TAMBANG
POKOK PEMBAHASAN
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak
berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan
benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk
hidup.
Sifat dan Perilaku Udara
Menurut Bolz &Tuve, 1973
• Udara → campuran gas-gas dan uap yang menyusun atmosfer alamiah pada permukaan bumi.
• Secara thermodynamika, udara diartikan sebagai campuran udara kering dan uap air.
• Udara kering tidak ada diatmosfir normal, hanya merupakan hipotesis yang diasumsikan dalam
pengendalian kualitas (digunakan untuk perhitungan psikrometri)
Sifat dan Perilaku Udara
Menurut Badan Meteorologi RI
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari
permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat
dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara
akan hampa sama sekali
Dokumen Badan
Meteorologi RI, 2001
Sifat dan Perilaku Udara
Sifat- sifat udara (Menurut Bolz &Tuve, 1973)
• Sifat kimia udara, penting untuk pengendalian kualitas
• Sifat fisika (fluida), penting untuk menentukan kuantitas udara
• Sifat psikrometri berhubungan dengan sifat thermodinamika udara dan campuran uap air. Hal ini penting
untuk mengendalikan temperatur- kelembaban.
Udara jenuh → udara yang terdiri dari semua uap air yang mungkin dalam kondisi
temperatur dan tekanan yang ada.
Berdasarkan sifat kimianya udara:
- Tidak berwarna
- Tidak berbau
- Tidak berasa
- Mendukung proses pembakaran
- Mendukung proses kehidupan
Kompoisisi udara pada permukaan laut (Bolz &Tuve, 1973)
dan detak jantung cepat
13 Kehilangan kesadaran jika lama terekspos
9 Pucat dan jatuh pingsan
7 Sangat membahayakan kehidupan
6 Kejang dan kematian
GAS GAS
PENCEMAR
Gas gas pencemar
• Terdapat beberapa macam gas pengotor dalam udara tambang bawah tanah.
Gas-gas ini berasal baik dari proses-proses yang terjadi dalam tambang
maupun dari batuan ataupun bahan galian lainnya.
• Beberapa jenis gas-gas pengotor yang terdapat dalam tambang bawah tanah
tersebut, ada yang bersifat gas racun, yakni; gas yang bereaksi dengan
darah dan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan gas berbahaya adalah
gas yang dapat menyebabkan bahaya, baik dalam kehidupan manusia
maupun terhadap hal lain misalnya menyebabkan peledakan.
Karbon
dioksida
(CO2)
Radon Methane
(Rn) (CH4)
Nitrogen Hidrogen
oksida sulfida
(NO2) (H2S)
Sulfur
dioksida
(SO2)
Karbon Dioksida (CO2)
• Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung
nyala api dan bukan merupakan gas racun. Gas ini lebih berat
dari padaudara, karenanya selalu terdapat pada bagian bawah
dari suatu jalanudara. Dalam udara normal kandungan CO2
adalah 0,03 %.
• Dalam tambang bawah tanah sering terkumpul pada bagian
bekas-bekaspenambangan terutama yang tidak terkena aliran
ventilasi, juga padadasar sumur-sumur tua. Sumber dari CO2
berasal dari hasil pembakaran,hasil peledakan atau dari lapisan
batuan dan dari hasil pernafasanmanusia
Methane (CH4)
• Gas karbon monoksida merupakan gas yang • Karbon monoksida merupakan gas beracun yang
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada sangat mematikan karena sifatnya yang kumulatif.
rasa, dapat terbakar dan sangat beracun. Misalnya gas CO pada kandungan 0.04 % dalam udara
• apabila terhirup selama satu jam baru memberikan
Gas ini banyak dihasilkan pada saat terjadi
sedikit perasaan tidak enak, namun dalam waktu 2
kebakaran pada tambang bawah tanah dan jam dapat menyebabkan rasa pusing dan setelah 3
menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. jam akan menyebabkan pingsan atau tidak sadarkan
Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi diri dan pada waktu lewat 5 jam dapat menyebabkan
terhadap haemoglobin darah, sehingga kematian.
sedikit saja kandungan gas CO dalam udara • Kandungan gas CO sering juga dinyatakan dalam ppm
akan segera bersenyawa dengan butir-butir (part per milion). Sumber CO yang sering
haemoglobin (COHb) yang akan meracuni menyebabkan kematian adalah gas buangan dari
tubuh lewat darah. mobil dan kadang-kadang juga gas pemanas air.
KETERANGAN :
1.Kematian
2.Membahayakan
kehidupan , pingsan
3.Pusing dan mendenging
4.Mulai ada efek
5.Tidak ada efek yang
jelas
Hidrogen sulfide (H2S)
• Gas ini disebut juga stinkdamp (gas busuk) karena baunya seperti telur busuk. Gas
ini tidak berwarna, mudah terbakar, merupakan gas racun dan dapat meledak pada
konsentrasi 43 % - 46 %, kadar maksimum yang diizinkan adalah 0.001%,
merupakan hasil dekomposisi dari senyawa belerang.
• Gas ini mempunyai berat jenis yang sedikit lebih berat dari udara. Merupakan gas
yang sangat beracun dengan ambang batas [Threshold Limit Value (TLV) – Time
Weighted Average (TWA)] sebesar 10 ppm pada waktu selang 8 jam terdedah
(exposed) dan untuk waktu singkat [Threshold Limit Value (TLV) – Short Time
Exposure Limit (STEL)] adalah 15 menit 200 ppm.
• Walaupun gas ini mempunyai bau yang sangat jelas, namun kepekaan terhadap bau
ini akan dapat rusak akibat reaksinya terhadap syaraf penciuman. Pada
kandungan 0.01 % untuk selama waktu 15 menit, kepekaan manusia terhadap bau
ini hilang.
Sulfur Dioksida (SO2)
Radon adalah gas secara kimia termasuk inert, bersifat radioaktif hasil dari pada
desintegrasi radium.
Didapatkan terutama dalam tambang uranium, walaupun sejumlah jejak ditemukan
dalam tambang lain, termasuk tambang batubara (Rock et. Al., 1975)
Radon difusi dari lapisan batuan kedalam lingkungan tambang, dimana kerusakan
lingkungan berlanjut.
Oksigen Defisiensi
Kecelakaan atau Kematian disebabkan Defisiensi Oksigen adalah kejadian yang
sangat mungkin terjadi . Asphyxia merupakan penyebab utama kecelakaan kerja di
industri setiap tahunnya.
Gas asphyxiant adalah gas yang mengusir atau mengurangi konsentrasi normal O2
dari udara. Paparan terhadap udara dengan kandungan O2 rendah akan
mengakibatkan kematian karena asphyxiation (suffocation/tercekik). Karena gas
asphyxiant bersifat Inert dan tak Berbau, kehadiran mereka tidak akan diketahui
hingga efek kenaikan tingkat CO2 dalam darah terjadi.
Beberapa gas asphyxiant antara alin nitrogen, argon, dan helium. Konsentrasi O2
normal di udara ambien adalah 20.9% volume. Ketika tingkat O2 turub hingga
dibawah 19.5% v/v, udara dapat dikategorikan Oxygen-deficient/ defisiensi O2. O2
dibawah 16% volume dikategorikan sangat berbahaya bagi manusia.
NILAI
AMBANG BATAS
Nilai Ambang Batas
Nilai Ambang Batas (NAB)/Threshold Limit Value atau seringkali dikenal sebagai Nilai
Batas Pajanan (NBP) adalah Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (Time Weighted Average) yang dapat
diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan,
dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu (Permenakertrans No.13/MEN/X/2011).
.
TLV menurut American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH)
Nilai Ambang Batas yaitu konsentrasi di udara bahan kimia yang merepresentasikan
kondisi dimana hampir seluruh pekerja dapat terpajan berulang kali, hari demi hari
pada keseluruhan waktu kerja dalam kehidupannya, tanpa timbulnya efek kesehatan
yang merugikan. TLV disusun untuk melindungi pekerja dewasa normal dan sehat.
3 kategori TLV pada TLV-ACGIH ini yaitu:
1. Threshold Limit Value-Time Weight Average (TLV-TWA)
Sesuai dengan namanya TLV-TWA adalah konsentrasi rata-rata yang diperbolehkan dalam waktu terdedah (exposed) yang
lama, yaitu normal nya 8 jam kerja per hari atau 40 jam per minggu untuk semua pekerja yang bekerja dari hari ke hari tanpa
menimbulkan pengaruh yang merugikan.
Unhealthy
Good Moderate Unhealthy Very Unhealthy Hazardous
(for sensitive
groups)