Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

SEPTEMBER 2018

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Oleh:
Andini Puspita Sari, S.Ked
10542047013

Pembimbing:
dr. Rahasiah Taufik, Sp. M (K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR
PENDAHULUAN

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan


kedua terbanyak setelah katarak di
seluruh dunia. Berbeda dengan katarak,
kebutaan yang diakibatkan glaukoma
bersifat permanen, atau tidak dapat
diperbaiki (irreversible). Di dunia,
diperkirakan hampir 60 juta orang terkena
glaukoma dan sekitar 6 juta orang
berakhir dengan kebutaan.
ANATOMI MATA

Lapisan Inti:
Tunika Fibrosa: Kornea dan Sklera
Tunika Vasculosa: koroid, korpus siliaris,
dan iris
Tunika Nervosa: retina

Jaringan Penunjang Lain:


Aparatus Lakrimalis
Palpebra
Otot Ekstraokuler
FISIOLOGI HUMOR AQUEOUS

Trabekular COA anyaman


Outflow trabekel kanalis
schlemm vena
episklera

Uveoscleral
Outflow COA uveoskleral
ruang suprakoroidal
DEFINISI

Glaukoma merupakan suatu neuropati optik kronik, yang


dapat ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus
dan pengecilan lapangan pandang, dan biasanya disertai
dengan peningkatan tekanan intraocular.
EPIDEMIOLOGI

 Di Amerika Serikat, kira-kira 2 juta orang pada


usia 40 tahun dan yang lebih tua mengidap
glaukoma, sebanyak 120.000 adalah buta
disebabkan penyakit ini.
 Tiap tahun, ada lebih dari 300.000 kasus
glaukoma yang baru dan kira-kira 5400 orang-
orang menderita kebutaan.
KLASIFIKASI

PRIMER

SEKUNDER GLAUKOMA ABSOLUT

KONGENITAL
GLAUKOMA

• penyebabnya tidak diketahui


• Terbagi atas:
Primer • Glaukoma sudut terbuka
• Glaukoma sudut tertutup

• kondisi dapat ditelusuri dan


diketahui penyebabnya karena
Sekunder merupakan manifestasi dari
penyakit lain
Glaukoma Sudut Glaukoma Sudut
Terbuka Tertutup
PATOFISIOLOGI

• Teori Mekanis
Ketidakseimbangan antara produksi dan penyaluran Humor Aqueous
TIO penekanan langsung N. Optik

• Teori Iskemik

Suplai darah ke lamina kribrosa iskemik (tidak tercukupinya


energi untuk axon) apoptosis
MANIFESTASI
KLINIS

1. Peningkatan TIO
2. Halo sekitar cahaya
3. Nyeri pada mata
4. Penyempitan lapangan pandang
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. Tonometri

1. 3. Perimetri
2.

2. Gonioskopi
4. Oftalmoskopi

5. Optical Coherence Tomography (OCT)


PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA

Menurunkan produksi Fasilitasi aliran keluar Miotik, Midriatik,


Penurunan volume vitreus
humor aqueous humor aqueous Sikloplegik

Penyekat β
adrenergik
(non selektif):
timolol maleat,
levobunolol, Glycerin (glycerol)
metipranolol , Analog prostaglandin oral
carteolol : larutan bimatoprost,
latanoprost,
(Selektif): travoprost
betaxolol
sikloplegik :
Agonis adrenergic-α2 : isosorbide oral cyclopentolate dan
Apraclonidine atropine
Agonis adrenergik-α2:
Brimonidine
Obat
parasimpatomimetik
penghambat anhidrase urea intravena atau
karbonat : manitol intravena.
Dorzolamide,
brinzolamide
PENATALAKSANAAN NON-MEDIKAMENTOSA

• Trabeculectomy
Glaukoma Sudut
• ALT (Argon Laser Trabeculoplasty)
Terbuka
• SLT (Selektif Laser Trabekuloplasty)

• Iridektomi
Glaukoma Sudut
• LPI (Laser Peripheral Iridotomy)
Tertutup
Diagnosa Banding
KOMPLIKASI

• Kerusakan N. Optik

• Kebutaan
PROGNOSIS

• Prognosis sangat tergantung pada penemuan dan


pengobatan dini.
• Pemeriksaan perimetri dan OCT dilakukan setiap 6
bulan
TERIMA KASIH
SUDUT TERBUKA SUDUT TERTUTUP
Frekuensi kejadian Sering, 90% dari kasus Jarang

Onset Perlahan Cepat , bertahap pada kronis


Penyebab Umumnya genetik, resiko >40 Aposisi iris tanpa proses patologis.
tahun Misalnya: berdiam lama ditempat kurang
terang atau gelap. Obat pelebar pupil
(simpatomimetik, antikolinergik)
Tanda dan Gejala Tanpa gejala, mata lelah, Akut : nyeri hebat pada mata, sakit kepala,
fluktuasi tajam penglihatan. muntah, mata merah, berair, penglihatan
Lanjut : penyempitan lapang kabur.
pandang, buta. Kronik: hampir sama dengan akut, tetapi rasa
sakit, muntah dan penglihatan kabur hilang
dengan sendirinya dan terjadi berulang kali.
Pemeriksaaan Visus baik kecuali stadium Akut: visus turun hingga 1/300, konjungtiva
lanjut, bilik mata depan dalam, hiperemi, kornea keruh/udem, bilik mata
oftalmoskopik: tampak depan dangkal, pupil lebar/lonjong dengan
penggaungan yang melebar diameter 6-7 mm , oftalmoskopik: papil
(CD ratio >0,5), gonioskopik: mungkin masih normal , tonometrik : TIO
sudut terbuka dan normal bisa capai 60 -80mmHg, gonioskopik: sudut
tonometrik: tekanan >21mmHg tertutup- COA menyempit, lapang pandang
gangguan lapang pandang. menyempit, mungkin normal.

Gambaran Patologi Degeneratif trabekular Oklusi trabekular meshwork


meshwork

Anda mungkin juga menyukai