Anda di halaman 1dari 42

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT.

PSMK
KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. (UU No. 20 Bab 1 Ps 1 butir 19)

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah


dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi
untuk pendidikan menengah (UU No. 20 Bab X. Ps.38 ayat 2)

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK


(1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan
sesuai dengan
 satuan pendidikan,
 potensi/karakteristik daerah,
 sosial budaya masyarakat setempat dan
 peserta didik.

(2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan


komite madrasah, mengembangkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan
 kerangka dasar kurikulum dan
 standar kompetensi lulusan.
Pasal 17 (PP 19/2005)
 Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
UUSPN BAB X Pasal 36 (2):

 Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)


adalah kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 15
Berdasarkan aturan tersebut, maka:
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
dan komite sekolah (Tidak ada
kurikulum nasional yang ada adalah
”Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”)
Dimaksudkan untuk memungkinkan
adanya penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada
di daerah.
1. Mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu
2. Didasarkan kebutuhan dunia kerja “Demand-Market-
Driven”
3. Penguasaan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia
kerja
4. Kesuksesan siswa pada “Hands-On” atau performa di
dunia kerja
5. Hubungan erat dengan Dunia Kerja merupakan Kunci
Sukses Pendidikan Kejuruan
6. Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan Teknologi
7. Learning By Doing dan Hands On Experience
8. Membutuhkan fasilitas Mutakhir untuk praktik
9. Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih
besar dari pendidikan umum

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK


KTSP
KTSP adalah istilah generik dari kurikulum
operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. Kurikulum yang telah disusun
sekolah disebut kurikulum sekolah yang
bersangkutan
Contoh : Penulisan Cover
KURIKULUM SMK .......
PROGRAM KEAHLIAN ............

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK


KOMPONEN KTSP
DOKUMEN I
• Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan,
• Struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan,
• Kalender pendidikan
DOKUMEN II
• Silabus.
Acuan pengembangan KTSP
 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
UUSPN 2003 BAB X Pasal 36 (1)

 Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan


pendidikan berpedoman pada panduan yang
disusun oleh BSNP.
PP 19 Pasal 16

 Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan


dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan
kebutuhan program keahlian untuk memenuhi
standar kompetensi kerja di dunia kerja.
Permen Diknas No.22 Implikasi dari struktur kurikulum SMK butir 2
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Pasal 35 (1) dan (2):
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas
1. standar isi,
2. standar proses,
3. standar kompetensi lulusan,
4. tenaga kependidikan,
5. sarana dan prasarana,
6. pengelolaan,
7. pembiayaan, dan
8. penilaian pendidikan
yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala

(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan


pengembangan kurikulum, tenaga pendidikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan
Standar Isi
• SI mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
• Termasuk dalam SI adalah :
– Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum,
– Standar Kompetensi (SK)
– Kompetensi Dasar (KD) setiap mata
pelajaran pada setiap semester dari setiap
jenis dan jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
• SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006.

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK


Kerangka dasar kurikulum adalah
rambu-rambu yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan
pedoman dalam penyusunan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya pada setiap satuan
pendidikan.
PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 14
Standar Kompetensi Lulusan

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan sebagaimana yang ditetapkan
dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK


PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN KTSP SMK
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK


Acuan Operasional Penyusunan KTSP
a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan IPTEKS
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan jender
l. Karakteristik satuan pendidikan

SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK


STRUKTUR
KURIKULUM SMK

• Struktur kurikulum SMK meliputi substansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun atau
dapat diperpanjang hingga empat tahun, sesuai
dengan kebutuhan program keahlian
• Struktur kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai
tujuan Pendidikan Kejuruan. Kurikulum
SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata
pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan
Pengembangan Diri.
Durasi Waktu
Komponen
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 192
3. Bahasa Indonesia 192
4. Bahasa Inggris 440 a)
5. Matematika
5.1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan 330 a)
5.2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi 403 a)
5.3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian 516 a)
6. Ilmu Pengetahuan Alam 192 a)
6.1 IPA
6.2 Fisika 192 a)
6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian 276 a)
6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi
6.3 Kimia 192 a)
6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian 192 a)
6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan
6.4 Biologi 192 a)
6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian 192 a)
6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)
8. Seni Budaya 128 a)
1.Produktif

1.Dasar Kompetensi Kejuruan


a.……………. 140
b.……………

1.Kompetensi Kejuruan
a.………………… 1044
b.…………………

Muatan Lokal
……………. 192
……………

A.Pengembangan Diri (192)


Keterangan Struktur Kurikulum SMK
 Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
PK. PK yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam
yang dicantumkan.
 Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai
dengan kebutuhan program keahlian.
 Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh
kurang dari 1000 jam.
 Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per
minggu.
 Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah
atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu
jam tatap muka.
 Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari
durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
Mata Pelajaran

 Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk


masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang
tercantum dalam Standar Isi
 Mata pelajaran : terdiri dari standar kompetensi
Standar kompetensi : normatif dan adaptif
diambil dari Permen 23 tahun 2006; sedangkan
produktif diambil dari unit kompetensi SKK
program keahlian tertentu
 Kompetensi dasar untuk produktif merupakan
sub kompetensi/elemen (dalam
SUBDIT PEMBELAJARAN SKKNI)
DIT. PSMK
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN
KOMPETENSI KEJURUAN

1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berisi mata pelajaran


wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan
Pengembangan Diri. Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas
beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar
Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan; yang
dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang berlaku di
dunia kerja
2. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan
Kompetensi Kejuruan
.
Pengertian DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
(berdasarkan slide sebelumnya)

 Dasar Kompetensi Kejuruan merupakan


Kelompok mata pelajaran yang terdiri
dari beberapa mata pelajaran yang
mengandung sejumlah kompetensi
yang menjadi dasar untuk kelompok
mata pelajaran kompetensi kejuruan
LANGKAH-LANGKAH (MENENTUKAN KEL. MATA
PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN)

1. Menentukan kompetensi/standar
kompetensi apa yang menjadi
dasar untuk kompetensi kejuruan
pada PK tertentu
2. Menggabungkan beberapa
kompetensi dalam satu mata
pelajaran dan menentukan nama
mata pelajaran
DASAR PENENTUAN KOMPETENSI UNTUK KELOMPOK
MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

1. Kompetensi kejuruan yang dikembangkan


mengacu pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) atau
standar lain yang berlaku di dunia kerja
a. Kompetensi Umum (common core) dari SKK Keahlian tertentu
, karena merupakan unit-unit kompetensi yang menjadi
prasyarat umum untuk bekerja disektor tertentu
b. Kompetensi inti (core competencies) / unit functional
2. Kompetensi yang menjadi dasar pada Diagram
Pencapaian Kompetensi (Diagram yang menunjukan
tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan
dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun
waktu yang dibutuhkan
3. Akar keilmuan (PDT........) kelompok teknologi
CONTOH TATA BOGA

MATA PELAJARAN YANG TERMASUK (KEL. MATA PELAJARAN


DASAR KOMPETENSI KEJURUAN)

Program Standar Kompetensi Mata Pelajaran


Keahlian

Restoran/ 1. Mengorganisasikan dan


Patiseri menyiapkan bahan makanan Persiapan bahan dan
2. Menyiapkan dan membuat bumbu (mise’n place)
bumbu
3. Menerapkan berbagai teknik Dasar pengolahan dan
pengolahan makanan penyajian makanan
4. Menyajikan makanan
5. Menyiapkan dan membuat
bumbu
6. Membersihkan dan merawat Sanitasi, Hygiene dan
peralatan dan area kerja Kes.Kerja
7. Memberi pertolongan pertama
7. PEMBAGIAN JAM MATA
PELAJARAN DKK DAN KK
 Tentukan nama mata pelajaran dan standar
kompetensi yang masuk dalam kelompok mata
pelajaran tersebut
 Estimasi kebutuhan jam per minggu (berdasarkan
kebutuhan empirik per kompetensi dan hasil analisis
silabus) untuk mata pelajaran tersebut
 Tentukan jumlah/frekuensi pertemuan ( dalam
minggu) untuk mata pelajaran tersebut
 Hitung jumlah total jam pertemuan
 Tentukan TM dan PS, PI
 Hitung kebutuhan jam terstruktur
ALOKASI JAM PEMBELAJARAN MATA
PELAJARAN DKK DAN KK

Mata SK ∑ Jam / Jumlah/ Tot Alokasi waktu Jam


Pelajaran pertemuan frekuensi al terstru
Pertemua jam ktur
n
TM PS PI
Keuntungan Dari Analisis Alokasi
Jam (penjelasan Kolom)

 Mempermudah penyusunan jadwal


karena jam pertemuan dan frekuensi
pertemuan telah diperkirakan
 Total jam yang diperlukan per
kompetensi dan per mata pelajaran
telah dianalisis sesuai hasil analisis
silabus
 Mempermudah perhitungan jam
terstruktur dan jam TM,PS dan PI
8. PERHITUNGAN JAM
TERSTRUKTUR
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN JAN
TERSTRUKTUR

1. Analisis silabus
2. Estimasi kebutuhan jam tatap muka,
jam praktik di sekolah dan jam praktik
di industri
3. Konversi jam estimasi dengan
perbandingan jam tatap muka : jam
praktik di sekolah : jam praktik di
industri = 1 : 2 : 4
4. Hitung jumlah total jam terstruktur sbb
: Estimasi jam TM + Estimasi jam PS + Estimasi jam PI
1 2 4
Contoh :
Misalnya satu sub kompetensi membutuhkan jam
belajar sbb :
 tatap muka (TM) : 8 jam
 praktik di sekolah (PS) : 28 jam
 praktik di industri (PI) : 20 jam
Maka :
 Jumlah jam terstruktur : 8/1 + 28/2 + 20/4 = 27 jam
 Jumlah jam di sekolah : 8 + 28 = 36 jam
 jumlah jam di industri (dalam bentuk prakerin) = 20 jam
 Total jam belajar yang tercantum dalam jadwal adalah :
8 + 28 + 20 = 56
9. PENENTUAN JAM
PRAKERIN
PENENTUAN JAM PRAKERIN
 Menentukan kebutuhan jam prakerin seperti estimasi dalam
silabus
 Menjumlahkan kebutuhan total jam prakerin untuk setiap
kompetensi dan mata pelajaran
 Menghitung jumlah jam prakerin (dalam bulan) sbb :
Total jam PI X Bulan = ……………. bulan
200
 Menghitung jumlah kebutuhan jam PS terstruktur sbb :

Kebutuhan total jam


prakerin (jam)

4
BEBAN BELAJAR
rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui
sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai
standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya
dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem :


- Tatap Muka (TM)

- Penugasan Terstruktur (PT)

- Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

(KMTT)
 TM : Kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik
 PT : Kegiatan pembelajaran berupa
pendalaman materi untuk siswa, dirancang
guru untuk mencapai kompetensi - Waktu
penyelesaian penugasan ditentukan oleh
guru
 KMTT : Kegiatan pembelajaran berupa
pendalaman materi untuk siswa, dirancang
guru untuk mencapai kompetensi - Waktu
penyelesaian penugasan ditentukan oleh
siswa
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
 Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SD/MI/SDLB
0% - 40%, SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
 Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi.
Muatan Lokal
• Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang berbentuk
mata pelajaran, yang pengembangannya disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah serta
selaras dengan program keahlian
• Tujuan mata pelajaran muatan lokal adalah untuk memperkaya
dan meningkatkan kualitas keahlian sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja
• Standar kompetensi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan, yang kompetensinya tidak dapat diwadahi pada
mata pelajaran yang telah ada

• Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan minimal satu mata


pelajaran muatan lokal setiap semester. Atau dengan kata lain
muatan lokal tidak harus terus-menerus diajarkan setiap
semester, tetapi dapat diajarkan hanya dalam waktu tertentu
Ruang Lingkup Muatan lokal
1.Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah
tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam,
lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup
dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang
disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi
daerah yang bersangkutan.
2. Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa daerah,
bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan
daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas
lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh
daerah yang bersangkutan.
Kegiatan Pengembangan Diri
 Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
 Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
 Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan
kelompok ilmiah remaja.
 Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri
terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan
bimbingan karier.
 Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian
kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif.
PENYUSUNAN KTSP
 Mekanisme Penyusunan
KTSP SMK dikembangkan sekolah dan komite sekolah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
Tim Penyusun
• guru
• konselor
• kepala sekolah, ketua merangkap anggota
• komite sekolah (du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota
institusi pasangan lainnya)
• nara sumber
• dinas pendidikan provinsi, sebagai koordinator dan supervisor.
KURIKULUM sebagai Produk,
KURIKULUM sebagai Program
KURIKULUM sebagai Hasil Belajar yang diingingakan
KURIKULUM sebagai Pengalaman Belajar Analis
SWOT

TEACHING
ANALISIS
LEARNING
KONTEKS
ACTIVITIES Visi,Misi,
Tujuan

Identifikasi SI dan SKL

TIM KERJA
Draft

REVISI
Review Validasi Dokumen KTSP
PENYUSUNAN
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK

Anda mungkin juga menyukai