Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN

Kanker kolon suatu bentuk keganasan dari massa


abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epitel
dari kolon (haryonoi, 2010)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat
ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan
sekitarnya (tambayong, 2000).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker
yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum
(boyle & langman, 2000).
Makanan berzat kimia Makanan berlemak Daging panggang

Ca Rekti & Kolon Asendens

Meluas ke lumen

Menembus dinding kolon dan sekitarnya

Perdarahan saluran cerna Terapi Obstruksi usus besar

Gangguan eliminasi (bowel) Pembedahan Distensi abdomen

Terpasang Bising usus Tekanan gaster


Pre Post Ops
colostomi bag

defikasi Bising usus


Kurang informasi Aktivitas fisik terbatas Resiko Infeksi

Nyeri abdomen Mual, muntah


Defisit ADL dibantu
Perubahan bentuk tubuh
Pengetahuan
Anoreksia
Nyeri Akut
Gangguan
Mobilitas Fisik Gangguan Citra Tubuh
Defisit Nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut 2. Defisit nutrisi
berhubungan berhubungan
dengan agen dengan faktor
pencedera psikologis (stress)
3. Gangguan
4. Gangguan citra
mobilitas fisik b/d
tubuh b/d efek
kurang
tindakan
pengetahuan ttg
(pembedahan)
aktivitas fisik

5. Defisit
6. Resiko infeksi
pengetahuan b/d
b/d efek prosedur
kurang terpapar
invasif
informasi
INTERVENSI
1. Lakukan pengkajian nyeri yang 1. Kaji adanya alergi makanan
komprehensif 1. Monitor TTV sebelum dan
2. Berikan makanan sesuai sesudah latihan
2. Observasi reaksi non verbal dari rekomendasi ahli gizi
ketidaknyamanan 2. Kaji kemampuan pasien dalam
3. Monitor mual dan muntah mobilisasi
3. Ajarkan teknik relaksasi ringan
4. Monitor kadar albumin, Hb, dan 3. Ajarkan pasien teknik ambulasi
4. Monitor TTV hematocrit
4. Berikan alat bantu jika pasien
5. Beri analgetik sesuai tatalaksana 5. Beri informasi tentang membutuhkan
6. HE tentang penyebab nyeri kebutuhan nutrisi

1. Kaji faktor yang dapat meningkatkan


1. Monitor frekuensi mengkritik kerentanan terhadap infeksi
dirinya 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien 2. Pantau tanda dan gejala infeksi
2. Jelaskan tentang pengobatan, 2. Gambarkan tanda dan gejala 3. Ajarkan pasien cuci tangan yang
perawatan, kemajuan dan 3. Sediakan informasi tentang benar
prognosis penyakit kondisinya 4. Pantau hasil lab
3. Dorong pasien mengungkapkan 5. Pertahankan teknik septik aseptic
perasaannya 6. Berikan antibiotic sesuai tatalaksana
medis
IMPLEMENTASI
1. NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN AGEN
PENCEDERA
• Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (P,Q,R,S,T)

• Mengajarkan napas dalam untuk


• Mengkaji nyeri non verbal
mengurangi nyeri

• Mengukur TTV • Memberi terapi


analgesik • Memberi HE tentang
(TD, N, S, P) penyebab nyeri
(Ketocolar 30 mg/iv)
IMPLEMENTASI
2. DEFISIT NUTRISI BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR
PSIKOLOGIS (STRESS)

Mengkaji adanya alergi Mengobservasi adanya


makanan atau tidak mual/ muntah

Memberi HE tentang
Monitor kadar albumin pentingnya nutrisi untuk
proses pemulihan
IMPLEMENTASI
3. GANGGUAN MOBILITAS FISIK B/D KURANG
PENGETAHUAN TTG AKTIVITAS FISIK

- Mengkaji
kemampuan
pasien untuk - Mengajarkan pasien
mobilisasi teknik ambulasi
IMPLEMENTASI
4. GANGGUAN CITRA TUBUH B/D EFEK TINDAKAN
(PEMBEDAHAN)

Mengkaji frekuensi pasien


mengkritik dirinya

Menjelaskan tentang pengobatan


dan perawatan yang sementara
dijalani
IMPLEMENTASI
5. DEFISIT PENGETAHUAN B/D KURANG TERPAPAR
INFORMASI
IMPLEMENTASI
6. RESIKO INFEKSI B/D EFEK PROSEDUR INVASIF

Memantau hasil lab

Memantau tanda dan Merawat luka dengan


gejala infeksi menggunakan teknik
aseptik

Memberikan
terapi antibiotik
EVALUASI HARI 1
S: Nyeri lokal operasi dirasakan seperti
tertekan, skala 5 hilang timbul
S : Keluarga tidak mengerti tentang
S : Napsu makan (-), mual, tidak ada muntah efek penggunaan kolostomi
O : Ekspresi meringis, kualitas nyeri O : Porsi makan tidak dihabiskan (4-5 sdm)
sedang O : Pasien tidak dapat bergerak
IMT 18,5
A : Nyeri akut belum teratasi A : Defisit nutrisi belum teratasi
A : Gangguan mobilitas fisik belum
P : Lanjutkan intervensi : 1, 2, 3, 4, 5 teratasi
P : Lanjutkan intervensi : 1, 3, 4, 5
P : Lanjutkan intervensi : 1, 2, 3

S : Keluarga bertanya tentang efek S : Keluarga bertanya tentang efek


penggunaan kolostomi penggunaan kolostomi
Resiko infeksi :
O : Pasien dan keluarga Nampak O : Pasien dan keluarga Nampak
cemas cemas Leukosit 14 103/mm3
A : Gangguan citra tubuh belum A : Defisit pengetahuan belum Terpasang kolostomi bag
teratasi teratasi Ada jejas operasi
P : Lanjutkan intervensi : 1, 2, 3 P : Lanjutkan intervensi : 1, 2, 3
ANALISA JURNAL
• Judul : manfaat hipnoterapi untuk mengatasi nyeri dan kecemasan pada pasien
dengan kanker colon pasca operasi di rumah sakit umum banyumas

• Latar belakang
• Karsinoma rekti merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas saluran
cerna. Salah satu pemicu kanker rektal adalah masalah nutrisi dan kurang berolah
raga.
• Umumnya penderita datang dalam stadium lanjut, seperti kebanyakan tumor ganas
lainnya; 90% diagnosis karsinoma rekti dapat ditegakkan dengan colok dubur. Sampai
saat ini pembedahan adalah terapi pilihan untuk karsinoma rekti
• Tujuan : untuk mengurangi nyeri dan kecemasan yang di alami pasien karsinoma rekti pasca
operasi

• Metodologi penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian
tindakan / action research dengan mengimplementasikan metode hypnoterapi sebagai upaya
penanganan nyeri dan kecemasan pada pasien kanker kolon yang mendapatkan terapi kemoterapi di
RSU banyumas
• Variable penelitian dalam penelitian ini adalah :
Variable bebas pada penelitian ini adalah hypnoterapi pada pasien kanker colon
Variable terikat pada penelitian ini ada dua yaitu nyeri dan kecemasan
• Populasi dan sampel penelitian
Pasien kanker kolon yang sudah menjalani operasi pengangkatan kanker di rumah sakit umum banyumas.
• Prosedur pengumpulan dan analisa data
Wawancara mendalam dan observasi partisipan sebelum dan setelah dilakukan hypnoterapi.
• Pembahasan
• Pada pelaksanaan hypnoterapi peneliti menggunakan komunikasi terapeutik dengan pendekatan
interpersonal agar supaya segala sesuatu yang berkaitan dengan nyeri dan kemudian pesan-pesan
hypnoterapi dapat diterima sehingga akan membawa manfaat / efektif pada nyeri dan kecemasan yang
dialami partisipan hal ini sesuai dengan nurindra (2008),
• hypnosis adalah suatu seni komunikasi yang persuasive untuk membuka pintu gerbang alam sadar seseorang
sehingga sugesti bisa di berikan . sendjaja (2004) juga menyampaikan bahwa dalam komunikasi interpersonal
memiliki karakter humanistic yaitu keterbukaan, empati, perilaku suportif, perilaku positif
• Komunikasi interpersonal akan efektif bila memiliki perilaku positif (sendjaja (2004). Sikap positif dalam
komunikasi interpersonal yang positif dalam komunkasi interpersonal yang peneliti lakukan adalah dengan
memandang positif terhadap diri sendiri sehingga yakin akan keberhasilan hypnoterapi dan akan menularkan
keyakinan tersebut kepada partisipan, disamping itu peneliti juga senantiasa menjaga perasaan positif
terhadap partisipan terkait dengan respons partisipan pada saat hypnoterapi dan interaksi lainnya sepanjang
waktu penelitian.
• Kesimpulan
• Penelitian ini mendapatkan gambaran tentang manfaat hypnotherapi untuk mengatasi nyeri dan kecemasan
pada pasien dengan kanker kolon, gambaran tersebut sebagai berikut :
• Pemberian hypnotherapy dilakukan tiga kali/tiga siklus pada masing-masing partisipan
• Proses hypnotherapy dilakukan melalui tahap pra induksi, induksial dan deepening, pemberian sugesti terapi
dan alerting
• Penurunan tingkat nyeri dirasakan oleh semua partisipan setelah hypnotherapy dilakukan pada masing-
masing siklus.
• Penurunan tingkat kecemasan dirasakan oleh semua partisipan setelah dilakukan pada masing-masing siklus.
• Hypnotherapy siklus 1 proses induksi dan deepening menggunakan metode relaksasi, proses
alerting/awakening menggunakan metode menghitung satu sampai sepuluh di iringi dengan kata-
kata penguatan sugesti
• Hypnotherapy siklus 2 proses induksi dan deepening menggunakan metode napas dalam dan
mata berkedip, sugesti terapi menggunakan metode relaksasi dan perintah paradox, proses
alerting/awakening menggunakan metode menghitung satu sampai sepuluh di iringi dengan kata-
kata penguatan sugesti
• Hypnotherapy siklus 3 proses induksi dan deepening menggunakan metode napas dalan, mata
berkedip, dan imagery oleh terapis, sugesti terapi menggunakan metode relaksasi dan perintah
paradox, dan metode pemisahan/disosiasi, proses alerting/awakening menggunakan metode
menghitung satu sampai sepuluh diiringi dengan kata-kata penguatan sugesti
• KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
• KEKURANGAN
DISTRIBUSI PARTISIPAN YANG HANYA BERJENIS KELAMIN LAKI-LAKI SEHINGGA BELUM DIKETAHUI
BAGAIMANA MANFAAT HYPNOTHERAPY UNTUK PENURUNAN NYERI DAN DAN KECEMASAN PADA
PASIEN WANITA YANG MENDERITA KANKER COLON
• KELEBIHAN
DALAM JURNAL INI SUDAH MENCANTUMKAN METODE YANG JELAS
BAGI PERAWAT, PEMBERIAN INTERVENSI HYPNOTHERAPY BIAS MENJADI SALAH SATU PILIHAN
UNTUK MENURUNKAN NYERI DAN KECEMASAN
IMPLIKASI KEPERAWATAN : PADA TANGGAL 25-4-2018

Anda mungkin juga menyukai