Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASB
(AYO SIAGA BENCANA)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMASI


CENDEKIA MEDIKA NUSANTARA
PANDAAN PASURUAN
TAHUN 2017
Bencana
Pengertian Bencana

Bencana adalah peristiwa/rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu


kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis dan di luar
kemampuan masyarakat dengan segala sumber dayanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatuyang


menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitaan.Sedangkan bencana
alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam(Purwadarminta, 2006)

Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa ataurangkaian


peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan danpenghidupanmasyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupunfaktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakanlingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis. Bencana merupakanpertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman
bencana, kerentanan, dan kemampuan yangdipicu oleh suatu kejadian.

Sumber lain juga mendefinisikan bencana sebagai suatu kejadian alam, buatan manusia,
atau perpaduan antara keduanya yang terjadi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan dampak
negatif yang dahsyat bagi kelangsungankehidupan.

Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 bencanaalam adalah bencana yang


diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atauserangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh gejala-gejala alam yang dapatmengakibatkan kerusakan lingkungan,
kerugian materi, maupun korban manusia
Macam – Macam Bencana

1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaianperistiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaianperistiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi,epidemi dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaianperistiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
socialantarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror (UU RI, 2007).

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2010), jenis-jenisbencana antara lain:

1. Gempa bumi

Gempa Bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan


dislokasi(pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Mekanisme perusakanterjadi
karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi.Dipermukaan bumi,
getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnyabangunan sehingga dapat
menimbulkan korban jiwa.Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor,
runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnyayang merusak permukiman penduduk. Gempa
bumi juga menyebabkan bencanaikutan berupa , kecelakaan industri dan transportasi serta
banjir akibat runtuhnyabendungan maupun tanggul penahan lainnya.

2. Tsunami

Tsunami diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yangditimbulkan oleh
gangguan impulsif dari dasar laut.Gangguan impulsif tersebutbisa berupa gempa bumi
tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran.Kecepatantsunami yang naik ke daratan (run-up)
berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jamdan ketinggian air.

3. Letusan Gunung Berapi

Letusan Gunung Berapi adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yangdikenal dengan
istilah “erupsi”. Hampir semua kegiatan gunung api berkaitandengan zona kegempaan aktif
sebab berhubungan dengan batas lempeng. Padabatas lempeng inilah terjadi perubahan
tekanan dan suhu yang sangat tinggisehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang
merupakan cairan pijar(magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya
melaluirekahan-rekahan mendekati permukaan bumi. Setiap gunung api
memilikikarakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau produk
yangdihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut kegiatan letusan gunungapi
tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memilikiresiko merusak
dan mematikan.

4. Tanah Longsor

Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dariterganggunya kestabilan
tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanahlongsor terjadi karena ada gangguan
kestabilan pada tanah/batuan penyusunlereng.

5. Banjir

Banjir dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yangbegitu
besar.Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tibayang disebabkan
oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulanhutan disepanjang sungai
sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupunmenimbulkan korban jiwa.

6. Kekeringan

Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawahkebutuhan air baik
untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi danlingkungan.

7. Angin Topan

Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih
yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara danselatan, kecuali di daerah-
daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh perbedaan
tekanan dalam suatu sistem cuaca. Anginpaling kencang yang terjadi di daerah tropis ini
umumnya berpusar dengan radiusratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah
yang ekstrem dengankecepatan sekitar 20 Km/jam.Di Indonesia dikenal dengan sebutan
angin badai.

8. Gelombang Pasang

Gelombang Pasang adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dandapat
menimbulkan bahaya baik di lautan, maupun di darat terutama daerahpinggir
pantai.Umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencangatau topan,
perubahan cuaca yang sangat cepat, dan karena ada pengaruh darigravitasi bulan maupun
matahari.Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100Km/jam. Gelombang pasang sangat
berbahaya bagi kapal-kapal yang sedangberlayar pada suatu wilayah yang dapat
menenggelamkan kapal-kapal tersebut.Jika terjadi gelombang pasang di laut akan
menyebabkan tersapunya daerahpinggir pantai atau disebut dengan abrasi.

9. Kegagalan Teknologi

Kegagalan teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan olehkesalahan desain,
pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalampenggunaan teknologi atau industri.

pengertian gunung api


Gunung Api Umum

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.
Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk
kerucut terpancung.
Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu erupsi pusat
dan erupsi samping. Erupsi pusat adalah erupsi yang keluar melalui kawah
utama dan erupsi samping, erupsi yang keluar dari lereng tubuhnya. Erupsi
samping dapat dibedakan sebagai erupsi celah dan esrupsi eksentrik. Erupsi
samping adalah erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang
sampai beberapa kilometer. Erupsi eksentrik adalah erupsi samping tetapi
magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke
samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau
lemahnya letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa
tipe erupsi:
 Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati
basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava
secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana.
 Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan
lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering
aktif di tepi benua atau di tengah benua.
 Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas
tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik.
Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar.
 Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi
strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi
subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit.
 Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung
lebih banyak dan luas dari Plinian biasa.
 Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit,
umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah
dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material
yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan
batuan samping berupa litik.
 Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi
yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi
yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma
basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut
freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi
magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik

Macam-macam Gunung Api


Gunung Api,tentu merupakan keindahan alam yang sudah tidak asing lagi
bagi kita. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan jumlah
Gunung Api terbanyak di dunia,ini dikarenakan Indonesia dilewati oleh
dua sikrum yaitu Sikrum Pasifik dan juga Sikrum Mediterania. Beberapa
Gunung Api yang terkenal di Indonesia adalah Gunung Merapi
(D.I.Y),Gunung Tangkuban Perahu (Jawa Barat),Gunung Slamet (Jawa
Tengah),Gunung Bromo (Jawa Timur),Gunung Sinabung (Sumatera
Utara) dan lain sebagainya. Tentu,tiap gunung api memiliki bentuk dan
juga aktifitas vulkanis yang berbeda. Berikut ini akan saya jelaskan
macam-macam dari Gunung api.
A.Macam-macam Gunung Api berdasarkan bentuk dan
proses terjadinya
Gunung Api berdasarkan bentuk dan proses terjadinya dibedakan menjadi
tiga yaitu Gunung Api Maar,Gunung Api Kerucut (Strato) dan Gunung
Api Perisai,berikut ini adalah penjelasannya :
1.Gunung Api Maar

Gunung Api Maar adalah gunung api yang memiliki bentuk seperti danau
kecil (Danau kawah). Kata "Maar" berasal dari bahasa Jerman yang
memiliki arti kawah. Gunung Api Maar dapat terjadi hanya karena adanya
letusan. Bahannya terdiri atas Eflata. Contoh dari Bentuk Gunung Api
seperti ini adalah Gunung Lamongan (Jawa Timur),Pengununggan Eifel
(Jerman),dan Dataran Tinggi di Perancis Tengah.

2.Gunung Api Kerucut (Strato)

Gunung Api Strato adalah gunung api yang memiliki bentuk sepeti
kerucut. Kata "Strato" memiliki arti lapisan. Gunung Api Strato terbentuk
karena terjadi letusan dan lelehan (Epusif) secara bergantian. Bahannya
berlapis-lapis,sehingga disebut lava gunung api Strato. Contoh Gunung
Api Strato adalah Gunung Kerinci,Gunung Merbabu,Gunung Fuji (Jepang)
dan rata-rata Gunung Api yang ada di Indonesia berbentuk Strato.

3.Gunung Api Perisai

Gunung Mauna Loa

Gunung Api Perisai adalah gunung api yang memiliki bentuk seperti
perisai. Gunung Api Perisai terbentuk dari lelehan lava yang cair. karena
lelehan tersebut,membentuk lereng yang sangat landai. Gunung Api
Perisai terjadi karena magma cari keluar dengan tekanan rendah hampir
tanpa letusan. Lavanya bersifat cair sekali. Indonesia tidak memiliki
Gunung Api jenis ini,berikut contoh Gunung Api Perisai adalah Gunung
Mauna Loa dan Gunung Kilauea di Hawai (Amerika Serikat).

B.Macam-macam Gunung Api berdasarkan aktivitasnya


Gunung Api berdasarkan aktifitasnya,dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu Gunung Aktif,Gunung Mati,dan juga Gunung Istirahat. Berikut ini
adalah penjelasannya

1.Gunung Aktif
Gunung Aktif adalah gunung api yang masih melakukan aktifitas vulkanis
dan kawahnya selalu mengeluarkan asap. Pada Gunung Aktif,sering terjadi
Gempa dan juga letusan. Contoh dari Gunung jenis ini adalah Gunung
Tangkuban Perahu (Jawa Barat),dan Gunung Stromboli di Italia.

2.Gunung Mati
Gunung Mati adalah gunung api yang tidak meletus ataupun tidak pernah
menunjukkan akitiftas vulkanik sama sekali. Sehingga Gunung Api jenis
ini tidak melakukan aktifitas apapun. Contoh dari Gunung Mati adalah
Gunung Patuha (Jawa Barat),Gunung Sumbing (Jawa Tengah)

3.Gunung Istirahat
Gunung Istirahat adalah gunung api yang sewaktu saat dapat meletus
kemudian istirahat kembali (Tidak melakukan aktifitas vulkanik). Contoh
dari Gunung Istirahat adalah Gunung Ciremai di Jawa Barat,dan Gunung
Kelud di Jawa TimurGunung Berapi dan Penyebab
Terjadinya | Geografi

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar
magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain
daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui
berbagai cara seperti berikut:

* Aliran lava.
* Letusan gunung berapi.
* Aliran lumpur.
* Abu.
* Kebakaran hutan.
* Gas beracun.
* Gelombang tsunami.
* Gempa bumi.
Penyebab Terjadinya Gunung Berapi

Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif
sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).

Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan-


rekahan mendekati permukaan bumi.

Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam
bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada
kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang
kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada
kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya
terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat
magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga
terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.
Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir)
darimana letusan material-material vulkanik berasal.

Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di
bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini
menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju
ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya
terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang
yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material
vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah
semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya
terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat
di dasar kawah tersebut.

Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan
berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik,
sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui
saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar
melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap
berada di bawah permukaan.

Dampak Letusan Gunung Berapi


Dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat berupa dampak yang
bersifat negatif dan positif. Dampak negatif dari letusan suatu gunungapi dapat
berupa bahaya yang langsung dapat dirasakan oleh manusia seperti awan
panas, jatuhan piroklastik, gas beracun yang keluar dari gunungapi dan lain
sebagainya, sedangkan bahaya tidak langsung setelah erupsi berakhir, seperti
lahar hujan, kerusakan lahan pertanian, dan berbagai macam penyakit akibat
pencemaran. Adapun dampak positif dari aktivitas suatu gunungapi terhadap
lingkungan adalah bahan galian mineral industri, energi panasbumi, sumberdaya
lahan yang subur, areal wisata alam, dan sebagai sumberdaya air.

1. Dampak Negatif:

Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan (lava, awan panas, jatuhan
piroklastik/bom, lahar letusan dan
gas beracun).
Bahaya tidak langsung, terjadi setelah letusan (lahar hujan, kelaparan akibat
rusaknya lahan
pertanian/perkebunan/ perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas
racun: gigi kuning/ keropos,
endemi gondok, kecebolan dsb.

2. Dampak Positif :

Bahan galian: seperti batu dan pasir bahan bangunan, peralatan rumah
tangga,patung, dan lain lain.
Mineral : belerang, gipsum,zeolit dan juga mas (epitermal gold).
Energi panas bumi: listrik, pemanas ruangan, agribisnis
Mata air panas : pengobatan/terapi kesehatan.
Daerah wisata: keindahan alam
Lahan yang subur: pertanian dan perkebunan
Sumberdaya air: air minum, pertanian/peternakan, dll.
Apa Tindakan Sebelum Letusan Gunung Berapi
Terjadi?

Gunung berapi mungkin tertidur selama bertahun-tahun dan peringatan


kemungkinan adanya letusan bisa kelihatan berlebihan bagi orang-
orang yang tinggal di dekat gunung berapi tersebut.

Namun, ketika kejadian tersebut terjadi sangat baik untuk


dipersiapkan lebih dini. Anda dapat mengurangi dampak bencana
letusan gunung berapi pada kehidupan rumah dan bisnis. Suatu
persiapan kecil sekarang dapat berdampak jauh di masa depan.
Ikuti tips berikut ini untuk mengantisipasi sebelum bencana alam
letusan gunung berapi terjadi :
! Cari informasi dari layanan darurat setempat sehingga Anda tahu
jenisperingatan bencana apa saja yang dilakukan.
! Pihak pertahanan sipil setempat biasanya memiliki satu set prosedur
penanganan gawat darurat bencana gunung berapi meletus. Cari
informasi dari mereka.
! Pastikan Anda memiliki perlengkapan pertolongan pertama,
rencana darurat bencana, dan perlengkapan perlindungan
darurat.
! Pastikan semua anggota keluarga tahu apa yang harus dilakukan
dalam keadaan darurat.
! Persediaan air dapat terkontaminasi bila abu letusan gunung
memasuki anak sungai. ikan di sungai bisa mati, lahan pertanian tidak
dapat ditanami. Sepetak sayuran segar yang ditanam di luar rumah
untuk makanan dalam keadaan darurat, jadi tidak dapat ditanami. Siap
sedia akan hal ini.
! Jika Anda tinggal di daerah di mana lahar dan atau lava diketahui
akan mengalir,pastikan Anda tahu dengan mempelajari ke mana lahar
dan lava tersebut akan mengalir. Yang paling penting juga pelajari
rute melarikan diri tercepat ke tujuan yang aman
Apa Yang Harus Kita Lakukan Saat Gunung Berapi
Meletus ?
Aliran lava (piroklastik) dan banjir biasanya menyertai letusan Gunung Api.
Waspadai daerah sekitar Gunung berapi dan jauhi lembah-lembah atau tempat
yang lebih rendah karena berbahaya jika dilalui lava. Jika terjadi letusan gunung
berapi, segeralah mengungsi untuk menyelamatkan diri!

Terlebih untuk Gunung Sinabung, yang kadung salah diprediksi letusannya! Semula
dinyatakan tidak akan meletus, namun Gunung berapi di Karo, Sumatera Utara, ini
meletus pada pukul 00.10 WIB, Minggu (29/8/2010) dini hari tadi.

Ketersediaan logistik (pangan; obat-obatan dll), perlindungan dan keamanan (di


route pengungsian dan di lokasi), pemulihan trauma para pengungsi menjadi faktor
kelola bencana yang utama! Lalu, untuk berjaga-jaga, jika bantuan bencana alam
tersebut kurang, apa yang perlu kita lakukan pada saat gunung berapi meletus?

Berikut ini dituliskan kembali tips apa yang harus dilakukan pada saat gunung
berapi meletus:

1. Ikuti petunjuk dari pemerintah.


2. Segera evakuasi keluarga anda dan bawalah kotak pertolongan pertama
(evacuation kit).
3, Evakuasi ke suatu daerah dengan bergerak melawan arah angin, hindari searah
dengan angin jika memungkinkan.
4. Ketika mengungsi, jika Anda berada di sebuah lembah, atau dekat dengan
sungai, atau melintasi jembatan, periksa adanya lumpur di daerah hulu.
Waspadalah dengan aliran lumpur yang sangat berat dan dapat menghancurkan
jembatan dengan cepat. Ambil rute yang berbeda atau pergi ke tempat yang lebih
tinggi dengan cepat - karena lumpur bisa bergerak sangat cepat pula.

Jika Anda tidak sempat mengungsi, tips berikut ini mungkin berguna:

1. Carilah tempat berlindung di dalam rumah yang anda anggap aman dari
kemungkinan turunnya material gunung, jika memungkinkan.
2. Tutup semua jendela dan pintu untuk menjaga masuknya abu vulkanik, gunakan
pita perekat untuk menutup lubang/celah pada pintu-pintu dan jendela.
3. Lakukan apa saja agar bisa menahan abu vulkanik memasuki rumah
4. Carilah tempat yang aman dan lebih tinggi - mengingat banjir bandang, lumpur,
dan gas beracun akan terakumulasi di daerah dataran rendah.
5. Kenakan celana panjang, kemeja lengan panjang, dan topi (perlindungan diri
terhadap material gunung)
6. Gunakan masker debu atau saputangan yang dibasahi untuk filter abu vulkanik.
7. Tinggalkan kendaraan anda dan matikan mesinya, sampai letusan gunung berapi
berakhir. Abu vulkanik dapat mempengaruhi kondisi mesin kendaraan selama
letusan Gunung St Helens

Gunung Sinabung yang telah lama menunjukkan tanda-tanda tidak aktif ini secara
tiba-tiba murka dan membuktikan dirinya masih berapi.Intensitas hujan yang tinggi
memasuki kawah Sinabung, mengubah tekanan uap menjadi tinggi dan memicu
letusan freatik atau uap air yang disertai abu vulkanik. Uap air mendidih
bertekanan tinggi ini bahkan mampu meruntuhkan diding kawah Sinabung.

Karena letusan Gunung berapi selalu datang tiba-tiba, maka biasanya kita tidak
siap, seperti Gunung Sinabung hampir 400 tahun tidur, menjadikan manajemen
kesiapan bencana alam ngawur!

Ini diindikasikan mulai dari minimnya persediaan sembako (kompas) untuk para
pengungsi yang berdesak-desakan di lokasi evakuasi hinggademonstrasi demi dapur
umum. Lengkap sudah derita para korban bencana akibat kurang siapnya
pemerintah menanggulangi bencana alam.

Siklus Bencana

Langkah pertama dari siklus bencana biasanya dianggap sebagai kesiapan meskipun satu
bisa mulai pada setiap titik dalam siklus dan kembali ke titik itu sebelum, selama , atau
setelah bencana . Demi pemahaman , kita akan mulai dengan kesiapan . Sebelum terjadinya
bencana , tim darurat akan merencanakan berbagai bencana yang bisa menyerang dalam
wilayah tanggung jawab . Misalnya , sebuah kota khas terletak di sepanjang sungai akan
perlu untuk merencanakan tidak hanya banjir tetapi juga kecelakaan bahan berbahaya ,
kebakaran besar , cuaca ekstrim (mungkin tornado , badai , dan / atau badai salju ) , bahaya
geologi (mungkin gempa bumi, tsunami , dan / atau gunung berapi ) , dan bahaya lain yang
berlaku . Tim darurat belajar tentang bencana masa lalu dan potensi bahaya saat ini dan
kemudian mulai berkolaborasi dengan pejabat lain untuk menulis rencana bencana bagi
yurisdiksi dengan lampiran untuk bahaya tertentu atau jenis khusus dari skenario respon .
Bagian dari proses perencanaan adalah identifikasi sumber daya manusia dan bahan yang
dibutuhkan selama bencana spesifik dan memperoleh informasi tentang cara mengakses
sumber daya, apakah publik atau swasta. Jika sumber daya material khusus yang diperlukan
untuk di tangannya sebelum bencana, barang-barang (seperti generator, dipan, peralatan
dekontaminasi, dll) yang yang diperoleh kemudian ditumpuk di lokasi geografis yang sesuai
dengan rencana. Respon Tahap kedua dalam siklus bencana respon . Waktu dekat sebelum
bencana , peringatan dikeluarkan dan evakuasi atau berlindung di tempat terjadi dan peralatan
yang diperlukan ditempatkan di siap . Setelah bencana terjadi , responden pertama segera
merespon dan mengambil tindakan dan menilai situasi. Darurat atau bencana rencana
diaktifkan dan dalam banyak kasus , sebuah pusat operasi darurat dibuka dalam rangka untuk
mengkoordinasikan respon terhadap bencana dengan mengalokasikan sumber daya manusia
dan material, perencanaan evakuasi , menetapkan kepemimpinan, dan mencegah kerusakan
lebih lanjut. Tanggapan bagian dari siklus bencana difokuskan pada kebutuhan mendesak
seperti perlindungan nyawa dan harta dan mencakup pemadaman kebakaran, penanganan
medis darurat, memerangi banjir, evakuasi dan transportasi, dekontaminasi, dan penyediaan
makanan dan tempat tinggal bagi para korban.Penilaian awal kerusakan sering terjadi selama
masa tanggap untuk membantu rencana yang lebih baik tahap berikutnya dari siklus bencana,
pemulihan.

Pemulihan
Setelah fase respon langsung dari siklus bencana sudah selesai, bencana berubah menuju
pemulihan, berfokus pada respon jangka panjang terhadap bencana.Tidak ada waktu tertentu
ketika transisi bencana dari respon terhadap pemulihan.dan transisi dapat terjadi pada waktu
yang berbeda di berbagai wilayah bencana. Selama fase pemulihan siklus bencana, para
pejabat tertarik dengan membersihkan dan pembangunan kembali.Hunian sementara
(mungkin dalam trailer sementara) ini didirikan dan utilitas yang dikembalikan.Selama fase
pemulihan, pelajaran yang diperoleh dikumpulkan dan dibagi dalam komunitas tanggap
darurat.

Mitigasi Tahap mitigasi siklus bencana hampir bersamaan dengan fase pemulihan. Tujuan
dari fase mitigasi adalah untuk mencegah kerusakan bencana yang disebabkan hal yang sama
terulang kembali. Selama mitigasi, bendungan, tanggul, dan dinding banjir yang ini dibangun
kembali dan diperkuat, bangunan yang dibangun kembali menggunakan keamanan yang lebih
baik dari kebakaran.peraturan bangunan untuk keselamatan jiwa. Lereng bukit yang reseeded
untuk mencegah banjir dan tanah longsor. Zonasi tata guna lahan diubah untuk mencegah
resiko dari yang terjadi.Mungkin bangunan bahkan tidak dibangun kembali di daerah-daerah
yang sangat berbahaya.Pendidikan kebencanaan masyarakat ditawarkan untuk membantu
warga belajar bagaimana untuk lebih mempersiapkan diri untuk bencana selanjutnya.
Memulai Siklus Bencana Kembali Akhirnya, menggunakan pelajaran dari respon, pemulihan,
dan fase mitigasi tim darurat bencana dan pejabat pemerintah kembali ke tahap kesiapsiagaan
dan memperbaiki rencana mereka dan pemahaman mereka tentang materi dan sumber daya
manusia membutuhkan selama bencana tertentu dalam masyarakat mereka.

Strategi Sekolah Siap Siaga Bencana

1. Konsep, strategi, dan pendekatan Sekolah Siaga Bencana telah diperkenalkan dan
diintegrasikan dalam Program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat
(PERTAMA) di 13 provinsi.
2. Peran PMR sebagai peer leader (model), peer support (dukungan) dan peer
educator (pendidik sebaya) untuk pengurangan risiko, serta memfasilitasi kegiatan-
kegiatan pengurangan risiko pada anak dan remaja.
3. Anak dan remaja telah dilibatkan dalam proses pengkajian, pengambilan
keputusan, perencanaan, pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko.
4. Mendukung sosialisasi strategi pendidikan remaja sebaya dalam kesiapsiagaan
bencana dan pengurangan risiko, PMI telah memproduksi manual Ayo Siaga Bencana
bagi PMR, panduan fasilitator Ayo Siaga Bencana serta media KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi).
5. Di tingkat nasional, PMI telah memainkan peranan penting dalam Dewan Pengarah
KPB serta aktif melakukan advokasi. Di tingkat kabupaten, PMI juga aktif melakukan
advokasi dalam mengintegrasikan kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko ini
ke dalam kurikulum sekolah.

Peran PMR Dalam Ayo Siaga Bencana


1. Menguatkan dan mengembangkan organisasi
2. Meningkatkan dan mengembangkan Kualitas SDM
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepalangmerahan
4. Mengembangkan kegiatan Kepalangmerahan yang berbasis masyarakat
5. Meningkatkan dan mengembangkan jejaring kerjasama
6. Menyebarluaskan, mengadvokasi dan melaksanakan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan
Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan
Internasional
7. Mengembangkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kpalangmerahan

Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti
letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.Karena ketidakberdayaan
manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan
kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.Kerugian yang
dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya
tahan mereka.

1. Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan
memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran,
mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia.Palang Merah menumbuhkan saling
pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.

2. Kesamaan
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau
pandangan politik.Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan
kebutuhannya dan medahulukan keadaan yang paling parah.

3. Kenetralan
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak
atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.

4. Kemandirian
Gerakan ini bersifat mandiri.Perhimpunan nasional disamping membantu Pemerintahnya
dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga
otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.

5. Kesukarelaan
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan
untuk mencari keuntungan apa pun.

6. Kesatuan
Di dalam suatu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.

7. Kesemestaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap
Perhimpunan Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong
sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai