Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI

K ASUS HIDUP
TRISAKTI
PERIODE 30 APRIL – 25 MARET 2018
UNIVERSITAS TRISAKTI
Anggota :
 Alviena Bestari Safitri
 Dirtie Imas H.
 Muhammad Dainul
 Noversly Saerang
 Fitria Kusumaningrum
 Mutia Nur Izzati
 Amri Ageng Winahyu
 Muhammad Ricky
IDENTITAS
• Nama : An. AS
• Jenis kelamin : Laki - laki
• Umur : 14 tahun
• Alamat : Pxxxx Ixx Rt xx/Rw xx Kxxxx
• Asal : Yogyakarta
• Nomor rekam medis : XXXXXXXX
• Bangsa : Indonesia
• Berat badan/Tinggi badan : 40 kg /143 cm
KRONOLOGIS
Pasien terjatuh
Rabu, 2 Mei 2018 Pasien ditemukan
dari motor karena Pasien terjatuh ke
pukul 18.30 WIB sudah dalam posisi
kehilangan arah sungai yang
duduk, pasien
Terjadi KLL keseimbangan berada disebelah
tidak ingat posisi
tunggal karena jalan kanan jalan
jatuh
berlubang

RS Amalia
Pukul 23.00 WIB Pukul 19.30 WIB
keluar darah dari
Sampai di RSUP Dirujuk hidung kanan Sampai di RS
Dr Sardjito Amalia
Penanganan awal
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda vital
- Tekanan darah : 121/90 mmHg
- Nadi : 70 kali/menit
- Pernapasan : 20 kali/menit
- Suhu : 36,5⁰ C
PEMERIKSAAN KEPALA

Luka lecet geser


Uk: 2,7 cm x 1,5 cm

Bengkak & memar,


warna merah keunguan,
uk : 3,2 cm x 2,8 cm

Sekumpulan luka
lecet geser
Uk : 3,8 cm x 1,0 cm Sekumpulan
luka lecet geser,
Uk: 1,0 cm X 0,5 cm
PEMERIKSAAN LEHER, ANGGOTA GERAK ATAS,
DADA , PERUT, PUNGGUNG, ALAT KELAMIN,
PANTAT
depan belakang
Luka lecet geser,
uk: 4,0 cm x 1,2
cm

Luka lecet geser,


uk: 4,0 cm X 1,0
cm

Tidak terdapat luka


Pemeriksaan Anggota Gerak Bawah
depan belakang

Tidak terdapat
luka
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium CT Scan Kepala :

Hb : 12,2 g/dl • Edema Cerebri


Ht : 41% • Tidak tampak perdarahan intracerebral
Leukosit : 4300/mm³ dan intracerebelli
Trombosit : 155.000/mm³ • Hematosinus di sinus maxillaris dextra
Eritrosit : 4.550.000/mm³ dan sinus ethmoidalis dextra
• Fraktur linear dinding sinus maxilaris
dextra pars anterior
ASPEK
MEDIKOLEGAL
• Pasal 133 ayat 1, berbunyi :
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau
ahli lainnya.

• Pasal 133 ayat 2, berbunyi :


Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis, yang
dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau
pemeriksaan bedah mayat.

Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)


Fungsi dan peranan visum tercantum dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP menyatakan:
“Alat bukti yang sah ialah:
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;
e. Keterangan terdakwa.”

• Bukti visum et repertum dikategorikan sebagai alat bukti surat. Hal ini didasarkan pada
ketentuan Pasal 187 KUHAP yang menyatakan: visum merupakan surat yang dibuat oleh
pejabat dan dibuat atas sumpah jabatan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu, visum masuk dalam kategori alat bukti surat
Peranan forensik klinik :
• Pengobatan/perawatan terhadap seseorang yang memiliki keterbatasan.
• Pemeriksaan medis dan penilaian korban dan pelaku tindakan kejahatan.
• Pemeriksaan medis dan terhadap penilaian pengendara yang mengendarai
kendaraan bawah pengaruh alkohol dan atau obat-obatan.
• Pemeriksaan medis dan penilaian terhadap pengendara mengenai deklarasi dari
pelaku untuk mengakui kelayakaan untuk mengemudi.
• Pemeriksaan medis dan penilaian korban penganiayaan.
• Pemeriksaan medis dan penilaian kompensasi terhadap pekerja oleh
pekerjaannya.
• Pemeriksaan medis dan penilaian kesehatan mental untuk kepentingan hukum
dan peradilan.
ID E N TIFIKAS I
DNA

Primer Gigi

Sidik jari
Identifikasi

Medis:
BB, TB, tanda lahir
Sekunder
Non Medis:
dokumen,
properti, tato
PATOLOGI
FORENSIK
PEMERIKSAAN KEPALA

Luka lecet geser


Uk: 2,7 cm x 1,5 cm

Bengkak & memar, Krepitasi (+)


warna merah keunguan,
uk : 3,2 cm x 2,8 cm

Sekumpulan luka
lecet geser
Uk : 3,8 cm x 1,0 cm Sekumpulan
luka lecet geser,
Uk: 1,0 cm X 0,5 cm
PEMERIKSAAN LEHER, ANGGOTA GERAK ATAS,
DADA , PERUT, PUNGGUNG, ALAT KELAMIN,
PANTAT
depan belakang
Luka lecet geser,
uk: 4,0 cm x 1,2
cm

Luka lecet geser,


uk: 4,0 cm X 1,0
cm

Tidak terdapat luka


Jenis-jenis Luka
Berdasarkan Mekanisme
Terjadinya

Luka akibat Luka akibat Luka akibat


kekerasan benda kekerasan benda kekerasan benda
tumpul setengah tajam tajam
Mekanisme terjadinya luka
Beberapa mekanisme yang dapat menyebabkan luka lecet antara lain:
1. Karena persentuhan benda kasar, misalnya terseret di jalan aspal
2. Karena tali tampar, yaitu pada leher orang gantung diri, diikat dengan tali
tampar.
3. Karena bersentuhan dengan benda runcing, seperti duri, kuku
4. Karena bersentuhan dengan benda yang meninggalkan bekas, seperti ban
mobil
LUK A : SUATU KEADA AN KETIDAKSINAMBUNGAN JARINGAN TUBUH
AKIBAT KEKERASAN.

• Luka memar adalah suatu perdarahan • Luka lecet adalah cedera pada epidermis
dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat yang bersentuhan dengan yang memiliki
pecahnya kapiler dan vena yang disebabkan permukaan kasar atau runcing.
oleh kekerasan tumpul. • Luka lecet geser yang disebabkan oleh
• Perubahan warna pada luka memar : tekananan linier pada kulit disertai gerakan
- Saat awal timbul berwarna merah bergeser. Luka lecet memilki ciri
kemudian berubah menjadi ungu atau sebagian/seluruh epitel hilang, permukaan
hitam tertutup eksudasi yang akan mengering
(krusta) dan timbul reaksi radang.
- Setelah 4 – 5 hari berwarna hijau
- Setelah 7 – 10 hari berwarna kuning
- Dan akan menghilang dalam 14 – 15 hari
Hal – hal yang mempengaruhi aspek luka memar :
- Besarnya kekerasan
- Jenis benda penyebab (karet, kayu, besi)
- Kondisi dan jenis jaringan (ikat longgar / lemak)
- Usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit
- Kerapuhan pembuluh darah
- Penyakit sistemik
PEMERIKSA AN
PENUNJANG
INDIKASI CT-SCAN
1. Nyeri kepala menetap atau muntah – muntah yang tidak menghilang setelah
pemberian obat
2. Adanya defisit neurologis seperti kejang dan penurunan kesadaran
3. Adanya tanda – tanda peningkatan intrakranial dan herniasi jaringan otak
4. Trauma kepala ringan yang disertai fraktur tengkorak
5. Mengeliminasi perdarahan intraserebral
Dari Hasil CT-Scan Kepala didapatkan gambaran :
 Edema Cerebri
 Tidak tampak perdarahan intracerebral dan intracerebelli
 Hematosinus di sinus maxillaris dextra dan sinus ethmoidalis dextra
 Fraktur linear dinding sinus maxilaris dextra pars anterior
Cedera yang dapat terjadi pada kecelakaan lalu lintas meliputi :
- Cedera Kepala dan Leher
Cedera kepala merupakan yang paling sering terjadi pada pengendara motor. Pada
cedera kepala yang paling ditakuti adalah terjadinya pembengkakan otak setelah terkena trauma.
Pembengkakan otak yang terjadi dapat menyebabkan peningkatan Tekanan Intra Kranial sehingga
dapat mencederai otak.
Sebagian besar KLL umumnya menyebabkan luka akibat kekerasan benda tumpul yaitu
luka lecet, luka memar, luka robek dan patah tulang. Secara epidemiologi ada 4 jenis luka
terbanyak adalah luka lecet 65,9%, luka memar 49%, luka terbuka 26,7 % dan 21 %.
Selain luka bisa terjadi fraktur, yaitu fraktur maksilofasial dimana secara anatomi
maksilofasial dibagi menjadi 3 bagian yaitu sepertiga atas wajah, sepertiga tengah wajah dan
sepertiga bawah wajah. Pada kasus ini termasuk ke dalam sepertiga tengah wajah karena fraktur
terdapat pada sinus maksilaris dextra. Penyebab yang memungkin terjadinya hal ini akibat trauma
tumpul.
- Cedera pada dada
- Cedera pada perut dan panggul
- Cedera pada ekstremitas
KESIMPULAN

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien
didapatkan :
1. Seorang laki-laki dengan tinggi badan 143 cm, berat badan 40 kg, usia 14 tahun.
2. Terdapat luka lecet geser di dahi sebelah kanan, pipi kanan, leher , dan perut kanan atas akibat
kekerasan tumpul.
3. Terdapat memar pada kelopak mata sebelah kanan yang disebabkan kekerasan tumpul.
4.Pada pemeriksaan CT Scan didapatkan adanya edema cerebri, hematosinus di sinus maxillaris
dextra dan sinus ethmoidalis dextra, fraktur linear dinding sinus maxilaris dextra pars anterior.
TERIMA KASIH
REFERENSI
• Rao, D. Injuries. Accesed May , 8, 2017. Available
on:http;//www.forensicpathologyonline.com/E-Book/injuries
• Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Hertian S, Sidhi, Sampurna B. Ilmu Kedokteran
Forensik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;1997.
• Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
• Philip SL. Clinical Forensic Medicine : Much Scope for Development in Hong Kong.
Hongkong : Department of Pathology Faculty of Medicine University of Hong Kong. 2007

Anda mungkin juga menyukai