
15. Pengamanan makanan dan minuman;
16. Pengamanan zat adiktif; dan/atau
17. Bedah mayat
BATASAN
PELAYANAN KESEHATAN :
Setiap upaya yang diselenggarakan secara
sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan,mencegah dan
memyembuhkan penyakit , memulihkan
kesehatan perorangan,keluarga,kelompok
atau masyarakat
KOMPONEN PELAYANAN KESEHATAN
1.PENGORGANISASAIN PELAYANAN KESEHATAN :
sendiri atau bersama
2.RUANG LINGKUP :
Promotif,Preventif,Kuratif dan Rehabilitatif
3.SASARAN YANKES :
Perorangan,keluarga,kelompok,masyarakat keseluruhan
4. JENIS PELAYANAN
UKP
UKM
VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

Berkepribadian dlm Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
9
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
SISTEM KESEHATAN NASIONAL 2012
Terdiri dari 7 subsistem SKN 2012 Perpres
72/2012

UPAYA PEMBERDAYAAN
KESEHATAN MASYARAKAT

SEDIAAN FARMASI, ALAT


PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN
KESEHATAN TUJUAN MAKANAN
PEMBANGUNAN
KESEHATAN

SUMBER DAYA
PENELITIAN DAN MANUSIA
PENGEMBANGAN KESEHATAN
KESEHATAN
MANAJEMEN
INFORMASI DAN
REGULASI KESEHATAN
OPTIMALISASI PELAYANAN
TERSTRUKTUR DAN BERJENJANG
UKP UKM
B
Dinkes
RS
PROVINSI Provinsi

RS DINKES
KAB/KOTA Kab/ Kota

PUSKESMAS

PUSTU

PONKESDES

Masyarakat (DESA SIAGA)


Berkesinambungan, Terpadu, Paripurna
melalui sistem Rujukan (Rujukan medik maupun rujukan kesehatan)

Yankes Masyarakat Yankes Perorangan

PKMT: PKPT :
Tersier:
RS Prop / Pusat atau klinik
Dinkes Prov, Depkes, Unit Upaya kesh rujukan khusus sub spesialistik
kerja terkait unggulan/ sub spesialistik

PKMS: PKPS :
Dinkes Kab/ Kota, swasta sesuai
Sekunder:
Upaya Kesh rujukan lanjutan RS Kab/Kota, fas kesh
aturan yg ada swasta yg setara

PKPP :
PKMP : Primer : Puskesmas, Fas kesh
swasta setara
Puskesmas ,Masy & swasta
sesuai aturan yg ada. UKBM Upaya Kesh dimana terjadi kontak Pustu
pertama. Polindes, Poskedes
Konsep pengembangan upaya kesehatan
Perbedaan antara Puskesmas & Rumah Sakit
Puskesmas Rumah Sakit
Puskesmas Rumah Sakit kelas
Perawatan A
PONED
Santun Usila Rumah Sakit kelas
B
PKPR
IMS HIV
Rumah Sakit kelas
C
Puskesmas

Rumah Sakit kelas


Puskesmas
D
Pembantu
Konsep pengembangan upaya kesehatan
Perbedaan antara Puskesmas & Rumah Sakit
Puskesmas Rumah Sakit
UPT Dinkes Kab/Kota UPT Kab/ Kota/ Prop/ Pusat/ Swasta
PP
Bertanggung jawab tentang Wilayah Tidak ada Wilayah Kerja 18/2016
Kerja
Minimal 1 PKM tiap Kecamatan
Upaya Kesehatan Masyarakat & Upaya Upaya Kesehatan Perorangan
Kesehatan Perorangan
Mempunyai 4 fungsi Mempunyai 3 fungsi
Pelayanan Kesehatan Primer/FKTP Pelayanan Kesehatan Sekunder &
Tersier/FKTL
Kegiatan Dalam gedung & Luar Kegiatan Dalam gedung
gedung
Rumah Sakit

Fungsi Rumah Sakit


1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan perorangan tingkat kedua dan
ketiga (rujukan)
2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
sumberdaya kesehatan
3. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan
FUNGSI PUSKESMAS

FUNGSI
PUSKESMAS

UKM
UKP
KEGIATAN
UPAYA PROMOSI PENYEDIA DATA DAN PELAYANAN
DAN PREVENSI INFORMASI
KM KP

UKM merupakan titik berat pelayanan


BPJS
Primer

KM – Kesehatan Masyarakat
KP – Kesehatan Perorangan
Pelayanan di Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan primer

SKN 2012 Perpres 72/2012


ENAM PRINSIP
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

1. PARADIGMA SEHAT

2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH

3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT

4. PEMERATAAN

5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA

6. KETERPADUAN & KESINAMBUNGAN


18
KEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMAS

SKN 2012 Perpres


PELAYANAN KESEHATAN 72/2012
PRIMER

UKM UKP

Peningkatan dan Pencegahan Pengobatan dan pemulihan


1. Pelayanan pengobatan
1. Pelayanan peningkatan
2. Pelayanan Pemulihan
2. Pelayanan pencegahan
3. Pelayanan peningkatan &
3. Pengobatan
pencegahan
4. Pemulihan
4. Gaya hidup sehat (healthy
life style)
Kelompok & Masyarakat Perorangan & Keluarga

TITIK BERAT PELAYANAN PRIMER


UKM
MENGAPA TITI BERAT PADA PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER ?

1. Tulang punggung pelayanan kesehatan


2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi
yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat
dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan
3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung
pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan
mengurangi jumlah pasien yang di rujuk
4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif / Sbg
gatekeeper
5. Pembangunan kesehatan Daerah akan menentukan pencapaian
Pembangunan kesehatan Nasional
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
1. MASYARAKAT INDONESIA SEHAT YANG MANDIRI
DAMPAK Penurunan AKI, AKB, Gizi Buruk
Meningkatkan UHH KEUANGAN
2. TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN 3. TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG
PRIMER YANG PARIPURNA PEDULI KESEHATAN
Tingkat Kepuasan Masy pd Yankes primer % UKBM aktif di kab/kota

18. TERSEDIANYA DANA BIDANG KESEHATAN YANG PROPORSIONAL UNTUK


OUTCOME
Tingkat kepuasan Nakes di Yankes Primer Tingkat kepedulian Masy pd Kesehatan

PROSES
STRATEGIS 4. OPTIMALISASI YANKES PRIMER 5. OPTIMALISASI 6. REVITALISASI 7. PENINGKATAN
YG HARUS SEBAGAI GATEKEEPER SISTIM RUJUKAN UKM EFEKTIVITAS UKBM
DILAKUKAN

8. ADVOKASI PEMBANGUNAN DAERAH BERWAWASAN KESEHATAN

UKM DAN UKP*)


9. TERWUJUDNYA SISTEM 10. TERWUJUDNYA 11. PENGUATAN SISTEM 12. TERWUJUDNYA
PERENCANAAN YANG SISTEM KOLABORASI INSENTIF DAN PROMOSI KEMITRAAN YANG
TERINTEGRASI PENDIDIKAN NAKES PARADIGMA SEHAT BERDAYA GUNA TINGGI

13. TERBANGUNNYA INFORMASI BERBASIS DATA DAN PENGALAMAN (Knowledge


management)

SUMBER DAYA
KESEHATAN

15. TERSEDIANYA 16. 17. TERSEDIANYA SPA SESUAI


14. TERSEDIANYA SDM
DUKUNGAN TERSEDIANYA STANDART, OBAT DAN DUKUNGAN
YANG KOMPETEN DAN
REGULASI YANKES SIK TERPADU PERBEKALAN KESEHATAN SESUAI
BERBUDAYA KINERJA JULI 2013
PRIMER STANDART DAN KEBUTUHAN
21
PENERAPAN PARADIGMA SEHAT
Paradigma Sehat: ditarik ke hulu

5 Level of prevention (Level


and Clark):
UKP UKM
1. Health promotion
2. Spesific protection
3. Early Diagnosis & Prompt
Treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
Pendekatan keluarga

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,


Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga


PENDEKATAN KELUARGA
CARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN DI DLM GEDUNG, MELAINKAN JUGA
KELUAR GEDUNG DG MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH
KERJANYA (TDK HANYA MENGANDALKAN UKBM YG ADA)
 PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN UKP & UKM
 SECARA BERKESINAMBUNGAN
 DG TARGET KELUARGA
 DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES KELUARGA

DG TUJUAN:
1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD PELAYANAN KES
YG KOMPREHENSIF
2. MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI
3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN
4. MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM INDONESIA SEHAT

25
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT

Manajemen Pembangunan wilayah ber- IMS


Puskesmas wawasan kesehatan & UKM ITS
(P-1, P-2, P-3)
Rekam Medik Pemberdayaan Desa
masyarakat /Kelu UKBM Kecamatan
SIMPUS
rahan IKS Sehat
SIKKa Pemberdayaan Sehat
(Sistem keluarga
Informasi
Kesehatan Pelayanan kesehatan
IIS
Keluarga) perorangan tk pertama (UKP)
IMS : INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT
ITS : INDIKATOR TATANAN SEHAT
UKBM : UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT
IKS : INDEKS KELUARGA SEHAT
IIS : INDIKATOR INDIVIDU SEHAT
26
12 INDIKATOR KELUARGA
SEHAT

27
PENYELENGGARAAN JKN

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
3 AZAS
1. Kemanusiaan
2. Manfaat 9 PRINSIP
1. Gotong royong
3. Keadilan sosial 2. Nirlaba
3. Keterbukaan
5 PROGAM 4. Akuntabilitas
5. Portobilitas
1. JKN 6. Kepesertaan wajib
2. Jaminan Kec.kerja 7. Dana amanah
3. JHT 8. Hasil pengelolaan
9. dana utk kepentingan
4. JP peserta
5. Jaminan Kematian
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan
Fasilitas • memenuhi persyaratan
Kesehatan (credentialing)
• wajib bekerjasama dengan
milik BPJS Kesehatan
Pemerintah

• memenuhi persyaratan
Fasilitas (credentialing)
Kesehatan • dapat menjalin kerjasama
milik swasta dengan BPJS Kesehatan
Peserta Jaminan Kesehatan
Pekerja Penerima Upah

Bukan Penerima Bantuan Pekerja Bukan Penerima


Iuran (PBI) Upah

Peserta Jaminan Bukan Pekerja


Kesehatan

Fakir Miskin
Penerima Bantuan Iuran
(PBI)
Orang Tidak Mampu
Iuran

• Dibayar oleh
PBI pemerintah

Pekerja • Dibayar oleh Pemberi


Penerima Upah Kerja dan Pekerja

Pekerja Bukan • Dibayar oleh peserta


Penerima Upah yang bersangkutan
Manfaat Akomodasi

Peserta
Bukan Penerima Bantuan
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Iuran (PBI)
Pekerja
Pekerja
Bukan Bukan Orang Tidak
Penerima Fakir Miskin
Penerima Pekerja Mampu
Upah
Upah

Kelas I dan Kelas I, II Kelas I, II


Kelas III Kelas III
II dan III dan III
POLA PEMBAYARAN DALAM JKN
CARA PEMBAYARAN FASKES

FASKES TK. PERTAMA FASKES TK. DUA/TIGA (LANJUTAN)

a) KAPITASI INA CBG’s


b) Mekanisme lain yg lebih
berhasil guna

PENYELENGGARAAN JKN SESUAI UU SJSN & BPJS


PROSEDUR PELAYANAN
Peserta hrs memperoleh Yankes pada
Faskes tingkat pertama

Peserta memerlukan
yankes tingkat lanjutan hrs
melalui rujukan dr faskes
tingkat pertama kecuali
dlm keadaan
kegawatdaruratan medis

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
INSTITUSI PELAKSANA FASKES PRIMER
di ERA IMPLEMENTASI JKN
• PUSKESMAS
• KLINIK PRATAMA
• PRAKTIK DOKTER MANDIRI
• PRAKTIK DOKTER GIGI MANDARI

Catatan :
Bidan dan Perawat dimungkinkan jadi jejaring pelayanan kesehatan TINGKAT
PERTAMA namun TIDAK menjadi GATE KEEPER. Pelayanan yang diberikan
mengacu pada kompetensi dan kewenangan sesuai ketentuan
PEMBANGUNAN KESEHATAN
2015-2019
STATUS TARGET
NO INDIKATOR AWAL 2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat

a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 306


hidup (2010)
b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran 32 24,0
hidup (2012/2013)
c. Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita 19,6 (2013) 17,0
(persen)
d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat 32,9 (2013) 28,0
pendek) pada anak baduta (bawah dua
tahun) (persen)
PEMBANGUNAN KESEHATAN
2015-2019
STATUS TARGET
NO INDIKATOR AWAL 2019
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 297 (2013) 245
penduduk
b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50

c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi 212 (2013) 300


malaria
d. Tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4

e. Prevalensi obesitas penduduk usia 18+ 15,4 (2013) 15,4


tahun (persen)
f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 7,2 (2013) 5,4
tahun
PEMBANGUNAN KESEHATAN
2015-2019
N STATUS TARGET
INDIKATOR
O AWAL 2019

3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan


a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 0 5.600
satu Puskesmas yang tersertifikasi (2014)
akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki 10 481
minimal satu RSUD yang tersertifikasi (2014)
akreditasi nasional
c. Presentase kabupaten/kota yang mencapai 71,2 95
80 persen imunisasi dasar lengkap pada (2013)
bayi
PEMBANGUNAN KESEHATAN
2015-2019
STATUS TARGET
NO INDIKATOR AWAL 2019
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan
Mutu Obat Serta Sumber Daya Kesehatan
a. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan 51,8 Min 95
(persen) (Okt. 2014)
b. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 1.015 5.600
lima jenis tenaga kesehatan (2013)
c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang 25 60
memiliki tujuh dokter spesialis (2013)
d. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di 75,5 90,0
Puskesmas (2014)
e. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 94
(2014)
TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN:

4 AREA PRIORITAS:
1. AKI, AKB
2. Perbaikan Gizi Masyarakat, stunting
3. Pengendalian Penyakit Menular (HIV/Aids, TB,
Malaria)
4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (HT,
DM, Obesitas, Kanker, Ggn jiwa)
41
STRATEGI AKSELERASI PENURUNAN AKI dan AKB dgn
MENGATASI 3 TERLAMBAT dan 4 TERLALU
1. Terlambat mengenal tanda 1. Terlalu Muda
bahaya & mengambil keputusan
2. Terlambat mencapai fasilitas 2. Terlalu Tua
kesehatan
3. Terlambat mendapatkan 3. Terlalu dekat
pelayanan di fasilitas kesehatan
4. Terlalu banyak
MELALUI

KEGIATAN BERSAMA ANTARA 3 PILAR


TEROBOSAN PENURUNAN AKI AKB
APLIKASI JSC FAI DAN KETERSEDIAAN AMBUDES SERTA
KOMPETENSI SDM DALAM SPGDT
(Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)

JSC Telp
425222
Ambudes
FAI

43
Penanganan masalah stunting

Intervensi spesifik :
Intervensi sensitif :
• PMT bumil
• Pemberian tablet Fe bumil
• Tersedia akses air bersih
• Mengatasi kekurangan iodium
• Tersedia akses sanitasi layak
bumil
• Akses layanan KB
• Mengatasi kecacingan pada bumil
• JKN
• ASI ekslusif
• Jampersal
• ASI hingga usia 23 bulan
• PAUD
• MP ASI
• Pendidikan gizi pada masyarakat
• Menyediakan obat cacing
• Edukasi kespro pada remaja
• Immunisasi lengkap
• Meningkatkan ketahan pangan dan
• Pencegahan den pengobatan diare
gizi
• Menyediakan suplementasi zink
BAYI

Gizi dan Tumbuh Perkembangan sel


Kembang saraf otak
Normal Stunted

Otak anak
berkembang pesat Percabangan saraf
Percabangan berkembang secara
sejak dalam
saraf terbatas
kandungan-usia berkembang
Dampak
2-5 tahundari
(golden Anak yang mengalami kurang gizi
baik
kurangnyaage)
gizi pada kronis menunjukkan sel otak yang
masa golden age abnormal dengan lebih sedikit
akan terlihat hingga
percabangan / sel otak
BALITA
Kondisi Otak yang Stunting
Stunting
mempengaruhi:
Fisik Fisik anak
kurang gizi
Mental dapat diperbaiki

Intelektual
stunting

Hambatan perkembangan otak,


kecerdasan, kemampuan belajar, dan Perkembangan otaknya,
rendahnya produktifitas akibat stunting
ini bersifat permanen (irreversible).
tidak dapat diperbaiki
Continuum of Care Lansia
KESEHATAN IBU & ANAK Pelayanan bagi
anak SMP/A & • Kualitas
• Degenerasi
remaja
GOLDEN
PERIOD Pelayanan
bagi anak • Kespro remaja
• Konseling:
SD Gizi HIV/AIDS,
Pelayanan
NAPZA dll
bagi balita • Fe
•Penjaringan
Pelayanan •Bln Imunisasi Anak
Persalinan,
bagi bayi Sekolah
nifas & •Upaya Kes Sklh
Pemeriksaan neonatal •PMT
• Pemantauan
Kehamilan
pertumbuhan &
Pelayanan perkembangan
PUS & WUS • ASI eksklusif • PMT
• Imunisasi dasar
lengkap
• P4K • Inisiasi Menyusu Dini
• Pemberian makan PERLU
• Buku KIA • Vit K 1 inj
• Penimbangan KERJASAMA
• ANC terpadu • Imunisasi Hep B
• Vit A 3 PILAR
• Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu
• Konseling • MTBS
• Fe & asam folat • Kemitraan Bidan Dukun
• Pelayanan KB
• PMT ibu hamil • KB pasca persalinan
• PKRT
• TT ibu hamil • PONED-PONEK
PENYAKIT MENULAR
KONSEP INTEGRASI TUBERKULOSIS DALAM PISPK
Surveilens Sosial, Kesehatan, Lingkungan dan
Gizi
1. KELUARGA 3. Laboratorium
2. MASYARAKAT dan PELAYANAN dengan TCM
LINTAS SEKTOR KESEHATAN
SELURUH KELUARGA Suspek TB dan
Interven
1. Identifikasi anggota Kontak anak < 5
si jangka
E SEM
pendek
keluarga
yang memiliki gejala TB /
tahun * Rumah Sakit
TB Resistan Obat
LI UA faktor risiko TB
• Gizi Buruk TEROBOSAN Suspek TB dan TB Dengan Penyulit
KASU TB Dengan
M S TB
• Kencing Manis
• Orang dengan HIV
• PIS PK Kontak anak < 5
Kormobid
• PPM kab/kota tahun *
I DITE Positif
• Anak < 5 Th
• Mandatoruy
MUK notification
N AN
• Ibu Hamil
• Investigasi
• Merokok
A DAN • Tinggal kontak dg Kontak
PUSKESMAS
pasien TB
DIOB Interven
SI • Penyakit paru kronik • TB Sensitif

T
ATI si jangka
meneng
menahun
2. Penyuluhan/Konseling TB;
Transport •

TB Tanpa Penyulit
Pencegahan Dan
ah/
B panjang
a. Tanda dan gejala TB
b. Cara pencegahan dan sputum Pengobata
Profilaksis
penularan
2 3. Penilaian Lingkungan • Investigasi Kontak
Rumah (Kumuh Padat, • Pelacakan Pasien
0 Kumuh Miskin, Ventilasi) Pengobatan sesuai Mangkir
UKBM / ORMAS DPM /
3 • Penyuluhan atau Konseling
standar sampai
KLINIK
sembuh
0 • Penjaringan Suspek TB TB Resistan Obat
TB Dengan Penyulit
• Investigasi Kontak
Surveilens Sosial, Kesehatan, lingkungan dan TB Dengan Kormobid
• Pengawas menelan obat
Gizi
* Kontak anak < 5 Th adalah anak umur dibawah 5 tahun yang berkontak dengan pasien TB baik anak yang
bergejala maupun tidak bergejala.
TEROBOSAN UNTUK MENCAPAI ELIMINASI
TB 2030
PPM bekerja sama dengan koalisi profesi  SK Bupati Jember no.
1 188.45/235/012/2015 tgl 13 April 2015 yang diperbaharui dengan SK Bupati
Jember no.188.45/197/1.12/2017 tgl 1 Feb 2017 tentang Tim PPM DOTS dalam
Pengendalian TB Kabupaten Jember, Paguyuban TB dan TB RO, Dinsos,
Aisyiyah, Muslimat, PKK, CSR (Sembako, genteng kaca, bahan PMT)
Penemuan aktif dan masif melalui Pendekatan Keluarga  integrasi
2 dalam pendataan KS, penemuan secara intensif, pro-aktif dan massal
dgn strategi 115, kolaborasi TB-HIV, Kontak TB pada Anak, Integrasi
TB-DM, skrining TB pada ibu hamil, skrining TB pada balita gizi
kurang, Program Merdeka TB
Penguatan surveilans aktif (penyisiran kasus, mandatory notification, berbasis
3 IT, penyederhanaan laporan)  Investigasi Kontak TB, Aplikasi TB Care

4 Ekspansi layanan TB dan TB RO di RS dan desentralisasi layanan ke


Puskesmas  RS swasta (2 RS swasta), Klinik dan DPM (Sosialisasi ...
Klinik dan ... DPM)

Perluasan layanan TB melalui sinkronisasi JKN TB dan sinkronisasi laporan


5 (bridging)  2017 10 Puskesmas, 2018 direncakan semua Puskesmas (50) ,
Semua penderita TB dan keluarga didaftarkan sebagai peserta JKN KIS yg
dibiayai dari APBD Kabupaten Jember
Peningkatan Penelitian dan pengembangan TB dgn kerja sama semua
6 lembaga penelitian termasuk dukungan sumber daya melalui JETSET
(Jejaring Riset) TB  Kerjasama dengan Universitas Jember dan RS
Paru (Penlitian pemberian extract ikan gabus)
PERJALANAN INFEKSI HIV
(tanpa pengobatan)

5 – 10 tahun periode tanpa gejala fisik


1-2 thn

3 bln
Periode
Jendela Periode HIV+
AIDS MENINGGAL
Infeksi
HIV

Fenomena Gunung Es
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Faktor Risiko dan Fase Akhir
Risiko Melekat
•Umur, Sex
•Keturunan dll
Faktor Risiko /
Penyakit Antara Fase Akhir
• Hipertensi • PJK -PD
Risiko Perilaku • Stroke
• Merokok
• Hiperglikemi
• Obesitas • Diabetes
• Diet
• Dislipidemia • PPK
• Alkohol
• Aktifitas Fisik • Lesi Pra kanker • Ginjal Kronik
• Stress • Bronkhitis/ • Kanker
Emfisema/
Efusi Pleura • Cedera & K3
• Thalassemia
• Lupus
Faktor Lingkungan : • Osteoporosis
Globalisasi, Sosio-ekonomi
10/3/2018
Budaya, Modernisasi, Polusi dll 54
FAKTOR RISIKO PTM
MORBIDITAS
&
DISABILITAS

• Gula darah tinggi

Mengendalikan faktor risiko “bersama” (merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik
dan konsumsi alkohol) berarti mengendalikan semua PTM
Faktor risiko PTM meliputi FR Perilaku dan FR Fisiologis / “FR Antara”
Jika tidak dilakukan deteksi dini (pemeriksaan/pengukuran) maka seringkali tidak
disadari bahwa sudah mempunyai faktor risiko karena tidak bergejala.
Deteksi
Sumber: Modifikasi dari from Global diniamenjadi
Health 2035: penting
world converging within auntuk dilakukan
generation. USA, The Lancet. 2013. 55
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin dan
ikuti anjuran dokter
A Atasi Penyakit dengan pengobatan
yang tepat dan teratur

T Tetap diet sehat dengan gizi


seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan
U aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
H karsinogenik lainnya

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM diselenggarakan
mengimplementasikan dalam Posbindu PTM agar mereka rajin kontrol dan
minum obat

56
Terima Kasih

khs-jb-'18 57

Anda mungkin juga menyukai